Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 66 Aku Bukan Sampah!

"Sudah malam begini, mengapa Farzan belum pulang? Ponselnya juga mati."

Seluruh keluarga Yue sedang berkumpul dirumah Harun. Sekarang semuanya sedang menunggu kabar baik dari Farzan.

Tetapi Farzan sudah pergi seharian dan belum pulang. Benar-benar aneh.

"Jangan bilang Farzan mengalami kecelakaan?" Davina bolak-balik jalan di ruang tamu, terlihat sedikit khawatir. Ia berkata, "Farzan sudah bertemu dengan Bastian. Masalahnya kan daritadi pagi, mereka tak perlu memakai waktu seharian untuk berbicara kan?

Setelah mendengar, semuanya juga ikut khawatir pada Farzan.

"Tidak kali..." Rico berkata, "Bagaimanapun itu Farzan merupakan Ayah Adelia dan juga termasuk mantan mertua Bastian. Ia mana mungkin berani mencelakai Farzan. Aku rasa tidak begitu mungkin."

Adelia dengan cemas menggertakkan kaki berkata.

"Apa hal yang tidak berani dilakukan oleh Bastian. Ia saja pernah memukulku, apalagi orang pendiam seperti Farzan."

"Kalian juga melihatnya. Di pernikahan kemarin, ia menyuruh orang memotong tangan Ricky. Mata pun tidak kedip sama sekali."

Di saat ini, Harun pun berkata. Ia terlihat lebih tenang dibanding dengan yang lain lalu berkata.

"Aku lihat tidak perlu cemas. Jika dilihat dari sisi lain, mungkin juga Farzan sedang bertamu dirumah Bastian. Jadi sudah malam begini pun belum pulang."

"Coba kalian fikir-fikir. Pernikahan kemarin pun kita..."

Berkata sampai sini, Harun pun berdehem pelan untuk menutupi kecanggungan.

"Berlutut, ia menyuruh semuanya berlutut kecuali Davina dan Farzan. Berarti sekejam-kejamnya Bastian, ia juga tidak akan melakukan hal yang kelewatan pada Farzan. Kita tunggu sebentar lagi, mungkin sesaat lagi balik."

Saat semuanya sedang mencemaskan Farzan, terdengarlah suara dari bel pintu.

"Pulang, sudah pulang! Pasti Farzan sudah pulang!"

Erwin dengan semangat berkata dan buru-buru membuka pintu sambil berlari kecil.

Betul, Farzan beneran pulang. Setelah hari ini ia dan Bastian berpisah, Bastian pun mengirim seorang pejabat tinggi dari Perusahaan Fores Sidon, untuk berdiskusi beberapa masalah tentang pembangunan kantor baru dengan Farzan. Lalu membuat kesepakatan dengan Farzan, agar ia bermagang di kantor besar yang berada di Kota Juragan selama sebulan.

Lagipula Farzan memang kurang berkemampuan di bidang bisnis. Kantor besar yang Bastian beri padanya untuk magang adalah tempat Keluarga Yue untuk melatih orang berbakat. Hanya saja, ia tidak akan memberi tahu Farzan bahwa kantor besar itu milik Keluarga Yue.

Farzan dan pejabat tinggi dari Perusahaan Fores Sidon telah berdiskusi seharian. Ia yang sekarang seperti terlahir kembali. Pemikirannya telah berubah sepenuhnya, hanya bercita-cita tinggi dan ambisi. Ia ingin menjadi pengusaha besar dan membuat prestasi yang tinggi. Tidak ingin mengabaikan sisa hidupnya lagi.

Bahkan tidak akan membiarkan orang lain memandangnya rendah dan menginjak dirinya sendiri. Ia mau melakukan sebaliknya agar semua orang menghormatinya. Ia ingin menjadi orang yang Bastian bilang, setidaknya harus ada kemampuan untuk melindungi Adelia.

Sampai dirumah, semunya melihat kearahnya dengan menggunakan pandangan berharap. Kedua tangan Harun bergetar sambil bertanya dengan mendesak.

"Farzan, bagaimana?"

Farzan dengan sedikit canggung, menghela nafas dan berkata.

"Maaf, aku gagal membujuk Bastian. Ia bilang keluarga kita dan Adelia telah menyakitinya terlalu dalam. Ia bisa berteman dengan Adelia, tetapi selama ini tidak akan menikah dengannya lagi.

"Ia juga bilang...Keluarga Liu adalah Serigala lapar yang tidak akan kenyang diberi makan. Ia tidak akan begitu bodoh berhubungan dengan kita sedikit pun itu."

Setelah mengeluarkan kata-kata itu, raut wajah semua orang berubah. Ada yang marah, kecewa, enggan dan menyesal.

Tetapi sebagian besar orang marah. Apa yang Bastian katakan secara sederhana sedang merendahkan Keluarga Liu seperti tidak berharga sama sekali.

Terdengar suara, "Bang!" Harun dengan keras memukul kursi rodanya, sambil menunjuk Farzan dan memarahinya.

"Menyuruhmu urus hal seperti ini saja tidak bisa, ada apa gunanya kamu!"

"Ia adalah menantumu. Ia jelas masih mencintai Adelia. Sudah tahu aku tidak mengirim oranh sampah sepertimu! Biarkan Davina yang pergi saja lebih baik daripada kamu!"

Davina juga mengeluh di sebelah, sambil menangis memarahi Farzan.

Yang lain juga tidak memasang ekspresi wajah yang bagus pada Farzan. Mengeluh Farzan tidak berguna, tidak bisa mengurus dengan baik.

Biasanya Farzan tidak berani melawan mereka, apalagi marah terhadapnya. Tetapi saat ini dalam hatinya seperti ada api yang sedang membara. Ia merasa kata-kata yang Bastian katakan hari ini sangatlah benar. Apa yang ada dimata Keluarga Liu hanyalah keuntungan, tidak ada kekeluargaan. Mereka juga tidak pernah menganggap Farzan.

"Ayah, kenapa aku yang disalahi! Farzan sambil menahan kemarahannya berkata, "Orang sudah berkata, kita yang telah menyakitinya terlalu dalam. Apakah kalian tidak ingat jelas, bagaimana Keluarga Liu memperlakukannya dulu?"

"Jangan bilang ia, meskipun menggantinya dengan seratus, seribu orang. Ia juga belun tentu ingin balik ke Keluarga Liu!"

Kata-kata Farzan tetap membuat seluruh orang yang berada disini marah.

Farzan, kamu ini kenapa! Mengapa kamu memihak orang luar!

"Tidak mengurus masalahnya dengan baik masih berani menyalahi kita. Kamu tidak melakukan apa-apa untuk Keluarga Liu, suruh kamu urus masalah kecil seperti ini saja tidak bisa!"

"Bajingan! Apa gunanya kamu!"

Harun juga memasang wajah kecewa melihat Farzan sekilas dan tidak ingin melihatnya lagi.

Melihat ini, hati Farzan pun semakin mendingin. Api yang berada dalam hatinya semakin sulit ditahan.

"Farzan! Apakah kamu tahu, apa yang telah kita lewatkan? Bastian adalah Ketua Direktur dari Perusahaan Fores Sidon! Mengapa masalah kecil seperti ini saja kamu tidak mengurusnya, sampah. Aku benar-benar buta menikah denganmu!"

Di saat ini, Davina pun tidak membiarkan Farzan begitu saja, sudah pukul lalu marah.

"Bang!"

Kata-katanya yang mengompor berhasil membuat Farzan marah. Akhirnya Farzan tidak bisa menahannya lalu mengangkat tangan dan menampar wajah Davina dengan kejam. Tamparan darinya membuat ia terjatuh di lantai.

Tamparan ini membuat seluruh orang tercengang.

Erwin mereka pun melihat Farzan dengan pandangan tak terduga. Siapa pun tahu bahwa Farzan takut istri, bahkan tidak berani membantah istrinya. Apa yang terjadi dengan Farzan hari ini? Bukan hanya menantang Ayah saja, ia juga memukul Davina. Apakah ia salah makan obat?

Jangan-jangan yang balik adalah Farzan palsu!

"Farzan, kamu...kamu berani menamparku! Cerai, aku ingin cerai denganmu!"

Davin seperti ibu rumah tangga garang yang marah-marah lagi.

Kedua mata Farzan memerah. Ia berlari dan menarik kerah baju Davina sambil memasang wajah yang mengerikan berkata.

"Cerai kan? Baik, aku terima!"

"Besok pergi cerai. Dasar wanita, tiap hari seperti ibu rumah tangga garang saja. Aku Farzan menikahimu sebagai istri, benar-benar sangat sial! Kamu sebagai ibu, malah menjadikan anakmu sebagai alat tawar-menawar. Aku sudah menahanmu sangat lama!"

"Davina, dasar kamu ibu rumah tangga garang!"

Farzan yang tiba-tiba meledak, membuat Davina tercengang dan tidak berani untuk berkata-kata lagi. Lalu terdiam ditempat sambil melihati suaminya, dengan sekujur tubuh yang bergetar. Tiba-tiba ia merasakan perubahan dari Farzan. Bukan lagi Farzan yang patuh dan membiarkan orang menghinanya.

Farzan yang sekarang membuat Harun mereka tercengang. Bisa-bisanya tidak ada satu orang pun yang berani untuk berdamai.

"Dan juga kalian!"

Setelah memarahi Davina, Farzan pun menunjuk Harun dan Erwin mereka dengan marah berkata.

"Apakah kalian pernah menganggap Bastian sebagai orang sendiri? Dulu ia begitu baik pada kalian. Ia lakukan semua hal yang kotor dan lelah! Apakah kalian pernah ingat kebaikannya? Jika ia tidak bilang bahwa ia adalah Ketua Direktur dari Perusahaan Fores Sidon. Apakah kalian akan menjilatnya? Jujur saja kalian semua itu demi uang, demi uang!"

"Dimata kalian selain uang, apakah ada hal lain!"

Hari ini Farzan benar-benar meledak. Kata-kata Bastian, membuat ia bangun sepenuhnya.

"Aku Farzan, mengapa bisa menjadi seperti ini. Bukankah karena kalian semua yang menekaniku. Bukankah karena Ayah sayang pada yang lain dan tidak menganggap anak yang bungsu ini sama sekali."

"Beri tahu kalian, aku Farzan bukanlah sampah!"

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu