Mendadak Kaya Raya - Bab 83 Tak Tahu Malu

"Dasar penipu dan pemeras, kalau kamu tidak bangun, percaya tidak aku akan melindas kamu sampai mati?"

"Anak muda, kakiku sudah patah ditabrak oleh kamu, kamu lihat sendiri darahnya begitu banyak, kamu malah bilang aku berpura-pura dan mau mengambil kesempatan untuk memeras kamu? Apakah kamu masih memiliki hati nurani?"

"Benar tuh, kamu telah melanggar undang-undang lalu lintas dengan memutar balik di garis kuning ganda, kenapa masih tidak mau bertanggung jawab?

Malah memarahi orang yang sudah kamu tabrak, kenapa masih ada orang seperti itu ya? Kita tunggu polisi lalu lintas datang untuk mengurusnya. "

"Ya, tunggu polisi lalu lintas datang."

"Sekarang generasi kedua orang kaya sudah tidak berprikemanusiaan, melanggar hukum dan sembarang tabrak orang, pikirnya dengan sejumlah uang udah bisa beres."

Kerumunan orang membicarakan peristiwa ini, kecuali kata generasi kedua orang kaya yang masih bisa memuaskan kepalsuan Rezka, kata-kata lain membuat hatinya merasa dingin.

Jika kita telepon polisi, dia pasti tidak bisa kabur lagi, sudah jelas dia tabrak orang, masih saja tuduh orang mau peras dia, itu sih hanya alasannya saja dan ingin mengelak dari tanggung jawab.

" Rezka, bukankah kamu kaya? Kasih dia uang saja biar cepat beres urusannya?" Kata teman wanita yang berdiri di sampingnya.

"Aku......" Rezka sangat cemas sampai kepalanya berkeringat, uang pinjaman sebanyak 400 juta rupiah ada di tangan ibunya. Sekarang dia hanya memiliki 400 ribu rupiah di sakunya, gimana mau ganti rugi? Pakai apa ganti ruginya?

"Yang bener saja? Rezka, kamu tidak punya uang? Bukankah kamu bilang kamu sudah kaya, sudah beli rumah dan mobil di Kota Yunhai, ada tabungan miliaran rupiah dan menjadi penanggung jawab proyek?" teman wanita di sampingnya mengerutkan kening dan memandang Rezka, mereka kayaknya bisa mengerti dengan melihat ekspresi wajah Rezka yang malu.

Pada saat ini, Desta tiba, Rezka melambaikan tangan pada Desta, seperti melihat sang penyelamat tiba.

"Siapa dia?" Tanya teman wanita di samping.

Padahal penampilan Desta biasa saja, tetapi melihat ekspresi Rezka, sepertinya orang ini bisa menyelamatkan mereka.

"Ini asisten aku, Dia biasanya bertanggung jawab atas semua hal besar dan kecil di perusahaan, kebetulan aku tidak bawa banyak uang hari ini, semua uang ditaruh ditempatnya." Rezka berkata sambil tersenyum.

"Oh begitu." Kedua wanita itu mengangguk, sepertinya mereka percaya, jika memiliki asisten, artinya punya jabatan yang bagus di perusahaan, mungkin memang benar kalau Rezka adalah seorang penanggung jawab perusahaan.

Ketika terpikir ini, dua wanita itu langsung tersenyum manis, " Rezka, cepat bereskan urusan di sini, kami masih main ke banyak tempat yang menyenangkan."

"Jangan khawatir, sebentar juga beres, kalian tunggu sana disana."

Sesudah itu, Rezka berjalan ke arah Desta dengan kepala terangkat tinggi.

"Ada apa denganmu? Sudah tabrak orang, bukannya dibawa ke rumah sakit? Kalau sampai cedera serius, apakah kamu mau bertanggung jawab?" Desta mengerutkan kening dan menatap wanita paruh baya yang terbaring di tanah.

"Gimana sih kamu? Aku memintamu datang ke sini bukan untuk mengeluh, tapi untuk membantuku mengatasi masalah ini, kamu omelin siapa?" Rezka melipat tangan di dadanya, ekspresinya masih seperti orang tidak melakukan kesalahan apa-apa.

"Kamu minta orang bantu kamu dengan sikap seperti itu?" Desta gusar, keluarga ini benar-benar membuat dia geleng-geleng kepala.

"Apa yang salah dengan sikapku? Kamu jangan banyak omong kosong ya? Kamu adalah pemilik mobil ini, kan? Jika kamu tidak ingin masuk penjara, kamu harus segera membereskannya."

"Ngomong-ngomong, status kamu sekarang adalah asistenku, Jangan keceplosan ya, Hati-hati aja kamu, jangan bikin aku marah!"

Rezka sudah terbiasa bergaya seperti preman, Dia menganggap Desta seperti pecundang, tentu saja tidak akan menghormatinya. Si Desta bodoh ini jadi parasit di rumah keluarga Chen tiga tahun lalu, Dia bersedia melakukan hal apapun, dianggap tidak ada martabat sama sekali, tiap orang bisa memperbudak dan menginjak dia.

Dengan kesan seperti ini, Rezka tidak akan menganggap Desta.

Tapi Rezka salah, Desta bersedia melakukan apapun karena Vero, karena ingin menjadi calon suami Vero, dia secara alami bersedia memenuhi semua tanggung jawabnya. Selain itu, pada saat itu, larangan keluarga belum dicabut, dan dia tidak punya banyak kemampuan dan kapasitas yang cukup untuk berbuat lebih.

Tapi sekarang tidak sama lagi, Dia sudah memiliki Vero di dalam hatinya, dan dia tidak perlu takut dengan keluarga Chen lagi. Dia memiliki kekuatan yang cukup untuk mengubah semua keadaan saat ini, dan dia memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan keluarga Chen dan bahkan bisa membereskan mereka semua. Apalagi keluarga Chen juga Desta anggap tidak ada apa-apanya, malah berani menginjak sampai ke atas kepalanya? Terlebih lagi, orang keluarga Chen ini sangat dia benci.

" Rezka, kayaknya kamu sudah terlalu banyak bermimpi di siang bolong, tidak bisa bangun lagi ya? Asistenmu? Kamu itu siapa? Kamu mampu menggaji asisten? Lagipula, kamu gaji aku berapa?" Desta biasanya jarang sindir orang lain, hari ini dia tidak bisa menahan diri lagi. Sekilas, Desta bisa tahu kalau Rezka hanya mau pamer di depan kedua wanita itu.

Tapi sekarang bukan saatnya untuk omong besar lagi, karena sudah tabrak orang. Untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah saja dia tidak bisa, orang kayak begini bisa melakukan apa? Tolong dia? Apakah itu masuk akal?

"Tidak, apa maksud kamu? Desta, Kamu ingin cari mati, ya? Percaya atau tidak, aku sekarang pulang dan ngadu, Aku bisa bikin kamu putus dengan saudari Vero. Percaya atau tidak, aku bisa bikin kamu tidak bisa masuk ke gerbang rumah keluarga Chen? " Rezka, seperti tuan besar keluarga Chen, bergaya seolah-olah dia yang paling berkuasa dan hebat.

"Terserah kamu, jika kamu pikir kamu memiliki kemampuan untuk itu." Desta menatapnya dingin, dan kemudian pergi ke bibi yang terluka.

Cedera bibi itu kelihatannya cukup parah, kakinya sudah berubah bentuk. Untungnya, perdarahan telah melambat, karena sudah dililit dengan kain untuk membungkus bagian atas kaki yang luka.

"Aku tidak pura-pura atau mau peras orang, Aku tidak melihat mobil itu datang. Dia mengemudi terlalu cepat, Aku tidak bisa menghindar lagi." Mata bibi itu penuh dengan air mata, bisa dilihat bibi itu orang yang baik, Dia tidak ribut atau marah-marah walau difitnah oleh Rezka, Dia hanya mengklarifikasi fakta bahwa dia bukan sengaja ingin ditabrak mobil.

Para penonton disana semuanya adalah orang-orang yang cerdas, karena mobil Mercedes Benz yang keluar jalur dan melanggar aturan lalu lintas, jadi harus bertanggung jawab penuh, walaupun bibi itu hanya pura-pura, kamu juga tidak bisa mengelak dari tanggung jawab ini.

"Aku tahu, bibi, bagaimana kakinya? Aku akan segera menelepon ambulans, Jangan khawatir, aku akan membayar semua untuk perawatan lanjutan." Kata Desta dengan perasaan bersalah, dia menyesal karena meminjamkan mobil ke dua saudara keluarga Chen ini.

Saat ini, Rezka kembali ke adik laki-lakinya dan dua teman wanitanya dengan wajah muram.

"Ada apa, Rezka ? Bukannya orang itu asistenmu? Kenapa aku lihat dia begitu kasar kepadamu?" terlihat ada tatapan penasaran di mata teman wanitanya.

"Huh, aku akan memecatnya nanti, sialan."

"Tidak apa-apa, kalian tenang saja, Dia akan mengurus semuanya, walau ada tuntutan hukum, dia yang akan tanggung jawab, Ayo kita lanjutkan acara kita." Kata Rezka sambil masuk mobil, dua teman wanita masuk ke barisan belakang,

Rezki masuk dan duduk di samping kursi pengemudi.

"Mereka ingin kabur!" Teriak seorang pejalan kaki disana.

Desta langsung menoleh ketika mendengar teriakan itu, Matanya penuh amarah. Dia langsung menginjak bagian depan mobil dan langsung menekan bagian depan mobil sampai penyok.

"Apakah kalian ingin lari dari tanggung jawab? Apakah kalian tahu konsekuensinya? Rezka, apakah kamu ingin masuk penjara?" Suara Desta terdengar sangat berat.

Rezka menurunkan jendela mobil dan menjulurkan kepalanya, Dia berkata dengan angkuh, "Bajingan, kaalau kamu mau cari mati, bilang saja, Berani-beraninya kamu atur aku? Percaya atau tidak, aku bisa lindas kamu sampai mati?"

"Terlalu sombong."

"Ya tuh, sombong sekali, Siapa pria ini? Asalnya darimana? Hebat sekali ya?"

Begitu banyak orang di sekitarnya yang sudah sangat geram oleh kata-kata dan perbuatan Rezka, Ini adalah masyarakat hukum, walaupun kamu memiliki latar belakang yang sekuat apapun, kamu harus patuh pada hukum dan baik-baik menjadi orang, Kalau tidak, itu akan membawa bencana besar.

"Kamu itu asisten Rezka, kenapa ikut campur terlalu banyak? Rezka sudah mengatakan bahwa dia akan memecatmu nanti, kamu sok atur apa sih? Cepat menyingkir, jangan halangi jalan." Kedua wanita itu juga menjulurkan kepala mereka keluar dari jendela mobil.

"Asisten? Orang ini yang kasih tahu kalian?" Desta bertanya dengan sedikit geli.

"Kalian benar-benar sejenis dan cocok, Tidak heran kalian bisa bermain bersama, pakai mobilku untuk memikat kalian, dan memberitahu kalian bahwa aku adalah asistennya?"

" Rezka, kirain kamu hanya bermuka tebal saja, tapi aku tidak menyangka kamu begitu tak tahu malu."

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu