Mendadak Kaya Raya - Bab 122 Diusir

“ Bu, aku sudah datang, di mana kamarku? Aku juga sudah membawa fotoku! ”

Begitu masuk, Vina langsung berteriak.

Di telepon, ayahnya memberitahunya bahwa Desta benar-benar membeli sebuah villa yang mewah dan Vina tidak percaya. Dia semakin tidak percaya ketika dia mendengar bahwa kamar tidur utama bisa diberikan kepadanya. Jadi, dia pun datang untuk melihatnya. Jika tidak, dia tidak akan merasa puas.

Dan ketika Wulan mendengar suara putrinya, kecanggungan pun langsung terlihat di wajahnya. Dia dan Gito saling memandang dan mereka tidak tahu harus berkata apa. Semua rencana telah diatur, tetapi siapa sangka bahwa vila itu ternyata hanya disewa oleh Desta. Benar-benar sangat menjengkelkan.

Vina melihat orang tuanya tidak mengatakan sepatah katapun, kemudian dia melihat Desta dan Vero yang hanya diam disana. Dia pun langsung dengan salah paham mengira bahwa Desta tidak bersedia untuk memberikannya kamar tidur utama kepadanya.

Dia langsung merasa sangat kesal dan melototi Desta, lalu berkata : “ Kenapa sejak awal aku tidak menyadari bahwa kamu adalah orang yang munafik! ”

“ Aku munafik? ” Desta mengangkat bahunya dan merasa kebingungan.

“ Apakah aku masih perlu mengatakannya? Selama tiga tahun bertunangan denganku, kamu berpura-pura miskin. Kamu makan makanan dari keluargaku dan tinggal di rumah keluargaku. Dan mengapa ketika kamu bersama dengan adikku, kamu terus membeli vila dan mobil mewah? Ternyata kamu sangat kaya! ”

“ Katakan padaku! Apakah kamu meminati adikku sejak tiga tahun yang lalu? Hanya saja kala itu adikku masih kecil, jadi kamu tidak berani mengatakannya, dan kamu sengaja memperlakukanku dengan tidak baik agar aku membencimu, bukan? Semua itu kamu lakukan hanya untuk bersama dengan adikku! ”

Harus dikatakan bahwa perkataan Vina sangat tidak masuk akal.

Pada awalnya, Desta memang berencana untuk tetap tinggal bersamanya, tetapi Vina selalu menginjak harga dirinya, mempermalukannya, memukulnya dan memarahinya. Dan lama-lama kasih sayang terhadapnya pun hilang. Desta pun menyadari bahwa masih ada Vero yang selalu merawatnya dan membantunya.

Jika tidak, bagaimana mungkin Desta berjuang untuk tetap memperlakukan Vero dengan baik. Ini semua karena Vero yang selalu merawatnya selama tiga tahun, tetapi dia tidak pernah ada kesempatan untuk membalasnya.

“ Apa yang kamu katakan? ”

Desta memandang Vina, lalu tersenyum dan berkata : “ Sudahlah, aku terlalu malas berdebat denganmu tentang masalah ini. Kita semua juga sudah dewasa, kita pasti tahu apa yang sedang kita lakukan. Anggap saja aku memang tertarik terhadap Vero sejak awal, apakah kamu puas dengan jawaban ini? ”

“ Vero, ayo kita pergi. ”

Desta menoleh ke Vero dan Vero pun mengangguk. Wulan langsung menariknya dan pergi. Suara Wulan yang memarahinya masih terdengar, meskipun bayangan mereka sudah tak terlihat.

“ Bu, hemat energimu. Untuk apa kamu memperdulikan mereka, ayo cepat bawa aku ke kamar. Aku mau memikirkan rancangan kamarku. ”

Vina memalingkan pandangannya dan mendesak Wulan untuk membawanya ke rumah itu. Hal ini membuat Wulan merasa sedih karena rumah itu telah diambil kembali oleh orang Eling Bening, dan tidak ada rumah yang bisa dilihat lagi. Semua ini salah Desta karena telah membuatnya menjadi seperti ini!

“ Sudahlah, aku akan melihatnya sendiri. Andre, ayo kita pergi! ” Melihat ibunya yang tidak merespon, Vina pun sudah tidak sabar dan langsung menarik Andre. Begitu dia sampai di depan pintu, dia dihentikan oleh Domi.

“ Apa yang sedang kamu lakukan? ” Vina bertanya sambil mengertukan keningnya.

“ Seharusnya aku yang bertanya apa yang ingin kamu lakukan. Apakah ini adalah tempat yang bisa kamu keluar masuk sesuka hatimu? ” Domi langsung menanyakannya kembali tanpa sungkan.

Dia tidak bodoh. Wanita ini jelas tidak tahu bahwa Desta adalah seorang bangsawan yang bisa mendapatkan empat ratus miliyar dengan mudah. Sekarang dia masih bisa menghinanya, setelah dia mengetahui identitas asli Desta, mungkin dia akan merasa sangat menyesal.

“ Hei, bukankah vila ini telah dibeli oleh Desta? Dia sudah tinggal dan makan di rumahku selama tiga tahun, aku hanya menginginkan satu kamar di vilanya, apakah tidak boleh? Aku juga bukan menginginkan seluruh vilanya. Mengapa kamu tidak membiarkanku masuk? Minggir! ”

Vina berteriak, lalu menatap Andre dan bersiap untuk menerobos masuk.

“ Anakku, tempat ini bukan milik kita, Desta telah membohongi kita. Dia tidak membeli vila ini! ” Wulan sudah tidak tahan, dia langsung menyampiri Vina dan memberitahunya.

Vina tertegun dan bertanya : “ Bu, apa yang baru saja kamu katakan? ”

“ Bocah itu mengenali orang-orang di Eling Bening dan dia menghabiskan dua ratus juta untuk menyewa vila ini selama dua jam hanya untuk membiarkan kita menandingi Keluarga Parno. Aku benar-benar sudah salah telah percaya bahwa dia telah membeli vila mewah ini! ”

Lebih baik tidak membahas tentang masalah ini. Setiap kali membahasnya, emosi Wulan pun kembali terpancing. Vina merasa lemas dan dirinya langsung jatuh ke pelukan Andre. Semua ini sangat tiba-tiba, dia masih belum bisa menerimanya.

“ Apakah kalian sudah selesai? Cepat pergi dari sini atau aku akan meminta penjaga keamanan untuk mengusir kalian! ” Domi tersenyum menyeringai melihat kesedihan yang dialami ibu dan anak itu.

Ketika mendengar perkataannya, Vina langsung shock dan jatuh pingsan. Ketika dalam perjalanan, dia dan Andre sudah merencanakan kehidupan mereka setelah tinggal di vila mewah itu. Mereka juga mencela Desta sambil memikirkan alasan untuk menempati rumah itu.

Tetapi siapa sangka bahwa harapan yang besar itu menjadi sebuah kekecewaan. Desta benar-benar telah mempermainkan keluarganya. Tidak, Vero pasti ikut merencanakan ini. Keduanya bajingan itu bekerja sama untuk melakukan hal ini!

Melihat putrinya pingsan, Wulan segera berteriak meminta bantuan.

Tetapi Domi hanya memandangnya dengan tatapan tajam. Melihat Vina yang pingsan, dia tidak memperdulikannya dan langsung menggunakan walkie talkie untuk memanggil para penjaga keamanan.

“ Kak Domi, apa yang harus kulakukan? ”

Kapten penjaga keamanan itu memiliki tubuh yang gagah dan penuh otot. Dapat dilihat bahwa petugas itu bukanlah orang yang baik. Dia melipat lengan bajunya dan tersenyum menyeringai, lalu berjalan ke hadapan Domi.

Domi menunjuk Vina sekeluarga dan berkata sambil mencibir : “ Usir orang-orang gila ini. Jangan biarkan mereka menakuti tamu Eling Bening kita. ”

“ Baik! ” Sekelompok penjaga keamanan menjawab dengan keras dan kemudian berjalan menyampiri Vina sekeluarga.

Pada saat ini, Vina sudah tidak tahan berpura-pura lagi. Dia mebuka matanya dan menggerakkan seluruh badannya seperti wanita gila. Dia juga berteriak : “ Jangan ke sini, jangan sentuh aku! ”

Wulan juga langsung mengikutinya berbaring di tanah dan berguling-guling, benar-benar sangat tidak tahu malu.

Di sisi lain, Gito dan Andre merasa sangat marah. Mereka tidak ingin pergi begitu saja, tetapi melihat sikap Wulan dan Vina yang seperti ini, mereka juga merasa sangat malu. Untuk saat ini, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Para penjaga keamanan itu tidak sungkan, mereka langsung mengerumuni dan menarik kerah baju Wulan dan Vina. Mereka sama sekali tidak memperlakukan Wulan dan Vina sebagai wanita.

“ Berhenti, aku adalah Keluarga Chen dari daerah Sanbaku! ” Gito berteriak.

“ Keluarga Chen? Aku tidak pernah mendengarnya. Cepat pergi dari sini atau aku akan menghajar kalian! ” Kapten penjaga keamanan itu mencibir.

“ Aku adalah Keluarga Guo... ” Kata Andre.

“ Aku juga tidak pernah mendengarnya, cepat pergi! ” Dengan lambaian tangannya, kapten penjaga keamanan yang agresif itu langsung melempar Wulan dan anaknya keluar dari Eling Bening. Semua pandangan tertuju pada mereka, benar-benar sebuah adegan yang sangat menarik.

Vina terbaring di tumpukan sampah, wajahnya pucat dan dia berkata dengan suara seraknya : “ Desta, aku tidak akan membiarkanmu! ”

“ Kak Desta, sebenarnya apa yang terjadi dengan villa ini? Apakah kamu yang menyewanya? ”

Di jalan komersial yang ramai, Desta dan Vero sedang berbelanja bersama sambil bergandengan tangan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di Eling Bening, dan mereka juga tidak memperdulikan villa mewah yang ditarik kembali.

Vero bukanlah tipe orang yang serakah akan kesenangan. Dia sudah cukup puas dengan vila yang dibeli Desta untuknya. Dia masih belum berani tinggal di rumah mewah seharga empat ratus miliyar itu. Bahkan dia sangat berhati-hati ketika dia masuk, karena dia takut akan merusak sesuatu di dalamnya.

Setelah memikirkannya, Desta memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.

Dia berhenti, lalu memandang gadis di hadapannya dan dengan serius berkata : “ Vero, meskipun ini bukan waktu yang paling tepat, tapi aku ingin memberitahumu identitas asliku agar tidak akan ada kesalah pahaman yang semakin mendalam. Aku yakin bahwa perasaan kita tidak akan berubah hanya karena pengakuanku ini! ”

Vero tersenyum dan mencubit wajah Desta Chen, lalu berkata : “ Kak Desta, tidak perlu berlebihan, katakana saja. ”

“ Baiklah. Sebenarnya aku bukan anak yatim, identitas asliku adalah... ”

“ Tolong, ada penculikan! ”

Ketika Desta siap untuk mengakui segalanya, tiba-tiba suara tangisan itu menghancurkan semuanya!

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu