Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 112 Jangan Membuatku Memandang Rendah Dirimu

"Tuan muda, apakah Anda baik-baik saja?"

Melihat Bastian turun, Si botak bergegas mendatanginya dan bertanya.

"Aku baik-baik saja, apakah aku terlihat seperti bermasalah?"

Bastian tersenyum tipis dan membuka tangannya untuk membiarkan Si botak melihatnya.

Melihat Bastian tidak terluka, dia baru merasa lega.

"Tuan muda, bagaimana kita menangani orang-orang ini?" Si botak bertanya.

Bastian tersenyum dan berkata:

"Lepaskan Tuan muda Raffy dulu, aku ingin berbicara dengannya empat mata."

Ketika Si botak mendengar itu, dia melambaikan tangan ke kedua orang yang memegang Raffy Cui, dia memberi isyarat kepada mereka untuk membiarkan mereka melepaskannya.

Raffy Cui berjalan mendekatinya dengan sangat kasihan, dia menatap Bastian dengan tatapan rumit, di dalam matanya ada keterkejutan, kebingungan, dan amarah.

"Apakah mereka ini adalah orang-orangmu? Apa pekerjaanmu sebenarnya?" Pada saat ini Raffy Cui tidak berani angkuh lagi, tadi dia ditendang oleh Si botak, dan sekarang ekspresinya agak kesakitan.

"Ya, mereka ini adalah orang-orangku. Adapun apa pekerjaanku, aku sudah mengatakan bahwa aku adalah orang keluarga Ye, apakah aku harus mengulanginya lagi?"

Bastian meletakkan tangannya ke belakangnya dan berkata sambil tersenyum sinis.

Raffy Cui mengertakkan gigi dan menatap Bastian:

"Tetapi keluarga Ye dari empat keluarga besar sudah tiada, dan keluarga Ye yang lainnya, kamu tidak mungkin bisa memiliki kekuatan seperti itu."

"Mereka bukan preman biasa, apa sebenarnya identitasmu?"

Ketika Bastian mendengar itu, dia tertawa:

"Bukankah kalian mengatakan bahwa keluargaku mengelola peternakan babi, mereka ini adalah karyawan peternakan babi kami, apakah kamu puas dengan jawaban ini?"

Ketika Si botak dan yang lainnya mendengar itu, mereka juga tidak dapat menahan tawa mereka, mereka berkata dalam hati Tuan muda ini benar-benar humoris.

Raffy Cui sangat mementingkan martabatnya, bagaimana bisa dia diejekan seperti itu, dia mengertakkan gigi dan bertanya:

"Jadi apa yang ingin kamu lakukan hari ini, ingin memukuli kami atau membunuh kami?"

"Kamu jangan lupa, kami semua adalah anak-anak dari keluarga besar. Ayahku adalah Direktur Utama Perusahaan Lofty Ortd, dan aku adalah anggota keluarga Cui!"

"Kamu berani menyakiti kami, jika ayah kami tahu mereka pasti tidak akan memaafkanmu. Orang-orangmu jika dibandingkan dengan kekuatan kami, itu hanya sampah, kamu pikirkan itu baik-baik!"

Raffy Cui awalnya sedikit takut, tetapi ketika dia dan teman-temannya mengatakan kekuatan mereka, semakin mereka mengatakannya mereka semakin percaya diri, dan semakin arogan.

Ketika Si botak dan yang lainnya yang berada di samping mendengar perkataannya, mereka tidak bisa menahan tawa mereka. Tampaknya Raffy Cui dan yang lainnya, masih tidak tahu identitas Bastian yang sebenarnya, apalagi mengetahui bahwa Bastian adalah orang keluarga Yue. Tidak peduli seberapa gilanya keluarga Cui, tidak peduli seberapa banyak orang-orang mereka, bahkan jika semuanya bergabung, apakah itu akan lebih gila daripada keluarga Yue?

Orang-orang ini belum tahu bagaimana keluarga Ye tiada, mereka benar-benar kekanak-kanakan dan konyol.

Ketika Bastian mendengar itu, dia juga tertawa dan berkata:

"Bukankah Tuan muda Raffy mau membunuhku? Jadi apakah setelah kamu kalah, kamu ingin pulang dan memberi tahu orang tuamu?"

Ekspresi wajah Raffy Cui tidak enak dilihat, dia hari ini memang sudah kalah. Tidak disangka Bastian begitu licik, dia sudah memanggil orang sejak awal untuk mengikuti mereka sepanjang jalan.

"Ya, aku sudah kalah, kamu sudah puas bukan!" Raffy Cui mencibir dingin dan berkata: "Kita berjalan di jalan masing-masing, anggap saja kita tidak pernah bertemu hari ini. Kamu jangan membuat masalahnya menjadi besar, kalau tidak kamu tidak akan bisa tinggal di Kota Juragan lagi. "

Menghadapi ancaman Raffy Cui, Bastian menggelengkan kepalanya dan berkata:

"Aku adalah orang yang jika ada dendam pasti akan membalaskan dendamku, tetapi aku tidak akan mengintimidasi kalian karena orang kami banyak."

"Begini saja, ini adalah dendam di antara kita berdua, sekarang aku akan memberimu kesempatan. Jika kamu menang dariku, aku akan melepaskan kalian. Jika kamu kalah, maka kalian semua harus membayar apa yang telah kalian lakukan hari ini, kemudian kalian baru bisa pergi."

Ketika Raffy Cui mendengar itu dia tertegun, tadi Bastian telah memukul kedua orang yang mengawasinya di dalam mobil hingga pingsan, dan masih membawa mereka keluar. Bastian sangat jelas orang yang bisa berkelahi, bagaimana dia bisa mengalahkan Bastian?

"Jangan bilang aku menggertakmu, kamu ambil pisau ini, aku tidak ingin menggunakan senjata apapun."

Bastian lanjut bekata, kemudian dia mengeluarkan belati yang tadi dia temukan dari tubuh orang itu dan menyerahkannya kepada Raffy Cui.

Belati itu masih ada noda darah, dan Raffy Cui tidak berani mengambilnya.

"Tuan muda, jangan lakukan itu! Bagaimana jika kamu terluka, nanti kami tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada atasan!"

Ekspresi wajah Si botak berubah drastis, dia bergegas maju untuk menghentikan Bastian menyerahkan belati itu ke Raffy Cui.

"Mundur!" Nada bicara Bastian tidak bisa diragukan.

Si botak tertegun sejenak, dia masih ingin terus membujuk Bastian. Bastian menatapnya:

"Jangan ikut campur dengan keputusanku, bahkan jika aku terluka, aku juga tidak akan menyalahkan siapa pun."

Si botak melihat aura dari Bastian, dia meragu sejenak, dan akhirnya mundur.

"Tuan muda Raffy, jika kamu tidak mau mengambil belatinya maka aku akan membuangnya, orang yang paling aku benci adalah orang yang mengandalkan kekuatan keluarganya. Apakah karena keluarga kalian memiliki kekuasaan dan kekuatan, sehingga kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan? Kalian masih ingin membunuhku. Jika aku tidak memukul kalian hari ini, jangan harap kalian bisa kembali dengan utuh. "

Bastian sudah kehabisan kesabarannya, dia menatap Raffy Cui dan berkata dengan dingin.

Raffy Cui di buat kesal oleh perkataan Bastian, dia meraih belati itu, dan wajahnya menjadi ganas. Tetapi dia hanya memegang belati itu saja, dia tidak berani melakukan apa pun, dia malah mulai gemetaran sendiri.

Melihat ini, Bastian langsung menggelengkan kepalanya, dan agak sedikit tidak berdaya.

Dia menampar wajahnya dan memarahinya:

"Apakah kamu orang yang tidak berguna, jangan membuatku memandang rendah dirimu!"

Perkataan orang tidak berguna merangsang Raffy Cui, setelah dia meraung 'Ah', dia mengangkat belatinya dan mengarahkannya ke Bastian tanpa aturan. Serangannya itu, mungkin orang biasa pun dapat menghindarinya dan masih bisa memberinya tampar sekali.

Bastian menghela napas, dia menendangnya dengan satu tendangan dan dia langsung terpelanting ke belakang.

"Pukul, jangan lepaskan satu orang pun, pukul sampai mereka berlutut dan memohon ampun!"

Bastian menunjuk-nunjuk Raffy Cui, Rudi Kang dan yang lainnya, dia memarahi mereka dengan dingin.

Begitu dia selesai mengatakannya, Si botak dan orang-orangnya mengelilingi mereka, dan mereka mulai memukuli mereka tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sebelumnya Rudi Kang dan yang lainnya bersikap sangat angkuh di depan Bastian, tetapi sekarang mereka semua meraung kesakitan.

Mereka biasanya selain hanya bisa bersenang-senang, tubuh mereka lebih lemah daripada orang biasa. Si botak dan yang lainnya adalah petugas keamanan di restoran keluarga Yue, bahkan jika level mereka rendah, tetapi itu sudah cukup untuk mengatasi orang-orang ini.

Setelah dipukul habis-habisan, Raffy Cui dan Rudi Kang dipukuli hingga kesal, mereka menggeram dan memarahi Bastian:

"Kalian sudah gawat! Berani memukul kami, aku ingin membunuh seluruh anggota keluarga kalian!"

"Kalian tunggu saja, aku ingin kalian semua membayar apa yang telah kalian lakukan!"

Melihat ini, Bastian bersandar di sisi mobil dan berkata dengan dingin:

"Pukulannya masih kurang, gunakan sedikit tenaga lagi. Asalkan jangan dipukul hingga mati, jika mereka cacat aku akan bertanggung jawab untuk itu."

Ketika Si botak dan yang lainnya mendengar itu, pukulan mereka semakin keras.

Itu membuat Raffy Cui, Rudi Kang dan yang lainnya hampir tidak memiliki tenaga sedikitpun lagi.

Raffy Cui dan Rudi Kang dipukuli hingga lebih menyedihkan dibandingkan dengan yang lainnya, wajah mereka penuh dengan darah. Raffy Cui yang terus bertahan akhirnya mulai memohon belas kasihan, dia berteriak:

"Jangan pukul lagi! Jangan pukul lagi!"

"Kakiku sudah patah, aku sudah kalah! Aku sudah kalah!"

Melihat ini, Bastian mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada Si botak dan yang lainnya untuk berhenti.

Pada saat ini, Raffy Cui dan yang lainnya sudah tidak utuh, jika bukan kaki yang patah, maka tangan yang patah. Dan ada beberapa yang langsung pingsan, jangankan memohon belas kasihan, bahkan kesadaran pun belum tentu ada.

Bastian berjalan mendekati mereka, berjongkok, menjambak rambut Raffy Cui, dan bertanya:

"Sudah mengaku kalah?"

Raffy Cui mengatakan dia sudah mengaku kalah, tetapi matanya malah penuh dengan amarah dan keengganan.

Bastian tersenyum dan berkata:

"Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu, apakah kamu tahu mengapa kalian menjadi seperti ini."

"Jangan salahkan aku mengintimidasi kalian, kalian dulu yang menindasku. Ingat, kelak jika kalian berani mengganggu Anna Ahn lagi, aku bukan hanya akan mematahkan tangan dan kaki kalian saja. Semua orang sama, tidak ada yang lebih rendah dari kalian."

"Kalian harus belajar menghormati orang lain, apakah kalian tahu?"

Setelah selesai mengatakannya, Bastian mengeluakan sebungkus tisu dari sakunya dan memasukkannya ke tangannya, dia berkata dengan ringan:

"Bersihkan, dan pergi ke rumah sakit sendiri, aku tidak akan mengantarkanmu."

Setelah selesai mengatakannya, Bastian berbalik dan naik ke salah satu mobil Chevrolet, dia memanggil Si botak dan yang lainnya untuk pergi.

Wajah Raffy Cui penuh dengan kemarahan, ia marah hingga seluuh tubuhnya gemetaran, tetapi kakinya telah dipatahkan, dan dia tidak bisa bangkit.

"Bastion, aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku akan membunuh seluruh anggota keluargamu!"

Dia meninju tanah dan berteriak.

Tetapi pada saat ini, Bastian dan yang lainnya sudah pergi.

Jika dia ingin memeriksa "Bastion", mungkin dia tidak akan pernah menemukannya seumur hidupnya, karena itu adalah nama palsu.

Tentu saja, jika dia benar-benar menemukan identitas Bastian sebenarnya, dia juga tidak akan memiliki keberanian untuk membalaskan dendamnya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu