Mendadak Kaya Raya - Bab 162 Ayah Dan Anak Maju Bersamaan

“Kalian sedang buat apa ! !”

Gumiwang tiba-tiba melemparkan botol di tangannya ke bawah lantai.

Suara pecahan kaca berhasil mengejutkan Miki yang sedang mencari bedak dan gincu, tangan Miki menjadi lemas, sehingga seluruh tubuhnya langsung jatuh ke dalam pelukan Desta.

Dalam waktu seketika, Desta mengangkat kepala dan menarik nafas dalam.

Miki juga buru-buru berdiri, wajahnya telah merona merah, tatapannya mengandung jejak malu tersipu dan rasa tidak tenang.

Sementara Gumiwang yang melihat adegan ini, hanya merasa seolah-olah mereka baru menyelesaikan urusan memalukannya.

“Aaaa !!”

Gumiwang menjerit bagaikan orang gila, dia beranjak ke depan dan langsung menendang pada pintu mobil Miki.

Abby dan Mokujin yang berdiri di belakang Gumiwang juga mengetahui alasan jeritan Gumiwang, mereka berekspresi dingin dan melempar vas bunga dan kursi yang berada di tangannya ke arah mobil Miki.

Jendela mobil BMW Miki tergores ringan oleh kursi tersebut, pintu mobilnya juga menjadi penyok.

Miki menjerit ketakutan dan langsung melompat ke dalam pelukan Desta, lalu memendam kepala sendiri pada dadanya.

“Kalian masih berani berpelukan ? !” Gumiwang langsung kehilangan akal pemikirannya setelah melihat adegan ini, dia menjerit dengan sekuat tenaganya, bagaikan seekor binatang buas yang menakutkan.

Desta terus mengerut alis, setelah itu dia menepuk ringan pada pundak Miki, mengisyaratkan kepadanya agar jangan takut.

Pada saat Gumiwang akan melakukan penyerangan selanjutnya, Desta tiba-tiba membuka pintu mobil, pintunya menabrak kuat pada bagian dada Gumiwang.

“Aaoo !”

Gumiwang menjerit kesakitan, dia tergeletak di lantai dengan badan yang lemas, kepalanya juga terasa pening.

Abby dan Mokujin melihat Desta yang masih berani turun dari mobil, wajahnya menampakkan senyuman sinis.

“Budak kecil, kamu memang hebat sekali, bahkan berani menyentuh wanita kesukaan sahabatku, kalau hari ini tidak menghantam kamu, bukannya kami bertiga akan ditertawakan oleh orang lain ? !”

Abby memungut salah satu kaki kursi yang sudah patah, lalu tersenyum sinis dan berkata.

Desta menatap mereka bertiga dengan tatapan menatap idiot, “Aku tidak tahu apa yang kalian katakan, tetapi kalian sudah menghancurkan mobil Miki, kalau kalian tidak mengganti rugi, jangan berharap bisa pergi,”

“Mau minta ganti rugi lagi ? !”

Abby bagaikan sedang mendengar lelucon yang paling lawak di dunia, dia bertatapan sekilas dengan Mokujin, lalu tertawa terbahak-bahak, “Kamu masih belum mengerti dengan identitas kami, makanya berani melontarkan kata-kata yang begitu kekanakan.”

“Tetapi tidak masalah, sebentar lagi kamu akan menyesal dengan segala tindakan kamu di hari ini.” Abby memberikan sebuah tatapan isyarat kepada Mokujin.

Mokujin langsung mengerti maksudnya, dia berjalan ke samping dan menghubungi ayah Gumiwang, bermaksud meminta dukungan anggota kepada ayah Gumiwang.

Meskipun mereka juga memiliki kedudukan latar belakang, namun bagaimanapun mereka bukan orang local di daerah Sanbaku, sehingga anggota yang bisa hadir dalam waktu seketika juga tidak terlalu banyak, oleh sebab itu, menghubungi Golden adalah pilihan yang terbaik.

Sementara Abby sedang mengangkat kaki kursi dan bersiap-siap untuk bertarung dengan Desta.

“Aku tidak mau berkelahi, kamu jangan memaksaku.” Desta berkata dengan nada dingin setelah melihat Abby yang sedang bersemangat.

“Haha, tidak bisa seenak hatimu !” Abby hanya menganggap bahwa Desta sedang takut kepadanya, sehingga tersenyum sinis dan melangkah menghampiri Desta.

“Mati saja kau !”

Abby melompat tinggi dan memukul dengan tenaga sekuatnya !

Seandainya Desta tidak menghindari pukulan ini, kepalanya pasti akan luka berdarah, Abby bahkan sudah membayangkan adegan Desta yang sedang berlutut di lantai dan menjerit kesakitan sambil memeluk kepala sendiri.

Akan tetapi, adegan bayangannya malah tidak terjadi.

Kaki kursi yang akan memukul dengan sekuat tenaga, malah tertangkap oleh Desta dengan satu tangannya dan sama sekali tidak dapat bergerak lagi.

“Apa… apa yang terjadi ? !” Abby terbengong kaku, dirinya adalah seorang master karate yang telah bersabuk hitam, tenaga pukulannya pada barusan tidak mungkin bisa tertahan oleh orang biasanya, meskipun telah tertahan, namun tidak mungkin semudah bagaikan gerakan Desta pada barusan.

Bagaimana dia melakukannya ?

Abby sangat kaget, namun ketika dia masih belum sempat menyadari kembali, Desta telah mengulurkan kakinya dengan cepat dan langsung menendang pada perutnya dengan kuat, Abby bahkan jatuh melayang karena tendangan tersebut.

“Puuu --- !”

Desta tidak terlalu mengampuninya dalam tendangan ini, sehingga Abby langsung muntah darah di tempat dan tergeletak di lantai dengan wajah yang sangat pucat, akhirnya tidak dapat berdiri kembali.

Mokujin yang berdiri di sampingnya sudah termenung menatapnya, mereka sama sekali tidak kepikiran bahwa manusia sampah bagaikan Desta yang telah diusir dari keluarga Chen, bahkan bisa memiliki keahlian yang sehebat ini.

“Kamu…kamu jangan kemari, Paman Wang sudah di sekitar sini, dia sudah membawa orang ke sini !”

Mokujin melihat Desta yang telah menoleh menatapnya, mengira bahwa Desta ingin memukulnya lagi, sehingga melontarkan ancaman kepadanya dengan nada panik.

Namun Desta hanya mencibir bibir sendiri dan memperlihatkan reaksi tidak acuh, setelah itu dia beranjak masuk ke dalam mobil dan bersiap-siap untuk pergi.

Jangankan Golden yang masih belum kemari pada saat ini, meskipun dia telah kemari, pastinya juga hanya menambahkan orang untuk dipukul oleh dirinya saja, namun saat ini Desta hanya ingin cepat mengantarkan Miki dan bisa pulang ke rumah dengan secepatnya.

Pada saat ini Vero pasti sangat tertekan dan sakit hati, dikarenakan kakak dan abang ipar sendiri bekerja sama untuk memerkosa dirinya, dalam beberapa hari ini Vero tidak dapat ketiduran dan tidak berselera untuk makan, oleh sebab itu Desta mesti pulang ke rumah dengan secepatnya.

Meskipun demikian, ketika Desta masih belum menyalakan mesin mobilnya, langsung terdengar suara gerakan kaki yang berasal di luar tempat parkir.

Setelah itu Desta melihat Golden yang pernah bertemu sekali dengannya sedang membawa rombongan lelaki berbaju hitam dan beranjak menghampiri, lalu mereka langsung mengerumuni mobil keberadaan Desta dan Miki.

“ Gumi, kamu kenapa ? !”

Golden melihat Gumiwang yang sedang tergeletak di lantai dan terus memberontak kesakitan, sehingga buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan panik.

“Ayah, akhirnya kamu datang juga, kamu harus membantuku !”

Gumiwang langsung menangis tragis setelah melihat kedatangan ayahnya, bagaikan dirinya telah mendapatkan perlakuan yang tidak adil.

Namun Gumiwang malahan tidak merenung sendiri, bagaimanapun hubungan dirinya dan Miki bahkan belum dikategorikan sebagai teman, meskipun Miki memang melakukan hal seperti itu dengan Desta, apa hubungannya juga dengan dirinya ?

Namun Golden tidak akan berpikir demikian, asalkan ada yang menyerang anaknya, dia akan balik membalasnya !

“Tenang saja Gumi, ada ayah di sini, orang yang berani memukul kamu harus menanggung risikonya !” Golden berkata dengan reaksi seram.

Setelah itu Golden menoleh dan menatap lelaki berbaju hitam di sampingnya :” Jaden, masalah ini kamu yang urus saja, seandainya dapat diselesaikan dengan sempurna, aku pasti akan memberikan bayaran yang memuaskan untuk kamu dan sahabatmu !”

Lelaki berbaju hitam yang bernama Jaden langsung tersenyum sinis, lalu berkata :” Bos Wang jangan sungkan lagi, kamu temannya bos kami, mengenai urusan kamu, aku tentu saja harus bantu menyelesaikannya.”

Setelah berkata demikian, mereka langsung menoleh bersamaan ke arah mobil BMW.

Pada saat melihat Desta yang sedang duduk di kursi pengemudi, reaksi wajah mereka berdua langsung berubah drastis.

“Ternyata kamu !”

Golden menunjuk Desta dan menjerit dengan kuat.

“ Bos Wang, kita bertemu lagi, memang kebetulan sekali.” Desta tersenyum dan turun dari mobil, lalu menatap Golden dan berkata.

“Bagus sekali, beberapa hari yang lalu kamu sudah memukul aku, sekarang malah berani memukul anakku juga, kamu sengaja untuk melawan kami sekeluarga ya ?” Golden menggertakkan gigi dan berkata dengan tampang kesal.

“Tidak boleh salahkan aku, kalian ayah anak yang menyodorkan wajah sendiri ke dalam telapak tanganku, mana boleh menyalahkan tanganku yang menampar kalian ?” Desta melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berkata dengan nada datar.

“Bagus, kamu memang berani sekali !”

Golden tersenyum sinis, lalu berkata :”Kalau begitu lihat saja siapa yang akan ditampar pada hari ini !”

Setelah berkata demikian, Golden langsung menatap Jaden yang sedang berdiri di sampingnya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu