Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 168 Bajingan ini Kuat Juga!

Bastian dibawa Raffy mereka ke sebuah bangunan bekas di luar Kota Nanjo.

"Bangunan bekas ini merupakan kesalahan perhitungan Ayahku pada dua tahun yang lalu. Ia mendirikan distrik perdagangan disini dan akhirnya baru tahu bahwa daerah ini tidak dapat dieksploitasi, jadi bangunan-bangunan ini juga membekas disini."

Setelah Nicholas dan Raffy turun dari mobil, ucapnya sambil menunjuk bangunan bekas yang kosong itu.

Di sekitar sini sudah penuh dengan rumput liar dan sama sekali tidak ada orang yang melewatinya. Puluhan bangunan berdiam disini, bagai bangunan hantu.

"Kerugian Paman Willy cukup besar juga," Raffy berkacak pinggan. Meskupun ia menghela nafas, tapi wajahnya memasang senyuman. Tempat ini sangat sempurna untuk memberi pelajaran kepada Bastian. Kalau Bastian berteriak kencang disini pun tidak akan ada orang menolongnya.

"Hercules, bawa Bastion ke dalam. Hari ini aku akan menjadi hakim dan memberi hukuman kepada bajingan ini!"

Raffy menyeringai dan melambaikan tangan kanannya untuk memimpin sekelompok orang ini masuk ke bangunan bekas ini.

Bastian diangkat empat lima orang hingga ke pojok bangunan bekas yang terdalam di lantai atas.

Orang-orang ini sangat kasar, sama sekali tidak peduli kepada kakinya yang patah, lalu langsung melemparnya kasar di tanah, sehingga lukanya robek kembali dan seketika keringat dingin membasahkan seluruh tubuhnya.

"Baiklah, sini merupakan tempat yang baik. Bastion, coba katakan perasaanmu sekarang."

"Kalau kamu bermohon kepadaku, mungkin saja aku bisa lebih lembut. Lagipula aku pernah merasakan rasa penderitaan itu, sama sekali tidak enak."

Raffy maju ke depan dan menaruh kedua tangannya dalam kantong celana. Ia bertingkah sombong dan menyeringai memandang Bastian yang menyedihkan.

Mungkin ini adalah kali pertama Bastian begitu menyedihkan, bahkan nyawanya cukup mengkhawatirkan.

Kata orang, kehidupan itu penuh dengan kejutan. Mau orang yang sehebat apapun, pasti juga ada kejutan yang terjadi.

Jika hari itu Susanti tidak sengaja bertemu dengan Yeni, jika hari itu Bastian tidak ditabrak mobil, sehingga tidak dapat berjalan, ia mungkin tidak menjadi seperti ini dan dihina oleh Raffy.

"Perasaan?" Bastian baring di tanah. Meskipun nyawanya berada di ambang kematian, tapi ia tetap menunjukkan seringai yang berani. "Bantu aku sapa satu keluarga kalian!"

Ucapan ini seketika membuat senyuman pada wajah Raffy menghilang, begitupula dengan yang lain. Hercules langsung menendang kepala Bastian dua kali.

"Sialan kamu! Kamu tidak takut mati ya!"

"Apakah kamu pantas untuk mengocehi Pak Raffy? Dasar bajingan!"

Bastian yang ditendang dua kali, seketika mimisan. Wajahnya membengkak dan berbaring di lantai sambil menarik nafas.

"Bastion, kamu memang membuatku kagum!" Raffy merebut pipa besi dari bawahan Hercules. Ia menggertak giginya dan berkata, "Kamu tahu apa yang paling kubenci dari dirimu? Yaitu sikap angkuh pada dirimu, seperti tidak takut dengan apapun!"

"Kamu cukup kuat juga! Aku hari ini ingin lihat kamu harus dipukul hingga kapan, sehingga kamu bisa bermohon kepadaku!"

Setelah itu, ia langsung mengangkat pipa besinya dan menghajar kasar Bastian yang terbaring lemah di lantai.

Bam!

Bam!

Bam!

......

Pukulannya sangat kasar. Suara pipa besi yang terjatuh di tubuh orang terus menggema di bangunan bekas kosong ini.

Bahkan Nicholas merinding melihat ini, seperti pipa besi itu terjatuh diatas tubuhnya.

"Sial! Tulang bajingan ini cukup keras..."

Hercules menyipitkan matanya, bahkan orang yang sering berkelahi seperti dirinya juga takut melihat adegan itu.

Bastian itu telah dipukul puluhan kali, bahkan sama sekali tidak merintih kesakitan. Ia hanya memeluk kepalanya dan kakinya yang terluka berguling di tanah, seperti sedang menghilangkan energi yang terjatuh dari pukulan pipa besi itu.

"Bos, menurutmu, apakah bajingan itu pernah melatih diri?"

Tanya seorang bawahan yang disamping dengan suara kecil.

Hercules mengangguk pelan. "Mungkin iya."

Setelah dipukul dua puluh kali lebih, hingga Raffy kehabisan nafas, bisa-bisanya Bastian tidak meringis kesakitan.

Raffy menghentikan kegiatannya dan melempar pipa besi, lalu berkacak pinggang bernafas. Ia dengan kesal berkata.

"Sebenarnya bajingan ini terbuat dari apa, mengapa sama sekali tidak kesakitan?"

"Sial!"

Ia memandang kearah Bastian dan dengan serius bertanya.

"Bastion, kamu pernah melatih diri? Ketrampilan apa yang kamu latih?"

Meskipun Bastian sama sekali tidak meringis, tapi itu tidak berarti ia tidak sakit. Ia merasa seluruh tulang rusuknya telah patah menjadi dua. Ia tidak kuat menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya dan mengejang pelan.

"Bajingan!"

Bastian masih menggunakan tatapan tajamnya dan menggertak gigi berkata.

Raut wajah Raffy berubah lagi dan dengan kesal berkata.

"Sial! Hari ini aku akan memukulnya hingga mati!"

Lalu, ia mengambil lagi pipa besi itu.

Nicholas menepuk pelan pundaknya dan terkekeh pelan berkata.

"Istirahat dulu, Raffy. Biarkan aku saja!"

"Aku juga tidak senang melihat bajingan ini! Aku tidak percaya tulangnya lebih kuat dari pipa besi ini!"

Melihat ini, Raffy juga tidak mengatakan apapun dan mundur ke belakang untuk beristirahat.

Selanjutnya Nicholas maju, Ia memukul dengan semangat, tapi serangannya tidak sekejam Raffy. Pertama, karena ia tidak sebenci itu kepaa Bastian. Kedua, karena ia terlalu banyak bermain dan tubuhnya telah kehabisan tenaga.

Meskipun seperti itu, Bastian juga meringis kesakitan dipukul olehnya dan hampir saja jatuh pingsan.

Mau sebagus dan sehebat tubuhnya, Bastian juga tidak kuat disiksa mereka seperti ini.

Setelah Nicholas melempar asal pipa besi itu, ia mengelap keringatnya dan marah-marah.

"Sial! Bajingan ini terlalu hebat juga!"

Saat ini entah darimana terdengar seseorang berteriak.

"Pak Raffy, Pak Nicholas. Bajingan itu jatuh pingsan!"

Mendengar ini, Raffy menendang pelan Bastian dan menyadari ia tidak lagi sadar. Ia terkekeh pelan.

"Kuat dipukul? Bukankah sekarang kamu juga jatuh pingsan?"

Setelah itu, ia melambaikan tangannya ke bawahan Hercules dan berkata.

"Meskipun ia jatuh pingsan, tapi tidak boleh dibiarkan begitu saja. Aku mau istirahat sesaat, kalian bantu aku beri pelajaran kepada bajingan ini!"

Lalu beberapa bawahan itu sibuk mendekati Bastian,

Selanjutnya Bastian tersadar kembali setelah disiram dua botol air dingin. Setelah sadar, Bastian ditarik asal di lantai, bagai seekor anjing mati. Orang-orang itu mempermalukannya sepuasnya, sama sekali tidak menganggapnya sebagai manusia.

Di dalam bangunan bekas ini penuh dengan suara tawa mereka.

Akhirnya suara pistol memecahkan suara tawa bangunan bekas itu. Salah satu bawahan yang menarik tubuh Bastian tertembak dan langsung terjatuh ke lantai dengan tubuh penuh darah.

Dalam sekejap waktu lantai lima bangunan bekas itu menjadi hening dan semua orang mematung di posisi mereka.

"Ada penembak! Segera bersembunyi!"

Diikuti suara teriak Hercules, seketika lantai lima menjadi ramai lagi. Semua orang kabur dan menjadikan tiang sebagai pelindung, untuk menyembunyikan diri sendiri.

Raffy dan Nicholas tercengang di tempat. Mereka berdua mana pernah bertemu dengan adegan seperti ini. Melihat kondisi ini, Hercules langsung berlari dan menarik mereka untuk bersembunyi di belakang tiang.

"Dorr!"

Orang-orang itu menembak dengan pas, hampir seluruh peluru terjatuh di ubun-ubun ataupun kening mereka.

"Sial! Mereka adalah penembak jitu!"

Hercules takut, sehingga raut wajahnya berubah, bahkan suaranya pun ikut gemetar.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu