Mendadak Kaya Raya - Bab 497 Dua Nyonya Muda

Di luar gua, kompetisi pewaris sudah lama berakhir, semua anak keluarga Chu di Pulau Star Sky juga telah pergi.

Kota Yunhai.

Paman Ding sedang mendiskusikan masalah Desta dengan Vero dan Citra.

“Paman Ding, mengapa kak Desta masih belum kembali, bukankah kompetisi ahli warisnya sudah berakhir?” Vero bertanya dengan cemas.

Paman Ding juga sangat bingung, "Nona Vero, aku juga tidak mengerti hal ini. Ada kabar dari keluarga sana mengatakan bahwa Tuan Muda Chu sekarang sangat aman, tapi dengar-dengar, kompetisi pewaris kali ini, tidak ada pemenang."

"Apa maksudnya?"

Vero terkejut, "Bukankah itu artinya kali ini pewarisnya tidak dipilih?"

"Sepertinya begitu."

Paman Ding mengangguk, "Menurut sumber yang bisa dipercaya, tidak ada yang memperoleh liontin giok yang melambangkan identitas Patriark Keluarga Chu, jadi tidak ada pemenang."

“Tapi, kemana kak Desta pergi?” Vero masih sedikit khawatir.

“Nona Vero, jangan cemas. Karena Pak Tua mengatakan Tuan Muda Kedua baik-baik saja, maka pasti akan baik-baik saja. Tuan Muda Kedua adalah cucu kesayangan dan keselamatannya tentu saja yang paling penting,” Paman Ding berkata sambil tersenyum.

Setelah mendengarkan ini, Vero perlahan-lahan merasa lega.

"Kak Cit, kalalu begitu kita kembali dulu."

Vero berkata kepada Citra.

Citra mengangguk, kemudian kedua gadis bersiap untuk pergi.

Dan di lantai bawah di Gedung Sky.

Seorang wanita mengenakan gaun panjang berwarna biru dengan rambut panjang yang mirip sekali dengan Vero berdiri di depan perusahaan.

Pakaiannya berkibar, rambutnya panjang dan lurus seperti air terjun, bagaikan seorang peri yang berjalan keluar dari lukisan, sempurna tanpa cela.

Ketika para pejalan kaki melihatnya, mereka berhenti dan menonton. Beberapa bahkan mengeluarkan ponsel mereka dan mulai memotret, bersiap-siap mengunggahnya di TikTok untuk menarik perhatian.

Namun, wanita itu tidak peduli dengan tatapan aneh ini, dia hanya mengeluarkan liontin giok yang diukir dengan pola aneh dari lengan bajunya.

Liontin giok itu hangat dan ada sedikit air mengalir di dalamnya.

"Reaksi jiwa adik perempuan Tarot memang ada dekat di sini, tapi mengapa tidak melihat siapa pun?"

Sambil berkata, wanita itu mengangkat kepalanya dan melirik ke gedung yang menjulang tinggi di depannya, dan kilatan terkejut melintas di matanya yang indah, "Tidak disangka, orang-orang di dunia luar sudah bisa membangun rumah yang begitu tinggi, benar-benar hebat."

Wanita itu bergumam, tetapi suaranya tidak sampai ke telinga orang-orang di sekitarnya.

Mereka hanya merasa bahwa wanita ini terlalu cantik tidak seperti manusia biasa dan jumlah orang yang menonton terus meningkat.

Saat ini, satpam Gedung Sky tidak bisa tinggal diam, begitu banyak orang berkumpul di depan pintu perusahaan dan mengganggu akses keluar masuk perusahaan.

Dengan tidak berdaya, mereka terpaksa melangkah maju dan membubarkan orang-orang yang berhenti. Saat mereka melihat wanita berambut panjang itu, mereka sangat terkejut.

Tapi seketika, kedua satpam itu melangkah maju dengan senyum masam dan berkata kepada wanita berambut panjang itu: "Nyonya Muda, apa yang anda lakukan lagi, bermain cosplay?"

"Apa katamu?"

Wanita berambut panjang itu sedikit terkejut saat mendengar perkataan satpam itu, kemudian berkata dengan gembira: "Kamu memanggilku Nyonya Muda? Ini berarti kamu mengenaliku, tidak benar, tidak ada orang di sini yang mengenaliku. Sepertinya kamu melihat seorang wanita yang mirip dengan diriku. Benar kan? "

"Nyonya Muda, apa yang anda bicarakan, mengapa kami tidak mengenal anda?"

Kedua satpam itu saling memandang, tidak memahami omong kosong apa yang "Vero" bicarakan.

Apakah orang kaya sekarang suka bermain ini, tidak hanya berdandan, tetapi juga bermain peran?

“Aku bukan Nyonya Muda kalian, tapi kalian harus memberitahuku, dimana kalian pernah bertemu dengan wanita yang mirip dengan diriku?” Wanita berambut panjang itu bertanya terus menerus.

Pertanyaannya membuat kedua satpam tersebut bingung.

Apa maksudnya pernah dengan bertemu denganmu?

Bukankah sudah pernah bertemu di banyak tempat, Sebagai Nyonya Muda Gedung Sky, Vero biasanya selain masuk ke kelas dan tinggal di rumah, kadang-kadang bermain di Gedung Sky saat ada waktu luang.

Mereka melihatnya di depan perusahaan, di koridor, di area baca umum di belakang perusahaan dan di kafe swalayan.

Jika ingin dikatakan, berapa lama waktu yang akan dibutuhkan untuk mengatakan semuanya?

Saat kedua satpam itu tercengang, tiba-tiba terdengar suara manis dari belakang mereka.

"Mengapa begitu banyak orang berkerumunan di sini, Danur, Darmo, apa yang terjadi di sini?"

Begitu mendengar suara ini, kedua satpam itu gemetar seperti di sengat oleh listrik.

Segera setelah berbalik, mereka melihat Vero dan Citra berdiri bersama, wajah cantik mereka menatap satpam dengan curiga.

"Nyo... Nyonya Muda?!"

Mereka gagap dan terganga.

"Apa yang terjadi?"

Vero melangkah maju dan hendak menanyakan situasinya lebih jelas, tetapi tiba-tiba perhatiannya tertarik kepada wanita berambut panjang di belakang dua satpam.

Pada saat itu, Vero langsung membeku di tempat dan ada suara gemuruh di dalam kepalanya, Vero tidak beraksi untuk waktu yang cukup lama.

Citra di samping juga tertegun. Matanya bolak-balik memandang wajah wanita berambut panjang itu dan Vero, dalam hatinya seperti ada badai.

Wanita ini sangat mirip dengan Vero!

Jika tidak tahu latar belakang hidup Vero, Citra mungkin akan mengira mereka berdua adalah saudara kembar.

" Tarot, akhirnya aku menemukanmu!"

Sudut bibir wanita berambut panjang itu membangkitkan lengkungan yang indah, alisnya ikut tersenyum, lalu berkata.

Vero sedikit gemetar, matanya kembali bereaksi, "Kamu, siapa kamu, dan Tarot itu siapa?"

"Aku Rarara, kamu adalah Tarot, aku adalah kakakmu."

Wanita berambut panjang itu menatap Vero dengan tatapan serius, suaranya dipenuhi dengan kerinduan.

"Tidak, tidak mungkin."

Vero mengeluarkan senyuman yang sulit dan menggelengkan kepalanya: "Aku tidak tahu siapa Tarot, namaku Vero Chen, Aku adalah anggota keluarga Chen di Distrik Sanbaku!"

"Aku memiliki seorang kakak bernama Vina Chen, tetapi dia telah meninggal. Aku benar-benar tidak mengenalimu. Apakah kita terlihat sangat mirip seperti ini karena kebetulan?"

Wajah cantik wanita berambut panjang itu sedikit berubah dan saat hendak menjelaskan, Citra tiba-tiba melangkah ke depan dan berkata: "Gadis ini, di sini tidak cocok untuk mengobrol. Ikutlah dengan kami. Kita cari tempat yang tenang dan bicara perlahan."

Begitu selesai berbicara, Citra menatap kedua satpam itu.

Kedua satpam itu langsung mengerti maksudnya dan mulai membubarkan orang yang lewat.

Sementara itu, Citra membawa Vero berjalan cepat masuk ke dalam perusahaan, Rarara bergegas mengikuti mereka.

Mereka bertiga datang ke ruangan pribadi di kafe swalayan, kemudian menutup pintu dan tirai bambu, lalu mulai berbicara secara jelas.

Menghabiskan waktu sepanjang sore, akhirnya ketiga wanita itu keluar dari ruangan pribadi.

Jiwa Vero tampak sedikit tersesat, apa yang dia dengarkan sore ini hampir menggoyahkan seluruh pengetahuan dan persepsinya tentang dunia ini.

Vero tidak pernah menyangka bahwa masih ada banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dipahami oleh orang biasa.

" Tarot, aku tahu sulit bagimu untuk memahami begitu banyak hal sekarang, tapi jangan khawatir, aku bisa memberimu waktu untuk menerimanya perlahan."

"Tapi kamu harus tahu, bibi kedua sangat merasa bersalah karena tidak sengaja kehilanganmu saat itu. Dia bahkan melatih diri dan bertapa selama hampir 20 tahun, berharap para Buddha di langit bisa mendengar doanya dan memberkati dirimu yang tinggal di luar."

"Sekarang kami akhirnya menemukanmu, kami masih berharap kamu bisa menerima semua ini secepat mungkin, lalu kembali bersamaku dan bertemu dengan bibi kedua."

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu