Mendadak Kaya Raya - Bab 62 Aku Mau Bicara Langsung Dengan Bos Kalian

“Sial, apa maksudmu itu Desta? Ucapanmu ini untuk diperdengarkan ke aku ya? berani juga ya kamu? berani sekali mencibir dan menghinaku?” Frodo seperti kucing yang diinjak ekornya. Dia langsung melompat emosi dan wajahnya sangat muram menatap tajam ke Desta.

“Sepertinya tuan muda Frodo salah paham ya? Aku tidak pernah menyuruh tuan muda Frodo untuk membayar barang yang mau dibeli pacarku. Tuan muda Frodo sendiri yang menawarkan dan memaksa untuk membayar barang yang dibeli oleh pacarku. Tapi pada akhirnya setelah pacarku selesai memilih barang yang dia suka. Kamu malah menganggapnya mahal dan menyuruh pacarku untuk ganti yang lain. Apa pacarku masih perlu lihat harga kalau mau beli sesuatu? Dia mau apa, aku yang akan bantu membayarnya. Tidak perlu sampai sebingung ini kan? benarkan tuan muda Frodo ?” kata Desta sambil tersenyum sehingga membuat wajah Frodo semakin muram.

Maksudnya adalah Frodo yang bersemangat dan minta untuk bantu membayar barang orang lain tapi pada akhirnya setelah selesai memilih malah merasa barang itu kemahalan dan menyuruh Vero untuk menaruh kembali barang itu dan menggantinya dengan yang barang lain yang lebih murah. Atau bisa dibilang ini sama saja mengatakan kalau Frodo tidak mampu membayar saja tapi memang sebenarnya Frodo tidak mampu membayarnya. Bahkan jika harus merogoh semua uangnya hanya ada dua ratus juta. Kecuali jika dia menjual Porsche bekas miliknya yang sedang diparkir di luar.

"Desta, kamu sudah keterlaluan bicaranya! Tuan muda Frodo berniat baik membantu Vero untuk membayar belanjaannya, kamu bagaimana bisa seperti ini?” kata Janice mengerutkan keningnya.

“Janice, ucapanmu ini salah loh. Awal tadi ketika tuan muda Frodo mau membayar barang yang mau dibeli Vero, aku sudah tidak setuju. Tapi dia masih saja memaksa dan bersikeras untuk membayarnya jadi aku pun tidak menolaknya lagi. Tapi setelah pacarku selesai memilih barang yang dia suka, Frodo malah menyuruh ganti barang yang lain, ini teori apa sebenarnya? Tuan muda Frodo tidak mampu membayarnya, kalau begitu cukup aku saja yang membayarnya. Yang paling penting Vero suka barang itu, kalau yang lainnya aku juga tidak mengatakan apa-apa kan?” Wajah Desta yang terlihat santai dan tenang itu malah membuat Frodo sangat marah dan emosinya mau meledak saja.

Tapi dia tahu kalau di sini marah-marah dan memukul Desta tapi pada akhirnya tidak bisa membayar barang itu, jelas itu pasti akan sangat lebih memalukan.

Kebetulan sekali Desta ini sok jadi pahlawan, kalau begitu mari lihat apa dia bisa membayar harga ini.

“Hihi, aku memang yang salah.” Jawab Frodo sambil tersenyum.

“Tidak kelihatan ya kamu Desta ternyata seorang yang kaya raya. Uang tujuh ratus juta begitu saja mau membayarnya, bagus sekali. Kalau begitu aku tunggu dan mau lihat kamu membayarnya.” Kata Frodo sambil tersenyum dan menyalakan satu batang rokoknya lagi.

“Kakak Desta....aku....sudah tidak menginginkannya lagi kok.” Vero yang tampak bingung dan dilema hanya berdiri di sana dengan masih memegang liontin biru itu dengan sangat canggungnya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau sebuah liontin saja bisa semahal itu. Jika dari awal tahu itu, dia pasti tidak akan memilih liontin itu.

“Tetap beli. Mana boleh tiba-tiba tidak menginginkannya. Kakak Destamu ini mau membayarnya untukmu, mana boleh kamu bilang tidak mau? kalau kamu melakukan ini namanya akan mendinginkan niat baiknya kan?”

Frodo percaya kalau Desta akan mempermalukan dirinya sendiri juga hanya ingin menghina dan mencibir dirinya Frodo saja. Mana mungkin Desta mampu membayar ini kan? Seseorang yang membeli satu ponsel dengan bekerja keras gila-gilaan dengan mengantarkan makanan, mana mungkin bisa membayar barang mewah seharga tujuh ratus juta?

“Iya Vero, ambil saja jika kamu suka. Ketika keluar tadi aku sudah bilang kepadamu, tidak peduli barang apapun atau berapa harganya, yang paling penting kamu menyukainya.” Kata Desta sambil tersenyum.

“Ayo, kita pergi ke kasir untuk membayarnya.”

Desta menggandeng Vero dan tidak memedulikan wajah muram Frodo. Dia langsung pergi dari wilayah VIP dan berjalan ke kasir

“Ayo, aku mau lihat bagaimana dia akan membayarnya. Hanya bisa berpura-pura, takutnya dia akan menaruh barang itu dan kabur begitu saja bagaimana?” Frodo membuang rokoknya ke sampah lalu merangkul Janice dan berjalan menghampiri mereka.

Imar mengikuti mereka dari belakang dengan wajah yang sangat canggung. Dia tidak menyangka ternyata Frodo benar-benar tidak mampu membayarnya. Seharusnya dari awal lebih baik dia mengingatkan Frodo. Sekarang masalah ini jadi seperti ini, dia tidak tahu apa nanti Frodo akan menyalahkannya karena masalah ini.

Namun ketika melihat Frodo dan pria tadi tidak terlalu akur dan sepertinya ada perselisihan, Imar langsung punya ide cemerlang untuk menyenangkan hati Frodo.

“Kakak Frodo tenang saja. Aku akan membuat pria itu malu. Walaupun dia punya uang untuk membayarnya, aku pasti akan cari cara agar dia tidak bisa membayar dan membelinya.” Bisik Imar di telinga Frodo. Lalu dia dengan cepat langsung berjalan ke depan kasir.

Janice yang ada di samping mendengar ucapan Imar kepada Frodo. Dia tidak menghentikan mereka karena dia juga merasa kalau harus memberi pelajaran kepada Desta. Di depan banyak orang membuat Kakak Frodo malu dan membuat suasana hati kakak Frodo jadi tidak baik. Yang ada setelah ini, Janice pasti akan jadi sulit untuk membuat Kakak Frodo membelikannya sesuatu.

“Aku baru saja mendapatkan pemberitahuan dadakan dari bos kalau liontin ini telah dikonfirmasi sebagai liontin antik yang hilang oleh bangsawan Inggris pada 1950-an. Liontin ini memiliki sejarah lebih dari 60 tahun. Harga membuatnya sangat mahal dan pengerjaannya tidak biasa. Jadi sekarang untuk menjualnya ke orang luar maka harus menggandakan harganya dari harga semula. Tuan, maaf telah membuatmu tidak nyaman” Imar pura-pura meletakkan teleponnya dan berkata kepada Desta dengan nada meminta maaf.

"Menerima pemberitahuan dadakan? Dan secara kebetulan memberitahu kalau harga liontin ini digandakan?” tanya Desta tersenyum sambil menunjuk ke liontin yang ada di tangan Vero sambil menaikkan alisnya heran.

"Benar sekali, barusan bos sendiri yang menelepon dan memberitahunya." kata Imar sambil tersenyum.

Frodo yang berdiri di sebelahnya sangat senang ketika mendengar ini. Dia tahu kalau Imar sedang mencoba menyenangkan hatinya jadi membantunya untuk menghadapi pria yang bodoh dan sok ini. Dia menatap Imar memberikan tatapan pujian dan terima kasih serta diam-diam memberikan jempol padanya.

“Desta, bukannya yang paling penting menyukai barangnya, untuk apa peduli dengan harganya? Bukankah cuma jadi dua kalilipat saja? tujuh ratus juta hanyalah uang untuk membei sayur saja, uang satu koma empat milyar hanyalah uang yang bagai air dipercikkan saja. Ayo cepat bayarlah lalu kita pergi.” Frodo sudah membayar kalung seharga enam puluh juta itu dan sekarang tinggal menunggu Desta saja.

“Desta tersenyum menggelengkan kepalanya. Lagi pula uang ini juga akan diberikan ke Mingixi, biarlah walaupun harus jadi berlipat ganda. Aku juga malas sekali memberitahu Mingxi masalah sepele dan kecil ini.

“Satu koma empat milyar kan ya? pakai gesek ya.” Desta mengeluarkan satu kartu banknya ke depan meja kasir.

Begitu melihat adegan ini, ekspresi di wajah Imar dan Frodo langsung berubah. Barang seharga satu koma empat milyar, dia juga masih mau membelinya? Harga awal dari liontin ini ketika dibeli toko ini mungkin hanya empat ratus jutaan, dijual dengan harga tujuh ratus juta saja sudah untung dua ratus jutaan. Siapa juga yang mau beli kalau sudah lebih dari delapan ratus juta? Benar-benar orang bodoh yang mau masuk dalam jebakan saja ya?

“Kenapa? Tidak bisa gesek?” begitu melihat ekspresi wajah Imar, Desta pun tersenyum mencibir,

Imar melirik ke Frodo lalu Frodo memberinya isyarat dengan matanya.

“Tunggu dulu, aku telepon bos dulu apa mau menjualnya atau tidak. Karena bagaimana pun liontin ini sangat disukai oleh bos. Aku tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk menjualnya. Maaf ya.” kata Imar sambil tersenyum. Dia pun mengangkat ponselnya lagi dan berpura-pura telepon lagi dengan menoleh sambil bergumam tidak tahu sedang bicara apa di ponselnya.

Sepuluh menit kemudian, dia memasukkan ponselnya lalu menoleh dengan wajah penuh rasa maaf, “Maaf sekali tuan. Bos baru saja memerintahkan kalau harus mengurus kartu member VIP toko ini dulu, baru dengan begitu berhak dan bisa membeli liontin ini. Pengisian dan pembuatan kartu member VIP pertama kali sebesar dua puluh milyar. Setelah itu mendapatkan diskon tiga puluh persen di setiap pembelian. Tuan, apa anda masih ingin membelinya?”

Imar membatin, pasti kali ini dia akan pergi kan? Kartu VIP, selain orang dari keluarga yang kaya raya sekali, maka hanya orang bodoh yang mau mengurusnya. Apalagi pria ini sepertinya hanyalah orang kaya baru dadakan. Melihat dari caranya berpakaian dan berdandan sepertinya tidak seperti jutawan.

Setelah itu, Frodo tersenyum sampai rasanya sulit menutup mulutnya, “Desta, Desta, beli sajalah. Bukannya omongmu itu besar sekali ya? yang paling penting menyukai barangnya, harganya bukanlah masalah. Kalau begitu beli saja.” kata Frodo menyeringaii senangnya seperti sedang melihat monyet yang sedang melucu.

Delapan puluh persen dari tatapan mata orang-orang di toko langsung tertarik ke mereka, ada yang ragu, ada yang tidak mnegerti, juga ada yang merasa kalau kepala toko keterlaluan. Ini jelas sedang menyulitkan seorang pelanggan. Dan kebanyakan seolah ingin menyaksikan sebuah adegan menarik.

Sedangkan Desta akhirnya sudah mencapai batas kesabarannya. Dia mana mungkin tidak melihat kalau kepala toko ini sedang membantu Frodo menghadapinya?

“Sekarang, telepon bos kalian dan nyalakan loudspeakernya. Aku ingin langsung bicara sendiri dengan bos kalian.” Kata Desta tanpa ragu.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu