Mendadak Kaya Raya - Bab 33 Pukul Dia!

"Aku tahu, kamu sering mengatakan bahwa hanya ada penyakit miskin di dunia ini." Desta tersenyum.

Kalimat ini selalu tergantung di mulut Ibu tukang gosip Gao.

Orang miskin tidak memiliki uang untuk menerima pendidikan yang baik, orang miskin tidak memiliki sumber daya yang baik, tidak ada koneksi, tidak ada wawasan, tidak ada modal untuk melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan, penyakit miskin, bahkan sakit pun tidak berani pergi ke rumah sakit.

Ibu tukang gosip Gao berkata, hanya semacam penyakit saja.

Hati Desta sangat mengerti, perkataan dia sangat masuk akal, semua ketidakadilan di dunia ini karena kemiskinan.

"Haha, ternyata kamu masih bisa mengingat perkataanku, kamu bahkan tidak bisa membayar uang sekolah, kamu telah meminjam uang dari sekolah selama empat tahun ini, sekarang tidak belajar dengan baik kelak hidup luntang-lantung, masih mengirim paket membelikan ponsel baru untuk pacar, apa yang kamu andalkan? Tidak ada uang dan masih berharap untuk cinta?"

Universitas Yunhai kami ini adalah batu loncatan untuk siswa-siswi miskin yang tak terhitung jumlahnya, kesempatan ini pun tidak digunakan dengan baik, pantas saja miskin seumur hidup, saat ini menjadi seorang pengantar paket untuk mendapatkan sedikit uang, dan seumur hidup kamu hanya bisa menjadi petugas pengantar paket saja."

Ibu tukang gosip Gao bicara terus menerus.

"Namun para siswa-siswi, jika kelak Desta benar-benar menjadi petugas pengantar paket, kalian boleh membantu dan mendukungnya, pesan beberapa paket darinya, juga termasuk membantu sesama." Ibu guru Gao berkata dengan setengah bercanda dan setengah serius.

Mendengar perkataan ini, seketika terdengar ledakan tawa dari seluruh kelas, dan akhirnya Desta bisa masuk ke kelas setelah menerima instruksi Ibu guru Gao, dia sama sekali tidak peduli dengan suara tawa ini, hanya peduli untuk duduk di tempat duduknya saja, dan hanya dua teman kamar di sampingnya yang tidak tertawa.

"Ibu tukang gosip ini, setiap hari mempermainkan orang miskin kita ini, terus memandang tinggi orang-orang kaya, terlalu serius terhadap kedua standar ini, ada berapa banyak orang kaya di kelas kita yang bolos, juga tidak melihatnya mengatakan satu kata pun." Linka bersandar di meja, menggunakan buku untuk menghadang dan berbisik.

"Wanita cantik itu membantu kita agar biasa dengan keadaan masyarakat." Cepi di samping mencibirkan bibir.

Empat orang dalam asrama mereka, selain Rosimin orang kaya itu, mereka bertiga sangat jarang sekali bolos, dan Desta juga lebih sering meninggalkan sekolah akhir-akhir ini saja, dulu selalu datang ke kelas tepat waktu, tetapi meskipun demikian, Ibu guru Gao ini sangat tidak senang terhadapnya, terlalu kuat, semua siswa juga mengetahui jelas, tetapi tidak ada satu orang pun yang berani memberontak di hadapannya, tanpa nilai evaluasi Ibu tukang gosip Gao, begitu mereka tidak diberi nilai evaluasi sehari-hari, mereka tidak akan bisa lulus tepat waktu, untuk anak-anak dari keluarga miskin yang tak terhitung jumlahnya, selembar sertifikat kelulusan dari Universitas Yunhai, merupakan surat jalan mereka untuk masuk ke dalam masyarakat dan jaminan untuk mengubah hidup.

"Desta, Rosimin memintaku memberitahumu bahwa besok kamar kita akan berkumpul, semua orang tahu tentang masalah Vina, dia berkata besok akan memperkenalkanmu dengan beberapa gadis cantik, jangan sedih karena Vina penganggu itu, pria mana yang tidak bertemu wanita brengsek di hidup ini?" Linka menepuk pundaknya.

"Tidak masalah untuk kumpul, tetapi untuk gadis tidak perlu." Desta tertawa dua kali, di dalam hatinya sekarang hanya ada Vero, dan tidak tertarik pada orang lain.

"Kamu ini, pacar Rosimin itu bagian Akademi Seni, yang dikenalnya semua adalah gadis-gadis cantik, sekarang kamu menolak, sampai waktunya kamu pasti tergoda." Linka memarahi dan tertawa.

"Keluar jika bicara lagi!" Ibu tukang gosip Gao memelototi ketiganya, dan ketiganya langsung diam.

Setelah itu dilanjutkan dengan sore yang membosankan, dan terus berlanjut tiga jam mata pelajaran tanpa berhenti.

Dan di jam terakhir ketika sudah selesai kelas ada seorang pria di kelas mereka langsung pergi ke kelas sebelah mencari Andre.

"Anak itu ada di kelas, kan?"

“Betul Bang Andre, Desta ditangkap oleh Ibu tukang gosip Gao ketika bolos tadi, dan mengikuti kelas sepanjang sore dengan patuh, kira-kira sekarang sudah bersiap untuk meninggalkan sekolah, awalnya berniat untuk memberi tahu bang Andre lebih awal, tidak disangka Ibu tukang gosip Gao itu melanjutkan tiga jam mata pelajaran berturut-turut, sama sekali tidak diberi jam istirahat, gile." Pria ini mengangguk dan menunduk di depan Andre.

"Tidak apa-apa, belum terlambat, hadiah besar yang aku siapkan untuknya sedang menunggu di depan gerbang sekolah, kita sekarang segera pergi dan melihat bagaimana anak itu dipukuli."

Sambil berkata Andre, Rendra , Weren , Furkan mereka dengan cepat meninggalkan kelas, dan bertemu dengan orang yang dia pinjam dari Madog di luar gerbang sekolah, seorang Monyet Kurus dan seorang pria bertato telanjang dada, Monyet Kurus adalah nama panggilannya, dan orang bertelanjang dada ini, pria gagah dengan sekujur tato naga di tubuhnya disebut Besi Hitam, sebenarnya mereka berdua sangat malas untuk melakukan hal ini, tetapi Rendra siapa itu yang merupakan kerabat jauh Bos, sebelumnya mereka yang salah memandang orang, telah melakukan kesalahan terhadap Desta yang datang ke Keluarga Chen, membuat Bos marah besar, Bos menyuruh mereka menebus kesalahan, tentu saja mereka tidak berani untuk ceroboh, kalau tidak mereka akan diusir dari Gedung Gumaya , dan kelak tidak akan ada kesempatan untuk bekerja dengan Madog lagi.

"Dua kakak, kalian tidak akan kenal dengan namanya, tunggu sampai orangnya keluar kami akan menunjukkan kepada kalian, kalian pergi untuk pukul mereka dengan keras, kami memotret dengan kamera dari sisi sini, lebih baik jika kalian bisa membuat satu kaki satu tangannya cacat, tentu saja, juga tidak memaksa, bagaimanapun kami tahu kalian melakukan hal ini dengan mengambil resiko." Kata Andre.

"Benar, lebih baik jika membuat satu kakinya cacat, lihat dia kelak bagaimana melompat, anak itu bahkan tidak mengklarifikasi dengan jelas identitasnya sendiri, bisa-bisanya pamer kekuatan di depan kita, hari ini dan selanjutnya buat dia mengerti bahwa ada beberapa orang yang tidak bisa diganggunya." Kata Rendra sambil tertawa.

"Kita berdua turun tangan, putus kaki tangan adalah hal ringan, cukup baik jika tidak ingin nyawanya." Si Kurus mendengus dingin.

Empat orang ditambah dengan Monyet Kurus dan Besi Hitam berdiri di depan kios, dengan rokok di mulutnya dan memandang ke pintu masuk Universitas.

Akhirnya, mereka melihat sosok Desta, Desta bersama Linka dan Cepi keluar dari sekolah, mereka bertiga bersiap pergi ke food street di depan sekolah, Desta juga memanggil Vero, namun Vero meminta izin karena perusahaan sangat sibuk, tidak bisa keluar.

"Berhenti!" mereka bertiga yang berhenti mendengar teriakan itu ketika ingin melangkah keluar dari gerbang sekolah.

Pandangan ketiga orang itu langsung tertuju ke sana, hanya melihat Besi Hitam dengan sekujur tubuh penuh tato bertelanjang dada dan Monyet Kurus yang datang dengan tampang kejam, kedua orang dengan ciri khas orang masyarakat, ekspresi mengerikan seperti ingin memakan orang saja.

"Desta, apa mungkin mereka mencarimu? Masalah apa lagi yang kamu lakukan di luar?" Linka begitu ketakutan sehingga kakinya melemas, Cepi gemuk langsung menyembunyikan kepalanya, kemudian Desta menoleh, ketika dia melihat pria gagah dan Monyet Kurus ini, tidak bisa menahan senyum, mengapa dua orang ini mencari dirinya? Apa pelajaran di Gedung Gumaya masih belum cukup? Melihat mereka seperti ini yang datang dengan niat buruk.

Dan pada saat Desta melihat kedua orang ini, mereka juga melihat dengan jelas sosok Desta, sesaat mereka berdua tertegun di tempat.

Desta juga tertegun, kedua orang ini datang untuk dirinya, mengapa bisa bengong?

"Maaf, telah menganggu."

Kedua orang Besi Hitam dan Monyet Kurus tiba-tiba berkata sesuatu, kemudian berbalik dan pergi, datang dengan begitu bebas, dan pergi dengan berlari kencang, bergegas ke arah Andre, Andre berempat saling memandang.

"Aku bilang kedua kakak sedang bermain dengan kami? Pukul? Kami berempat sudah siap menonton keributan." Andre mengerutkan kening, sangat bingung, apa yang dilakukan dua kakak ini? Pergi dan kembali lagi, jika biarkan Desta pergi, bukankah itu akan sia-sia?

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu