Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 78 Hal yang tidak Dapat Terhindari

"Kamu kenapa, Bastian? Kamu terlihat kurang fokus."

Akhirnya Yeni bertanya karena melihat sikap Bastian terlihat aneh.

Bukan hanya kurang fokus, tapi Bastian juga terlihat cemas. Sebelumnya Adelia menghubunginya dan berkata ingin mengantarkan makanan penutup ke kantor untuknya, tapi ia membohongi Adelia. Oleh karena itu ia merasa bersalah, dan sangat panik saat membohongi Adelia di telepon.

Kini ia terpikir kembali, ia merasa dirinya terlalu panik dan takut diketahuan oleh Adelia. Seperti tanda buruk karena kelopak matanya terus meloncat, seperti ada sebuah bencana.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya memikir pekerjaan kantor." Bastian tersadar dan membalas pertanyaan Yeni seadanya, lalu menyimpan pancingan yang berada di tangannya.

"Kita pulang saja, Yeni? Bahkan sudah terlewat tiga jam karena kita tidak memancing seekor ikan." Bastian memutarkan kepalanya lalu menatap Yeni yang tengah memancing ikan dan berkata kepadanya.

Yeni menyimpan pancingannya dengan tidak senang, lalu ia mengerucutkan bibirnya dan berkata:

"Kemarin malam hujan deras oleh karena itu hari ini air mengalir sangat cepat, biasanya aku bisa memancing dua atau tiga ekor ikan. Padahal aku ingin memasak ikan untukmu, rupanya hari ini tidak bisa."

Bastian tertawa lalu berkata:

"Lain kali kita memancing lagi, jika kamu ingin memasak ikan untukku, kita bisa membeli ikan di pasar ikan."

Mereka membereskan barang lalu pergi dari tempat tersebut.

"Kamu ingin makan apa, Bastian? Malam ini aku akan masak lebih banyak untukmu."

Yeni melingkari tangannya di lengan Bastian, meringkuk di bahunya seperti seorang gadis kecil.

Bastian tertawa lalu berkata:

"Makan apa pun boleh, semuanya sangat lezat jika dimasaki olehmu."

eni tersenyum saat mendengar kata-kata Yeni lalu berkata:

"Mulut kamu sangat manis."

Kini mereka jalan di atas jembatan, Yeni terus bermanja dengan Bastian sembari mengobrol, mereka terlihat sangat manis dan bahagia.

Sedangkan Laura menemani Adelia yang tengah gila mencari Yeni dan Bastian.

Semenjak Adelia tahu Bastian dan Yeni sudah jadian, mereka tidak bisa menghindar dari percintaan tersebut. Harus dipertemukan dan tidak bisa menghindar dari hal yang tidak bisa dihindar.

Sebuah jembatan, merubahi takdir dua wanita.

Yeni, Bastian, Adelia, dan Laura benar-benar mematung di tengah jembatan.

Detik itu juga Yeni dan Bastian seperti tersamber petir, benar-benar mematung di tempat.

Laura menatap mereka yang bermesraan dengan terkejut, bahkan ia tidak menyangka kekasih yang telah ia ceritakan kepadanya adalah Bastian.

Sedangkan Adelia mematung selama dua detik, dan mimik wajahnya berubah dalam waktu singkat, tersisa senyuman sinis yang terukir di wajahnya.

Ia berjalan dengan berat, selangkah demi selangkah ia menghampiri Bastian dan Yeni.

Ini adalah kali pertama di hidup Bastian, ia merasakan takut dan ingin segera kabur dari tempat tersebut. Sedangkan tanpa sadar Yeni memundur selangkah, bibirnya gemetar saat memanggil nama Adelia:

"Adelia...."

Adelia menghampirinya, lalu menampar wajah Yeni, dan membuat Yeni terjatuh ke lantai.

Mimik wajah Bastian berubah, dan berusaha mencegahi Adelia.

"Semua masalah ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Adelia. Kamu.... kamu dengar penjelasanku terlebih dahulu."

Kini Bastian seperti anak kecil yang berbuat kesalahan, ia benar-benar mengatakan dengan tidak yakin.

Adelia tertawa dengan menyeramkan, dan membuat Bastian merinding, lalu ia tersenyum sinis dan berkata:

"Iya, aku dengar penjelasanmu, mendengar segala kebohonganmu."

"Bukankah kamu sedang rapat di kantor? Bukankah kamu mencintaiku? Bukankah kamu tidak ingin menyakitiku? Beritahu kepadaku, mengapa kamu bisa bersamanya?!"

Mimik wajah Adelia benar-benar berubah, kedua netranya merah, dan air mata terus mengalir.

"Aku...."

Bastian membuka mulutnya dan ingin menjelaskannya kepada Adelia, tapi kini ia tidak bisa berkata apapun dengan jelas.

Ia selalu merasa dirinya setia terhadap perasaan, namun kini Bastian nyadar ia tidak setia. Terbaliknya ia selingkuh, dan membohongi dua wanita.

Ia membenci dirinya sendiri, ia merasa sangat bersalah. Ia tidak bisa menghadapi hatinya, saking merasa bersalah Bastian bahkan tidak ingin demi ia sendiri untuk menjelaskan segala hal.

Bagaimana menjelaskannya? Apakah ia harus mengatakan ia mencintai Adelia dan juga Yeni?

"Tidak seperti yang kamu pikirkan, Adelia."

Kini Yeni sudah berdiri dari lantai, ia tidak akan membenci Adelia karena ditampar olehnya. Karena ia memang pantas mendapat tamparan tersebut, ia berhutang dengan Adelia.

Wajahnya terukir jelas tamparan yang diberikan oleh Adelia, ia menangis sembari menjelaskannya:

"Bastian bukan seperti orang yang kamu pikirkan, ia sangat baik dan sangat mencintaimu."

"Aku yang salah, tidak seharusnya aku menyukainya, tidak seharusnya aku merebut kekasih sahabatku. Aku yang salah, kamu jangan menyalahi Bastian!"

Bastian mematung lagi saat melihat reaksi Yeni, ia menatap Yeni dengan tatapan terkejut.

Melihat reaksi dan apa yang telah dikatakan oleh Yeni, ia pasti tahu Adelia dan Bastian sudah baikan. Bahkan sebelumnya Yeni mungkin sudah tahu apa yang telah dilakukan oleh Bastian, dan membawa Adelia kabur dari pernikahannya.

Mengapa Yeni tidak pernah ribut dengannya? Mengapa Yeni masih berusaha membantunya?

Rasa bersalah Bastian semakin dalam, ia tidak berani untuk memikir bahwa Yeni sangat mencintainya, bahkan rela mempertanggung jawabkan kesalahannya.

"Hahahaha!"

Emosi Adelia tidak terkendali lagi saat mendengar kata-kata Yeni, dan Laura sangat terkejut, karena masalah yang terjadi benar-benar di luar kendalinya.

"Kalian sangat mencintai satu sama lain!" Adelia menunjuk Bastian dan Yeni, menatap mereka dengan kecewa: "Yeni, aku menganggap kamu sebagai sahabatku! Apakah kamu tahu sahabat?!"

Yeni menangis sembari berkata:

"Aku tahu, aku tahu diriku tidak baik, aku membuat dirimu kecewa."

Bastian melihat Adelia seperti itu, ia berusaha menjelaskannya:

"Tenangkan dirimu dulu, Adelia, dan dengarkan kata-kataku."

"Maaf, aku berbuat kesalahan. Tapi masalah ini bukan seperti apa yang telah kamu pikirkan, Yeni tidak salah. Aku kemabukan, dan diriku bersama Yeni, saat itu juga...."

Tidak menunggu Bastian selesai menjelaskan, emosi Adelia tidak terkendali lagi:

"Aku tidak ingin mendengarnya! Aku tidak ingin mendengarnya! Kalian pembohong, kalian semua adalah pembohong!"

Sekujur tubuh Laura benar-benar gemetar, tapi ia juga takut Adelia melakukan sesuatu yang berlebihan kepada Yeni, ia berusaha menenanginya dan berkata:

"Tenangkan dirimu dulu, Adelia."

"Mereka semua berada di sini, kita bisa berbicaranya dengan baik-baik, kamu tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik jika seperti itu."

Adelia teriak lagi dan menimbulkan perhatian orang yang tengah melihat mereka, ia menunjuk Bastian dan Yeni:

"Aku tidak bisa menenangkan diriku! Aku tidak bisa!"

"Kalian ingin aku bagaimana? Bagaimana diriku harus menghadapi kalian? Kalian membuat diriku menjadi bahan lelucon!"

"Aku tidak mempunyai jalan lain, Bastian. Aku sudah memutuskan hubungan dengan keluargaku, aku benar-benar sudah bergantung dengan dirimu. Sekarang aku harus bagaimana? Kamu ingin membuat aku tertekan?!"

Bastian menatap Adelia dengan tatapan bersalah, ia tidak tahu harus bagaimana, kedua netranya merah lalu berkata:

"Maaf, Adelia."

"Seharusnya aku tidak boleh menyembunyikan masalah ini dan membuatmu kecewa denganku, aku tidak ingin ini terjadi."

Yeni yang benar-benar menangis deras, akhirnya ia berkata kepada Adelia:

"Aku jadian dengan Bastian setelah kalian cerai, dan mengetahui kamu jadian dengan Ricky."

"Apakah kamu tahu Bastian sungguh tersiksa? Aku tidak ingin melihat Bastian seperti itu, tapi apakah aku salah jadian dengan Bastian? Sebelumnya ia sudah menjadi kekasihku, kamu yang merebutnya lagi!"

"Kamu adalah sahabatku, Adelia. Tapi Bastian adalah orang yang kucintai, apakah kamu tahu?!"

Adelia mundur beberapa langkah saat mendengar kata-kata Yeni, ia tersenyum kecut lalu berkata:

"Iya, kalian tidak salah, Adelia yang salah."

"Aku tidak pantas hidup di dunia ini, keluargaku, bahkan orang tuaku hanya memanfaatiku untuk mendapat uang."

"Dan kini sahabat dan kekasihku jadian, seharusnya aku mengucapkan selamat kepada kalian. Hak dari mana aku mendapat kasih sayang Bastian, dari mana...."

"Semoga kalian bahagia!"

Ia teriak ke arah Yeni dan Bastian dengan semangat, lalu ia menuju ke jembatan, dan melakukan sebuah tindakan yang membuat seluruh orang terkejut.

Bahkan semua orang belum menyadari karena gerakan Adelia sangat cepat.

Ternyata ia lompat dari jembatan, bahkan ia langsung menjatuhkan diri tanpa ragu, dan terjatuh ke dalam sungai.

Terdengar suara "Tong", dan di bawah jembatan terdengar suara Adelia menjatuhkan diri ke sungai.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu