Mendadak Kaya Raya - Bab 0449 Tidak Sengaja Bertemu

“Tuan Chu, lebih baik kamu turunkan saja aku, kamu tidak akan bisa pergi sambil membawaku!”

Feliza berkata dengan kesulitan sambil berada di atas punggung Desta.

Desta tidak menjawabnya, hanya menganggap Feliza saat ini tidak ingin menyusahkan dia, baru mengatakan seperti itu.

Tapi dia pasti tidak akan melepaskan wanita ini!

Pertama, latar belakang dan identitas dia tidak biasa, memiliki tekanan yang besar pada Xucardi, karena dia sudah berjanji kepada Xucardi, maka tentu saja akan membawa keluar Feliza.

Kedua, kepribadian Feliza sendiri tidak ada masalah, selain sifat yang gegabah, dia adalah orang yang sangat baik hati.

Jika meninggalkan orang seperti ini disini, maka Desta pasti tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri!

Tiga tinjuan dan dua tendangan menerbangkan “penjaga” didepan, Desta berlari sekencangnya menuju pintu keluar ruang bawah tanah, pada saat yang bersamaan dia juga menghancurkan perangkat komunikasi didalam kantongnya.

Dan pada saat bersamaan, di tempat yang berjarak 1 km dari markas bawah tanah, Xucardi yang telah menunggu dengan banyak pasukan khusus, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari komunikator di tangannya.

Tatapan mata Xucardi terlihat ketakutan, lalu melambaikan tangan ke arah markas bawah tanah, berkata dengan suara rendah:”Semua orang, bersiap untuk bertarung, tim pertama akan berangkat dulu, tim dua dan tiga melindungi di kedua sisi, tim ke empat berjaga di belakang, jika menyadari adanya keanehan apapun, segera melapor!”

“Mengerti!”

Semua orang menjawab bersama, dan dengen segera sekelompok orang dengan pakaian bersenjata lengkap, berlari kedepan dengan tertib.

Dan saat ini, Desta sudah sampai di persimpangan antara gua dan markas bawah tanah, dengan Feliza di atas punggungnya.

“Akhirnya sampai juga, Pasukan khusus Astana kamu bertahan sebentar lagi!”

Desta menghela nafas, berkata kepada Feliza yang berada di atas punggungnya.

Siapa tahu Feliza ternyata tidak menjawab, Desta mengira dia tertidur karena tubuhnya lemah, jadi tidak begitu peduli.

Tapi tidak disangka sesaat kemudian, perasaan krisis yang ekstem terasa dari belakangnya.

Tubuh Desta bereaksi secara refleks, langsung melemparkan wanita di punggungnya itu.

Dia berbalik melihat, menyadari Feliza yang seharusnya masih dalam keadaan lemah, saat ini melakukan gerakan akrobat ke belakang, dan jari kakinya perlahan menyentuh lantai.

“Situasi apa ini?”

Desta kebingungan, bukankah wanita itu lemah sampai tidak bisa berbicara dengan jelas lagi, kenapa dia masih bisa begitu aktif.

Dan yang penting, mengapa dia ingin menyerangnya?

Menyentuh titik merah yang ditinggalkan Feliza di belakang lehernya, alat yang digunakan, adalah sebuah pisau tajam yang berada di telapak tangan dia.

Jika bukan karena tadi dia bereaksi dengan cepat, pisau yang tajam itu mungkin sudah menusuk ke dalam lehernya.

“Feliza, apa yang kamu lakukan?”

Desta menarik nafas dalam, bertanya dengan suara berat.

Feliza tidak berkata apapun, dia hanya melengkungkan bibir, saat kakinya menyentuh tanah, dengan ringan langsung menyerang Desta.

Sret sret!

Sampai di depan Desta, pisau tajam di tangannya mengeluarkan sebuah jaring pisau, Desta bergerak ke kiri dan kanan seperti sebuah perahu dalam badai, kapanpun bisa ditelan oleh ombak, sangat berbahaya.

“Aku sudah mengerti, kamu bukan Feliza?!”

Desta tiba-tiba menyadari sambil menendang pisau tajam wanita itu.

Beberapa waktu yang lalu, dia pernah bertarung dengan Feliza, walaupun keinginan bertarung wanita itu kuat, tetapi kekuatannya sebenarnya sangat biasa saja, dan lagi senjata yang digunakan adalah cambuk panjang, bukan pisau tajam.

“Hehe, kakak kamu sekarang baru menyadari hal ini, bukankah sudah terlambat?”

Wanita itu tertawa, jari rampingnya menyentuh telinganya, sebuah topeng kulit wajah manusia jatuh ke bawah, memperlihatkan sebuah wajah yang lembut.

“Siapa kamu, dimana Feliza?” Desta bertanya dengan suara berat.

“Benar-benar keterlaluan, tadi sudah bersumpah akan membawa orang pergi jauh, kenapa dalam sekejap saja sudah tidak mengenali, masih berbicara menggunakan nada bicara yang begitu galak, ternyata pria memang menyebalkan!” wanita itu sama sekali tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Desta, malah mengatakan omong kosong disana, menunda waktu.

Desta juga mengerti, karena Feliza sudah jatuh ke tangan Bishen, dengan karakter yang dia ketahui, tentu saja tidak akan langsung menyelesaikan Feliza.

Dia pasti akan menguras semua nilai Feliza sebelum membuang dan menelantarkannya.

Contohnya sekarang, menyuruh orang menyamar sebagai “Feliza”, menunggu penyelamatan disini.

Jika dia tidak salah menebak, orang yang sebelumnya datang menolong Feliza, bukan karena tidak menemukan, tapi setelah menemukan, malah mati di tangan wanita ini.

“Tidak masalah, kamu tidak mengatakan, maka aku akan memukulmu sampai mengatakan.”

Menarik kembali pikirannya, sudut bibir Desta tertarik, memperlihatkan sebuah senyum dingin.

Kebetulan saat wanita ini masih dalam kebingungan, Desta langsung bergerak.

Hanya melihat ujung jari kakinya menenyentuh lantai, tubuhnya menyerang seperti terlihat energi listirik, dengan cepat sampai didepan wanita itu, melemparkan sebuah pukulan!

“Apa?!”

Wanita itu tidak menyangka Desta akan begitu cepat, dengan segera menyilangkan lengannya, walaupun menahan pukulan Desta ini, tapi rasa sakit yang datang dari lengannya, membuat dia mengernyit.

“Sialan, kenapa kekuatan bocah ini masih begitu kuat?!

Tatapan mata wanita itu terkejut, merasa sangat terkejut.

Setelah di tolong keluar oleh Desta dari penjara bawah tanah, dia berpura-pura lemah dan bersandar pada punggung Desta, menyaksikan kekuatan yang dikeluarkan oleh Desta saat melawan “penjaga” sepanjang waktu.

Menurut pengamatan dan pendapat dia, Desta seharusnya bukan tandingan dia, tapi hanya dengan pukulan tadi, bagaimana bisa kekuatan dia tidak sebanding dengan kekuatan Desta, seperti lebih kuat beberapa tingkat dari dirinya!

“Bocah ini…. terus menyembunyikan kekuatannya?”

Wanita itu tiba-tiba tersadar, tidak bisa menyembunyikan ketakutan di wajahnya.

Desta tahu apa yang dia pikirkan, mengangkat bahu, dengan eskpresi datar berkata,”Bagaimana, apakah kamu terkejut?”

Saat kata-katanya selesai diucapkan , Desta muncul didepannya lagi, bayangan tinju menyelimutinya.

Wanita itu hanya bisa menahan beberapa gerakan, dan saat tidak bisa menangkis lagi, langsung dipukul oleh Desta sampai terbang.

“Ha, benar-benar mengira aku bodoh, jika menolong Feliza begitu mudah, maka tidak perlu aku yang beraksi, maka aku akan menunggu kamu memperlihatkan diri sendiri.”

Desta menyeringai, nada bicaranya menyindir, kepala wanita itu terasa pusing, dan juga memuntahkan darah segar.

Dan disaat Desta bersiap maju, menyiksa wanita ini, tiba-tiba terdengar suara tepukan tangan meriah di belakang tubuhnya, bertepatan dengan jatuhnya Feliza.

Dia berbalik melihat, menyadari di persimpangan gua bawah tanah dan markas bawah tanah.

Bishen membawa beberapa pria dengan wajah barat, menatap dia dengan pandangan dingin, kedua tangannya bertepuk.

“Tuan Muda Chu benar-benar luar biasa, menimbulkan masalah dalam dunia bisnis, sudah membuat aku sangat kesulitan, tidak disangka masih begitu hebat, ternyata berani sendirian masuk ke ruang bawah tanah rahasia milikku.”

Melihat Desta menatap dia , Bishen menyeringai, berkata dengan suara serak.

“Terlalu berlebihan, aku tidak begitu hebat seperti yang kamu katakan, daripada memuji aku hebat, lebih baik berpikir kenapa kamu begitu bodoh.” Desta mendengus, berkata dengan nada mencibir.

“Oh, Kenapa Tuan Muda Chu berkata seperti itu?”

Mendengar kata-kata ini, Bishen bukannya merasa marah, malah berbalik bertanya dengan senang.