Mendadak Kaya Raya - Bab 271 Kakak Tertua Rasta Chu

"Desta, akhirnya kamu pulang."

Pada saat itu, Barata dengan wajahnya yang penuh dengan senyuman berjalan hingga ke hadapan Desta dan berkata.

Desta pun juga memunculkan senyuman pada wajahnya, kemudian berkata:" Kakek, aku telah membuat kamu khawatir!"

Barata pun mengangguk-anggukkan kepalanya dengan wajah yang dipenuhi dengan rasa puas, kemudian ia melihat Vero dan Citra kedua wanita yang berada di belakang tubuh Desta, kemudian dengan jail ia berkata:"kedua orang ini, adalah kekasih mu bukan?"

"Betul, mata kakek sungguh sangat tajam!" Desta pun memberikan sebuah sanjungan yang secukupnya.

Barata mendengus, lalu berkata :" kamu anak kecil jangan menipu ku dengan kata-kata manismu, aku akan terlebih dahulu mengatakannya, jika kamu mengintimidasi kedua perempuan ini, kakek pasti tidak akan melepaskan kamu, kita yang merupakan Keluarga Chu, mengintimidasi siapa pun tidak ada masalah, hanya saja kita tidak mengintimidasi perempuan kita sendiri, apakah kamu sudah paham?"

"Tenang saja kakek, aku pasti tidak akan mengintimidasi mereka!" Desta pun berkata dengan tatapan yang serius.

Barata baru saja melepaskan dirinya, akan tetapi beberapa saudara lelakinya di Keluarga Chu yang mengikuti dirinya, satu per satu pun menyapa Desta.

"Kakak kedua, selamat datang kembali di rumah!"

"Lama tak jumpa kakak kedua, kamu semakin tampan saja!"

"Kakak kedua, kenalkan kami kepada kedua kakak ipar ini, apakah mereka memiliki sahabat yang cantik, semuanya boleh dikenalkan kepada kami secara bersamaan!"

......

Suara pertanyaan yang tak henti-hentinya bermunculan, menciptakan sebuah suasana keluarga yang begitu ramah dan akrab.

Desta pun menghadapinya dengan wajah yang menyeringai, dalam hatinya ia sama sekali tidak menganggap serius hal ini, dia mengetahui dengan sangat jelas, orang-orang ini begitu ramah terhadap dirinya, bukan lain hanya karena kakek sedang berada disini saja, jikalau Barata tidak ada, maka pastinya tidak akan ada pemandangan seperti ini.

"Oh iya kakek, kakak tertua?"

Desta pun mengarahkan pandangannya ke seluruh tempat, ia menyadari bahwa dirinya ternyata tidak melihat sosok kakak tertuanya, sosok Rasta Chu.

Rasta merupakan anak laki-laki dari paman tertuanya, juga merupakan orang yang pada generasi ini sebaya dengan dirinya, seseorang yang paling unggul itu, sejak kecil hingga dewasa, baik dalam kemampuan belajar, atau pun kemampuan dalam menghadapi perubahan, dialah yang paling unggul diantara para saudara lainnya.

Meskipun Desta juga tidak buruk, akan tetapi jika dibandingkan dengan Rasta , ia masilah kurang.

Sementara Rasta yang menjadi kakak tertua, ia merupakan orang pertama diantara semuanya yang menerima pelatihan keluarga.

Pada hari dimana dirinya menerima pelatihan keluarga tersebut, seluruh orang yang berada di dalam keluarga pun mengantarkan kepergiannya, sejak saat itu, sebaliknya sama sekali tidak ada kabar apa pun lagi.

Hari ini merupakan ulang tahun kakek, semuanya pun berasumsi bahwa Rasta akan pulang.

"Hahaha, oleh karena itu aku selalu berkata kepada mereka, kalian berdua memiliki hubungan persaudaraan yang baik, takdir pun juga baik!" Barata pun tertawa dengan sangat gembira, ia berkata sambil menunjuk Desta.

"Awalnya aku mengira, Rasta kali ini pun juga tidak sempat pulang, akan tetapi aku tak menyangka ia demi datang ke ulang tahunku, ia telah mengajukan izin setengah tahun lebih awal kepada atasannya, ia pun telah dalam kurun waktu setengah tahun menggunakan segala cara bersihkeras untuk izin, barulah akhirnya memperoleh izin libur selama beberapa hari."

Barata berkata dengan tatapan yang senang dan tenang.

Pada mulanya Desta merasa tercengang, kemudian berkata :"maksud kakek adalah, waktu kepulangan kakak tertua dan aku adalah sama?"

"Benar, memang kamu pintar." Barata pun memujinya.

Desta barulah tiba-tiba memahami segala sesuatunya, pantas saja kakek membawa begitu banyak orang kemari, jika hanya karena menyambut dirinya saja, maka rasa pilih kasih itu tidak hanya terlihat jelas, seolah-olah agak sedikit keterlaluan.

Akan tetapi jika untuk menyambut dirinya dan kakak tertua pada waktu yang bersamaan, maka hal tersebut masihlah wajar.

Baru saja ia selesai memikirkan hal tersebut, sebuah helikopter pribadi Keluarga Chu pun menembus awan, terdengar suara yang keras dan panjang yang memekakkan telinga kemudian perlahan-lahan mendarat di atas jalurnya, tepat berhenti di samping helikopter pribadi milik Desta.

Barata terlebih dahulu berjalan ke arahhelikotper tersebut, Desta dan yang lainnya juga segera menyusul.

Tepat pada saat itu pintu kabin pun terbuka, seseorang dengan potongan rambut pendek tentara, pria muda yang mengenakan pakaian penyamaran, yang berjalan turun dari atas dengan langkah yang besar.

Penampilan pria itu terdapat beberapa kesamaan dengan Desta, tepat sekali ia adalah tuan muda tertua dari Keluarga Chu ---- Rasta !

" Rasta !"

Barata pun berteriak dengan suara yang nyaring kepada pria itu.

Setelah Rasta mendengar suara tersebut, dalam sekejap wajahnya memunculkan senyuman yang begitu cerah, ia pun dengan suara yang besar meneriakan kakek, kemudian ia pun mempercepat langkahnya ke arah sana.

"Kakek! Aku telah pulang!"

Rasta dengan bersemangat berdiri di hadapan Barata , tanpa dapat ditahan lagi rongga matanya pun memerah.

Barata pun dengan teliti memandangi cucunya sendiri, ia pun menghela nafas dan berkata :" Sudah pulang maka itu hal yang baik, beberapa tahun ini telah menyusahkanmu mu."

"Tidak menyusahkan, hal ini memang merupakan hal yang sepatutunya dilakukan oleh cucu!"

Rasta pun berbicara dengan tatapan mata yang teguh.

Setelah mendengar perkataan ini, dalam hati Desta timbul sedikit kecurigaan, berdasarkan peraturan yang ada Rasta seharusnya telah pergi untuk melaksanakan pelatihan keluarga, akan tetapi pelatihan keluarga dirinya, mengapa terasa seperti dirinya melakukan sesuatu di rumah Keluarga Chu?

Sementara mendengar nada bicara kakek yang seperti ini, dirinya masihlah merasa sedikit bersalah kepada Rasta ?

Yang memiliki kecurigaan semacam ini tidak hanya Desta, lagipula saudara pria di Keluarga Chu, sedikit yang merupakan orang bodoh, pada saat semuanya sedang merasa aneh, Rasta pun segera mengganti topik pembicaraannya, menunjukkan bahwa ia tidak ingin membuat semuanya untuk berpikir lebih dalam lagi.

Ia pun memalingkan tatapannya, dan kemudian tatapan itu tertuju kepada Desta, ia pun tertawa lebar dan berkata :"Desta, lama tidak berjumpa, kamu ternyata telah bertumbuh hingga setinggi ini!"

Ia pun melangkah maju dengan langkah yang besar, kemudian dengan keras menepuk-nepuk bahu Desta.

Desta pun mengerutkan alisnya, ia merasakan rasa sakit yang menjalar dari bahunya.

Tanpa dapat ditahan dalam hati Desta merasa terkejut.

Perlu diketahui, dirinya saat ini merupakan seorang pendekar Wushu yang asli, meskipun kekuatannya masihlah belum begitu kuat, akan tetapi juga tidak mungkin hanya dengan ditepuk dua kali sudah merasa sakit, jika begitu maka sungguh tidak pantas menyandang nama pendekar Wushu.

Oleh karena itu hanya dapat diasumsikan, tenaga milik Rasta terlalu besar, besar hingga mencapai situasi dimana bahkan dirinya yang seorang pendekar Wushu pun tidak dapat menahannya.

Merasakan perubahan pada raut wajah Desta, Rasta pun segera berkata:" maaf Desta, aku sesaat tidak dapat mengontrol kekuatanku, tidak menyakitimu bukan?"

Desta pun tersenyum, dengan acuh tak acuh ia berkata :" hanya sedikit saja, kakak tertua tenagamu sungguh terlalu kuat, seolah-olah tidak berbeda jauh dengan manusia super."

"Haha, hanya makan lebih banyak beberapa sendok nasi saja, mana ada sehebat manusia super." Rasta berkata dengan nada tidak peduli.

Kemudian, dia pun membalikkan badannya dan pergi, ia mulai menyapa saudara pria lainnya yang ada di Keluarga Chu.

Terhadap sosok kakak tertuanya ini, saudara pria di Keluarga Chu masihlah sangat menerima dirinya, oleh karena itu pertanyaan yang mengalir saat bercakap-cakap tidak sedikit yang benar-benar menunjukkan ketulusan mereka.

Hal ini membuat Desta tak henti-hentinya merasa muram, normalnya, Rasta dibandingkan dirinya lebih memiliki kemungkinan untuk menjadi penerus dari pemimpin keluarga, mengapa Rasta tidak mendapatkan perlakuan perlawanan dari orang-orang ini, sebaliknya malah dirinya yang merupakan "kakak kedua", telah dijadikan sasaran oleh mereka.

Walaupun dirinya di kemudian hari ingin berperilaku baik di hadapan para pewaris, itu juga hanya demi membuktikan kemampuannya sendiri, bisa atau tidaknya menjadi penerus pemimpin keluarga, sebaliknya Desta sama sekali tidak pernah memikirkannya.

Selain itu, para pewaris tersebut menitikberatkan kesadaran, mereka tidak akan mengizinkan orang-orang yang berpartisipasi dalam hal ini berperilaku tidak disiplin.

Sekalinya mereka menemukan orang dengan kekuatan yang tersembunyi, tidak hanya akan dicabut kualifikasinya dalam perlombaan, masih akan mendapatkan hukuman yang berat.

"Baiklah, bercerita mengenai masa lalunya sampai disini dahulu, aku telah meminta orang untuk menyiapkan arak, air dan makanan, semuanya silahkan untuk makan terlebih dahulu." Pada saat itu, seorang pria paruh baya yang memiliki tubuh sedikit gemuk menuju ke arah mereka dengan mengendarai skuter listrik yang ada di pulau tersebut, ia berkata dengan senyuman di wajahnya.

Orang ini bernama Paman Han, yang dimana juga merupakan salah satu pengurus Keluarga Chu, hal yang ditangani oleh Paman Fu adalah permasalahan eksternal, sedangkan Paman Han bertanggung jawab, akan hal sebaliknya yang merupakan permasalahan bidang internal.

Sekelompok saudara pria Keluarga Chu satu per satu memberikan tanggapan, kemudian segera berjalan mengikuti menuju ke rumah leluhur mereka.

Desta pun memanggil kedua perempuannya Vero dan Citra, saat hendak bersiap untuk melangkah ke depan, tiba-tiba ia merasakan adanya sebuah tatapan mata yang berasal dari suatu tempat menatap ke arahnya.

Ia pun memutuskan untuk menolehkan kepalanya melihat kesana, sebaliknya ia tidak melihat sosok siapa pun disana.

"Halusinasi kah?" Desta pun mengerutkan alisnya, dalam hatinya ia merasa sangat ragu.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu