Mendadak Kaya Raya - Bab 210 Peraturan Keluarga Chu

“Paman Ding, orang yang berkelahi dengan pembunuh pasti Kak Cit, dia juga orang dari keluarga seni bela diri, bisa kung fu, tapi mungkin dia bukan lawannya orang itu!” Desta berkata dengan suara berat.

“Tuan muda kedua tenang saja, aku sudah menghubungi biro penegak hukum, menyuruh mereka mengambil rekaman cctv di semua jalan yang ada di sekitar villa, mungkin hanya perlu beberapa menit sudah akan ada hasil.”

Paman Ding berada di samping menenangkan.

Dan kata-katanya baru selesai dilontarkan, ponsel langsung berdering.

Orang dari pihak biro penegak hukum yang menelepon, Paman Ding segera mengangkatnya, menyalakan mode speaker.

“Tuan Ding, di sebelah sini sesuai dengan waktu yang kamu berikan, kami sudah memeriksa semua rekaman cctv jalan yang ada di sekitar, tidak melihat ada orang yang mencurigakan, apakah kamu yakin tidak salah ingat waktunya?”

Petugas biro penegak hukum merasa ragu dan bertanya.

Paman Ding mengerutkan kening, berkata: "Merepotkan kalian tolong lihat sekali lagi, waktu tidak akan salah, apakah ada bagian yang terlewatkan?"

"Baik, kalau begitu kami akan lihat sekali lagi, tunggu sebentar aku akan membalasmu lagi." Petugas biro penegak hukum tidak ragu-ragu, sangat cepat langsung menyetujuinya, bagaimanapun Pamn Ding adalah juru bicara Gedung Sky, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berteman dengan Paman Ding, itu pasti sebuah hal baik.

Desta mengendarai mobil, mengerutkan kening berkata: "Paman Ding, kemungkinan besar pihak itu menghindari cctv saat pergi, bagi orang yang bisa kung fu, ingin menghindari cctv bukanlah sebuah hal sulit, kelihatannya masalah ini harus mengandalkan diri kita sendiri.”

Saat berbicara, mobil sudah tiba di villa.

Kepala pengawal siap mati datang dari depan, membawa Desta dan Paman Ding datang ke depan villa.

Melihat halaman depan pintu, melihat jejak kaki berantakan serta rumput dan pepohonan yang hancur oleh pukulan, dalam hati Desta khawatir sekali.

Tadi di sini, pasti telah terjadi pertempuran sengit, meskipun Citra seorang seni bela diri, tapi kekuatannya hanya sesuai standar, bukanlah seorang master.

Pembunuh yang datang kali ini, bisa diam-diam menghabisi pengawal siap mati keluarga Chu, kekuatan pasti tidak biasa, Citra pasti bukan lawannya!

“Citra pasti ditangkap oleh pihak sana!” Desta berkata dengan nada pelan.

“Tuan muda kedua, kami yang tidak menjaga keamanan dengan baik, membuat nona Citra dalam bahaya, silahkan hukum saja!” Di samping kepala pengawal siap mati bergegas mengatakannya.

Desta melambaikan tangan, berkata: “Sekarang bukan waktunya mengatakan semua ini, masih ada berapa banyak pengawal siap mati keluarga Chu yang ada di daerah Sanbaku, untuk saat ini kerahkan semua pengawal, harus secepat mungkin menemukan jejak nona Citra, apakah sudah mengerti?”

“Iya.”

Kepala pengawal siap mati menjawab sepatah, lalu pergi dengan langkah cepat meninggalkan tempat ini.

“Paman Ding, kamu pimpin situasi di sini, ada perkembangan apa pun langsung beri tahu aku, aku pergi mencarinya!” Tiba-tiba, dalam hati Desta terpikir sebuah kemungkinan, memutuskan untuk pergi mencobanya.

Baru saja selesai bicara, dia langsung naik ke mobil dan pergi, Paman Ding tercengang, masih belum sempat menghentikannya, Desta sudah masuk ke mobil dan pergi.

“Pasti ada hubungan dengan dia!”

Desta menyipitkan mata, pikiran dalam hati pasti sekali!”

Tidak lebih dari sepuluh menit, ketika dia kembali lagi ke Genesis, kebetulan Vero sedang berdiri di bawah, melihat mobil Desta bergegas maju ke depan, “Kak Desta, sebenarnya apa yang telah terjadi, kenapa kamu dan Paman Ding tergesa-gesa pergi?”

“Vero, Kak Cit menghilang, aku harus pergi mencari dia, sebentar lagi akan ada orang yang mengantarmu pulang ke villa, kamu baik-baik tinggal di rumah, jangan pergi ke mana pun, mengerti?”

Desta tidak sempat menjelaskan terlalu banyak, hanya bisa mengatakannya secara singkat.

Begitu Vero mendengarnya, langsung panik sekali, tapi dia mengerti, saat ini dia tidak bisa bantu apa-apa, hanya bisa berdoa dalam hati semoga Desta bisa membawa pulang Citra dengan selamat.

Desta berjalan ke samping, mengisyaratkan pada dua pengawal agar membawa Vero kembali ke villa, kemudian dia langsung pergi ke restoran yang ada di seberang Genesis.

Langsung naik ke lantai dua, Desta melihat wajah Raijin yang penuh senyuman di depan tangga.

“Di mana adik ketiga?” Desta langsung bertanya.

“Tuan muda kedua, dari awal tuan muda ketiga sudah tahu kalau kamu akan datang, sudah menghangatkan arak di ruang pribadi, sedang menunggumu.” Senyuman Raijin terlihat licik sekali, dalam nada bicara bukan hanya tidak ada rasa hormat sedikit pun, sebaliknya malah membuat Desta merasa penuh sindiran.

Tapi sekarang dia tidak memiliki waktu untuk berurusan dengan bocah ini, langsung menerobos masuk ke ruang pribadi yang ada di belakang Raijin.

Benar saja, Pota sedang duduk di kursi nyaman dalam ruang pribadi, ekspresi sangat tenang sambil menghangatkan sepoci arak bagus.

Dia melihat Desta masuk, bukan hanya tidak merasa terkejut, sebaliknya malah menunjuk ke tempat duduk yang ada di depannya, berkata sambil tersenyum: “Kakak kedua, duduk dulu saja, sejak kita dua bersaudara bertemu, belum pernah ada kesempatan makan dan ngobrol bersama, karena hari ini kamu sudah datang, maka tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja.”

Tidak menyangka Desta sama sekali tidak ada maksud mau duduk, dia maju ke depan langsung menendang kursi, arak bagus langsung tumpah ke lantai, “Pota, aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu, langsung beri tahu aku Citra ada di mana, aku bisa tidak membuat perhitungan denganmu!”

“Kakak kedua apa maksud kata-katamu ini, siapa itu Citra, aku bahkan tidak tahu ada orang itu, dia kenapa?” Pota pura-pura menunjukkan ekspresi tidak bersalah, merentangkan tangan mengatakannya.

Desta mengerutkan kening, maju ke depan langsung menarik kerah baju Pota, berkata dengan suara rendah dan berat: “Kamu jangan pura-pura bodoh, kamu pikir aku tidak tahu dengan semua yang sudah kamu lakukan secara diam-diam? Aku hanya mengingat hubungan kita pada waktu itu jadi tidak menganggapnya serius denganmu, jangan-jangan kamu sungguh mengira, aku adalah orang bodoh yang bisa kamu atur dan permainkan sesuka hati?”

“Selain itu aku bisa memberi tahu kamu, Citra adalah wanitaku, juga salah satu kakak iparmu, jika sampai keluarga besar tahu, sebelum pertandingan pewaris resmi dimulai, kamu sudah bersekongkol dengan orang lain, untuk melawan kakak iparmu, bagaimana keluarga besar akan menghukummu, apakah perlu aku membantumu mengingat peraturan dalam keluarga kita?”

Raut wajah Pota sedikit berubah, tidak menyangka, Desta akan langsung mengeluarkan peraturan keluarga untuk menekannya.

Dan dalam peraturan keluarga, memang ada aturan yang jelas, di antara para ahli waris, sebelum pertandingan pewaris resmi dimulai, tidak boleh melakukan tindakan apa pun yang bisa menyakiti pihak lain!

Seperti dia ini, terlebih dahulu memasuki wilayah Desta, menarik keluarga besar yang seharusnya bekerja sama dengan Desta ke sisinya, memang sudah akan dicurigai melakukan sesuatu yang melanggar aturan, sekarang jika sampai keluarga besar tahu, dia diam-diam membantu orang lain, menghadapi wanita Desta, takutnya dia akan langsung dicoret dari daftar nama ahli waris!

Begitu memikirkan semua ini, dalam sekejap raut wajah Pota menjadi buruk sekali.

Dia menggertakkan gigi, berkata dengan suara berat: “Di pinggiran barat ada sebuah pabrik kosong, orang yang menculik Citra adalah kepala Keluarga Remnan, Christo, dia sudah tahu kematian putranya, ada hubungan denganmu!”

Hati Desta bergetar, juga tidak ada waktu berdebat dengan Pota, langsung keluar.

Dia sangat jelas dengan kemampuan Christo, Citra bertemu dia pasti bukan lawannya, selain itu dengan kebenciannya terhadap Desta saat ini, kemungkinan masih akan melakukan hal-hal yang keterlaluan pada Citra.

Di sisi lain, Raijin masuk ke dalam dan berkata: “Tuan muda ketiga, kamu tidak apa-apa bukan?”

“Aku tidak apa-apa.” Pota mengelus kerah bajunya yang kusut, nada bicara berat dan rendah.

“Saat ini tuan muda ketiga tidak terjadi konflik dengan tuan muda kedua, adalah bijaksana, sesuai dengan informasi yang aku dapatkan, tuan muda kedua sudah seorang master bela diri yang berhasil mengumpulkan tenaga dalam.” Ekspresi mata Raijin terkejut, diam-diam mengatakannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu