Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 61 Panggilan Telepon Yeni

"Layak tidak?"

Bastian mengangkat kepalanya dan menatap Adelia Liu dengan mata merah, berkata:

"Aku pikir itu benar-benar tidak layak, tapi itu tidak layak menikahi dengan kamu, dan aku pikir aku sudah mendukung keluarga Liu selama dua tahun ini, sama sekali tidak layak. Aku seharusnya tidak dengan mudah menjanjikan permintaan nenek, karena tidak peduli aku atau dia, sudah meremehkan kekejaman dan ketidakadilan orang-orang keluarga Liu itu."

"Tapi aku pikir itu layak untuk menikah denganmu, bahkan jika kamu tidak memiliki perasaan padaku dalam dua tahun terakhir ini, kita juga belum menikah. Bahkan jika kamu memukulku atau memarahiku, aku juga berpikir layak. Karena kamu wanita pertama yang aku cintai di tahun-tahun terbaikku, meskipun kamu agak dingin, tapi aku tidak menyesalinya."

Adelia Liu menangis tersedu-sedu, wajahnya penuh rasa bersalah untuk Bastian, dia juga menyesal atas ketidak mengertinya dia dalam dua tahun terakhir.

Dia menangis dan meminta maaf kepada Bastian:

"Maaf, aku tidak mengerti, aku seharusnya tidak memperlakukanmu seperti itu."

"Aku seharusnya tidak bimbang, ikut mereka menindasmu, aku belum memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri, aku tidak pantas menjadi istrimu. Kamu adalah Tuan keluarga Yue, tapi begitu menderita di keluarga Liu kami, jika aku tegas berdiri di pihakmu, kamu juga tidak akan dirugikan selama dua tahun penuh."

Bastian juga meneteskan air mata, dia bahkan ingin bergegas memeluk Adelia Liu, tapi dia tidak bisa begitu impulsif. Mereka sekarang sudah bercerai, dan dia dan Yeni sudah...

Jadi apa pun yang terjadi, dia tidak memiliki kualifikasi untuk memeluk Adelia Liu lagi, sekarang mereka adalah orang asing yang akrab, atau... teman.

“Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu lagi, masa lalu sudah berlalu.” Bastian secara tidak sengaja menyeka air mata dan berkata sambil tersenyum:

"Aku harap semua orang memiliki masa depan yang baik, jika kamu mau, kita masih berteman. Kamu bisa tinggal bersamaku dan beristirahat dengan baik selama beberapa hari, setelah kamu memikirkan apa yang ingin kamu lakukan di masa depan, aku akan mendukungmu."

Sambil berbicara, Bastian mengembalikan senyumannya:

"Tapi aku harap kamu tidak akan ditindas oleh keluarga Liu lagi, aku sudah mengatakannya, bahkan jika kita bercerai, aku juga tidak ingin melihatmu terluka. Jika ada selanjutnya, aku tidak bisa menjamin orang keluarga Liu masih bisa hidup."

Dalam kalimat terakhir, Adelia Liu melihat niat membunuh di mata Bastian.

Dia sama sekali tidak ragu Bastian benar-benar akan melakukannya, hari ini Bastian tanpa berkedip membuat tangan kanan Ricky Li menjadi tidak berguna. Jenis kekejaman ini bukan dibuat-buat, ini adalah karakter bermartabat Tuan Bastian.

"Terima kasih, aku di sini ... apa akan mengganggumu?"

Adelia Liu bertanya dengan hati-hati.

Bastian tertawa:

"Bagaimana itu bisa menggangguku? Di sini sangat besar, jika kamu ingin menggangguku, kamu juga tidak akan bisa menggangguku. Dan perusahaan memiliki karyawan sedang mengawasi, aku sama sekali tidak sibuk.

"Kamu duduk dulu sebentar, aku akan menyuruh seseorang untuk membelikanmu pakaian baru, kamu tidak mungkin selalu memakai gaun pengantin ini."

...

Tidak lama kemudian, Kirania membawa tas besar dan kecil berisi pakaian dan memberikannya pada Bastian.

Pakaian-pakaian ini adalah model terbaru tahun ini, Patrick yang menyuruhnya pergi membeli. Kirania tahu tentang pernikahan Bastian, dia juga tahu bahwa Bastian sudah membawa Adelia Liu pergi, dia juga tahu bahwa pakaian itu dibeli untuk Adelia Liu.

Jika bukan karena Bastian sendiri yang menyuruhnya, dia tidak akan membeli pakaian ini.

Begitu Bastian berjalan ke pintu, dia langsung melihat Kirania barjalan mendekatinya dengan wajah dingin, membawa tas besar dan tas kecil.

"Kirania, kamu sudah bekerja keras, nanti aku akan mentraktirmu makan," kata Bastian dengan penuh bersyukur.

Di Kota Cumarun, wanita yang dia kenal selain Kirania adalah Yeni, dia tidak mungkin meminta Yeni untuk membelinya.

"Huh!"

Kirania datang, melemparkan pakaian itu langsung ke kaki Bastian, mendengus dingin, pergi tanpa melihat ke belakang.

Bastian membeku untuk waktu yang lama, kemudian bergumam:

"Kenapa hari ini tempramennya begitu jelek..."

Tanpa banyak berpikir, dia kembali ke villa dengan beberapa set pakaian ini, kemudian memberikan semuanya kepada Adelia Liu.

Ketika Adelia Liu melihat pakaian-pakaian ini, matanya menatap lurus pakaian itu untuk sesaat, pakaian ini semuanya barang mewah. Merek Prada, Dior, Chloe, setiap set pakaian semuanya model terbaru berharga puluhan bahkan ratusan juta. Satu set pakaian seharga satu tahun gajinya di keluarga Liu.

Saat itu, sebuah panggilan telepon menyelamatkan harga diri yang rendah dan reasa malu Adelia Liu.

Ponsel Bastian yang berdering, Bastian mengangkat ponselnya, telepon itu juga membuatnya sangat ketakutan, Yeni yang meneleponnya.

"Aku... aku pergi mengangkat telepon, kamu lihat pakaian-pakaian ini dulu. Ada piyama di dalamnya, jika kamu tidak suka ini, aku akan menyuruh orang untuk membelinya lagi untukmu."

Bastian berkeringat dingin dan dengan perasaan bersalah berkata.

"Tidak... tidak apa-apa, aku lihat ini sangat bagus, kamu cepat angkat teleponnya, jangan tunda urusanmu."

Adelia Liu tergagap,

Bastian meninggalkan kamar Adelia Liu seperti melarikan diri, lalu pergi ke lantai tiga vila, dan berlari ke ruang kerja seperti pencuri, lalu mengunci pintu sebelum dia berani menjawab panggilan Yeni.

“Ye... Yeni, ada apa?” Setelah panggilan telepon terhubung, Bastian mulai merasa bersalah.

“Bastian, mengapa kamu menjawab telepon begitu lama, apa kamu sibuk?” Di telepon, nada suara Yeni tenang dan lembut.

“Ah, aku... aku baik-baik saja, hanya mengurusi beberapa hal.” Bastian tersenyum kaku, “Bagaimana denganmu, apa yang sedang kamu lakukan?”

“Tentu saja aku sedang istirahat, tapi aku sedikit merindukanmu, jadi aku ingin mendengar suaramu.” Yeni tidak menusuk Bastian dengan kata-kata, tapi malah bermanja-manja.

“Sepertinya baru lewat beberapa jam.” Bastian masih tersenyum kaku, kemudian bertanya dengan ragu, “Oh iya Yeni, hari ini hari pernikahan Adelia, kalian adalah teman, apa jangan-jangan kamu pergi menghadiri pernikahannya?"

Yeni berkata:

"Aku ingin pergi, tapi ..."

Mendengar ini, Bastian menyebutkan isi hatiya, jika Yeni pergi ke tempat pernikahan, dia pasti melihatnya.

"Tapi setelah memikirkannya, aku tidak pergi, siapa yang menyuruhku untuk mencintaimu. Dia tidak tahu bagaimana cara menghargaimu dan melukaimu begitu dalam, jadi aku juga tidak ingin pergi. Tapi sebagai seorang kakak yang baik, aku berharap akan kebahagiaannya di masa depan."

"Siapa yang menyuruhku menjadi istrimu sekarang, tentu saja aku di sisimu."

Nada bicara Yeni sangat memesona, dan dia tiba-tiba membawa Bastian kembali ke saat yang sentimental semalam.

Dia merasa lega, berkata:

"Baiklah kalau begitu, kamu istirahat baik-baik di rumah, aku akan menemuimu saat aku selesai dengan kesibukanku."

Setelah beberapa detik hening, Yeni bertanya dengan gemetar:

"Bastian, kamu akan... bertanggung jawab padaku? Apa kamu... tidak mau aku..."

Dua masalah ini sudah menjadi keprihatinan terbesar Yeni, juga yang paling dia takuti, dia takut Bastian dan Adelia Liu akan baikan. Dan dia akan menjadi orang yang ditinggalkan.

“Yeni, jangan berpikir sembarangan!” Bastian berkata dengan sungguh-sungguh, “Aku sudah mengatakannya, aku bukan orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab, kamu istirahat baik-baik di rumah.”

Yeni mengatakan 'hm' dengan suara tersedak:

"Bastian, aku mencintaimu!"

Selesai mengatakannya, dia menutup telepon.

Bastian tercengang di tempat, tercengang untuk waktu yang lama, kemudian merosot terduduk ke tanah.

Kalimat 'Aku mencintaimu', terlalu berat, membuatnya sulit bernafas.

Yeni mengatakan “aku mencintaimu”, hanya untuk dia seorang. Tapi “aku mencintaimu” miliknya, malah untuk dua wanita.