Mendadak Kaya Raya - Bab 228 Bukan Urusan Anda Menangani Ini

Bahkan Rose yang berdiri sangat dekat saja belum sempat bereaksi saking terkejutnya. Jika tidak, dengan kemampuan yang dia miliki pasti pria gemuk itu tidak akan ada kesempatan untuk mengancam Lalisa !

Tapi sekarang, semuanya ini telah berkembang ke situasi terburuk.

Desta mengeluarkan ponselnya memeriksanya sebentar, tentu saja ada beberapa panggilan tak terjawab, semuanya dari Rosimin.

Ketika mereka menemui hal semacam ini di tempat kejadian, pasti yang ingin mereka hubungi pertama adalah dia. Karena bagaiamana pun mereka sendiri yang melihat adegan Lalisa bersandar di pundak Desta. Jadi jelas mereka menyimpulkan kalau Desta punya hubungan yang cukup baik dengan Lalisa .

“Bagaimana bisa jadi seperti ini, di dunia bagaimana mungkin ada penggemar fanatik dan gila seperti itu?” kata Vero ikut panik sambil memegang ponselnya.

Citra melihat komentar itu dengan serius, dan kemudian berkata, "Menurut orang yang tahu perampok itu, pria gendut itu adalah penggemar paling setia Lalisa . Dia sangat setia sehingga dia bisa meng-list semua hal yang disuka ataupun dibenci Lalisa , dan bahkan bisa membacakan semua itu dengan sempurna."

“Ya Tuhan, bagaimana mungkin ada orang gila seperti itu?” Vero tertegun diam.

Citra tersenyum dan melanjutkan, "Alasan mengapa dia menjadi gila sekarang sampai seperti itu adalah karena dia tidak dapat menerima cara munculnya Lalisa di pertunjukan hari ini."

“Cara muncul di pertunjukan apa?” tanya Vero penasaran.

Citra terus membaca komentar, lalu mengatakan, "Tampaknya sebelum pertunjukan dimulai, Lalisa berpakaian khusus dan bersembunyi di antara penonton. Ketika pertunjukan dimulai, Lalisa memanggil pria yang duduk di sebelahnya secara langsung dan menyuruhnya untuk merobek gaun panjang di tubuhnya, semua orang sangat terkejut!”

"Pria gemuk itu sudah menganggap Lalisa sebagai dewinya sendiri. Bagaimana dia bisa mentolerir orang lain melakukan gerakan semacam itu kepada Lalisa . Dia sangat menolak hal ini, awalnya pria gendut itu dan beberapa temannya yang tak berotak juga mau mencari masalah dan menghabisi pria itu. Tapi tidak disangka pria itu malah sudah duluan pergi dari gedung dan melarikan diri dari mereka.”

“Setelah itu pria gendut itu masih tidak senang akhirnya targetnya beralih ke Lalisa , hingga melakukan hal seperti itu!"

Mendengar ini, Desta gelisah, bukankah yang sedang dibicarakan ini dia?

Tidak disangka, Lalisa yang disandera sekarang ini ada kaitannya dengannya!

Setelah mendengar semua ini, Vero memanyunkan bibirnya dan berkata, “Apa pria gendut itu bermasalah ya otaknya. Pria yang merobek gaun itu bukannya staf ya. Mana mungkin tidak menyentuh Lalisa , benar-benar menggelikan sekali!”

Desta mengangguk menunjukkan kalau dia setuju. Pemuda sekarang ini terlalu bersemangat dan berambisi.

Siapa yang tahu kemudian, Citra berkata, "Tidak, pria gemuk itu terlalu terobsesi dengan Lalisa . Dia begitu terobsesi sehingga dia bahkan menghabiskan uang untuk mengetahui semua tim yang bekerja dengan Lalisa . Pria itu hanyalah penonton saja."

Mendengar ini, Desta hampir muntah darah rasanya.

Tidak disangka, ada penggemar yang begitu gila seperti itu di dunia ini. Dia pun diam-diam berdoa dalam hati, semoga di komentar-komentar itu tidak ada fotonya!

Untungnya, area komentar tidak memiliki fungsi mengunggah foto, jadi Desta akhirnya lega.

Pada saat ini, Vero tiba-tiba berkata, "Kakak Citra, mari kita pergi dan melihat ke sana. Aku juga sangat mengkhawatirkan keselamatan Lalisa !"

Citra mengerutkan kening dan menatap Desta. Dia menatap sangat serius memperlihatkan kalau dia ingin sekali pergi ke sana. Karena bagaimana pun dia adalah penggemar sejati Lalisa .

Desta berdeham sejenak lalu mengangguk setuju.

Pada dasarnya penculikan dan penyanderaan Lalisa ini ada kaitannya dengannya. Jika dia tidak pergi, kelihatannya tidak pantas dan terlalu dingin.

Taksi berbalik arah dan dan bergegas langsung ke tempat kejadian.

Namun, penyanderaan artis semacam itu menimbulkan sensasi yang sangat besar, sehingga sudah ada banyak sekali mobil polisi dalam jarak sepuluh mil dari tempat kejadian, dan tidak ada kendaraan lain yang tidak berkaitan diizinkan mendekat

Taksi itu adalah plat nomor lokal daerah Sanbaku, juga ditanyai beberapa kali baru bisa masuk ke wilayah itu, tapi ketika jaraknya beberapa ratus meter dari tempat kejadian, benar-benar sudah tidak bisa masuk ke sana.

Tidak peduli orang yang sebelumnya datang melihat pertunjukan itu ataupun orang-orang yang kemudian datang melihat keributan ini, membuat wilayah ini benar-benar penuh orang dan macet sekali.

Karena tak berdaya, Desta, Vero dan Citra pun turun dari taksi lalu berjalan ke gedung pertunjukan itu.

"Semuanya jangan berdesakan, jangan khawatir, kami polisi biro penegak hukum pasti akan memastikan keselamatan nona Lalisa . Ahli Negosiasi profesional sudah masuk, kami yakin pasti bisa segera membujuk pria gendut itu dan memintanya melepaskan nona Lalisa kembali!”

Di depan pintu, seorang polisi sedang membawa toa pengeras suara dan mengatakan ini semua dengan suara keras ke arah kerumunan orang-orang.

Desta melirik ke sana sebentar, lalu membawa Vero dan Citra langsung ke jalan untuk VIP.

Ada juga seorang polisi yang menjaga di sana, dan beberapa satpam yang sebelumnya bertanggung jawab atas keselamatan acara itu. Mereka semua mengenal Desta, ketika melihat Desta datang, bahkan mereka tidak berani banyak bicara dan langsung membiarkan Desta, Vero dan Citra masuk ke dalam.

Bercanda apa , orang bos mereka Lupin saja sangat menghormati Desta. Bagaimana mungkin mereka bisa berbicara atau bersikap sembarangan dengan pemuda ini? kalau melakukan itu, bukannya cari masalah saja ya?

"Kakak Desta, orang-orang itu tampaknya takut padamu. Apakah mereka mengenalmu?" tanya Vero penasaran karena dia tidak menyangka bisa masuk dengan semulus ini.

Desta tersenyum canggung dan berkata, "Tentu saja, Super Star Studio adalah salah satu perusahaan di bawah nama Gedung Sky. Aku adalah pemilik muda Gedung Sky. Mana mungkin mereka tidak mengenaliku?"

“Oh, ternyata seperti itu,” Vero mengangguk.

Sambil menggenggam gadis itu, Desta mengeluarkan ponselnya dan menelepon Lupin . Ketika mereka tahu kalau Lupin dan orang-orang di biro penegak hukum berada di ruang pengawasan, ketiganya segera bergegas pergi ke sana.

"Tuan muda kedua, anda di sini!"

Di ruang pengawasan, Lupin sedang melihat dengan gugup pada layar kamera pengawasan di depannya. Ketika dia mendengar langkah kaki di belakangnya, dia segera melihat ke belakang.

Desta mengangguk dan berkata dengan suara berat, "Bagaimana keadaannya?"

“Tidak terlalu bagus, tetapi para ahli negosiasi telah pergi ke sana.” Kata Lupin mengerutkan kening menunjukkan layar monitor itu ke Desta.

Desta mendongak dan firasat buruk tiba-tiba muncul di hatinya.

Pada saat ini, pria gemuk itu memegang Lalisa dan bersandar di sudut ruangan.

Dan arah yang menghadapnya adalah pintu utama ruang istirahat.

Juga tidak tahu pria gendut itu memang sudah merencanakan ini sebelumnya atau ini hanya takdir baiknya saja. Bisa dibilang seluruh posisinya saat ini sangat bagus untuknya.

Di belakangnya ada tembok tebal, di depannya ada satu pintu dan koridor panjang. Dia bersembunyi di sana, dan berdiri di belakang Lalisa, penembak jitu sudah tidak bisa lagi mengancamnya.

Pada saat ini, pintu ruangan itu dibuka dan seorang pria paruh baya berjas kulit sedang bernegosiasi dengan pria gemuk itu. Orang ini adalah seorang ahli negosiasi.

Sangat disayangkan, apa yang dikatakan ahli negosiasi itu tidak hanya tidak membantu, tetapi emosi pria gendut itu lebih membara lagi.

Orang normal tidak akan mengerti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh pria gendut itu. Saat ini, bicara sudut pandang lain dengan pria gendut ini hanya akan menambah emosinya saja seperti menuangkan minyak dalam api.

Desta mengerutkan kening lalu menghela napas dan berkata, "Suruh negosiator itu kembali, kalau dia terus melanjutkan ucapannya, yang ada pria gendut itu malah nekat dan melakukan hal yang tidak diinginkan."

Setelah mendengar ini, Lupin segera mengambil interkom dan bersiap untuk memberikan perintah. Tapi interkom itu direbut oleh polisi muda di sebelahnya.

Lupin dan Desta bingung, lalu mendengar polisi itu berkata dengan dinginnya, "Sudahlah, tuan muda kedua yang tidak tahu apa-apa, jika ingin memberi perintah silahkan saja kembali ke kantor anda. Ini adalah tempat kejadian kriminal, jadi bukan urusan anda menangani ini dan memberi perintah di sini!”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu