Mendadak Kaya Raya - Bab 507 Lumayan Berpengetahuan

Pada plaza yang paling besar di kota Yunhai.

Sekumpulan masyarakat sedang berdiri di kedua sisi perjalanan untuk menyambut sebuah mobil Rolls Royce berwarna hitam, jendela mobil tersebut sedang menggantung berbagai balon dan pita.

Jendela langit di mobil Rolls Royce telah terbuka, saat ini seorang pria menampakkan diri dari jendela tersebut, lalu melambaikan tangan kepada masyarakat yang berdiri di dua sisi jalan dengan senyuman yang ramah.

Di antara kumpulan masyarakat, ada yang sedang mengangkat sebuah spanduk panjang, di atasnya tertulis :”Selamat datang kepada William Birkin, ilmuan biologi yang pulang untuk mengembangkan negara kita!”

Dalam beberapa waktu ini, orang yang menonton berita televisi pasti akan mengetahui sebuah informasi tersebut.

Dikarenakan perkenalan teman, seorang ilmuan biologis bernama William Birkin yang terkenal secara internasional, akan bekerja di dalam negeri, lalu melimpahkan semua ilmu dirinya ke dalam perkembangan pembangunan negara Summer.

Hal tersebut merupakan sebuah kabar gembira bagi seluruh negara.

Pihak pemerintah kota Yunhai telah mempersiapkan sebuah tim penyambut, gunanya untuk menyambut ilmuan biologis yang dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan negara.

Bagaimanapun apabila dibandingkan dengan berbagai artis yang hanya bisa bernyanyi dan menari, ilmuan seperti ini jelasnya merupakan harta kekayaan yang lebih berharga bagi negara.

William terus melambaikan tangan kepada masyarakat yang berdiri di dua sisi jalan, wajahnya yang sedang tersenyum rasanya juga mulai kejang.

Dia duduk kembali ke dalam mobil, senyuman di wajahnya semakin memudar, tatapan matanya juga semakin kejam.

Di tempat sampingnya diduduki oleh seorang pria negara asing dengan rambut pirang dan mata berwarna biru.

“Tuan Birkin, teman sebangsa anda benar-benar ramah sekali!” Pria negara asing tersebut tersenyum sinis dan berkata.

“Tuan Tang, kamu tahu juga kalau aku tidak suka dengan mereka, tujuan kedatangan kita pada kali hanya sekedar ingin mewujudkan penelitian kita.”

Sudut bibir William menarik sebuah senyuman sinis, lalu berkata dengan perlahan-lahan.

“Heihei, kalau mereka sadar, ternyata orang yang mereka sambut dengan ramah tamah pada kali ini bukan seorang pahlawan, malahan seorang iblis, kira-kira mereka akan menampakkan ekspresi seperti apa ya?”

“Jujur saja aku lumayan penasaran!”

Tatapan mata pria yang bernama Jonghoo Tang tersebut menjadi kejam, lalu menjilat bibirnya yang kering sambil berkata.

William menodong kacamata di batang hidungnya, sudut bibirnya menarik sebuah senyuman sinis.

Pada satu sisi, Desta tidur sepanjang sore di dalam pesawat, pada pertengahan penerbangan dia juga transit di daerah perbatasan kota Summer.

Malam telah tiba

Pesawat yang diduduki oleh Desta akhirnya telah tiba di bandara ibukota Korea.

Negara Korea berada di arah barat laut dari negara Summer, cuaca tempat tersebut cenderung dingin, ketika negara Summer masih musim semi, orang di negara tersebut telah mengenakan jaket besar dan topi rajut.

Nafas yang dihembuskan pada saat di jalan bahkan sudah membentuk kabut berwarna putih.

Setelah meninggal pesawat, Desta yang berjalan di jalan raya berhasil menarik tatapan kaget dari warga setempat, hal ini dikarenakan pakaian yang dikenakan oleh Desta benar-benar terlalu tipis.

Namun Desta adalah seorang petarung, di dalam tubuhnya ada kekuatan yang terus beredar, oleh sebab itu dia tidak merasa kedinginan.

Namun demi menghindari perhatian dari orang lain, dia tetap saja berkunjung ke sebuah toko busana, lalu membeli beberapa pakaian tebal dan mengenakannya pada tubuh sendiri, akhirnya berhasil memadukan dirinya dengan keadaan negara Korea.

Desta terus berkunjung ke alamat yang diberikan oleh dokter tersebut, pada sepanjang perjalanannya, dia menyadari berbagai pria gagah berpakaian hitam yang sedang berkeliaran sana sini, seolah-olah sedang mencari sesuatu, apabila menemukan pria atau wanita yang menyerupai warga negara Summer, dia akan fokus menguntit orang tersebut.

Desta mengerti seketika, seharusnya berbagai pria gagah ini adalah orang yang dikatakan oleh dokter tersebut, mereka adalah orang yang ingin menangkap Violeta.

Pada saat Desta sedang memperhatikan berbagai pria berbaju hitam ini, mereka juga sedang memperhatikan Desta, bagaimanapun wajah Desta yang jelasnya adalah warga negara Summer cenderung menarik perhatian.

Desta yang tidak berdaya hanya bisa langsung masuk ke dalam sebuah wisma yang berada di tepi jalan, dengan pelayanan ramah dari bibi di resepsionis, dia memesan sebuah kamar sederhana yang berdampingan dengan jalan raya, setelah masuk ke dalam kamarnya, dia langsung mengunci pintu kamarnya.

“Sebenarnya Violeta sedang buat apa, kenapa begitu banyak orang yang ingin menangkapnya?”

Desta duduk di sisi kasur dan berbisik sendiri.

Meskipun dengan kemampuan Desta pada saat ini, dia bisa saja langsung mencari Violeta dan tidak perlu memedulikan para pria berbaju hitam ini.

Namun tempat tersebut tetap saja bukan negara Summer, dia tidak mengetahui siapakah yang ingin menangkap Violeta, juga tidak mengetahui latar belakang dan kekuasaan dari orang tersebut.

Apabila menghebohkan permasalahan ini, dia sendiri tentu saja dapat melarikan diri dengan mudah, namun kalau membawa Violeta yang sedang terluka, jelasnya tidak begitu mudah lagi.

Oleh sebab itu dia bermaksud untuk mencari Violeta pada tengah malam nanti, lagi pula berdasarkan nada bicara dokter tersebut, luka Violeta sudah terkendali, hanya saja tidak dapat turun dari kasur dan berjalan seperti biasanya.

Waktu berlalu dengan cepat, tidak lama kemudian hari semakin gelap.

Setelah melihat Desta yang tidak bereaksi apapun, beberapa pria berbaju hitam yang sedang mengawasi di lantai bawah juga bubar sementara.

Melihat keadaannya yang sedikit aman, Desta meloncat keluar dari jendela kamar, lalu melompat ke atas atap dengan gerakan lincah, di bawah cahaya bulan, dia bergerak dengan cepat dan tiba di sekitar alamat tujuannya.

Serangkaian gerakan tersebut berjalan dengan lancar, hal ini membuat Desta merasa kemampuan dirinya dalam memanjat dinding telah semakin hebat, semua ini berkat pelatihan dirinya yang ingin mencari Lalisa dalam beberapa waktu ini.

Setengah jam kemudian, Desta tiba di lokasi yang dikirimkan oleh dokter.

Lokasi yang tertuju adalah sebuah rumah biasanya, ketika Desta berdiri di atas pagar dan masih belum melompat turun, dia langsung mencium aroma cairan disinfeksi, kelihatannya rumah ini adalah tempat tujuannya.

Desta tidak banyak berpikir dan langsung melompat turun, setelah itu langsung menghampiri sebuah kamar terang yang berada di pertengahan rumah.

Akhirnya ketika dia saja baru mendorong pintu kamarnya, sebuah pisau yang berbinar mulai mendekat dari belakang tubuhnya dan melekat pada tenggorokan Desta.

“Kalau tidak mau mati, jangan bergerak!’

Setelah terdengar suara serak yang sangat dikenalnya, sudut bibir Desta menarik sebuah senyuman lega.

“Kamu masih sanggup berbicara ya, sepertinya aku sudah bisa tenang.”

Desta langsung menoleh kepala dan menatap wanita yang berwajah pucat di belakangnya, lalu tertawa dan berkata.

Violeta jelasnya tidak menyangka bahwa Desta akan muncul di sini pada waktu sekarang, sehingga dia menarik sudut bibir dan menampakkan senyuman pahit yang tidak berdaya, “Kenapa kamu pula?”

Setelah selesai berbicara, seluruh tubuhnya terjatuh lemas ke dalam pelukan Desta.

Pada saat ini, seorang pria setengah baya yang berhidung mancung dan mata biru sedang berjalan ke dalam kamar.

Wajahnya menampakkan reaksi panik, ketika melihat Violeta yang sedang dipeluk Desta, dia langsung menjerit kuat dan beranjak menghampiri, “Lepaskan dia, dia pasienku!”

“Dokter, aku!”

Desta buru-buru berkata.

Setelah mendengar suara yang tidak asing ini, wajah dokter menampakkan reaksi lega, “Kamu tuan Chu yang ada di negara Summer ya?”

“Iya, aku sendiri.”

Desta mengangguk.

“Tidak menyangka juga kalau anda akan datang secepat ini, kelihatannya anda sangat peduli dengan nona ini.” Dokter mengangguk, lalu berkata dengan maksud tertentu.

Desta hanya tersenyum sekilas, sama sekali tidak menjelaskan apapun.

Bagaimanapun mereka dan dokter tersebut memang tidak berhubungan apapun, Desta tentu saja akan membalas budi kepada dokter tersebut yang telah menyelamatkan nyawa Violeta, namun dia tidak bermaksud memberitahukan informasi mereka kepada dokter tersebut.

“Dokter, di mana posisi luka temanku ya?” Desta bertanya dengan perhatian.

“Di bagian belakang pinggang temanmu, ada luka tertusuk pisau yang sangat dalam, apabila orang biasanya yang mengalami luka seperti ini, takutnya tidak sempat menanti pertolonganku lagi, tetapi temanmu malahan sanggup menahannya, kelihatannya dia bukan orang biasa.” Dokter berkata dengan reaksi serius.

“Bukan orang biasa?”

Desta mengangkat alis, dalam hatinya merasa kaget.

Dokter ini, lumayan berpengetahuan juga ya!

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu