Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 400 Berlayar

"Sialan!"

Setelah mendengar pengakuan Benjamin dan Terry secara langsung, Juvenal Wu yang tadinya sudah mempersiapkan dirinya sendiri, sekarang merasa sangat terpukul.

Dia bersandar di sofa, menahan air mata.

Ketujuh putranya bekerja sama untuk menyuap kapten dan perwira pertama di kapal ini, dan berencana untuk membunuh ayah mereka sendiri.

"Bos Juvenal Wu, kami berdua telah membujuk beberapa putramu, tapi mereka mengabaikan ucapan kami!"

Benjamin berlutut di tanah, tubuhnya gemetaran, dia menangis dan ekspresinya terlihat ketakutan.

"Jadi kalian pikir, setelah mereka membunuhku, mereka akan dengan cepat menunjuk seorang pemimpin yang baru. Dan setelah menerima uang mereka, kalian menjilat mereka, dan melakukan semua yang mereka, iya kan?"

Juvenal Wu melihat ke bawah dan menatap mereka berdua, lalu bertanya dengan dingin.

"Bukan begitu, Juvenal Wu, tolong beri kami kesempatan!"

Mereka berdua berlulut dan memohon ampun pada Juvenal Wu.

"Aku akan memberi kalian kesempatan lagi, katakan padaku, apa rencana mereka?"

Dari awal Juvenal Wu tidak terlihat, bertanya dengan tenang.

Saat ini, Terry merasa takut sampai tidak bisa berbicara, Benjamin lalu berkata:

"Besok pagi mereka akan berlayar, dan sebelum fajar, mereka berencana untuk mengganti para pelaut di kapal dan mengganti orang-orang yang bertanggung jawab untuk menjaga barang-barang dan mengangkat barang-barang dengan orang-orang suruhan mereka, jumlahnya sekitar tujuh puluh atau delapan puluh orang. Karena kamu tidak akan membawa banyak pengawal ke Haimen, mereka berencana untuk membunuhmu di laut lepas."

"Dan mereka juga menyuruh aku dan Terry, untuk meracuni makananmu..."

Selesai berbicara, Benjamin menangis dan memohon ampun lagi:

"Aku mengatakan semua yang harus aku katakan, Juvenal Wu, tolong ampuni kami berdua."

"Saat itu kami terlalu buta untuk menyadari kesalakan kami, kami menyesali perbuatan kami!"

Setelah mendengar Juvenal Wu hal itu, dia terdiam dan berpikir sesaat.

Dua menit kemudian, dia berkata:

"Aku akan melepaskan kalian kali ini, tapi kamu tidak boleh menyebarkan masalah ini keluar."

"Satu hal lagi, malam ini, ganti semua kontainer di kapal, kali ini aku tidak akan mengirim barang, tapi orang."

Benjamin yang mendengar hal ini tertegun, dan berkata:

"Juvenal Wu, barang-barang ini akan dikirim ke pelanggan di Haimen, dan total harga barang-barang ini mencapai satu triliun rupiah."

"Ini pertama kalinya kita bekerja sama dengan pembeli-pembeli besar, kalau kita melepaskan kesempatan ini, akan sulit untuk bekerja sama dengan mereka lagi lain kali. Lagi pula, barang-barang yang kita kirim adalah barang yang langka..."

Juvenal Wu mengerutkan keningnya:

"Aku hampir kehilangan nyawaku, bagaimana mungkin aku memikirkan tentang bisnis lagi?"

"Semua kerja sama kali ini akan dibatalkan, aku bisa mencari pembeli-pembeli yang lain. Malam ini, pindahkan semua barang dari atas kapal, kosongkan semua kontainer barang, aku akan menyembunyikan orang-orang suruhanku di sana."

"Ada total berapa kontainer?"

Benjamin dengan cepat berkata:

"Lima puluh kontainer, sekitar dua ratus orang bisa disembunyikan."

Juvenal Wu berpikir sejenak lalu berkata:

"Dua ratus orang tidak cukup, apa ada tempat lain yang bisa digunakan menyembunyikan orang?"

Benjamin berkata:

"Ada satu gudang penyimpanan barang, mungkin lebih dari seratus orang bisa disembunyikan di sana."

"Ada kamar milikku dan Terry, mereka juga bisa bersembunyi di sana. Tapi... putra pertama kamu, dia bersembunyi di kamar Terry."

Juvenal Wu mengangguk:

"Baik, pindahkan semua barang di gudang penyimpanan, aku akan menyembunyikan orang-orang suruhanku di sana."

Saat mendengar hal ini Benjamin dan Terry merasa agak terkejut. Dengan ini, akan ada hampir lima ratus orang yang bersembunyi di kapal. Sedangkan Jansen Wu hanya akan memiliki puluhan orang di pihaknya, sangat jelas kalau mereka lawan Juvenal Wu.

“Baik, Juvenal Wu!” Mereka menjawab dengan cepat.

“Kalian tidak akan membocorkan rencanku, dan memberi tahu mereka tentang hal ini, kan ?” Juvenal Wu menatap mereka dan bertanya.

"Tidak mungkin! Juvenal Wu kamu bisa percaya dengan kami, kami tidak akan mengkhianatimu lagi, mulai hari ini dan seterusnya, kami akan setia padamu. Tidak peduli berapa banyak mereka membayar, kami tidak pernah bekerja sama dengan mereka lagi!"

Keduanya dengan cepat menyatakan kesetiaan mereka.

"Aku harap kalian bisa memegang ucapan kalian sendiri." Juvenal Wu menatap mereka berdua dan berkata dengan dingin: "Aku sudah menyuruh orang untuk memata-matai keluarga kalian, kalau kalian mengkhianatiku dan bekerja sama dengan mereka, aku jamin, keluarga, istri dan anak kalian, semuanya tidak akan ada yang hidup, aku akan membunuh mereka semua."

Mendengar ini, Benjamin dan Terry merasa seperti masuk ke gudang penyimpanan es, hati mereka berdua langsung terasa dingin.

"Baik, kami mengerti! Kami tidak akan meremehkan nyawa anggota keluarga kami sendiri."

Juvenal Wu mengangguk dan berkata:

"Sekarang lakukan pekerjaan kalian, aku akan memberi kalian waktu dua jam untuk menyembunyikan semua orang-orangku di atas kapal ini."

"Besok jam delapan pagi, kita akan berlayar."

...

Pukul delapan keesokan paginya.

Juvenal Wu menaiki kapal itu dengan dua pengawal di sampingnya, dan dua puluh pengawal lainnya yang ikut bersembunyi di kapal.

Kedua pengawal itu memakai masker, mereka terlihat terlihat sangat kuat. Dua pengawal yang memakai masker itu adalah pembunuh kelas atas, dan mereka berdua adalah orang asing, mereka adalah pengawal dari luar negeri yang disewa Juvenal Wu dengan harga tinggi.

Dalam beberapa tahun ini, kedua pengawal ini telah melindungi Juvenal Wu dari percobaan pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya. Setiap kali ada orang yang mencoba untuk membunuh Juvenal Wu, mereka akan dibunuh oleh dua pengawal ini.

Ada lebih dari dua puluh pengawal yang juga mengikutinya, semuanya adalah orang-orang yang ahli, mereka mahir dalam semua jenis senjata api dan terlatih secara profesional.

Kapal kargo yang Juvenal Wu naiki sangat besar, dulu kapal kargo ini adalah kapal pesiar, kapal ini lalu dibeli oleh Juvenal Wu dengan harga yang mahal. Setelah dimodifikasi, kapal ini sekarang digunakan untuk mengirimkan barang.

Tentu saja dari sekian banyak barang yang mereka kirim, ada beberapa barang yang termasuk barang ilegal.

Dan karena Juvenal Wu sering bepergian dengan kapal kargo ini, ada beberapa fasilitas hiburan yang tersedia di kapal ini, seperti aula perjamuan, bioskop pribadi, dan sauna.

"Bos, ada masalah dengan kapal ini. Aku rasa semua anak buah di kapal ini terlihat kurang paham dengan pekerjaan mereka, mereka terlihat seperti berada di kapal untuk pertama kalinya."

Saat ini di sauna, dua pengawal pribadi Juvenal Wu, yang terlihat sangat kuat, berkata pada Juvenal Wu.

Meskipun mereka orang asing, mereka sangat fasih berbicara dan mereka tidak terdengar seperti orang luar.

"Karena dari mereka semua, tidak ada yang pernah bekerja di kapal ini, kecuali kapten dan perwira pertama, semua anggota lainnya sudah diganti."

Juvenal Wu bersandar di kursinya dan berkata dengan tenang.

Kedua pengawal itu terkejut saat mendengar berita itu.

"Jangan khawatir, ada lima ratus orang yang akan melindungi kapal ini. Jumlah itu lebih dari cukup untuk menghadapi para pembunuh." Kata Juvenal Wu.

Setelah dua pengawal itu mendengar kata-kata Juvenal Wu, mereka merasa lega.

"Bos, mereka berencana untuk membunuhmu di kapal, mereka pasti akan mulai beraksi saat kapal sudah berlayar di laut lepas."

"Sekitar tiga jam lagi kita akan tiba di laut lepas."

Juvenal Wu mengangguk:

"Tunggu saja dengan sabar."

Sepertinya Juvenal Wu merasa tidak panik sama sekali, dan dari awal dia sudah memiliki persiapan yang matang.

Dan juga... dia senang karena tidak semua tujuh putranya itu mengkhianatinya.

Ada dua orang, yang tadi malam meneleponnya dan menceritakan semua rencana mereka.

Dengan mengetahui rencana mereka, dan membuat banyak persiapan, rencana pembunuhan mereka akan berakhir dengan kegagalan.

"Bastian, sehebat apa dia sampai bisa memanipulasi putra-putraku untuk memberontak dan melawanku..."

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu