Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 129 Sarim

“Tuan, ini adalah real estate yang baru dibuka oleh Perusahaan Real Estate Star, apakah kamu ingin melihatnya?”

“Nyonya, harga real estate telah turun secara signifikan, hanya perlu 18jutaan satu meter persegi, apakah kamu ingin melihatnya?”

Di distrik selatan Kota Tajo, di sebuah jalan yang ramai, Yeni sedang membagikan selebaran yang ada ditangannya yang tersusun rapi.

Dia mengenakan pakaian formal, perutnya sedikit besar, dan matahari yang panas membakar seluruh tubuhnya hingga baju dan celananya basah. Tetapi dia memiliki mental yang sangat kuat, bertahan dengan teriknya matahari yang berapi-api, dan bekerja dengan rajin pada suhu 40 derajat celcius.

Sebulan yang lalu, dia membeli sebuah toko seharga 780juta, tetapi pada akhirnya uangnya habis ditipu oleh orang, dan toko itu tidak sampai ditangannya. Dan juga dua orang yang telah menipunya masih belum tertangkap, dan sampai sekarang belum ada kemajuan dari pihak kepolisian.

Uang Yeni, secara alami telah melayang. Dia harus bekerja, harus bisa memberi makan diri sendiri, dan harus mempersiapkan kelahiran anak. Jadi dia melamar menjadi seorang sales di perusahaan real estate, jika dia bisa menjual sebuah gedung, maka dia bisa mendapatkan komisi yang banyak.

Untungnya sebelumnya dia pernah membuka sebuah perusahaan, dan juga telah berpengalaman. Ditambah dengan pintar berbicara, dia telah menjual sebuah gedung setelah sebulan dia bekerja, komisinya 40juta. Tapi dengan uang sebesar 40juta di Kota Tajo ini sama sekali tidak cukup untuk pengeluaran, apalagi untuk membesarkan anak di masa yang akan datang.

“Tuan, lihatlah, ini adalah real estate yang baru dibuka oleh perusahaan kami, ada promosi juga!”

Yeni terus berjalan bolak-balik dikerumunan orang-orang, dan telah bekerja sepanjang pagi, dia bahkan belum meminum seteguk air pun.

Tiba-tiba, dia merasa perutnya sedikit sakit, dia mengira karena kemarin telah memakan sesuatu yang sudah rusak. Menganggap itu bukanlah masalah yang besar, dan hanya bisa terus bekerja sambil menahan sakit.

Namun seiring berjalannya waktu, dia merasakan sakit di perutnya semakin parah. Dan pada akhirnya, dia bahkan tidak bisa berdiri dengan stabil, dan langsung jatuh ke tanah.

Semua suara di sekitar, menjadi semakin kabur.

“Nona, apakah kamu baik-baik saja?”

Tatapan mata Yeni menjadi gelap, sebelum pingsan dia hanya melihat banyak orang yang datang mendekatinya. Ada seorang pria yang tinggi dan tampan datang langsung menggendongnya, menggendongnya dengan erat, dan kemudian dia benar-benar kehilangan kesadaran.

......

Di luar ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit, pria yang mengantarkan Yeni ke rumah sakit menarik dokternya dan bertanya dengan cemas :

“Dokter, apakah nona yang di dalam baik-baik saja? Mengapa dia masih belum sadar sampai sekarang?”

Dokter berkata:

“Kamu tenang saja, dia hanya kepanasan, ditambah dengan terlalu banyak bekerja, untungnya kamu mengantarkannya tepat waktu.”

“Selanjutnya hanya perlu banyak-banyak istirahat, dan minum obat tepat waktu, dan dia akan sadar sebentar lagi.”

“Tapi.....”

Ketika berbicara, dokter itu tiba-tiba berhenti, mengerutkan keningnya dan berkata :

“Nona ini sedang hamil, sudah dua bulan. Kamu sebagai pacarnya sedikit tidak kompeten, kenapa membiarkan dia bekerja begitu keras saat hamil. Jika begini akan buruk terhadap anak dan orang dewasa.”

“Kamu salah paham, aku bukan pacarnya, aku hanya kebetulan lewat, dan melihatnya pingsan kemudian membawanya ke sini.”

Dokter itu tercengang setelah mendengarkan, kemudian dia mengangguk dan berkata:

“Maka kamu benar-benar orang yang baik hati, sebaiknya kamu segera menghubungi keluarganya, dan memberitahu keluarganya, bahwa jangan biarkan dia pergi bekerja lagi. Kalau tidak jika dia terus bekerja keras seperti ini, kehilangan anaknya masih masalah kecil, tapi nyawanya sendiri akan dalam bahaya.”

Pria itu menghela napas, dan mengangguk dengan cepat :

“Baiklah, aku sudah tahu, terima kasih.”

Setelah dokter itu pergi, pria itu masuk.

Dia adalah orang yang tadi berlari menggendong Yeni di jalan, dan mengantarkannya ke rumah sakit. Badan pria ini tinggi,dan sangat tampan, berpakaian bagus, dan terlihat pasti bukan orang biasa.

Dia berjalan masuk ke bangsal dan melihat Yeni masih belum sadar, dan juga tidak mengganggunya. Duduk di atas tempat tidur, dan menatap Yeni yang sedang tertidur lelap.

Karena Yeni terlalu banyak bekerja, ditambah dengan kepanasan, wajahnya terlihat sangat pucat.

Kecantikan patologis ini, pria itu melihat sampai tidak berkedip, dia merasa Yeni yang tertidur lelap, seperti orang yang ada di dalam dongeng...

“Apakah seorang putri tidur......”

Dia tidak bisa menahan dan tertawa, tetapi di dalam hatinya merasa sangat disayangkan, dokter berkata, bahwa wanita ini sedang hamil.

“Dia terlihat seperti karyawan di perusahaan kami......”

Pria itu bergumam sendiri, dan melihat papan nama Yeni di samping bantal, di atas tertulis Perusahaan Real Estate Star.

Dia adalah Sarim seorang manajer umum dii Perusahaan Real Estate Star, dan juga tuan muda dari perusahaan itu.

Sarim telah sekolah di luar negeri selama beberapa tahun, setelah kembali ke negara asalnya langsung mewarisi bisnis keluarganya, membantu ayahnya berbagi beberapa urusan di perusahaan, jadi dia menjabat sebagai manajer umum terlebih dahulu. Keluarga mereka bukan hanya ada perusahaan ini, semua bisnis keluarganya di Kota Tajo ini menempati peringkat 300 teratas.

Dia terus menatap Yeni dan termenung, Yeni perlahan-lahan membuka matanya, dan sadar.

“Akhirnya kamu sadar!” tatapan Sarim langsung berbinar, dan berdiri dengan cepat.

Ketika Yeni melihat Sarim, dia termenung sebentar, dan kemudian mengingat ketika dia pingsan tadi, sepertinya ada seseorang yang menggendongnya naik mobil.

“Apakah kamu yang mengantarkanku ke rumah sakit, terima kasih, tuan!”

Yeni memaksa untuk tersenyum, dan tubuhnya masih sangat lemah.

“Tidak perlu berterima kasih, kata dokter kamu terlalu banyak bekerja, dan juga kepanasan, kamu bekerja terlalu keras.”

“Seorang wanita, mengapa kerja begitu keras?”

Sarim menghela napas, dan menyelimuti Yeni.

“Maaf, sudah merepotkanmu.” kata Yeni sambil meminta maaf.

Sarim tersenyum dan berkata:

“Tidak repot, lagipula kamu adalah karyawan di perusahaan kami, kamu kerja begitu keras untuk perusahaan. Seorang manajer umum sepertiku, tidak mungkin tidak menolong orang yang sedang dalam kesulitan.”

Setelah Yeni mendengar itu, dia terdiam sejenak, tiba-tiba dia teringat, sepertinya dia pernah melihat manajer umum dari Perusahaan Real Estate Star pada saat upacara pelantikan, dan manajer umum itu memang masih sangat muda.

“Apakah kamu..... kamu adalah manajer umum Sarim?” Yeni sedikit terkejut.

Sarim dengan cepat berkata:

“Benar, itu aku.”

“Kamu jangan terlalu banyak bergerak, berbaringlah dulu. Itu...... namamu Yeni kan, aku tadi melihat papan namamu.”

“Dokter berkata kamu sedang hamil, dan sudah dua bulan. Dan kamu juga, dengan perut besar seperti ini masih saja bekerja dengan keras, apakah kamu tidak takut kehilangan anakmu?”

Saat mengatakan itu, nada bicara Sarim sedikit menyalahkan.

Setelah Yeni melihat ini, dia mengira Sarim akan memecatnya, tiba-tiba dia menangis, dan memohon :

“Manajer Sarim, jangan pecat aku, aku masih bisa kerja, dan ini juga belum waktunya.”

“Aku tidak bisa kehilangan pekerjaan ini!”

Yeni langsung menangis, dan membuat Sarim terkejut. Dia sedikit tidak berdaya, dan dengan cepat mengatakan :

“Kamu jangan menangis, aku juga tidak mengatakan bahwa aku akan memecatmu. Kamu sekarang sedang hamil, sesuai dengan kontrak kerja, aku tidak bisa memecatmu. Lagipula aku juga tidak berpikiran untuk memecatmu, kamu harus menjaga kesehatanmu terlebih dahulu, setelah sembuh baru datang kerja lagi. Pada waktunya aku akan memberimu pekerjaan administrasi, jadi tidak perlu lari bolak-balik di luar.”

“ Beritahu aku telepon keluargamu terlebih dahulu, aku akan meminta mereka datang ke rumah sakit untuk menjemputmu.”

Melihat Sarim tidak memecatnya, Yeni baru merasa lega.

Dia berbaring di atas tempat tidur, dan berkata dengan menyedihkan :

“Aku sendirian di Kota Tajo,dan keluargaku tidak ada yang di sini.....”

Setelah Sarim mendengar kata-kata itu, dia tidak bisa menahan untuk menghela napas, dan berpikir bahwa gadis ini benar-benar kasihan.

“Lalu telepon pacarmu, kamu teleponlah kepadanya, dan biarkan dia datang menjemputmu pulang.”

“Dan juga bukan aku ingin mengatakannya, pacarmu sangat tidak kompeten, masih membiarkanmu keluar bekerja saat hamil.”

Dia menggelengkan kepalanya,berkata sambil menghela napas.

Begitu mengungkit kata ‘pacar’ ini, Yeni langsung tidak berbicara, air matanya langsung mengalir keluar, dan menangis lebih keras dari sebelumnya.

Sekarang yang dia butuhkan adalah Bastian yang datang menjemputnya, tapi pada saat itu dia sendiri yang ingin pergi. Dan dia juga telah memutuskan untuk tidak mengganggu Bastian lagi, jadi bagaimana dia berani untuk menelepon Bastian, dan juga telah merusak hubungan antara Bastian dan Adelia Liu sebelumnya.

Sarim melihat Yeni menangis lagi, tiba-tiba tercengang dan menatap dia.

Melihat Yeni menangis dengan sangat sedih, sepertinya dia telah mengerti. Sendiri bekerja begitu keras, pacarnya juga tidak ada di sisinya, apakah mungkin.....hubungannya sudah kandas.

Dia segera menghiburnya dan berkata:

“Maaf, aku tidak tahu kamu......”

“Begini saja, kamu istirahatlah terlebih dahulu, nanti aku yang akan mengantarmu pulang.”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu