Mendadak Kaya Raya - Bab 76 Kebetulan

“Madog? Dia datang langsung mencariku?” Ashar tercengang, ekspresinya langsung berubah jadi aneh.

Dia dan Desta saling bertatapan sesaat, senyum yang aneh mengembang diwajah mereka.

“Dia datang sekarang bukan untuk memukuliku, melaikan datang untuk mengambil kembali surat kontrak dengan Group Diamond Blink? Harus kuakui, naïf.” Desta menggeleng dengan wajah speechless.

“Justru karena dia tidak tahu siapa Tuan muda kedua, sehingga dia merasa ragu dan mengambil langkah yang salah, dan membuat keputusan yang memalukan itu.”

“Sayangnya apakah ada orang didunia ini yang punya kewajiban untuk memaklumi kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, apalagi orang kecil yang sama sekali tidak memiliki hubungan apapun, juga tidak tahu diri?” Ashar berkata sambil trsenyum, “Tuan muda kedua, kita harus bagaimana menghukumnya?”

Ashar tetap menjadikan keputusan Desta sebagai patokan.

“Terserah kamu, hari ini aku datang hanya untuk hal yang tadi kubicarakan, aku pergi dulu, kalau ada waktu baru datang lagi.”

Desta meninggalkan kantor, dia sama sekali tidak perlu memperdulikan Ashar akan bersedia menemui Madog atau tidak, hanya seorang kepala geng saja, belum cukup kuat untuk membuat Ashar kehilangan kemampuan untuk menelaah.

Dan yang paling menarik adalah, ketika Desta lewat pintu depan, dia melihat Madog yang sedang duduk menunggu di ruang lobby, lalu melihatnya.

Melihat Desta pergi meninggalkan gedung Group Diamond Blink dengan wajah yang datar, ekspresi wajah Madog dan tangan kanannya terlihat begitu buruk.

“Ternyata dia sudah datang lebih dulu? Sial, entah apa yang ia katakan pada bos Group Diamond Blink, semoga masih ada kesempatan untuk memperbaikinya!” tinju Madog menghantam meja didepannya dengan keras.

“Bos Madog tidak perlu kahwatir, anda punya hubungan yang cukup erat dengan orang Group Diamond Blink, mereka pasti akan memberitahu anda kalau ada sesuatu yang terjadi, lagipula, siapa yang akan menentang keuntungan? Kalau melihat daerah Sanbaku, tidak akan mudah untuk menemukan partner yang lebih baik daripada anda, yang sudah ready ada disini, mungkinkah mereka menolak?” asisten menenangkan.

Tepat saat ini sekretaris Ashar turun, kemudian berjalan menghampiri Madog.

Madog dan asistennya segera bangkit berdiri.

“ Sekretaris Zhang, apakah sekarang kami sudah bisa bertemu dengan Direktur Cai ?”

“Aku yakin rencana yang ada ditanganku ini akan membuatnya sangat puas, kalian tenang saja.”Madog bertanya dengan cemas.

Menyuruhnya menyerahkan kerjasama dengan dengan Group Diamond Blink yang sudah ada didepan mata, dia tidak akan rela, dia tidak merasa orang yang bernama Desta itu cukup kuat untuk mempengaruhi keputusan direktur, kalau dia benar sehebat itu, dia tidak akan menjadi menantu yang lemah di keluarga Chen.

“Maaf, Tuan Madog, silahkan kembali, Direktur Cai sudah membatalkan semua kerjasama antara group dan anda, dan beliau tidak ingin bertemu dengan anda.” Sekretaris Zhang tersenyum tipis.

“Apa? Membatalkan semua kerjasama? Kenapa?” meskipun Madog bisa menebak karena apa, namun dia tetap tidak percaya, orang itu benar-benar punya kehebatan sebesar itu? Atau diam-diam dia mengatakan sesuatu dihadapan Direktur Cai ?

“ Direktur Cai tidak punya kewajiban untuk menjelaskannya pada anda, silahkan anda pergi sekarang juga.” Nada bicara Sekretaris Zhang mulai tegas.

Apa daya, Madog hanya bisa membawa asistennya dan pergi dari Group Diamond Blink dengan kesal.

Malam harinya, di café yang berada diseberang sekolah, Vero dan Desta duduk bersama.

“Meminta 400 juta? Liani sekeluarga memang tidak tahu malu ya? Selama 3 tahun aku berada dalam keluargamu saja, mereka sudah meminjam pada keluarga kalian sebanyak 100 juta, dan satu peser pun belum ada yang dikembalikan iya kan? Sekarang masih punya muka meminjam 400 juta? Dia pikir kalian itu mesin ATM?” Desta terlihat begitu kesal.

“Itu karena merekan mendengar kabar kalau aku menjadi penanggungjawab sebuah proyek besar, mengira aku mendapatkan uang yang banyak sehingga berani setamak itu.” Vero menghela nafas beberapa kali, menunjukkan betapa tidak berdayanya dia.

“Meskipun kamu mendapatkan uang 2 miliar juga apa hubungannya dengan mereka? Terus membiarkan mereka bukanlah jalan keluar yang baik, kalau kamu terus memaklumi mereka, itu sama saja kamu memelihara kutu beras di keluarga kalian, semakin banyak yang kamu hasilkan, maka mereka akan semakin ngelunjak, dan akhirnya entah masalah apalagi yang akan mereka perbuat.”

Dari apa yang terjadi hari ini bisa disimpulkan, level tidak tahu malu keluarga ini sudah terlalu akut, memaklumi mereka hanya akan membuat masalah untuk diri sendiri.

“Tapi ibuku menyuruhku untuk mengeluarkan uang 400 juta, tapi aku hanya punya uang 200 juta sekarang, sehingga aku….” Wajah Vero memerah.

“Sehingga kamu berniat meminjam uang padaku iya kan?” Desta bertanya.

Dia melihat Vero mengangguk, suaranya begitu kecil seperti nyamuk, “Nanti kalau aku mendapatkan uang, aku akan segera mengembalikannya.”

“Sejak kapan aku butuh kamu mengembalikan uangku? Aku hanya merasa iba saja, keluargamu yang harga dirinya terangkat, namun uang harus kamu yang mengeluarkan, dan yang terpenting adalah itu bukan orang yang benar-benar butuh bantuan, hanya segerombolan kutu beras, haih.”Desta menggeleng dengan senyum pahit, “Nanti aku akan mentransfer uangnya, setelah itu kamu bisa menyerahkan uangnya pada ibumu.”

“Hmm……….” Vero mengangguk dengan suara pelan.

Malamnya, Desta langsung ke bank untuk menarik uang, ia menemukan Vero di sekolah, menyerahkan kantong plastic hitam berisi uang padanya.

“Ashar, bantu aku menghubungi preman di daerah Sanbaku atau Kota Yunhai, paling tidak harus yang mampu menghadapai orang selevel Madog, aku punya urusan yang perlu diselesaikan oleh orang seperti mereka.” Desta berkata di balik telfon.

“Madog hanya ketua kelas teri, sama sekali tidak bisa dianggap orang yang hebat, ketika itu agar tidak membuat Tuan muda kedua terlalu menonjol, aku baru mengenalkannya, untuk orang yang lebih hebat aku punya jauh lebih banyak.” Ashar berkata.

Group Diamond Blink berdiri di Yunhai sudah bertahun-tahun lamanya, bukan hanya koneksi yang dimiliki, paling tidak untuk ketua geng kelas kakap relasi mereka tidak kalah kuat dengan orang lain.

“Lebih bagus kalau dibuat tidak menonjol, yang terpenting adalah kualitas orangnya, aku tidak butuh orang yang menganggap dirinya sendiri paling hebat.” Desta berkata.

Desta ingin membuat kelompok miliknya sendiri, orang yang sifatnya egois dan labil seperti Madog sama sekali tidak dibutuhkan olehnya, yang dibutuhkan oleh Desta adalah orang yang stabil, memiliki kemampuan, dia harus memanfaatkan waktu untuk membangun kekuasaannya sendiri untuk melawan keturunan keluarga Chu lainnya, kalau tidak dia yang akan habis tanpa bersisa.

Cara keluarga Chu mendidik generasi muda seperti seleksi diatas medan pertarungan, yang bisa bertahan sampai akhir adalah orang yang paling hebat, dan orang itulah yang berhak untuk mewarisi semua milik Keluarga Chu.

“Kalau Tuan muda kedua berkata demikian, aku merasa ada seseorang yang cocok untuk anda, hanya saja orang ini sudah lama keluar dari dunia hitam, entah bagaimana situasinya sekarang, Tuan muda kedua tunggu sebentar……” Ashar berkata sambil berpikir.

“Ok.”

Sekitar 10 menitan, Desta kembali menerima telfon dari Ashar.

“Tuan muda kedua, orang itu bersedia bertemu dengan anda, disamping sekolah kalian ada Bar Emperor, dia mengatakan kalau 10 menit kemudian dia akan tiba, dia menyuruhmu untuk meletakkan sebatang bunga mawar, setelah dia melihatnya maka dia akan menghampirimu.”

“aku mengerti, terima kasih banyak.”

Setelah Desta memutus sambungan telfon, ia membeli sebatang mawar di pinggir jalan, lalu langsung berjalan ke Bar Emperor, saat ini adalah jam ramai di bar, sudah hampir jam 10, tidak perduli mahasiswa yang pulang dari sekolah, atau keyawan yang baru pulang kantor, pasangan muda, muda mudi yang begitu high, semua terlihat begitu bersemangat, didepan pintu ada dua orang yang sedang berciuman, Desta menyelinap masuk, mencari sebuah tempat duduk kosong untuk meletakkan bunga mawarnya disana dan menunggu dengan tenang.

Dia tidak melihat kalau disudut bar ada tatapan merendahkan yang sedang tertuju padanya, “Manusia miskin ini, baru mendapatkan sedikit uang saja sudah berani datang ke tempat seperti ini, bahkan membeli buang mawar, hahaha, kalau Vero mengetahuinya pasti akan sangat menarik.”

Setelah mengatakannya, ia langsung mengangkat ponselnya dan memotret.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu