Mendadak Kaya Raya - Bab 376 Menghakimi

Desta berpikir sejenak dan berkata :”Kalau kamu ingin terlepas dari hidup sekarang, boleh pergi ke Bar Night Unch yang berada di pusat kota dan mencari seseorang yang bernama Gayus, bilang saja Desta yang menawarkan kamu ke sana, dia akan mengatur sebuah pekerjaan yang cocok untuk kalian !”

Kak Dong terbengong sejenak setelah mendengar kata-kata tersebut, setelah itu mengangguk dengan kuat dan berkata :”Aku sudah tahu, terima kasih tuan Chu !”

Desta melambaikan tangan, lalu menyalakan mesin mobil dan bersiap-siap untuk pergi.

Pada saat mobilnya melalui tubuh Parmo, Desta menurunkan jendela mobil dan berkata kepada Parmo :”Mobilnya sudah hampir selesai diperbaiki, lain kali aku akan membawa notanya, sampai saat ketemu, kamu harus mengganti semua kerugianku, jangan sampai aku bertindak kekerasan terhadapmu.”

Setelah selesai berkata, Desta menginjak gas dan meninggalkan tempat.

Wajah Parmo menjadi pucat seketika, dia tergeletak di lantai dan tidak dapat bangun, pada saat Kak Dong ingin pergi bersama anak buahnya, dia baru berusaha untuk membangunkan badan dan menahan kepergian Kak Dong.

“ Kak Dong, kalian tidak boleh begini, aku yang meminta kalian datang untuk membantuku, tetapi kenapa kalian malah berkhianat mendadak ? Kalian melakukan hal seperti ini, pasti akan kehilangan nama baik di dunia gangster !” Parmo menatap Kak Dong dengan tatapan ketakutan, namun tetap berkata dengan penuh keberanian.

Kak Dong tertawa terbahak-bahak, lalu beranjak ke depan dan menarik kerah baju Parmo, “Lelaki simpanan sepertimu ingin membahas nama baik denganku ? Kalau bukan karena wanita majikan kamu itu sangat kaya, aku bahkan tidak berselera untuk berbicara denganmu, sialan !”

Selesai berkata, Kak Dong mendorong Parmo ke lantai dengan gerakan kasar, setelah itu dia memberi isyarat kepada semua anak buahnya, “Hajar dulu, biar dia tahu risiko bermusuhan dengan tuan Chu !”

“Baik !”

Kumpulan preman menjawab dengan serentak, setelah itu langsung terjun ke arah Parmo, pada seketika itu, tempat parkir tersebut terpenuhi dengan suara jeritan histeris.

…….

Setelah dua hari kemudian.

Acara wisuda Desta akhirnya dimulai.

Dalam dua hari ini dia sering mencari Lalisa untuk praktik pertunjukannya, namun hanya Linka yang masih belum mengetahui tanggung jawabnya, dalam hatinya sangat panik dan terus menggaruk kepala sendiri.

Pada sisi lainnya, Sakuya mengetahui bahwa Parmo telah dipukul oleh sekumpulan preman, sementara orang yang memerintahkan tindakan tersebut ternyata adalah Desta, dia sangat emosi dan hampir mematahkan pulpen di dalam ruang kerjanya.

Dia mengambil ponsel dan menghubungi dosen yang bertanggung jawab dalam acara wisuda itu, “Halo, Guru Peng, program pertunjukan pada acara wisuda tingkatan 19 untuk jurusan manajemen ekonomi kelas 7 sudah diajukan ?”

Sebelumnya dia pernah menyelidiki informasi wisuda kali ini, sehingga juga mengetahui kelas keberadaan Desta, oleh sebab itu dia langsung mengambil sebuah keputusan, tidak peduli bagaimana program pertunjukan yang diajukan oleh kelas Desta, dia akan langsung menolak pengajuannya.

Setelah itu dia akan memberi isyarat kepada wali kelas Desta mengenai syarat kelolosan program pertunjukan kali ini, syaratnya yaitu wali kelasnya harus memerintahkan Desta agar dapat berangkat ke rumah sakit dan meminta maaf kepada Parmo, setelah itu harus membayar kompensasi dan seluruh biaya pengobatan Parmo di rumah sakit, jika tidak demikian, dia tidak akan memberikan dispensasi apapun terhadap program pertunjukan kali ini.

Namun tidak kepikiran, Guru Peng yang berada di sisi telepon ragu sejenak dan berkata, “ Lady Kuya, mereka masih belum mengajukan program pertunjukannya lagi, aku sudah mendesak berkali-kali !”

“Apa ? Masih belum mengajukan ? Mereka sedang buat apa ? Acara perayaan akan dimulai pada malam ini, sekarang masih belum mengajukan programnya, apakah tidak ingin diperiksa kita ya ?” Sakuya sangat emosi dan membentak dengan suara yang kuat.

Guru Peng tersenyum tidak berdaya dan menjawab :”Tidak berdaya juga, beberapa mahasiswa kelasnya masih tidak bisa dihubungi hingga saat ini, sudah tidak sempat lagi kalau mengatur program baru, makanya hanya bisa menaruh harapan kepada beberapa mahasiswa itu saja.”

Tekanan darah Sakuya langsung melonjak naik setelah mendengar jawaban tersebut dan juga hampir saja pingsan di tempat.

Dia sudah menebaknya, orang yang bertanggung jawab terhadap program pertunjukan kelas tersebut adalah Desta, budak ini telah menyadari bahwa dirinya akan mempersulit mereka, sehingga sengaja menyembunyikan program pertunjukannya dan tidak melakukan pengajuan, mereka bermaksud mengajukannya pada saat acara perayaan akan dimulai, sampai saat itu dirinya sama sekali tidak ada ruang pengendalian lagi dan hanya bisa meloloskan pengajuan tersebut.

Jika tidak demikian, apabila pimpinan universitas menyadari bahwa ada satu kelas yang tidak menampilkan program pertunjukan pada saat acaranya dimulai, takutnya dirinya yang sebagai Lady Kuya akan langsung ditegur.

“Budak sialan, ternyata mempersiapkan strategi ini, kamu siap-siap saja !” Setelah memutuskan sambungan telepon, Sakuya berkata dengan nada emosi.

Tidak lama kemudian, hari mulai menjadi gelap, Desta memperhatikan sekilas mengenai waktunya, akhirnya dia mengaktifkan ponselnya juga.

Dalam seketika ini, ratusan pesan dan pemberitahuan panggilan tidak terjawab langsung muncul secara terus menerus, ponselnya hampir saja sudah meledak, dia membuka salah satu pemberitahuan dan membacanya, semuanya adalah pesan dari ketua kelas dan ketua akademik mahasiswa beserta panggilan tidak terjawab dari Susana.

Isinya paling juga hanya ingin mendesak dirinya agar dapat mengajukan program pertunjukannya, bagaimanapun hasilnya akan mempengaruhi semua orang apabila dirinya telat mengajukannya.

Nada bicara pada awalnya masih lumayan galak dan mengandung maksud mengancam, namun pada belakangnya, semuanya sudah mulai memohon kepada Desta agar dapat membalas pesannya, mereka juga akan merasa khawatir apabila kesuksesan wisuda mereka ikut terpengaruh.

“Haih, karena kalian sudah memohon kepadaku, aku hanya bisa menyetujuinya dengan terpaksa.”

Desta tersenyum lebar, lalu langsung mengirim pengajuan mereka ke dalam email Guru Peng.

Saat menerima email dari Desta, Guru Peng yang sedang menjaga di depan komputer hampir saja menangis karena terlalu bersemangat, akhirnya keburu juga, waktu sekarang masih belum terlambat, benar-benar bersyukur sekali !

Dia hanya melirik sekilas dan langsung mengirimkan pesan tersebut kepada mahasiswa yang sedang mengadakan acara wisuda, agar mereka dapat menyusun jadwal penampilan berdasarkan waktu pertunjukan dan tingkatan kelas.

“《Hujan Lampau》?” Ini pertunjukan apa ? Membaca puisi ?”

Setelah menyelesaikan semua urusan ini, Guru Peng menghela nafas lega, tubuhnya yang lemas sedang menyandar pada kursi, rasanya seluruh tubuhnya sudah tidak bertenaga lagi.

Namun setelah kepikiran dengan judul pertunjukan yang diajukan Desta, dia merasa sedikit kebingungan, sekarang sudah bukan zaman dahulu kala, bukannya terkesan tidak berkelas apabila hanya sekedar menampilkan pertunjukan membaca puisi ?

Anak muda sekarang bukannya cenderung mengagumi gaya Korea ? Paling juga hanya sekedar mencari beberapa gadis cantik yang mengenakan pakaian seksi dan terbuka, lalu berjoget sebentar di atas panggung.

Guru Peng menggeleng kepala dengan kebingungan, dia tidak bermaksud untuk mengikut campur, lagi pula sudah terlambat juga apabila ingin melakukan pemeriksaan pada detik seperti ini, oleh sebab itu dia hanya bisa meloloskan pengajuan tersebut dengan menaruh nasib, semoga Desta jangan mengecewakan dirinya.

Sakuya yang sedang lembur di dalam ruangannya mengetahui bahwa pengajuan Desta telah lolos dari pemeriksaannya, reaksi wajahnya sangat seram dan mengerikan.

Ternyata budak ini memang bertindak sesuai tebakannya, benar-benar licik sekali !

Namun tidak bermasalah, tindakan Desta hanya bisa meloloskan diri dari pemeriksaan kali ini, asalkan kualitas pertunjukannya tidak seberapa, setelah selesai pertunjukan masih ada sesi penilaian, sampai saat nanti Desta akan bisa merasakan kehebatan dirinya !

Pada sisi lainnya, Desta membawa mobilnya dan tiba di kampus.

Sebuah aula besar yang digunakan untuk mengadakan acara perayaan wisuda telah di dekorasi oleh mahasiswa, di depan pintu aula sedang menggantung sebuah spanduk yang panjang, di atasnya tertera :”Selamat datang kepada para senior yang menghadiri acara perayaan !”

“Rupanya ada mahasiswa lama yang ikut serta, pantas saja pihak kampus begitu mementingkannya pada kali ini.” Desta merenung dan berbisik sendiri.

Setelah itu, dia berjalan ke arah tempat parkir, saat ini Lalisa sedang berada di dalam mobil, dia harus datang menjemput Lalisa, setelah acara pertunjukan dirinya dimulai, Lalisa akan tampil dengan gaya yang mengejutkan.

Namun dia masih belum sempat melangkah kakinya, sebuah suara yang memekakkan telinga langsung meledak di belakang tubuhnya.

“Desta, kamu berhenti ! !”

Desta mengerut alis setelah mendengar suara yang sangat tidak asing tersebut.

Dia menoleh dan menatapnya, saat ini Susana sedang datang bersama ketua kelas dan ketua akademik mahasiswa, belakangnya masih ada sekumpulan teman-teman kelasnya yang sedang berjalan menghampiri dirinya dengan reaksi emosi, jelasnya datang untuk menghakimi dirinya !

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu