Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 145 Lucas

Susanti dan yang lainnya sudah sampai di sekitar Intercontinental Hotel, yang terletak di Jalan Pandu Nomor 225.

Setelah sampai di sana, Siska terlihat sangat terkejut, selain Intercontinental Hotel, hanya ada sebuah bar kecil yang terletak di seberang jalan, dan bar itu bukanlah bar yang berkelas.

"Susanti, sudah aku katakan, Bastian tidak bisa diandalkan, dia benar-benar merayakan pesta ulang tahunmu di sebuah bar kecil, benar-benar murahan. Dan jangan pernah berbicara tentang mantan pacarmu itu lagi, aku merasa dia adalah orang yang rendahan!"

Siska langsung mengabaikan hotel di belakangnya, dan berpikir kalau tempat yang dipilih Bastian adalah bar kecil di seberang jalan.

Hotel di belakang mereka adalah hotel bintang lima, bagaimana mungkin Bastian merayakan pesta ulang tahun di dalamnya? Apa dia mampu?

Susanti juga merasa sangat kecewa melihat bar kecil itu, dan dengan malu berkata:

"Dia… tidak mungkin dia memesan tempat seperti ini, mungkin di tempat lain sekitar sini."

"Sebaiknya kita menunggu Bastian datang dulu, baru kita bicarakan lagi."

Siska meletakkan kedua tangannya di dadanya dan berkata dengan marah:

"Tapi selain hotel bintang lima di belakang kita, hanya ada bar kecil ini di seberang jalan."

"Aku rasa Bastian bahkan tidak peduli dengan pesta ulang tahunmu."

Sasha tertawa kecil dan berkata sambil menyengir:

"Mungkin tempat yang dia pesan adalah hotel bintang lima ini."

Susanti melirik ke hotel yang indah dan megah ini, tiba-tiba dia tertegun dan bergumam:

"Tidak mungkin, hotel ini terlihat sangat mahal, bagaimana mungkin Bastian tempat di sini."

"Mungkin… Mungkin dia menyewa bar di seberang…"

Sambil berbicara, Susanti merasa agak malu dengan perkataannya sendiri.

Dia tidak punya pilihan lain, hari ini dia mengundang banyak kolega dan teman-teman sekelasnya dulu, dan bahkan mengundang mantan pacarnya. Kalau mereka tahu pesta ulang tahunnya dirayakan bar kecil yang bobrok ini, maka dia akan merasa sangat malu!

Susanti menggigit bibirnya dan menyalahkan Bastian.

Kalau saja dia tahu Bastian akan merayakannya di tempat di sini, dia akan mencari sendiri tempat untuk merayakan pesta ulang tahunnya, setidaknya tempat yang dia cari pasti akan lebih baik dibandingkan dengan bar kecil ini.

Dia mengehela nafas, tak lama kemudian sebuah BMW tua tiba-tiba melaju ke tepi jalan dan berhenti. Kemudian ada dua taksi yang juga berhenti di sana, dan yang turun dari taksi itu adalah teman-teman sekelas Susanti dulu.

Dan dari mobil BMW, ada seorang pria dan wanita muda yang terlihat seperti sepasang kekasih..

Tubuh Susanti bergetar, tatapannya terpaku pada pria itu, dia lalu bergumam:

"Lucas..."

Itu adalah mantan pacarnya Lucas, dan wanita di sebelahnya adalah pacar Lucas saat ini.

"Susanti, itu adalah mantan pacarmu, aku rasa dia terlihat biasa-biasa saja. Dari segi penampilan, dia tidak terlihat lebih tampan dari Bastian." Siska dan Sasha yang berada di samping Susanti menatap Lucas, dan berkomentar.

Tentang Lucas, memang benar, tidak ada yang luar biasa darinya, mobil dikendarainya juga hanyalah sebuah BMW tua. Apa yang menarik dari pria seperti itu?

"Susanti, lama tidak bertemu! Selamat ulang tahun!"

"Kamu sangat berbeda sekarang, kamu terlihat lebih cantik dari dulu!"

Teman-teman sekelasnya dulu datang untuk menyapa Susanti, mereka terlihat sangat ramah.

“Semua orang ada di sini, bagus sekali, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan kalian!” Susanti menyapa semua orang dengan gembira. Dan saat itu, Lucas juga sudah berjalan ke arah mereka, dia menggandeng tangan pacarnya dan meletakkan tangannya yang satu lagi di saku celana, dia terlihat agak sombong.

"Lucas, lama tidak bertemu, apa dia ini... pacarmu?"

Susanti menatap Lucas dengan ekspresi senang, tapi sekujur tubuhnya langsung merasa gugup.

Ini adalah orang yang disukainya semasa sekolah, saat itu, cinta terasa sangat mudah dan sederhana. Tapi saat itu, dia tidak terlalu cantik, jadi Lucas memutuskannya, sehingga dia merasa rendah diri.

Bahkan saat dia melihat Lucas sekarang, dia masih merasa rendah diri.

"Gadis ini, dia agak berlebihan..."

Siska dan Sasha melihat dengan cemas dari belakang, mereka hanya bisa menghela nafas. Susanti terlalu merendahkan dirinya, jelas-jelas sekarang dia tidak kalah cantik dengan pacar Lucas!

"Iya, Susanti, setelah aku putus denganmu, aku berpacaran dengan Eliana. Aku berpacaran Eliana sudah hampir dua tahun sekarang."

Lucas mengambil tangan Eliana dan menggandengnya di depan Susanti, dia terlihat sengaja melakukannya.

"Susanti, tidak buruk, kamu jadi lebih pintar berpakaian sekarang."

"Dan meskipun aku tidak terlalu mengrti tentang make-up, tapi apa yang kamu gunakan di wajahmu. Seorang wanita harus memperhatikan apa yang mereka gunakan, jangan sampai menggunakan make-up murah."

Setelah mengatakan hal itu, dia lalu tersenyum dan dan berkata:

"Aku hampir lupa kalau kamu baru saja lulus, dan seharusnya sekarang kamu masih magang. Gaji hasil magang memang tidak terlalu tinggi, keluarga Eliana memiliki sebuah perusahaan, sekarang aku bertanggung jawab atas perusahaan itu, dan karena kamu adalah teman sekelasku dulu. Begini saja, kalau kamu berkerja di perusahaan kami, aku akan memberimu gaji yang lebih tinggi. "

Semakin dibicarakan, Susanti juga menundukkan kepalanya semakin rendah, wajahnya juga terlihat semakin merah, dia terlihat sangat ingin bersembunyi saat ini.

Kalau orang lain yang mengatakan hal ini, dia tidak akan merasa sekecewa ini, tapi orang yang mengatakan hal ini adalah Lucas, sehingga dia merasa sangat sedih. Terutama kata 'teman sekelas' yang diucapkannya, terasa seperti ada jarum yang menusuk hatinya.

Siska tidak tahan lagi dan datang dan berkata:

"Lucas, pacarmu memang cantik, tapi Susanti juga tidak jelek jika dibandingkan dengannya."

"Susanti sekarang adalah Ketua Tim Departemen, bulan lalu dia mendapat bonus sebanyak 60 Juta lebih."

"Dia adalah orang favorit Manajer Umum perusahaan kami."

Senyum Lucas tiba-tiba terlihat kaku, dan dia tersenyum canggung:

"Ah, ya... itu, itu sangat bagus."

Teman-teman sekelasnya dulu yang berada di di sekitar mereka mengucapkan selamat kepada Susanti dengan tulus:

"Susanti, kamu sangat hebat sekarang, jangan lupakan kami di masa depan."

"Susanti dulu sangat pintar belajar, semua guru mengatakan kalau kamu akan memiliki masa depan yang cerah."

Lucas awalnya ingin pamer di depan teman-teman lamanya, tapi tidak disangka malah Susanti yang menjadi peran utama hari ini.

Melihat Lucas yang terlihat agak malu, Susanti lalu panik, dan berkata pada Siska:

"Siska, jangan bahas lagi, kamu akan mempermalukan Lucas seperti ini."

Siska dan Sasha lalu menatap satu sama lain, untuk sesaat mereka tidak mengerti, mereka hanya ingin membela Susanti, tapi mereka tidak menyangka kalau Susanti masih akan membela Lucas. Lucas bahkan berniat mempermalukannya, apa gadis ini bodoh?

"Baiklah, ayo kita pergi ke tempat pestanya dirayakan, kami sudah mempersiapkan kuenya."

"Susanti, di mana kamu memesan tempat?"

"Apa mungkin kamu memesan Intercontinental Hotel, ini adalah hotel bintang lima!"

Teman-teman sekelas Susanti menatap Hotel InterContinental dengan tatapan ragu.

Saat ini Lucas juga membeku, itu adalah hotel yang terkenal. Untuk merayakan ulang tahun, tidak mungkin tempat ini bisa dipesan.

Apa Susanti sekarang sangat kaya?

"Ah, aku... aku..."

Susanti ikut juga terdiam, dia tidak berani memberi tahu semua orang kalau tempat yang dia pesan adalah bar kecil yang berada di seberang hotel.

Siska dan Sasha juga ikut merasa malu saat berdiri di sebelahnya, mereka terus mengutuk Bastian di dalam hati mereka.

Ketika Lucas melihat ada yang salah dengan ekspresi Susanti, dia tertawa:

"Susanti, apa tempat yang kamu pesan adalah bar kecil di seberang ? Ha?"

Mendengar hal ini, semua orang langsung melihat ke seberang, dan mereka tiba-tiba merasa kecewa:

"Kupikir pestanya dirayakan di sebuah hotel besar, ternyata hanya di bar kecil."

"Ah! Barnya juga sangat tua, dan terlihat seperti restoran."

Lucas dengan cepat berkata pada semua orang:

"Jangan mengeluh, kalian semua juga taahu kalau Susanti bukan berasal dari keluarga yang kaya, bar kecil juga tetap bar, bagus atau jelek juga tetaplah bar, benarkan? Haha!"

Melihat sikap Lucas yang sangat arogan, Siska dan Sasha sangat marah, dalam hati, mereka semakin memaki Bastian.

Susanti merasa sangat malu, saat ini dia berharap dia bisa bersembunyi di dalam sebuah lubang.

Saat dia akan memberanikan dirinya untuk mengajak semua orang ke bar kecil itu, tiba-tiba muncul suara yang terdengar buru-buru dari pintu masuk Intercontinental Hotel:

"Permisi, siapa yang bernama Nona Susanti?"

Semua orang dengan cepat menoleh ke belakang dan melihat Manajer Umum dari Intercontinental Hotel, seorang pria muda berlari keluar.

Dia bertanya sambil berlari:

"Permisi, apa Nona Susanti ada di sini, kami sudah mempersipakan acara pesta ulang tahun di dalam!"

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu