Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 363 Tidak Berani Berdiri

Mobil berhenti di gerbang Geng Cahaya, karena sesuatu yang serius terjadi, pada saat itu, gerbangnya sudah ditutup, Warner buru-buru maju untuk membuka gerbang dan sekelompok orang berjalan masuk dengan berbaris.

Begitu datang ke lantai dua, Jasper membeku.

"Apa yang terjadi dengan kalian, siapa yang membuat kalian berlutut!"

Melihat anggota Geng Cahaya yang semuanya berlutut di lantai, Jasper sangat marah dan merasa dia sudah sangat dihina.

"Berdiri! Semuanya berdiri!"

Jasper berteriak, tapi tidak ada satu pun yang menjawab.

Kesadisan Bastian dan rekan-rekannya membuat mereka takut, mereka tidak berani berdiri bahkan jika mereka bertemu dengan Tuan Mudanya. Karena jika berdiri, berarti tidak menaati perintah Bastian, maka konsekuensinya sangat besar, sebelumnya bastian sudah pernah menggunakan kepala sibotak itu untuk memberikan peringatan.

Sekarang, kecuali ada orang yang bisa membereskan Bastian, sebelum itu, mereka benar-benar tidak berani berdiri.

Wajah Petua Gu dan Petua Xi juga menjadi gelap.

"Lima orang ini benar-benar terlalu sombong! Jika mereka tidak dihancurkan hari ini, benar-benar akan merusak keagungan Geng Cahaya-ku!"

"Bagaimana dengan orang lain, apa jangan-jangan semua orang cabang kalian sudah mati?"

Melihat mereka tidak ada reaksi, wajah Jasper menjadi pucat, menoleh dan bertanya pada Warner lagi.

"Aku ... aku juga tidak tahu, mungkin mereka semua sudah dibunuh..." Warner juga ketakutan, orang-orangnya yang berada di posisi tinggi, kecuali mereka yang menjadi mayat, satu pun tidak ada di sini, termasuk Bastian dan yang lain juga sudah pergi.

“Tuan Warner, Tuan Muda Jasper, yang lainnya sekarang ada di kamar sebelah.” Pada saat ini, ada orang dengan berani berbicara dengan suara lemah.

"Sekelompok sampah ini!"

Jasper memaki dan memimpin orang pergi ke kamar sebelah.

Begitu dia masuk, dia tercengang lagi.

Hanya melihat Bastian dan yang lainnya duduk di sofa, merokok cerutu, duduk dengan kaki bersilang, posturnya seperti ketua geng, seolah-olah mereka adalah penguasa Geng Cahaya.

Ratna duduk di sebelah Bastian, tidak berani bergerak sedikitpun.

Sisa orang-orang di posisi tinggi Geng Cahaya juga semua berlutut di tanah dan menjadi satu baris, tidak berani bergerak sama sekali.

Melihat adegan ini, paru-paru Jasper hampir meledak.

Mereka adalah orang-orang di posisi atas Geng Cahaya, mereka adalah kebanggaan Geng Cahaya, dan sekarang wajah mereka digosokkan ke tanah!

"Apa yang sedang kalian lakukan! Semuanya berdiri!" Teriak Jasper dengan marah, seluruh wajahnya seperti dipelintir.

Setelah mendengar seseorang berteriak, seorang pria paruh baya mengangkat kepalanya.

"Tuan Muda Jasper!"

"Sial, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Apa yang kalian lakukan dengan berlutut? Aku sudah datang, apa kalian tahu kalau kalian tidak hanya mewakili diri kalian sendiri tapi juga Geng Cahaya? Semuanya berdiri!"

Jasper berteriak sampai serak, tapi sekelompok pejabat tinggi ini tetap tidak bergerak. Sebelum Bastian dijatuhkan, tidak ada yang berani berdiri.

Melihat ini, Jasper menunjuk Bastian yang duduk di tengah.

"Kamu yang melakukan semua ini?"

“Apa kamu Tuan Muda Geng Cahaya?” Bastian memandang Jasper dengan penuh semangat.

"Kamu terlihat seperti anjing manusia, tapi sayangnya langkahnya ceroboh, tempramennya pemarah, begitu lihat pun tahu kamu sampah."

"Kamu kurang ajar!"

Wajah Jasper memerah lalu berteriak, dia paling benci orang lain menyebutnya sampah.

"Sudah hampir waktunya untuk mati, dan masih berani omong kosong!? Apa kamu pikir kamu bisa pergi dengan selamat tanpa terluka?"

Jasper berteriak , lalu melambaikan tangannya dengan keras.

"Petua Gu, Petua Xi, merepotkan kalian berdua untuk menyelesaikan orang-orang ini!"

Petua Gu dan Petua Xi melangkah maju segera setelah mendengar kata-kata itu, Petua Gu mengulurkan satu tangannya, menghentikan Petua Xi, dengan datar berkata:

"Petua Xi, kamu istirahat di sebelah saja, orang-orang ini, biarkan aku yang menanganinya. Mengapa repot-repot kita berdua yang turun tangan?"

Petua Xi mengangguk, lalu berjalan ke samping.

Melihat ini, Bastian tertawa hehe, berkata:

"Pemimpin Geng Cahaya sepertinya tidak kompeten, untuk melindungi Tuan Mudanya, mereka hanya mengutuskan dua barang tua?"

"Thomas Qi, kamu tidak perlu menghormati orang tua dan mencintai anak-anak hari ini, bunuh saja semuanya. Lagi pula, Kabupaten Juanda ini adalah air limbah yang keruh."

Thomas Qi sedang duduk di sofa bermain ponselnya, satu kaki di atas meja kopi, satu tangan memegang pisau, terlihat sangat keren.

Mendengar kata-kata Bastian, ponsel langsung dijatuhkan di sofa, langsung menyerang.

Layak menjadi Buronan pembunuh nomor satu yang yang diincar oleh negara asing, keganasan Thomas Qi, bahkan membuat Kimmy dan Damon saja takut.

Gerakannya sangat lincah dan ganas, dia memang dilahirkan untuk menjadi seorang pembunuh.

Tiga atau dua pukulan hampir dalam sekejap mata, dan Petua Gu sudah terkena tusukan Thomas Qi.

Petua Xi yang awalnya masih terlihat seperti pendekar tua, detik berikutnya, dia sudah tertegun, dia dengan tidak bisa mempercayainya melihat adengan ini.

Jangan bicarakan sehebat-hebat apapun pasti takut tinjuan anak muda, Petua Gu jika lebih muda dua puluh tahun pun bukan lawan Thomas Qi.

"Bagaimana bisa begini......"

Keduanya terpana.

“apa ingin melepaskannya, membunuh orang tua, aku takut masa hidupku di pendekkan.” Thomas Qi dengan malas menguap, berkata tanpa melihat ke belakang.

Bastian tahu bahwa hati Thomas Qi melembut, dia mengangguk dan berkata, "kamu atur sendiri."

Thomas Qi memandang Petua Gu, yang sudah terluka lalu tersenyum ringan:

"Pergilah, jika pergi sekarang, aku akan mengampuni kalian dua."

"sebenarnya Kami tidak ingin membunuh orang, jika bisa dibicarakan dengan baik, kami tidak akan mengunakan cara keras seperti ini"

Petua Gu adalah seorang guru yang memiliki ribuan murid dan senior yang menyeganinya. Kapan dia pernah mengalami penghinaan seperti itu?

"Brengsek! Tadi aku hanya meremehkan musuh, ayo lagi! Aku akan menghabiskan riwayatmu!"

Pria tua itu meraung dengan enggannya, dan mengangkat tinjunya lalu menyerang Thomas Qi.

Nama master bukanlah hanya sebutan saja, dia memecahkan meja kopi yang tebal dengan satu tendangan, kakinya menyapu Thomas Qi seperti cambuk baja.

Gerakannya sangat cepat, membuat orang yang melihat terpesona.

Tapi detik berikutnya dia tercengang, tidak peduli seberapa cepat dia bergerak, Thomas Qi jauh lebih cepat darinya. Detik berikutnya, dia muncul di belakangnya.

Jasper dan Warner melebarkan mata mereka dan dengan tidak berani percayanya melihat adengan ini.

Hanya melihat Petua Gu terpelanting ke tanah, belati ditusukkan dari belakang lehernya. Saat dia jatuh, belati itu langsung menyentuh tanah dan menikamnya lebih dalam lagi.

Thomas Qi dengan santai mengeluarkan belati di lehernya, menatap Petua Xi dengan acuh tak acuh, dengan dingin berkata:

"Sekarang giliranmu."

Sambil berbicara, dia sambil bergegas ke arahnya.

Saat ini, Petua Xi sudah ketakutan dan buru-buru berteriak:

"Aku mengaku……"

Kata "kalah" belum diucapkan, pisau Thomas Qi sudah menusuk ke dalam hatinya.

"Terlambat!" ucap Thomas Qi

Thomas Qi mengeluarkan pisau lalu berjalan kembali dengan pisau di tangan dan duduk di sofa dengan tenang.

Seluruh proses pertempuran terjadi dalam waktu kurang dari dua menit.

Melihat tubuh Petua Xi terduduk dengan lemas sambil bersandar di dinding, Jasper dan Warner benar-benar tercengang.

Sebelumnya Warner masih berimajinasi, dia berpikir bahwa Jasper membawa dua master ini ke pertempuran untuk menghabiskan orang Bastian. Tapi tidak disangka, dua master ini tidak bisa bertahan selama dua menit.

"GLUK!"

Jasper dengan sulitnya menelan ludah, menatap Bastian yang sudah berdiri, dengan ngerinya melangkah mundur sambil berkata.

"Kamu, kamu, apa yang ingin kamu lakukan? Jangan kemari, jangan kemari!"

Bastian menggelengkan kepalanya dan tertawa, langsung mengangkat Jasper dan melemparkannya ke reruntuhan.

Jasper mendengus, berbaring di tanah untuk mengambil napas.

“Siapa namamu?” Bastian bertanya dengan tenang sambil berjalan mendatanginya dengan kedua tangannya di dalam saku.

"Jasper Wu, namaku Jasper Wu!"

"Siapa nama papamu?"

"Juvenal Wu!"

Jasper pada saat ini bisa dikatakan sepuluh kali lipat lebih nurut daripada saat di depan papanya sendiri.

“Kamu mau hidup?” Bastian bertanya dengan ringan.

"Mau, mau!"

Jasper tidak berhenti mengangguk.

Pada saat ini, bahkan jika dia Tuan Muda Geng Cahaya, dia harus mengakui ketakutannya.

Jika dia percaya pada Warner di bar, dia akan membawa lebih banyak orang, dan tidak akan menjadi seperti ini.

"sangat Bagus, kamu mengerti situasi. Bastian tersenyum ringan, berjongkok dan menatapnya," Jadi mulai sekarang, kamu akan melakukan sesuatu untukku, sehingga aku bisa membiarkanmu hidup untuk saat ini."

"Oke! Oke! Aku berjanji padamu, aku berjanji padamu!"

Dalam hal ini, Jasper tiba-tiba mengerti kenapa anggota Geng Cahaya yang di luar, beserta para pejabat tinggi ini bisa takut pada Bastian.

Melihat Jasper gemetar, Bastian pun tersenyum tipis:

"Kamu tenang saja, selama kamu bekerja dengan setia untukku, aku pasti tidak akan menyulitkanmu."

"Aku bukan saja tidak akan mempersulitkanmu, tapi aku juga bisa membantumu mencapai hal besar, menempatkan kamu pada posisi papamu."

Wajah Bastian penuh dengan cibiran, bertanya:

"Apa kamu ingin mengambil alih Geng Cahaya dari papamu dan menjadi pemimpin generasi baru?"

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu