Mendadak Kaya Raya - Bab 75 Madog Sudah Mulai Beraksi

“Bukan, Bro Desta, kalau kamu berkata seperti ini sudah tidak berarti. Aku tidak membawa bawahan aku ke sini juga, yang harus dibujuk juga sudah ku bujuk, tidak mungkin membiarkan aku melawan mereka sendirian?" Madog mengerutkan alisnya dengan wajah agak tidak senang.

Mendengarkan kata-kata Madog, sejujurnya Desta merasa agak menjijikkan, dia bukan orang bodoh juga, mana mungkin tidak mengerti maksud Madog tadi? Semua orang sudah dewasa sekarang, bukan sedang bermain, Desta itu tulus mau berteman dengan Madog dan membangun timnya sendiri, tetapi Madog ini malah bersikap licik, kalau begitu biarkan dia main sendiri saja.

"Madog, ingat satu hal, orang yang benar-benar berkemampuan tidak akan bersikap munafik demi keuntungan, karena mereka tidak butuh melakukan hal seperti ini. Ada beberapa masalah tidak akan bisa diputar balik, orang yang munafik malahan membuat orang memandang rendah kepadanya"

Awalnya Desta bermaksud melatih Madog menjadi abang pertama daerah Sanbaku, bahkan abang pertama Kota Yunhai. Melihat kondisi sekarang, sepertinya Madog ditakdirkan hanya bisa menjadi abang Jalan Fukou Gedung Gumaya. Bahkan satu perintah dari Desta bisa membuat Gedung Gumaya Madog dihancurkan dalam waktu sejenak.

Tentu saja, sekarang masih tidak perlu melakukan hal seperti ini. Hanya bisa berkata semua ini adalah pilihan Madog sendiri dan Desta menghormati pilihannya.

Desta berputar balik badannya dan meninggalkan tempat, pada saat dia mau berjalan sampai pintu ruangan, Madog bersuara dengan menakutkan.

"Desta, setelah meninggalkan Grup Diamond Blink, aku tetap bisa menjadi pemimpin di daerah Akihabara, sementara memiliki seorang musuh seperti aku di daerah gelap, seharusnya kamu mengerti kamu akan mengalami hal seperti apa"

"Madog, aku sangat berterima kasih kepada kamu telah menolong Vero hari ini. Tetapi seharusnya kamu tidak sadar diri, seharusnya kamu tidak melawan aku, terutama seharusnya tidak mengancam aku. Masalah seperti ini tidak boleh terjadi lebih dari 3x, kamu berpikir sendiri saja"

Desta meninggalkan ruangan, Madog yang berada di dalam terlihat sangat menakutkan, dia diam untuk waktu yang lama dan tidak berbicara.

Di antara itu wanita Tio memanggil karyawan medis hotel untuk mengurus luka Tio beserta menelpon ambulan.

"Bos Madog, kamu harus membantu aku balas dendam! Aku tidak bisa menelan masalah kali ini!" Tio berteriak setelah pendarahannya berhenti.

"Hais, semuanya karena kamu! Padahal orang itu adalah pohon beruang, demi amsalah hari ini semuanya hancur begitu saja. Awalnya aku ingin memberikan dia sedikit didikan agar dia mengetahui menjadi orang tidak boleh kelewatan, muka dia diberikan oleh aku, kalau aku tidak mau memberi dia muka, dia bukan siapa-siapa. Tidak menyangka pria ini bersikap begitu keras kepala, langsung bermusuhan dengan aku begitu saja"

"Aku merasa sangat frustrasi, bukannya kamu berkata pria itu sangat luar biasa di hadapan wanita bernama Vero itu? Kamu bahkan berkata tidak bisa menolong aku dan meminta aku untuk berdoa? Aku benar-benar merasa ketakutan! Aku mengira aku bersalah dengan orang yang luar biasa, sampai aku tidak berani memanggil bawahan lebih ke sini!"

"Vero Chen pasti akan memberi tahu dia secara diam-diam bahwa aku memuji dia, mengangkat pemuda itu ke posisi lebih tinggi agar dia bisa membawa keuntungan lebih banyak kepada aku, kamu tidak mengerti apa pun"

"Tetapi sekarang tidak ada keperluan ini, kalau sudah bermusuhan, aku harus memberi tahu dia kemampuan aku" Madog tertawa dengan dingin.

"Bagaimana Bos Madog berencana membalas dendam?" Pupil mata Tio menyusut.

"Membalas dendam? Oh tidak, bukannya dia menyukai Vero Chen? Membalas dendam kepada wanita dia baru hebat, baru dia bisa mengerti apa itu sakit hati dan menyesal selamanya" Madog menghancurkan gelas air di tangannya sambil mengigit giginya.

"Sialan, kalau tahu begitu seharusnya aku meniduri wanita dia tadi. Sekarang dia sudah waspada, takutnya tidak mudah untuk mendapatkannya" Tio berkata dengan penuh penyesalan.

"Tidak buru-buru. Kamu tidak tahu, Vero Chen tidak disayangi di keluarga Chen, malahan kemarin aku yang pergi ke keluarga Chen membantu dia menyelesaikan masalah. Sekarang aku ada 100 jenis cara untuk menyelesaikan mereka" Madog tertawa.

Desta tahu Madog membencinya dan pasti akan mencari masalah dengannya, hanya saja Desta tidak menyangka Madog begitu tidak sabar.

Kembali ke ruangan Vero mereka berada, Liani duduk di atas tempat duduknya dengan ekspresi datar.

"Kamu yang menyelamati Vero?" Gito Chen melirik ke Desta. Tadi dia bertanya Vero apa saja yang terjadi dan Vero berkata Desta yang menyelamatinya. Hanya saja Vero tidak menceritakan lebih lanjut, Gito Chen menebak Desta menelpon ke polisi, kalau tidak orang seperti ini tidak akan mau mengalah.

Mereka semuanya adalah preman yang bermain dengan pisau, pengenalan mereka sangat luas, mana mungkin mereka takut sama orang biasa? Hanya polisi yang bisa membuat mereka mundur sedikit.

"Kalian tidak mau menyelamati dia, apakah aku bisa tidak menyalamatinya?" Desta berkata dengan ekspresi datar, "Kalau benaran ada apa-apa yang terjadi kepada Vero, sebagai orang tua apakah kalian sama sekali tidak merasa bersalah?"

"Hei, sepertinya kamu belum menyadari identitas kamu ya? Sejak kapan giliran kamu yang mengkritik kamu? Lagian, Vero adalah anak kami, kami mau bagaimana itu sesuka hati kami, ada hubungan apa dengan kamu? Dia bisa menjadi istri kamu atau tidak masih harus melihat keputusan kami, lain kali berpikir dulu sebelum berbicara!" Wulan Bai tidak bisa menahan kritikan Desta.

Mendengar kata-kata Wulan Bai, Desta hanya diam saja. Sekarang dia meragukan satu hal, apakah Vero benar-benar adalah anak kandung Gito Chen dan Wulan Bai? Berbanding dengan Vina Chen, posisi dia dengan Vero benar-benar seperti langit dan tanah. Sementara Desta juga menyadari penampilan kedua kakak adik ini berbeda sangat jauh, bukan penampilan secara fisik, tetapi secara genetik.

Sepertinya Desta harus mencari waktu untuk memastikan hal ini, tidak boleh membiarkan Vero diinjak begitu saja tanpa alasan di keluarga Chen.

"Sudah, selamat itu lebih penting daripada apa pun. Jangan bertengkar sepanjang hari, buat apa marah-marah terus?" Gito Chen berkata, "Ayo pulang dulu, sudah siap makan juga"

"Vero, sore ini jangan pulang ke asrama dulu, pulang rumah saja, ayah dan ibu ada urusan mau diskusi dengan kamu"

Desta mengantar Vero pulang ke rumah baru meninggalkan tempat. Meskipun Vero menyuruh Desta untuk tidak khawatir, tetapi Desta tahu Vero suka menyembunyikan masalah sendiri, mau bertemu dengan kesulitan pun dia tidak akan memberi tahu Desta, kecuali masalahnya masalah darurat seperti hari ini.

Setelah mengantar Vero ke rumah keluarga Chen, Desta pergi ke Grup Diamond Blink.

Desta menjumpai Ashar di lantai paling atas.

"Tuan Muda Kedua, melihat hubungan Madog dengan tuan muda kedua, awalnya saya bermaksud memberikan proyek Jalan Fukou kepada dia, bahkan kontrak saja sudah selesai dibuat. Tetapi sepertinya sekarang sudah tidak ada keperluan itu lagi"

"Dulu aku masih merasa orang ini adalah orang yang berkemampuan, tidak menyangka dia hanya seorang serigala yang serakah"

"Mungkin ketentraman Jalan Fukou membuat dia merasa pergi ke kota Yun Hai itu hal yang biasa saja" Ashar tertawa dengan licik.

"Masalah seperti ini, kamu yang mengaturnya saja"

"Kali ini aku datang dengan satu tujuan lagi, aku ingin mewujudkan mimpi Vero. Meskipun membiarkan dia menjadi pemimpin proyek daerah Sanbaku bisa membuat perusahaan rugi lumayan banyak, tetapi kamu juga mengerti personalitas dia, dia tidak cocok menjadi pengusaha"

"Kali ini, anggap saja mendonasi. Aku akan menanggung semua kerugian Grup Diamond Blink"

Desta tahu meskipun Ashar tidak bisa menolak perintahnya, tetapi bisa jadi Ashar merasa tidak senang dalam hati. Mau bagaimanapun, pengusaha yang mana yang bukan mengutamakan keuntungan dalam hal berbisnis? Sementara untuk Desta, uang-uang ini hanya bagaikan gerimis kecil saja.

"Hahaha, Tuan Muda Kedua mengatakan kata-kata seperti apa ini? Mau kami memberikan perusahaan kepada Nona Vero pun tidak masalah. Saya yang hidup sampai usia ini malahan kalah kepada seorang gadis"

"Saya telah menghasilkan uang yang cukup, daripada mengumpulkan kekayaan tanpa tujuan, mendingan saya berbagi dan anggap saja saya sedang membuat karma baik untuk generasi bawah saya" Ashar berkata sambil tertawa, pada saat dia baru selesai berbicara, di luar terdengar suara ketukan pintu.

"Direktur, di luar ada Madog yang berkata ingin bertemu dengan anda secara pribadi, katanya ada urusan yang mau diskusi dengan anda" Sekretaris berkata setelah membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu