Mendadak Kaya Raya - Bab 466 Kotak

“Seberapa kejam?”

Dahi Desta tersentak, tidak bisa tahan untuk bertanya.

Paman Ding bimbang sebentar, lalu berkata: “Kakak adik saling membunuh, merupakan prosedur yang paling biasa ditemukan, jadi tuan muda kedua perlu meningkatkan kewaspadaan, kalau kamu tidak tega bertindak kejam terhadap saudara-saudara ini, tidak berarti mereka juga akan seperti ini!”

“Aku sudah tahu.”

Desta mengangguk, lalu memutuskan telpon.

“Nona Su , pulang bilang ke ayahmu sebentar, kalian berdua langsung pergi urus dua perusahaan yang baru didapat hari ini.” Menoleh melihat Suzuna yang ikut di sampingnya, Desta tersenyum berkata.

“A… apa sungguhan?”

Suzuna agak sedikit tidak berani percaya yang didengarnya sendiri, hampir mengira muncul khayalan.

“Tentu saja sungguhan, selain masalah kali ini, ayahmu adalah seorang pebisnis yang sukses, kalau tidak juga tidak akan membuat supermarket kecil yang terus merugi, berubah jadi mall besar seperti hari ini.”

“Tapi namanya manusia juga bisa terlena, kuda juga bisa kehilangan sepatu kudanya, melakukan kesalahan tidak menakutkan, yang menakutkan itu melakukan kesalahan yang sama, aku memberi kalian kesempatan untuk membuktikan diri sendiri lagi, semoga ayahmu bisa bersemangat kembali, mengerjakannya dengan giat dan baik!”

Langkah kaki Desta tidak berhenti berjalan ke arah mobil, namun perkataan yang datar malah bergema di samping telinga Suzuna.

Saat itu, Suzuna melihat bayangan punggung Desta, sinar luar biasa di mata cantiknya semakin terang.

Hanya saja belum sempat dia merespon, mobil yang diduduki Desta sudah pergi, sekejap mata langsung hilang dari pandangan matanya, ini membuat dalam hatinya menyesal puluhan ribu.

Desta yang ada di mobil, masih tidak tahu tanpa dia sadari, membuka lagi hati seorang wanita.

Setelah kembali ke vila, mulai membuka yang Paman Ding kirim ke emailnya, mengenai seluruh keturunan bermarga Chu yang mengikuti pertandingan besar penerus keluarga kali ini, selain 7 orang keluarga utama, tak disangka dari kerabat ada mendekati ratusan orang.

Fiesta, hanya adalah yang biasa-biasa di antara mereka saja.

Sekarang selain Desta, masih ada banyak lagi penerus keluarga, sedang tiarap bersembunyi di tempat gelap, menunggu waktu tepat untuk membunuh dengan sekali bidik.

“Kak Desta, ada paket kiriman yang diantar ke sini, katanya untuk kamu.”

Vero turun dari atas, berkata ke Desta.

Desta menyapu satu sorotan, benar sekali kelihatan satu paket kiriman, terbungkus lakban beberapa lapis.

“Apa tahu siapa yang mengirim?” Desta bertanya.

“Tidak tahu, di resinya tidak ditulis nama.” Vero tertegun sebentar, lalu menyatakan tidak tahu.

Desta mengerutkan dahi, tidaktahu sebenarnya siapa yang bisa mengirimnya paket kiriman di saat seperti ini, jangan-jangan di dalamnya sebuah bom?

Sekarang adalah masa pertandingan besar penerus keluarga, dengar dari Paman Ding keturunan keluarga Chu itu demi keluar sebagai pemenang, tidak ada yang tidak bisa dilakukan, sungguhan di dalamnya diletakkan sebuah bom, juga bukan hal yang tidak mungkin.

“ Vero, kamu masuk kamar dulu.”

Jiwa Desta berat dan membeku berkata.

“Ada apa?”

Vero dengan bodoh tertegun sebentar, tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Desta menunjuk kotak, merapatkan mulut berkata: “Tidak tahu barang apa di dalamnya, beberapa waktu ini adalah masa penting, kita perlu lebih waspada.”

“Kak Desta, maksud kamu di dalamnya kemungkinan adalah… bom?”

Vero juga tidak bodoh, langsung merespon.

“Belum tahu pasti, kamu masuk ke kamar dulu, biar aku yang buka kotaknya.” Desta mengambil pisau dari dapur, bersiapa membuka kotak.

Gerakan ini membuat Vero takut bukan kepalang, buru-buru berkata: “Kak Desta, atau lebih baik kamu jangan buka saja, kita langsung buang saja, yang pasti kita sekarang tidak kekurangan apapun, tidak peduli orang lain kirim ke sini apa, kita boleh tidak mengambilnya.”

Langkah kaki Desta terhenti, yang dikatakan wanita ini sangat beralasan sekali.

Tapi kalau sungguhan mau langsung dibuang, bukannya menyatakan bahwa dia takut, lagi pula, dia memang agak penasaran barang di dalamnya.

Berpikir sana sini, dia kepalang menggendong kotak, berlari ke tempat yang tidak ada orang, sesaat sebelum pergi meninggalkan satu patah, “ Vero kamu jangan ikut ke sini, aku pergi dan segera kembali.”

Awalnya Vero ingin menghentikan, tapi hanya sekejap mata, Desta sudah hilang, membuat dia gelisah sampai seperti semut di atas panci panas saja, tidak tahu baiknya gimana.

Di tempat lainnya, Desta sudah sampai ke tempat yang aman, di sini terpencil dan tidak ada orang, meski sungguhan adalah bom, juga tidak akan menyebabkan ancaman yang terlalu besar.

Mengenai dirinya, Desta malah percaya diri terhadap kekuatannya, menemukan ada hal yang tidak betul, dia pasti ada waktu merespon dan melarikan diri, di tempat yang tidak jauh darinya juga sudah ada sebuah batu yang sangat besar, di sana adalah sebuah tempat perlindungan yang paling bagus.

Menghisap nafas dalam, tenaga dalam Desta menempel di kelima indranya, lalu membuka hati-hati lakban-lakban itu dengan pisau, dalam telinga terdengar gerakan dalam kotak, begitu ada sedikit suara yang tidak normal, dia akan langsung berbalik dan lari.

Namun, hingga kotak terbuka sepenuhnya, dia juga tidak kedengaran suatu gerakan yang aneh.

Kelihatan di dalam kotak setumpukan baju berwarna-warni yang norak, Desta terdiam bodoh.

“Apa ini?”

Seketika kepala Desta jadi besar, meski bukan bom, juga jangan mengiriminya baju yang berwarna-warni yang norak ini, dia juga bukan seorang wanita, bagaimana bisa menyimpan pakaian wanita?

Saat ini, sebuah telpon menelpon ponselnya, mengambil keluar sekali melihat, tak disangka Vania yang menelpon.

Juga sudah beberapa lama meninggalkan Kota Timur, gadis ini akhirnya menelponnya, seharusnya sudah memikirkan dengan baik jalannya kemudian hari.

Menerima telpon, Desta bertanya: “ Vania, apa sudah memutuskan mau pergi ke mana berkembang?”

Di telpon sebelah sana, Vania agak bimbang, tapi masih berkata: “ Desta, aku sudah putuskan kembali ke kota Yunhai, kamu sebelumnya bilang bisa memperkenalkan aku satu kerjaan, apa sekarang masih ada?”

“Tentu saja ada, asal kamu datang, aku langsung atur untuk kamu.”

Desta tertawa, dengan nada suara pasti berkata.

“Kalau benar demikian bagus sekali, sungguh terima kasih!”

Dalam nada suara Vania penuh rasa terima kasih, lalu dia berkata: “Oh yah, aku mendapatkan alamatmu dari Rosimin mereka, beberapa baju, perlengkapan kosmetikku kirim ke tempat kamu sana dulu, satu kotak kardus yang sangat besar, apa kamu sudah terima?”

“Kotak kardus?”

Dahi Desta tersentak, menunduk ke bawah melihat kotak yang dipenuhi dengan beragam baju berwarna-warni yang norak di samping mata kakinya.

“Uhuk uhuk… sepertinya ada paket kiriman seperti ini, sudah diletakkan di depan pintu rumah sana.”

Desta dengan kaku batuk beberapa kali, buru-buru berkata.

“Bagus kalau sudah terima, itu adalah beberapa barang pribadiku, tolong kamu bantu aku simpan yang baik sebentar, setelah aku turun dari kereta langsung pergi ambil, kamu jangan buka yah!” Dalam suara Vania terdengar jelas sebuah ketidak leluasaan, malu berkata.

Kulit kepala Desta mati rasa.

Dia melihat satu gumpalan kecil kain yang digenggam di dalam tangannya, tak disangka sungguh adalah sebuah pakaian kecil berbentuk “T”!

“ Desta, kenapa kamu tidak berbicara lagi?”

Tepat saat Desta kacau sekali tidak tahu mau bagaimana menatasi, suara Vania kembali terdengar lagi, “Jangan-jangan kamu…. sudah membuka dan melihatnya?”

“Tidak tidak, bagaimana mungkin!”

Desta buru-buru menyangkal, dia tertawa lebar berkata: “Aku juga bukan orang mesum yang suka melihat priabadi orang lain semacam itu, kamu tenang saja, aku pasti akan bantu kamu simpan dengan baik, tinggal kamu ke sini ambil saja.”

Pria itu berkata sambil membuang balik pakaian kecil itu ke dalam kotak, segera merapatkan kotak itu.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu