Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 147 Ini Adalah Adik Perempuanku

"Kamu adalah... Direktur Perusahaan Ninetop..."

Susanti menatap Bastian yang berdiri di depannya dengan tatapan tidak percaya.

Orang yang mengatakan kalau dia adalah programmer di perusahaan, dan orang yang selama ini membantunya, ternyata adalah Direktur Perusahaan Ninetop!

Ini mungkin kejutan terbesar bagi Susanti di tahun ini, tiba-tiba dia ingat saat perusahaan memecat banyak karyawan. Bukan hanya dia tidak dipecat, dia justru dipromosikan dan mendapat banyak bonus, dia selalu berpikir kalau dia adalah orang yang paling beruntung di perusahaan.

Dia sangat berterima kasih pada Bastian untuk hal ini, karena Bastian pernah mengatakan kalau dia tidak akan dikeluarkan dari perusahaan, dan dia tidak akan dipecat.

Kalau dipikirkan lagi, Susanti benar-benar sangat beruntung, karena saat dia diganggu di koridor kantor, dia bertemu dengan Bastian. Dan saat di restoran, dia memberi tahu Bastian tentang apa yang terjadi, lalu Bastian menyuruh Setiawan untuk memecat Marie dan Winnie. Susanti bahkan mendapat kenaikan gaji dan juga uang bonus.

Ternyata orang yang selalu membantunya bukan Setiawan, itu semua adalah bantuan dari Bastian.

"Kamu sangat jahat! Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya!"

Susanti tidak tahu entah dia haru senang atau marah, atau bahkan terkejut. Dengan wajah yang dipenuhi air mata, dia mengepalkan tangannya dan memukul pelan dada Bastian:

"Dasar pembohong, mengadakan pesta ulang tahun yang sangat besar, dan membuatku menangis karena kamu!"

Meskipun diaa mengeluh karena Bastian telah membohonginya, Susanti sangat tersentuh. Lagi pula, Bastian adalah seorang pengusaha yang hebat dan dia adalah direktur dari sebuah perusahaan besar, dia sangat perhatian pada Susanti, dia juga berteman dengan Susanti dan tidak menganggapnya miskin. Dan demi merayakan ulang tahunnya, seluruh Intercontinental Hotel disewa khusus untuk acara ini.

Dia sudah hidup cukup lama, dan belum pernah ada orang yang memperlakukannya dengan sangat baik. Jangan ditanyakan lagi, dia adalah seorang wanita, jelas dia sangat tersentuh dengan perhatian seperti ini.

Semua teman sekelas Susanti, entah pria maupun wanita, mereka terlihat sangat iri. Seorang direktur besar seperti Bastian, mereka merasa orang seperti itu hanya ada dalam serial TV, mereka tidak menyangka akan melihatnya dalam dunia nyata, demi merayakan acara ulang tahun, dia membuat sebuah ‘Kastil Dunia Fantasi’.

Sepertinya, Direktur termuda Perusahaan Ninetop menyukai Susanti.

Untuk sesaat, bahkan pacar Lucas, Eliana, terlihat iri. Pacar orang lain adalah seorang direktur perusahaan besar, mereka juga terlihat sangat romantis. Tapi pacarnya, Lucas, justru bergantung padanya, berusaha mendapatkan hati ayahnya dan mencari keuntungan dari perusahaan keluarganya.

Saat dia melihat Lucas lagi, Eliana merasa sangat jijik dan kecewa.

Dan Lucas bahkan tidak melihat Eliana lagi saat ini, tangan Lucas yang tadi menggenggam tangan Eliana pelan-pelan dia lepaskan. Sekarang di pikirannya hanya ada Susanti yang merupakan mantan pacarnya, Susanti yang selalu mencintainya. Jika dia bisa memanfaatkan Susanti untuk berteman dengan Bastian, maka itu adalah hal yang sangat bagus.

Kalau mereka bisa menjadi keluarga, maka tidak akan sulit baginya untuk mendapat pekerjaan di perusahaan Bastian, dan dia akan mendapatkan banyak uang. Perusahaan Ninetop adalah perusahaan yang besar, perusahaan keluarga Eliana tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Perusahaan Ninetop!

Dia sekarang siap untuk memutuskan hubungannya dengan Eliana, dan untuk sementara waktu, mereka berdua akan saling menghindari satu sama lain.

"Ya, aku seharusnya tidak berbohong padamu, ini adalah salahku." Bastian mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Susanti dan berkata sambil tersenyum: "Tapi saat kita bertemu, bukankah kamu mengira kalau aku adalah seorang pegawai di perusahaan, jadi kita berdua bisa menjadi teman baik."

"Jadi saat itu, aku menganggap diriku sebagai seorang pegawai biasa. Tapi tidak baik menyembunyikan hal ini darimu, jadi aku mengambil kesempatan di hari ualng tahunmu untuk mengungkapkan identitasku yang sebenarnya. Lagi pula, entah aku adalah seorang direktur atau hanya seorang pegawai biasa, kita tetaplah teman baik."

"Aku dua tahun lebih tua darimu, dan aku selalu menganggapmu seperti adik perempuanku, pesta ulang tahun hari ini adalah hadiah ulang tahun dari kakakmu, apa kamu menyukainya?"

Susanti lalu menangis karena terharu, dia menangis seperti anak berusia puluhan tahun. Lalu dia mengangguk:

"Suka, aku sangat menyukainya!"

Setelah mengatakan hal itu, dia memeluk Bastian.

Bastian juga memeluk Susanti, dia lalu tertawa dan berkata kepada manajer hotel:

"Manajer Weston, adikku sangat menyukai pesta ulang tahun hari ini, terima kasih."

"Makanlah dengan kami nanti."

Manajer hotel yang mendengar hal ini merasa sangat tersanjung, dia lalu mengangguk dan berkata:

"Ini adalah pekerjaanku, Direktur Bastian terlalu memuji!"

Sebagai seorang manajer hotel, untuk bisa makan dengan seorang direktur besar, hal ini adalah kehormatan besar baginya.

"Direktur Bastian, bukankah tadi kita baaru mengambil hadiah ulang tahun Susanti, coba biarkan dia mencoba hadiahnya." Setiawan berkata sambil tersenyum: "Dia adalah seorang putri yang menjadi peran utama hari ini, jadi bagaimana mungkin seorang putri tidak memiliki gaun?"

Mendengar ucapan itu, Bastian lalu langsung melepaskan Susanti dan berkata:

"Oh iya, aku hampir lupa."

"Susanti, tadi kami pergi untuk membelikan gaun untukmu, beberapa hari yang lalu, aku pergi mencari orang untuk membuat gaun ini khusus untukmu."

"Coba kamu ikuti Manajer Umum Setiawan untuk mencoba gaun itu, lihat apa gaun itu pas di badanmu."

Susanti sangat tersentuh sehingga dia tidak bisa berbicara, ekspresi wajahnya terlihat sangat lucu, dan Setiawan hanya bisa menariknya untuk mencoba gaun itu.

Setelah mereka pergi, Bastian berkata pada manajer hotel:

"Manajer Weston, kamu bisa menyuruh para staf untuk mempersiapkan hidangan makan malam hari ini, lebih cepat lebih baik."

"Semua orang juga pasti sudah lapar."

Manajer hotel lalu menganggukkan kepalanya, dan berkata:

"Tenang saja, kami sudah mempersiapkan semua hidangan, aku akan meminta mereka mengantarkannya dengan cepar."

Bastian memandang teman-teman lama Susanti dan berkata dengan sopan:

"Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahun Susanti hari ini, silahkan nikmati acaranya malam ini."

"Kalau kalian membutuhkan sesuatu, silahkan beri tahu staf hotel."

Semua orang menatap Bastian, dia adalah seorang direktur dari sebuah perusahaan besar, memiliki sikap yang baik, dia juga sangat tampan dan sopan. Bahkan ada banyak laki-laki yang mencoba berteman dengan Bastian, mereka semua berkumpul dan memperkenalkan diri pada Bastian.

"Direktur Bastian, aku dulu teman sebangku Susanti, dulu aku sering membantunya."

"Susanti dan aku dulu teman sekamar, dan dulu kami memiliki hubungan yang baik."

Melihat orang-orang yang sangat bersemangat, Bastian berkata sambil tersenyum:

"Susanti sangat beruntung memiliki teman seperti kalian. Saat ini, sangat sulit untuk memiliki teman, kalian semua harus sering berhubungan untuk menjaga persahabatan."

Saat itu, Lucas juga dengan cepat mencari kesempatan, dan senyum dengan malu berkata:

"Direktur Bastian, aku adalah pacar Susanti."

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang kecuali Bastian menatap Lucas dengan tatapan jijik. Sebelum masuk ke hotel, dia terus membanding-bandingkan Susanti dengan Eliana. Sekarang setelah mengetahui kalau kakak Susanti adalah seorang direktur perusahaan besar, dia lalu berpura-pura baik di depan mereka.

"Gila, Lucas benar-benar tidak tahu malu..." Semua orang bergumam.

Lucas tidak peduli dengan ucapan orang-orang di sana, dia mencoba memperkenalkan dirinya di depan Bastian.

Eliana menghentakkan kakinya dengan marah, dan dadanya naik turun dengan keras karena dia bernafas dengan kasar. Kalau bukan karena cintanya pada Lucas selama beberapa tahun ini, dan dia yang sangat menghargai hubungan mereka, Eliana pasti sudah menendang pria yang hanya memperdulikan uang ini. Tidak disangka, pria yang tidak tahu malu masih berani meninggalkannya, dan dengan cepat berpura-pura di depan kakak Susanti.

“Pa... pacar?” Bastian menatap Lucas dengan ekspresi tidak percaya.

Sepertinya dia belum pernah mendengar Susanti mengatakan kalau dia punya pacar, dan dia belum pernah melihat Lucas, Bastian jelas tidak percaya.

"Pacar apanya, jelas-jelas kamu adalah mantan pacarnya!"

"Direktur Bastian, jangan percaya omong kosongnya, awalnya dia sendiri yang memutuskan Susanti, dan meninggalkannya!"

Saat itu juga, teman-teman sekelas dulu Susanti langsung membongkar sifat munafik Lucas.

Wajah Lucas terlihat sangat gugup, dia menatap orang-orang di sana dengan ekspresi muram:

"Omong kosong apa yang kalian katakan, dulu aku dan Susanti masih muda dan egois, kami hanya berdebat lalu memutuskan untuk berpisah."

"Setelah beberapa tahun aku lalu sadar kalau aku masih menginginkannya, dan aku masih menyukainya, apa ada yang salah, apa hal ini tidak boleh!"

Setelah melihat ini, Bastian lalu mulai mengerti apa yang sedang terjadi, dan dia tidak membiarkan Lucas begitu saja, dia lalu tersenyum ringan:

"Cinta saat masa sekolah memang sangat sederhana dan indah, tapi saat itu semua orang masih kecil dan masih tidak tahu apa-apa."

"Tapi yang lalu biarlah berlalu, dan juga, sepertinya aku tidak pernah mendengar Susanti mengatakan kalau dia punya pacar."

Setelah berbicara, Bastian lalu berbalik dan berjalan ke arah lain, dan mengabaikan Lucas.

Lucas berdiri sendiri di sana, dia merasa sangat malu, dan saat itu juga dia menjadi bahan hinaan bagi semua orang.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu