Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 284 Petugas, Mohon Bantu Daftarkan Diriku

"Bastian, rapat kalian belum berakhir kan? Kalau begitu, kita tidak mengganggumu rapat."

"Kita asal cari tempat untuk duduk dan menonton kalian. Kamu anggap saja kita tidak ada, hehe."

Setelah Albert selesai berpidato dan bersalaman dengan Bastian, lalu ia memimpin Sanjaya mereka ke samping panggung dan asal menarik beberapa bangku untuk duduk.

Mereka semua berhadapan ke para hadirin dan tersenyum memandang beberapa pengusaha lainnya.

Tapi bagaimanapun dilihat ulang, senyuman mereka itu tidak tulus. Seperti siapa yang tidak setuju bergabung ke dalam Kamar Dagang, maka senyuman mereka akan terhenti pada orang itu.

Bastian tersenyum tipis dan berkata kepada para hadirin.

"Sebenarnya rapat kali ini aku sudah mengatakan dengan jelas kepada kalian semua. Para pengusaha juga telah setuju untuk bergabung ke dalam Kamar Dagang Fores Sidon. Jadi rapat ini sudah mau berakhir."

"Aku sekarang hanya ingin memastikan sekali lagi, ada berapa banyak pengusaha yang ingin bergabung, agar lebih mudah untuk pendaftaran."

"Begini saja, karena orang yang bergabung dalam Kamar Dagang sangat banyak, jika membiarkan kalian semua berdiri, akan terlihat sangat kacau."

"Untuk pengusaha yang tidak setuju untuk bergabung dalam Kamar Dagang, mohon angkat tangan. Aku telah menyuruh petugas untuk masuk mendaftarkan, agar mereka bisa melihat dan juga mengetahui, sehingga tidak terjadi kesalahan."

Setelah mengatakan itu, ada tujuh delapan orang Keluarga Wang masuk ke dalam dari luar. Tangan setiap orang membawa buku pendaftaran dan bersiap untuk melakukan pendaftaran.

Tubuh Ronaldo mereka seketika menjadi kaku dan menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Sialan ini orang!"

Ronaldo mengeluh di dalam hati dan berkali-kali memarahi Bastian,

Bastian ini sengaja, pasti sengaja!

Jika saat ini mereka angkat tangan, maka mereka pasti langsung diingat oleh Albert mereka. Lain kali mereka pasti akan diperlakukan buruk oleh Albert mereka di Kota Cangan.

Tapi jika mereka tidak angkat tangan, bukankah mereka setuju untuk bergabung dalam Kamar Dagang?

Para pengusaha di sekitar Ronaldo langsung memasang raut wajah pucat. Apalagi saat mereka melihat Albert mereka yang sedang tersenyum kearah mereka, sehingga kepala mereka pun ikut merinding.

Mereka sekarang tidak ingin berharap lagi kepada Ronaldo. Kalaupun Ronaldo memiliki banyak mulut dan bisa mengalahkan Bastian, mereka juga tidak berani bekerja sama dengan Ronaldo lagi. Para pemimpin besar di samping panggung sana, terlihat seperti beberapa ekor harimau yang berkuasa pada satu wilayah. Hal itu sungguh mengerikan!

"Huh, jangan-jangan semua orang setuju untuk bergabung dalam Kamar Dagang Fores Sidon?"

Melihat tidak ada satupun yang mengangkat tangan, Bastian tertawa.

"Aku sangat menghormati keputusan para hadirin. Tak apa-apa jika kalian tidak ingin bergabung. Kalau lain kali ada kesempatan, kita masih bisa bekerja sama."

Ia baru saja selesai mengatakan itu, seorang pengusaha yang duduk di belakang Ronaldo seketika berdiri dan menyatakan pendapatnya.

"Aku setuju. Aku setuju untuk bergabung!"

"Melindungi lingkungan bisnis besar yang baik merupakan kewajiban setiap pengusaha. Bagaimana mungkin tidak menyetujuinya."

"Mohon petugas pendaftaran untuk mendaftar diriku nanti. Aku bertekad untuk mendukung Kamar Dagang Pak Bastian!"

Ronaldo yang mendengar ini seketika menoleh kepalanya dan menatapnya tidak percaya. Wajahnya seperti sedang mengatakan: Cepat sekali kamu mengkhianati kita, pengkhianat!

"Hahaha! Kalau aku tidak salah ingat, Anda adalah Pak Wendery alias tokoh penting yang bekerja dalam bidang perumahan Kota Mozali kan?"

Albert tiba-tiba tertawa kencang, memandang pengusaha yang berdiri itu dan tertawa berkata.

"Pak Wendery dulu pernah mendaftarkan beberapa proyek, tapi karena beberapa alasan, beberapa proyek ini tidak dapat disetujui."

"Hari ini aku melakukan sebuah keputusan. Demi mendukung perkembangan para pengusaha Kota Cangan, aku akan menyetujui beberapa proyekmu. Selamat Pak Wendery tahun ini semakin jaya!"

Ucapan ini seketika membuat semua orang memandang iri kepada Wendery.

Wendery itu juga seperti dipukul berat oleh batu emas, lalu menangkup kedua tangannya dengan semangat dan menyatakan terima kasih kepada Albert.

"Terima kasih, Pak Albert. Sungguh terima kasih! Pak Albert memanglah pemimpin yang sungguh peduli kepada rakyatnya!"

Melihat ini, orang lain pun seketika bangun dari tempat duduknya dan semua orang berteriak ingin bergabung ke dalam Kamar Dagang milik Bastian. Tidak setuju akan memiliki kehidupan yang sengsara, setuju bisa mendapat bonus yang lebih besar, bagaimana mungkin tidak ada yang tidak setuju? Orang bodoh pun akan setuju!

"Kita ingin bergabung!"

"Kita adalah pihak yang setuju!"

"Kita bertekad mendukung pekerjaan Pak Bastian!"

"Hmm, petugas yang disana, mohon bantu daftarkan diriku!"

Orang-orang di sekitar Ronaldo pun satu-satu berdiri dan bersikap tahu diri, serta ingin segera membiarkan petugas untuk mendaftarkan mereka.

"Adanya kesadaran! Hahaha!" Albert mereka tertawa kencang. "Ada kesadaran merupakan rekan kerja yang baik. Pemimpin tinggi pasti akan memperlakukan kalian semua dengan baik!"

Melihat keadaan ini, Bastian juga mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih atas dukungan kalian semua dan kerja sama kalian."

"Kalau sudah bergabung ke dalam Kamar Dagang, maka kita adalah satu keluarga. Aku pasti akan memperlakukan kalian semua dengan baik!"

Saat ini, Ronaldo berdiri diam sendirian disana. Ia menjadi orang kesepian yang sesungguhnya, pemimpin yang kehilangan anggotanya.

Semua tatapan mereka, termasuk Albert mereka terjatuh pada tubuhnya, bagai ribuan panah yang menusuk dirinya, seperti ingin menjadikan dirinya sebagai seekor landak.

Ronaldo tidak dapat lagi menahan tatapan seperti itu. Ia tiba-tiba berdiri dan sudut bibirnya mengejang pelan, lalu berpura-pura tertawa kencang.

"Hahaha, mengapa kalian semua menatapku seperti itu? Seperti aku tidak bergabung ke dalam."

"Apakah aku adalah orang yang tidak memiliki kesadaran? Aku hanya ingin mengetahui Kamar Dagang Pak Bastian lebih jelas lagi. Kalian semua adalah orang yang memiliki kesadaran, apakah aku bisa menjadi orang yang berbeda?"

"Hmm, petugas yang disana, tolong bantu daftarkan aku. Namaku Ronaldo, nama lengkap adalah Ronaldo Huang!"

Bastian hampir ingin tertawa setelah melihat Ronaldo yang mempermalukan diri sendiri.

"Semuanya tepuk tangan untuk Pak Ronaldo. Selamat Pak Ronaldo ikut bergabung dalam keluarga besar kita!"

Ronaldo tidak pernah begitu canggung. Ia harus berhadapan kepada semua orang dan membungkuk sopan.

"Kalian semua tidak perlu seperti itu. Aku tidak ada sesuatu yang istimewa."

"Mohon bantuan kalian semua."

Sebenarnya ia sudah berkata kasar untuk Bastian di dalam hati.

"Sialan! Dasar Bastian bajingan!"

Satu rapat ini akhirnya berakhir dan berlangsung sempurna.

Para hadirin yang menghadiri rapat, semuanya setuju untuk masuk ke dalam Kamar Dagang Fores Sidon.

Ini semua harus bergantung kepada karisma dan kepandaian bicara milik Bastian. Ini juga bergantung kepada kedatangan Albert mereka di saat rapat mau berakhir. Jika Albert mereka tidak datang, para pengusaha yang dipimpin Ronaldo pasti juga tidak akan tergoda untuk bergabung.

Jika tidak adanya Ronaldo mereka yang bergabung, rapat hari ini juga tidak sempurna.

"Paman Albert dan senior lainnya, Bastian ingin menyatakan terima kasih yang tertulus untuk kalian!"

Saat beberapa petugas itu sedang mendaftarkan yang lain, Bastian mendekati mereka dan membungkuk dalam kepada mereka semua.

"Eh, apa yang kamu lakukan, keponakanku? Kelebihan ya!"

"Mengapa kamu begitu sungkan kepada kita? Kalau tidak ada donasimu dan Ayahmu, kita tidak bisa menyelesaikannya dengan cepat. Tidak adanya Kamar Dagang ini, perkembangan ekonomi Kota Cangan mungkin beberapa tahun lagi."

"Kita lah yang seharusnya berterima kasih!"

Albert mereka sibuk berdiri dan menegakkan tubuh Bastian.

"Kalau begitu, aku juga tidak sungkan kepada para senior. Semoga acara esok malam, Paman Albert kalian bisa datang menghadirinya." ucap Bastian sambil tersenyum.

Albert mereka saling berpandang, lalu terbahak-bahak.

"Kita tentu akan pergi menghadiri acaramu!"

Bastian kebetulan sedang berbincang dengan mereka, lalu hanya melihat Gideon membawa kedua putranya berjalan mendekati dari kerumunan sana. Gideon langsung menendang Gozali dan Ghali hingga berlutut di lantai dan meminta maaf kepada Bastian.

Aksi yang tiba-tiba ini membuat Bastian dan Albert mereka sangatlah terkejut. Orang-orang di sekitar pun memandang kearah sini.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu