Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 18 Kalian Harus Segera Kosongkan Lantai Tiga

Seluruh lantai tiga Restoran Top Cloud didekorasi Ricky seperti acara pernikahan.

Berbagai bunga dan keranjang bunga, karpet merah, ditemani musik yang merdu, serta adanya pemerah utama lelaki dan wanit. Adegan ini seperti pernikahan yang sebentar lagi akan dimulai, tinggal perlu kedatangan tamu.

Pertama Adelia terkejut melihat adegan ini dan memuji. Lalu setelah sadar kembali, ia ingin berbalik badan kabur. Adegan ini memang cukup mengejutkannya.

"Adelia!"

Ricky sibuk memanggilnya dan tersenyum berkata.

"Jangan panik. Ini adalah pertama kali kita berkencan. Bagaimana mungkin aku langsung melamarmu."

"Terlihat diriku sangat terburu-buru. Kamu tenang saja, hari ini hanya makan malam. Aku sudah mengatakan bahwa aku ingin membuat ingat dengan makan malam hari ini."

Adelia berbalik badan dan menoleh ke Ricky dengan malu.

"Ricky, kamu sungguh b-berhati."

"Aku sungguh tidak tahu apa lagi yang harus kukatakan. Terima kasih!"

Ini adalah pertama kali Adelia dibuat hingga terharu. Selain ia direndahkan di rumah, ia juga sering direndahkan Davina. Davina sering memberi tekanan kepadanya.

Sedangkan Ricky yang tulus dan serius membuat Adelia merasa diberi perhatian dan dilindungi. Hal ini hanya pernah diberikan oleh Bastian.

"Tidak perlu sungkan. Sebenarnya aku tidak pernah mengejar wanita, bahkan aku takut kamu tidak menyukainya." Ricky terkekeh.

"Aku tidak percaya!" Adelia sepertinya lebih dekat lagi dengan Ricky, bahkan tidak lagi menjaga kata-katanyam "Kamu mendekorasi seluruh ini, pasti tidak akan ada yang percaya jika kamu tidak pernah mengejar wanita."

Ricky tertawa dan berkata.

"Sini memang bukan diriku yang dekorasi. Tempat ini didesain oleh temanku dan dibantu oleh manajer restoran ini. Aku hanya bertanggung jawab untuk memberikan yang dan memberi pendapat."

Kebetulan manajer Restoran Top Cloud datang saat mereka berbincang. Manajer itu adalah pemuda yang berusia dua puluh tahun lebih.

"Ricky, kamu dan pacarmu telab datang."

Manajer itu langsung tertawa dan menyapa kepada Ricky.

Adelia yang disamping menunduk kepalanya malu.

Ricky sibuk menjelaskan.

"Jangan asal berbicara, Andy. Ia belum menjadi pacarku."

"Kamu bilang seperti itu akan membust Adelia merasa canggung."

Andy itu terbahak-bahak dan berkata.

"Bukankah bentar lagi akan jadian? Lagipula kamu sudah merasa kasihan sebelum ia menjadi pacarmu."

Adelia yang disamping makin merasa malu.

Andy membawa kedua orang ke meja yang dekat jendela dan berkata kepada Adelia dengan sopan.

"Nona Adelia kan? Malam ini aku yang akan melayani kalian."

"Jika ada yang dibutuhkan nanti, silahkan panggil aku."

"Semoga kalian menikmatinya."

Adelia agak merasa terkejut. Ia baru pertama kali datang ke restoran mewah. Pelayanan yang begitu mewah, apalagi manajernya sendiri yang melayani mereka. Ia semakin menikmatinya.

"B-baik. Terima kasih, Pak Andy!"

Andy mengedip kearah Ricky dan diam-diam memberikan tanda 'ok" kepadanya, lalu meninggalkan lantai tiga."

"Kalian berdua hari ini layani dua tamu diatas. Tamu diatas sana adalah sahabatku. Mohon kalian layani mereka baik-baik."

Setelah tiba di lantai bawah, Andy memanggil dua pelayan dan mengatakan hal itu kepada mereka.

......

"Adelia, ini untukmu. Hari ini adalah kencan pertama kita. Aku akan mengingat hari ini."

Ricky telah menyiapkan seikat bunga mawar yang besar dan memberikannya kepada Adelia.

Adelia menerima bunga mawar dan tersenyum malu berkata.

"Terima kasih!"

"Aku menyukai semua yang terjadi pada hari ini."

Ricky tersenyum pelan dan berkata.

"Aku sudah bilang kamu cocok dengan semuanya."

Berhadapan dengan aksi Ricky, Adelia harus memikir ulang lagi kata-kata Davina. Ia sekarang telah cerai dengan Bastian, bahkan perusahaan juga telah tidak ada. Bisa dikatakan ia telah kehilangan semuanya.

Meskipun tampilannya tidak terlihat buruk, tapi ia pernah cerai. Bisa bertemu dengan Ricky yang begitu sempurna dan menyukainya, memang merupakan kesempatan yang jarang ditemukan. Kalau kehilangan seorang Ricky, mungkin tidak akan ada Ricky selanjutnya.

Ia telah kehilangan Bastian yang sangat baik terhadapnya, apakah sekarang ia harus kehilangan Ricky lagi?

Meskipun baru saja cerai, sekarang kurang baik untuk langsung menerima Ricky. Tapi...sekarang adalah saat dimana ia sedang kesulitan dan butuh orang yang menemaninya. Seketika Adelia mulai bingung. Ia tidak tahu apakah dirinya harus menerima Ricky.

Salah satu kekurangan Adelia adalah tidak memiliki pikiran sendiri. Ia hanya bisa mengirim pesan singkat kepada Yeni diam-diam dan memberitahu situasinya, serta berharap bisa memberi pendapat untuknya.

Tak lama kemudian, Yeni membalasnya beberapa pesan.

"Aduh! Aku sungguh tidak mengerti lagi. Sebaiknya kamu putuskan sendiri, lagipula aku tidak pernah bertemu dengan Ricky!"

"Tapi kamu memang bersalah kepada Bastian. Kamu harus pikirkan baik-baik. Apakah Ricky bisa terus menerimamu apa adanya seperti Bastian?"

"Meskipun Ricky ini cukup baik. Sebagai sahabat baikmu, aku juga berharap kehidupanmu lebih baik. Tapi kehidupannya ini tidak hanya bergantung kepada uang. Ada seorang lelaki yang terus mencintaimu dan menerimamu, lebih berguna dari uang."

Setelah melihat pesan singkat Yeni, Adelia tidak mendapatkan jawaban, melainkan semakin ragu.

"Ricky, sebenarnya kamu sudah cukup sempurna. Tapi aku sudah pernah cerai, lagipula keluargaku juga sudah bangkrut. Apakah...kamu sungguh tidak merasa risih kepadaku?"

Adelia meletakkan gelasnya dan menatap kearah Ricky.

Ricky membalasnya dengan serius.

"Aku merasa jika dua orang bersama, maka syarat-syarat luar tidak terlalu penting. Kalau tidak menyuaki orangnya, betapa baik syarat-syaratnya, juga tidak berguna. Kalau menyukai orangnya, meskipun syarat-syarat buruk, aku juga merasa itu bukanlah masalah."

Adelia tercengang. Ia tidak sangka bahwa Ricky yang begitu kaya, bisa mengatakan hal-hal yang bermakna.

Di saat yang sama, Andy yang dibawah sedang bersiap mengambil sebotol anggur untuk Ricky, seketika teleponnya berdering.

Seteelah melihat nomor di layarnya, matanya seketika membelalak. Patrick alias Ketua Direktur Perusahaan Fores Sidon sendiri menghubunginya.

"P-pak Patrick, apakah ada terjadi sesuatu?" Andy bertanya dengan sopan.

Siapakah itu Patrick? Ia adalah tokoh yang cukup berpengaruh di Kota Cumarun, merupakan pengusaha muda yang terhebat. Betapa banyak pengusaha tua ingin meminta bantuan dari Patrick.

"Pak Andy, apakah ada orang di lantai tiga? Nanti aku akan membawa tiga orang penting pergi makan disana." tanya Patrick didalam panggilan.

Seketika raut wajah Andy berubah. Ia dengan canggung berkata.

"Pak Patrick, kebetulan...sekarang ada tamu di lantai tiga."

"Baik..."

Tanpa menunggu ia selesai bicara, Patrick langsung memotong ucapannya. Nada bicaranya terdengar tegas.

"Bersihkan lantai tiga. Bilang ke tamu itu, aku akan membayar kerugiannya sepuluh kali lipat."

"Kira bentar lagi akan tiba. Mohon cepat dibersihkan."

Andy seketika menepuk dahinya seteelah mendengar ucapannya. Ia sedikit kesusahan.

Ia tidak berani menantang perintah Patrick. Tapi sahabatnya sedang berada di lantai tiga bersama dengan wanita kesukaannya. Di hari yang penting seperti ini, bagaimana mungkin ia boleh mengacaukannya. Apakah mereka bisa lanjut berteman?

"Tapi Pak Patrick, diatas..."

Andy baru saja ingin menjelaskan kepada Patrick, lalu terpotong lagi.

Suara Patrick terdengar dingin.

"Apakah kamu tahu siapa yang datang kali ini? Keluarga Yue alias salah satu dari Empat Keluarga Besar Hadaswradoko."

"Tuan Besar Keluarga Yue, Nyonya Besar Keluarga Yue, serta Tuan Muda Keluarga Yue."

"Kalau kamu merasa kesulitan, aku boleh langsung menghubungi Bosmu. Aku lihat apakah ia berani membuat Tuan Besar Keluarga Yue makan di tempat lain."

Ucapan ini membuat Andy sangat takut dan menarik nafas.

Fendy Yue datang? Atau satu keluarga?

"Jangan, Pak Patrick. Mohon Anda jangan hubung Bos."

"Aku akan segera bersihkan. Aku sendiri yang akan membersihkannya. Kujamin seluruh barang telah tersiapkan sebelum Anda dan satu Keluarga Yue tiba!"

Ujar Andy buru-buru.

Bukan hanya ia, bahkan Bosnya juga tidak berani membiarkan Fendy makan di restoran lain.

Keluarga Kaya di Hadaswradoko!

Saat ini di lantai tiga, Ricky dan Adelia sedang berbincang ria.

"Adelia, apakah...kamu ingin menjadi pacarku?"

"Apakah kamu boleh berikan kesempatan untuk menjagamu?"

Ricky tanya sambil memandang Adelia.

Adelia terdiam. Wajahnya yang memerah sambil memandang Ricky. Mulutnya membuka dan tidak tahu bagaimana untuk membalasnya.

Di saat yang penting seperti ini, Andy tiba-tiba muncul dan meminta maaf kepada Ricky dan Adelia.

"Maafkan aku."

"Kalian harus segera mengosongkan tempat ini. Nanti akan ada tokoh besar yang datang makan."

Mata Ricky membelalak dan dengan semangat berdiri.

"Andy, apakah kamu sedang bercanda denganku?!"

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu