Mendadak Kaya Raya - Bab 29 Pembukaan Drama Seru

"Ada masalah seperti ini? Penjual obat di Jalan Xi ? Jangan-jangan bawahannya Gayus Jiang yang bernama Diran ?" Nenek keluarga Chen langsung menebak identitasnya.

Penjual obat ilegal terbesar di Jalan Xi adalah Diran. Pria itu terkenal karena menjual obat ilegal, dia pernah ditangkap beberapa kali karena menjual obat-obatan palsu. Setelah itu dia pun mencuci dirinya secara perlahan dan mulai menjual obat yang mahal tetapi langka, dia mendapat banyak keuntungan dari bisnis ini. Nenek keluarga Chen sangat tidak menyukai orang ini, karena keberadaan dia membuat bisnis keluarga Chen kehilangan banyak keuntungan, dia tidak pernah menyangka Vero bisa berinteraksi dengan orang seperti ini.

"Iya, Diran itu memiliki niat yang tidak bagus untuk keluarga kita, dia mengontrol jalur bisnis kita secara tidak langsung. Vero bekerja sama dengannya, pasti berniat untuk mencelakai kita!" Estrada sudah menganggap dirinya sebagai anggota keluarga Chen secara total.

"Ini... apakah hanya salah paham?" Gito bertanya, mau bagaimanapun Vero juga merupakan anak gadisnya, kalau hal ini adalah benar, konsekuensinya akan sangat serius.

"Mana mungkin? Paman ketiga, kamu tidak boleh memihak kepadanya hanya karena dia adalah anak gadismu, Vero sangat licik, beberapa hari ini aku menjadi asistennya, aku mengetahui paling banyak!"

"Beberapa hari ini Diran sering datang mencarinya, tidak tahu apa yang mereka lakukan di kantor. Kali ini dia malahan pergi ke rumah Diran dan tidak pulang sepanjang malam, siapa tahu apa yang terjadi pada malam itu?" Estrada berkata.

Sifat Vero memang sangat lemah, ditambah dia bukan anak kandung keluarga Chen, anggota keluarga Chen memang tidak menyukainya dari awal. Sekarang, lebih dari setengah anggota keluaraga Chen semuanya percaya terhadap Wendi, Estrada dan Vina mereka. Mereka merasa sangat kecewa terhadap Vero, bahkan mereka memarahi Vero tidak tahu malu.

"Kalau benaran begitu, aku harus mengusir dia dari keluarga kita. Hanya dari hal keluarga kita mengasuh dia sampai sekarang, kalaupun kita membunuh dia, dia pun tidak ada hak berkomentar apa pun" Tatapan nenek keluarga Chen terlihat dingin. Keluarga mereka tidak membuntuhkan serigala yang tidak dewasa.

"Nenek, faktanya memang begitu. Nanti kita akan melampirkan bukti kepada anda, setelah itu anda pasti akan mengerti semuanya" Estrada berkata sambil tersenyum.

Estrada memutuskan untuk miminta Diran segera mengirimkan video setelah dia bangun. Nanti dia tinggal bilang video ini direkam oleh satu temannya yang berada di rumah no.13, tidak ada yang akan tahu asal usul video ini dari siapa. Tunggu adegan Vero bersikap seperti pelakor terpapar ke publik, mana mungkin dia masih ada muka untuk melanjutkan pekerjaan ini? Mana mungkin masih bisa terus berada di keluarga Chen ? Kalau masalah ini membesar, bahkan bisa jadi universitas Yunhai sana saja mengeluarkan dia dari kampus.

"Telpon dia, suruh dia pulang sekarang. Aku mau melihat apakah dia benar-benar bertingkah seperti ini, memberikan dia posisi pemimpin proyek itu mengasihani dia, aku sudah mengingatkan dia, kalau dia masih tidak tahu salah, jangan menyalahkan nenek dia ini!" Nenek keluarga Chen memerintah. Pada saat menerima telpon, Vero yang sedang kuliah tadi pun bergegas pulang ke rumah.

Setelah Vero menggunakan kecepatan tercepat untuk pulang ke rumah dan pergi ke aula rapat, yang sedang menunggu dia adalah investigasi keluarga. Para paman dan tante duduk di sana dengan ekspresi yang aneh, dingin, bahkan ada yang tertawa dengan dingin.

"Wah, wajahmu terlihat sehat. Semalam terasa sangat enak kan?" Estrada yang duduk di samping Wendi menatap ke Vero dengan tatapan penuh ejekan.

"Diam" Nenek keluarga Chen meliriknya, gadis ini sebagai seorang wanita sangat tidak tahu diri. Dia berbicara seperti seorang gadis liar, sama sekali tidak elegan dan mengerti etika. Ada beberapa masalah, seharusnya kamu berbicara pada saat giliran kamu berbicara, pada saat seharusnya diam, kamu seharusnya tidak berkata apa pun. Estrada mengomel dengan suara kecil, tetapi dia tetap diam dan melihat bagaimana nenek mengurus masalah ini.

" Vero, semalam kamu ke mana?" Nenek keluarga Chen bertanya.

"Semalam? Semalam aku di asrama" Vero merasa agak bingung setelah melihat ekspresi semua orang yang berat dan menatapnya dengan marah.

"Sembarang berkata, kamu di asrama? Kami ada yang melihat kamu pergi Jalan Xi semalam dan pergi ke rumah no 13. Tempat itu adalah tempat milik Diran, selain itu kamu tidak pulang sepanjam malam, apa yang kamu buat dengna dia? Apakah kamu tidak tahu Diran adalah orang seperti apa?" Vina merasa sudah saatnya dia berbicara. Setelah Vero berbicara dia pun segera berdiri untuk menusuk semua kebohongannya.

"Apakah kata-kata Vina benar? Kamu benar-benar menjumpai Diran semalam?" Nenek keluarga Chen melirik ke Vero.

"Aku... semalam aku ada menjumpai Diran " Vero menjawab.

"Hahaha, sudah tidak bisa bohong lagi kan? Langsung ngaku saja. Bukannya tadi masih berkata di asrama? Sesuai dengan personalitas Diran, apakah dia mungkin membiarkan kamu pulang setelah kamu pergi ke sana? katakan saja, kalian ada hubungan apa?! Apakah kamu berencana untuk mengimpor semua obat baru Grup Diamond Blink kepada Diran ? Kamu meletakkan keuntungan keluarga kita di mana?" Estrada tertawa dengan suara besar.

Mendengar sampai sini, ekspresi Vero pun berubah, "Bukannya kalian yang meminta aku pergi menjumpai Diran ? Kan kamu yang membawa Diran ke kantor untuk membahas masalah kerja sama dengan aku? Buat apa mendorong semuanya kepada aku?"

"Lagian, aku langsung pulang setelah menjumpai dia. Ada apa yang aneh dengan itu?"

"Bohong, kamu jangan berbohong lagi. Selain kamu, siapa lagi yang mengenal Diran ? Bahkan berani berkata kami yang memperkenalkan dia kepada kamu? Diran adalah penjual obat ilegal. Sementara keluarga kita adalah pengusaha obat yang resmi, mana mungkin kami bisa mengenal orang seperti itu?" Estrada berkata sambil tertawa.

" Vero, kamu benar-benar terlalu mengecewakan kami. Aku, ayah dan ibu meletak begitu banyak harapan kepadamu, tidak menyangka kamu mengkhianati keluarga kita begitu saja. Apa yang Diran berikan kepadamu? Atau kamu jatuh cinta kepadanya? Nanti menemani dia sepanjang malam, nanti bekerja sama dengan dia. Hais" Vina menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas panjang.

" Vero, abang nasehati kamu untuk segera mengakui kesalahanmu bersama nenek. Semuanya akan baik-baik saja, nenek paling benci orang membohongi dia, jangan memperbesar masalah lagi" Wendi terlihat seperti berkata demi kebaikan Vero, tetapi Vero tahu, ini adalah pertama kali dia merasa orang-orang di sini begitu asing, asing sampai dia merasa takut dan ingin melarikan diri.

"Iya, ngaku salah saja. Nenek tidak akan memberikan hukuman yang terlalu berat kalau begitu" Vina menambah. Kata-kata mereka yang saling bersambung ini membuat Vero tidak tahu harus berkata apa.

"Berlutut sini!" Nenek keluarga Chen memerintah dengan suara besar, satu teriakan ini sudah membuat kaki Vero terasa lemah.

"Tidak mau melutut? Percaya tidak kalau aku memukul kedua kakimu sampai putus?" Wulan memarahi dengan jahat. Vero ini benar-benar sangat memalukan, dia memiliki hati yang begitu kejam pada usia semuda ini. Keluarga Chen mengasuh dia sampai sebesar ini bukan untuk mencelakai keluarga!

"Semalam kamu berada di rumah no.13 sepanjang malam kan?" Nenek Chen bertaya.

"Tidak, aku tidak ada. Aku pulang ke asrama. Teman asramaku bisa membuktinya, bang Desta yang mengantar aku pulang, dia juga bisa menjadi saksi. Kampus juga ada CCTV, kalau tidak percaya kalian bisa pergi melihat rekamannya!" Vero mengigit giginya.

" Desta ?"

"Aku sudah tahu nenek, pasti Desta yang memerintah dia untuk melakukan hal ini. Kalian pikir saja, kita mengusir Desta keluar, dia pasti sangat membenci kita sekarang. Kebetulan Vero menuruti kata-katanya, jadi Desta menggunakan dia untuk membalas dendam!"

"Aku juga tidak mengerti mengapa Vero bisa melakukan hal seperti ini. Sekarang aku sudah mengerti, pasti Desta yang mengontrol semua ini di belakang!" Vina tiba-tiba berkata seolah-olah dia baru mengerti sesuatu. Vina sudah mau menepuk tangan untuk kecerdasan diriya. Tetapi pada saat senyuman dia belum berhenti, di luar pintu sudah ada petugas keamanan yang mengetuk pintu dengan cemas.

"Pemimpin Chen, di luar ada Madog dari jalan Fukou yang ingin masuk. Katanya dia ingin membahas sebuah masalah yang sangat penting dengan anda dan memberi tahu anda sebuah rahasia yang sangat penting"

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu