Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 109 Dialah Tuan Muda Raffy

Ruangan telah selesai dihias ulang, dan ketika Raffy Cui dan yang lainnya masuk, mereka hampir berseru pada saat yang bersamaan.

Sebenarnya, tata letak ruangan itu mirip dengan ruangan lainnya. Bedanya, ruangan ini memiliki pencahayaan yang bagus, set teh, meja, dan kursi di dalamnya terbuat dari kayu yang bagus, tata ruang di dalamnya terlihat sedikit lebih mewah daripada ruangan lainnya.

Bagaimanapun, ini hanya sebuah ruangan di restoran, dan tidak perlu ditata terlalu berlebihan. Tetapi Raffy Cui dan yang lainnya seolah-olah memasuki ruang makan kaisar, mereka memujinya dan mengaguminya.

Seperti mereka yang bahkan belum pernah melihat Tuan muda keluarga Yue, tetapi identitasnya telah diketahui oleh mereka, dan mereka memuji-mujinya.

Bastian berjalan masuk ke sana, dia seolah-olah sudah tidak datang untuk waktu yang sangat lama, melihat ruangan yang akrab itu, sekarang sudah menjadi ruangannya kosong. Dariuss Yue telah meninggal dunia selama 2 tahun, dia adalah kakek yang sangat galak namun sangat menyayanginya. Memikirkan kematian Dariuss Yue, Bastian sampai sekarang masih tidak bisa melupakannya.

Meskipun ketika dia masih kecil, Dariuss Yue sangat galak terhadapnya. Tetapi Bastian harus mengakui bahwa jika tidak ada kegalakan dari Dariuss Yue, maka tidak akan ada dia yang sekarang. Jika demikian, ia sekarang mungkin akan seperti Raffy Cui dan anak-anak orang kaya lainnya, tidak melakukan sesuatu yang berarti sepanjang hari, bersenang-senang dan kehilangan aspirasinya, dia hanya akan terjebak dalam kesenangan harta kekayaan.

"Ada apa, apakah kamu merindukan kakek?"

Ketika Anna melihat wajah sedih Bastian, dia menepuk-nepuk pundaknya.

Bastian tersenyum tipis: "Hanya merasa sedikit sedih, dalam sekejap kakek sudah meninggal 2 tahun."

Pada saat ini, Raffy Cui tiba-tiba menjerit, mereka semua berlari ke sana dan bertanya:

"Anna, mana foto keluarga di dinding?"

"Nona Anna, kemana foto keluarganya?"

Anna tertegun sesaat, ia menatap ke arah bingkai foto yang kosong di dinding, dan melihat foto di bingkai foto itu telah diambil.

Dia berpikir pasti Bastian yang telah meminta Manajer Didy untuk menurunkannya, dan dia berkata:

"Mungkin itu sudah diambil oleh adikku. Setelah kakek meninggal, dia sangat sedih lalu menurunkan foto keluarga itu."

Begitu semua orang mendengar itu, mereka mendesah:

"Tuan muda ini benar-benar penyayang!"

"Tuan muda begitu berbakti, kakek Dariuss pasti akan merasa senang di surga."

Melihat penampilan orang-orang ini, Bastian tidak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepalanya dan langsung mencari kursi untuk duduk.

Melihat Bastian yang sangat santai, Raffy Cui juga menggelengkan kepalanya, ia berpikir bajingan ini benar-benar tidak memperlakukan dirinya sendiri sebagai orang luar.

Setelah semua orang duduk, pelayan mulai menyajikan makanan. Semua hidangan di sini disesuaikan sesuai dengan kebutuhan para tamu, jika ini adalah pesta ulang tahun, maka akan ada hidangan khusus ulang tahun yang dibuat oleh koki, kebanyakan dari mereka adalah North Food dan makanan seafood. Jika ini adalah pesta biasa, maka akan ada lebih banyak makanan pastry dan makanan ringan.

Melihat meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat, dan aroma harum yang menggugah selera, semua orang mengelurakn air liur.

Harus diakui bahwa bintang lima restoran ini jauh lebih otentik daripada restoran-restoran bintang lima lainnya.

Tepat ketika semua orang bersiap untuk makan, Manajer restoran secara pribadi berjalan ke dalam ruangan dengan membawa buku menu.

"Oh Tuhan, Kak Raffy, kamu terlalu dipandang tinggi. Manajer membawakan buku menu secara pribadi untukmu!" Yang lainnya berkata dengan iri.

Raffy Cui tersenyum rendah diri: "Mungkin karena hari ini adalah hari ulang tahunku, Manajer sudah bekerja keras."

Meskipun dia rendah diri, tetapi dia masih merasa sangat bangga.

Tetapi kenyataannya adalah ...

Manajer membawa buku menu dan langsung berjalan ke arah Bastian. Dia langsung menyerahkan buku menu ke Bastian dan berkata dengan gembira:

"Anda lihat apa lagi yang mau Anda pesan, ini semua hidangan lama!"

Dia adalah Manajer Bagas yang disebutkan oleh Manajer Didy. Manajer Bagas ini sudah bekerja di sini sejak restoran dibuka. Dia bekerja di sini lebih lama daripada Manajer Didy, tadi ketika Manajer Didy mengatakan Tuan muda sudah kembali, dia juga sangat gembira dan bergegas datang untuk bertemu dengan Bastian.

Bastian tersenyum tipis, mengangguk padanya, dan kemudian mengambil buku menu, dia memesan beberapa hidangan yang sering dia makan.

Ketika Raffy Cui, Rudi Kang dan yang lainnya melihat ini, mereka tercengang seketika.

"Itu ... Manajer, kamu sudah salah, Tuan muda Raffy di sini, dialah Tuan muda Raffy!"

Seorang anak orang kaya bergegas mengingatkan Manajer, mereka pikir manajer itu sudah salah mengenal orang.

"Aku tahu, tunggu Tuan ini selesai memesannya terlebih dahulu," Manajer Bagas berkata tanpa menoleh.

Ketika Rudi dan yang lainnya mendengar itu, mereka saling bertatapan, dan menatap Manajer itu dengan tidak bisa mempercayainya. Mereka berpikir Manajer ini hanya Manajer restoran saja, bahkan jika ini adalah restoran keluarga Yue, tetapi dia tidak mungkin begitu bodoh bukan, apakah dia tidak tahu status keluarga Cui di Kota Juragan? Apakah dia tidak tahu identitas Tuan muda Raffy?

Pada saat ini, Raffy Cui juga meringis, dia meletakkan sumpit di tangan kanannya dengan gemetaran. Jika Anna tidak di sana, dia benar-benar ingin bergegas ke sana dan bertanya kepada Manajer itu, apa guna matanya.

Pada saat ini, Bastian telah selesai memesan, dan Manajer Bagas menyerahkan buku menu kepada Raffy Cui, dia berkata:

"Tuan muda Raffy maaf sudah menunggu lama, silakan Anda memesan."

Tangan kanan Raffy Cui membeku di udara, dia tidak tahu harus menerimanya atau tidak, dia berkata dengan kesal:

"Lupakan saja, dia sudah selesai memesan untuk apa memberikan ini kepadaku lagi, bawa pergi sana!"

Ketika manajer Bagas mendengar itu, dia hanya menjawabnya 'oh', kemudian dia berbalik dan meninggalkan ruangan. Dia bergegas meminta koki untuk menyiapkan hidangan yang dipesan oleh Bastian, dia tidak bisa membiarkan Bastian menunggu lama.

Wajah Raffy Cui kaku di tempat, ia malu dan marah.

"Bukan, Nona Anna, pecat saja Manajer restoranmu ini, aku merasa dia tidak mengerti aturan sama sekali." Melihat ini Rudi Kang tidak bisa menahan diri untuk mengatakan itu.

Anna tersenyum dan berkata:

"Sikap Manajer Bagas agak sedikit aneh, mungkin orang-orang dari keluarga Yue-ku memang seperti itu. Dia adalah karyawan lama di sini, jika ingin memecatnya, hanya ayahku yang berhak untuk melakukan itu."

Ketika Rudi Kang mendengar perkataannya, dia tiba-tiba menyusutkan lehernya, menutup mulutnya dan tidak mengatakan apa-apa.

"Tidak apa-apa, aku tidak mempedulikannya." Raffy Cui tersenyum, mengangkat gelasnya dan berkata: "Mari kita bersulang untuk Nona Anna, jika bukan Nona Anna, kita tidak akan bisa duduk di dalam ruangan ini.

"Ruangan ini adalah tempat di mana kakek Dariuss sering datang, tidak sembarang orang bisa masuk ke sini."

Ketika semua orang mendengarnya, mereka juga merasa sedikit gembira, mereka bergegas mengambil gelas dan bersulang.

Di meja makan, setelah Bastian minum tiga gelas, dia sedikit mau buang air kecil. Namun, toilet di dalam ruangan ada orang, jadi dia terpaksa pergi keluar untuk buang air kecil.

Setelah selesai buang air kecil dan keluar, dia mencuci tangannya, Manajer Bagas datang dan bergegas menyapa Bastian:

"Tuan muda, kapan Anda kembali, mengapa Anda tidak memberi tahuku terlebih dahulu!"

Bastian menyeka tangannya sambil tersenyum pada Manajer Bagas dan berkata:

"Aku hari ini datang menemani kakakku, temannya hari ini berulang tahun."

"Paman Bagas, sudah lama tidak bertemu."

Manajer Bagas mengangguk: "Kita memang benar-benar sudah lama tidak bertemu, sejak kakek Dariuss meninggal, aku tidak pernah bertemu dengan Anda sekali pun. Tuan besar dalam 2 tahun terakhir ini juga jarang sekali datang. Didy dan aku sudah lama menantikan kedatangan kalian.

Bastian menghela napas, menepuk-nepuk bahu Manajer Bagas dan berkata:

"Terima kasih kalian terus menjaga restoran ini. Selama keluarga Yue tidak jatuh, kamu dan paman Didy adalah bagian dari keluarga Yue kami."

"Kelak jika aku kembali ke Kota Juragan, aku akan sering datang ke sini."

Ketika Manajer Bagas mendengar itu, dia bergegas berkata: "Keluarga Yue tidak akan pernah jatuh, dulu ada kakek Dariuss, sekarang ada Tuan Fendy, dan masih ada Tuan muda juga. Keluarga Yue pasti akan terus maju!"

Bastian tersenyum tipis: "Terima kasih atas doa Manajer Bagas, oh iya Manajer Bagas, ada berapa banyak staf yang kita miliki di restoran sekarang?"

Manajer Bagas tertegun sejenak dan bertanya:

"Apakah maksud Anda karyawan restoran kita?"

Bastian menggelengkan kepalanya dan menatapnya:

"Yang aku tanyakan adalah petugas keamanan!"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu