Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 436 Surga Tidak Ada Jalan, Neraka Tidak Punya Pintu

“Bos Jaesin, cabang kantor kami… sudah diduduki oleh musuh!”

Manajer umum departemen, berlari ke kantor dan memberi tahu Jaesin dengan suara ketakutan.

Jaesin duduk di meja kantornya, kedua tangannya gemetar, tidak tahu apakah itu kemarahan atau ketakutan.

Di dalam cabang kantor dia itu, ada begitu banyak para ahli, dapat dikatakan bahwa personel keamanan di seluruh perusahaan itu adalah pengawal kelas A di dalam Negeri.

Saat ini, seluruh perusahaan sudah diduduki oleh musuh, berapa banyak dari mereka yang datang untuk membuat masalah di cabang kantornya, berapa banyak orang yang dapat menaklukkan seluruh perusahaannya?

“Berapa banyak mereka?”

Dengan segera Jaesin bertanya dengan wajah murung.

“Mendengar berita dari sana, dikatakan… hanya ada belasan orang.”

Dari perkataannya, tampaknya manajer umum sendiri tidak terlalu mempercayai hal ini.

“Belasan orang, apa kamu bercanda?”

Jaesin bangkit dari kursinya dan menatapnya dengan marah:

“Ada ratusan orang di perusahaan kita, dan hanya dengan belasan orang, mereka bisa menduduki perusahaan.

Manajer umum juga seperti ingin menangis dan berkata:

“Bos Jaesin, mana berani aku bercanda denganmu sekarang, sejujurnya, aku juga sedikit tidak percaya.”

“Tetapi berita dari sana adalah bahwa hanya ada belasan orang, diantara mereka ada yang paling kuat. Dia sendiri dari lantai pertama naik ke kantor, manajer chen dipukuli sampai tidak bisa bergerak lagi.”

“Kurasa seharusnya tidak ada yang berani melaporkan masalah sembarangan seperti itu.”

“Sialan!“ Setelah mendengar ini, Jaesin tiba-tiba mengambil asbak dan melemparnya ke bawah, dia berkata dengan marah: “Sebenarnya dari mana orang-orang ini, sampai begitu beraninya!”

Sambil berbicara, dia bersiap menelepon Omar untuk meminta bantuan.

Pada saat ini, dia tidak mungkin tidak takut. Baru saja, para pemimpin beberapa pasukan lain telah menelponnya beberapa kali, mengatakan bahwa semua tempat mereka berkumpul tiba-tiba tersapu. Dan orang-orang yang datang untuk menghancurkan tempat mereka berkumpul tidak akan lemah dari para pengawal di perusahaannya.

Ponsel dikeluarkan, sebelum menelpon Omar, tiba-tiba seseorang menyelinap masuk ke kantor, dan tidak mengetuk pintu sama sekali.

“Bos Jaesin, kabar baik, Tuan Omar sudah mengutuskan seseorang untuk menjaga kami!”

Ketika Jaesin mendengar kata-kata itu, seketika dia senang, dan dia segera berkata:

“Cepat, turun kebawah untuk menyambut mereka!”

Sambil berbicara, Jaesin bergegas ke aula perusahaan.

Hanya melihat delapan orang asing berbadan tinggi berdiri di aula, mengenakan pakaian berwarna hitam, yang selalu melihat dan mendengar ke segala arah. Dilihat dari penampilan mereka, orang-orang ini bukanlah pengawal biasa.

“Permisi, dimana Bos Jaesin?”

Salah satu orang asing, seorang pria berkulit hitam, keluar dan bertanya.

“Aku, aku!”

Jaesin dengan cepat menyapa sambil tersenyum dan berkata:

“Aku Jaesin, berapa banyak orang yang dikirim oleh Tuan Omar? Kelihatannya bukan orang biasa, dari mana kalian berasal?”

Pria berkulit hitam itu fasih berbahasa Cina dan berkata:

“Kami adalah tentara bayaran yang disewa oleh Tuan Omar, jangan khawatir, kami sudah berpengalaman dalam pertarungan.”

“Kami tidak peduli tentang masalah kecil di negara kalian. Jika ada masalah, kami pasti akan mengurusnya demi Bos Jaesin.”

Jaesin yang mendengar ini, seketika dia merasa lega, dia berpikir bahwa Omar adalah orang top di kota Depok yang akan menimbulkan sensasi bahkan jika dia menginjak kakinya, keluarganya bahkan menyimpan tentara bayaran.

Sekarang sudah tenang, bahkan jika orang-orang kuat geng cahaya sekalipun, mereka hanyalah orang barbar yang berwawasan sempit. Bagaimana mereka bisa berperang melawan tentara bayaran asing ini, mereka telah berpengalaman dalam pertarungan.

“Kalau begitu bagus, aku mendapat berita bahwa sekarang sekelompok orang ingin mendatangiku.”

“Selama beberapa orang membantuku melalui kesulitan ini, aku Jaesin akan sangat berterima kasih!”

Pria kulit hitam itu setelah mendengar kata-kata itu, dia menggelengkan kepalanya:

“Uang yang sudah diberikan oleh Tuan Omar kepada kita, sudah cukup bagi kita untuk dihabiskan sampai generasi selanjutnya.”

“Kami di sini hanya datang untuk membantu, Bos Jaesin tidak perlu terlalu sungkan.”

Saat sedang berbicara.

Pada saat ini, di luar pintu perusahaan, tiba-tiba ada belasan mobil, hampir pada saat yang sama diparkir di luar.

Ketika pintu terbuka, Bastian, Jasper dan yang lainnya berjalan keluar dari mobil.

Pintu mobil lainnya terbuka, dan Thomas juga turun dari mobil.

Selanjutnya, Kimmy dan Damon turun dari mobil.

Ada lebih dari tiga puluh orang yang telah berpartisipasi dalam pelatihan di sekolah-sekolah yang sudah ditinggalkan.

Bastian berjalan di depan, Thomas dan Kimmy berada di kiri dan kanan, seolah-olah seperti pelindung kaisar yang berada di samping Bastian.

Bastian melepas kacamata hitamnya dan tersenyum pada dua penjaga keamanan yang ada di pintu.

Kedua penjaga keamanan menelan ludah dan bergegas masuk untuk melaporkan situasi.

“Bos Jaesin, mereka sudah datang!”

Ketika dua penjaga keamanan mendengar masalah di cabang perusahan, mereka sangat ketakutan.

Jaesin yang mendengar ini juga terkejut.

Tetapi sebelum dia berbicara, beberapa orang asing itu menenangkannya

“Bos Jaesin tidak perlu khawatir, biarkan saja mereka masuk, jika mereka tidak ingin mati, kami bisa membuat mereka pergi sendiri.”

“Oh, yah, bagus kalau begitu!” Jaesin berkata sambil tersenyum.

Tidak ada penjaga keamanan di pintu, Bastian dan yang lainnya segera berjalan masuk ke aula perusahaan.

Melihat orang-orang asing itu berdiri di depan, seperti menara besi, Bastian tidak bisa menahan tawa dan menyapa kepada mereka

“Ternyata ada teman asing, suara Bos Jaesin sangat keras.”

“Halo! Apakah kamu mengerti bahasa Cina?”

Pria kulit hitam sebelumnya, melangkah maju, membalikkan tangannya dan menatap Bastian dengan dingin:

“Aku tidak peduli untuk apa kamu datang kemari, Tuan Omar punya perintah, tidak ada yang bisa melukai Bos Jaesin.”

“Dari mana pun kamu berasal, kembalilah.”

Mendengar kata-kata itu, Bastian tiba-tiba tertawa dan bertanya:

“Aku mempunyai begitu banyak anak buah, akan membutuhkan banyak uang untuk sekali datang ke sini. Menyuruh aku kembali, maukah kamu memberiku uang transportasinya?”

Pria kulit hitam jelas mengerti maksud Bastian dan tahu bahwa Bastian sedang mencari masalah dengan sengaja.

Dia mengerutkan kening dan berkata dengan suara dingin:

“Aku nasehati kamu, bahwa tidak ada yang lebih penting daripada nyawa, jangan memprovokasi kami, atau kamu akan mati tanpa tahu bagaimana matinya.”

Mendengar ini, Bastian tertawa lebih berani, dia menyeka wajahnya dan berkata:

“Sepertinya Omar bertekad untuk bertarung denganku, tapi sayangnya aku Bastian tidak akan mendengarkan siapa-siapa.”

“Omar, siapa dia?”

Begitu kata-kata itu keluar, wajah orang-orang asing itu dan Jaesin berubah.

Di Kota Depok, tidak ada yang berani memarahi Omar, Bastian adalah orang pertama yang berani bicara seperti ini.

“Baiklah, kamu berani memarahi Tuan Omar, kematian menunggumu!” Jaesin menjadi marah, seolah Bastian sudah memarahi ayah kandungnya.

“Kamu sedang cari mati!”

Wajah pria berkulit hitam itu menjadi murung, dan ada tatapan pembunuhan di matanya.

Bastian masih tenang seperti biasa, menatap pria kulit hitam itu dan berkata:

“aku tidak tahu apakah kamu sudah pernah mendengar pepatah ini atau belum.”

“Apa?” Tanya pria berkulit hitam itu dengan mengerutkan kening.

“Surga tidak ada jalan, neraka tidak punya pintu!”

Bastian berkata sepatah-sepatah sampai selesai, ketika kata terakhir diucapkan, sosok Kimmy yang ada di sampingnya tiba-tiba bergerak.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu