Mendadak Kaya Raya - Bab 260 Rumah Siapa

Tapi sebelum Desta sempat bertindak lanjut, pihak lain sudah meluncurkan serangan baru.

Desta merasa agak sulit menangkis serangan bertubi-tubi ini, Dia meletakkan sikunya untuk memblokir serangan lutut yang kuat dari lawan. Desta mengambil kesempatan untuk keluar dari ruangan dan ke area terbuka di luar.

Baru pada saat inilah Desta memiliki kesempatan untuk melihat siapa yang memukulinya.

Ternyata seorang wanita muda berpakaian merah, dengan sutra hijau seperti air terjun dan wajahnya cantik dan indah seperti bunga. Tetapi saat ini, wanita itu sedang melototinya, seolah-olah dia sedang melihat musuh yang telah membunuh ayahnya.

Desta tersenyum ringan, berkata : "Tunggu sebentar, jangan serang lagi, apakah kita kenal satu sama lain?"

Wanita itu tidak berbicara, hanya menatap Desta dengan dingin.

"Jika kita tidak saling mengenal, kita bisa saling mengenal lebih dulu. Tidak perlu saling bertarung dan membunuh begitu muncul. Tidak baik menyakiti sebuah nilai persahabatan." Desta diam-diam meremas lengannya dan menyeringai.

"Siapa kamu? Ini adalah rumah master aku. Mengapa kamu begitu akrab dengan keadaan rumah ini?" Wanita itu menatap Desta dengan waspada.

"Master?"

Desta kaget dan berkata, "Apakah kamu muridnya Edward?"

Sejak kapan orang tua itu menerima murid? Sejak Desta pergi ke keluarga Chen untuk menjadi menantu disana, dia sering datang kesini ketika dia ada waktu, belum pernah melihat Edward menerima murid dan apalagi yang secantik ini.

Orang tua ini ibaratnya muka orang tapi berhati binatang, Dia sudah diam-diam melakukan banyak hal kotor yang tidak Desta ketahui?

"Siapa itu Edward?"

Namun, begitu Desta selesai berbicara, wanita itu mengerutkan kening dan bertanya.

Sekarang Desta bahkan lebih bingung, Karena dia ternyata tidak tahu Edward, bagaimana dia bisa mengatakan bahwa ini adalah rumah masternya, dan dia tidak membiarkannya masuk untuk mencari sesuatu, Bukankah ini lucu?

"Edward adalah pemilik rumah ini, Aku temannya, Aku datang ke sini untuk mengambil barang."

Desta memikirkannya, tetapi masih merasa bahwa dia memiliki kewajiban untuk menjelaskan dengan jelas.

Jika hanya karena perbedaan sebutan yang mengarah pada kesalahpahaman antara kedua belah pihak, bukankah itu ibaratnya seharusnya saling kenal tapi malah saling bertarung karena salah paham?

"Edward apa, aku sudah bilang, ini adalah rumah master aku, bukan Edward. Jika kamu menerobos masuk lagi, aku tidak akan sungkan lagi!" Namun, wanita itu tampaknya sudah tidak sabar, berkata dengan dingin, dan bersiap untuk melangkah masuk ke rumah.

Kali ini, Desta benar-benar bingung.

Namun, Desta tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia berdiri di halaman dan dengan hati-hati mengamati seluruh rumah, Dia menemukan bahwa meskipun rumahnya sudah tua, banyak tempat yang rusak yang telah diperbaiki.

Jika rumah itu awalnya tidak terawat, kalau sekarang ditinggal orang juga tidak masalah.

Ketika Desta tadi datang, dia hanya memikirkan tentang buku serangga sakrum. Dia tidak mengamati rumah ini dengan cermat. Dia pikir bahwa rumah ini sudah lama tidak ada yang tinggal lagi.

"Ngomong-ngomong, aku masih memiliki benda ini!"

Tiba-tiba, Desta ada ide, teringat ponselnya, ada foto Edward.

Ketika mereka bergabung dan bekerja bersama untuk menyembuhkan putri kecil keluarga Zeng di rumah sakit, kepala rumah sakit sangat terkesan dengan ketrampilan medisnya dan memaksa mengambil foto bersama

Edward, Pada saat itu, foto diambil dengan ponsel Desta.

Karena Desta jarang mengambil foto dengan kamera ponselnya, dia sudah lama melupakannya. Dia tidak menyangka akan ada kesempatan untuk menggunakan foto itu sekarang.

Setelah itu, Desta segera mengeluarkan foto dan melangkah ke depan pintu rumah.

Begitu Desta menginjak tangga, wanita berbaju merah itu tiba-tiba muncul dari balik pintu. Dua jari tangannya yang putih yang disertai dengan kekuatan tenaga dalam menunjuk tepat di tengah alis Desta. Kalau Desta selangkah lebih maju lagi, kepalanya akan bolong.

"Nona cantik, lihat pria di foto ini, apakah itu Mastermu?"

Desta tidak berani bertindak gegabah, dia dengan cepat mengangkat ponselnya.

Wanita berbaju merah itu sedikit terkejut, Dia mengambil ponsel Desta dan melihatnya, tetapi sambil mendengus dingin, dia langsung melemparkan Kembali ponsel Desta. "Kamu salah orang, Tidak ada master aku dalam foto itu, Jika kamu tetap tidak mau pergi, jangan salahkan aku bertindak lebih jauh!"

Desta menyambut ponselnya dengan tergesa-gesa, lalu berkata dengan suara keras, "Kamu tahu sopan santun tidak? Ini adalah rumah temanku, Kalau tidak, bagaimana aku bisa begitu akrab dengan tata letak di sini?"

"Jika kamu mengatakan bahwa temanku bukan mastermu, lalu siapa kamu dan siapa mastermu? Bagaimana kamu bisa menempati rumah orang lain?

Dan bilang ini adalah rumah kalian, Para bandit dalam masyarakat jaman dulu tidak arogan seperti kalian."

"Kamu, siapa yang kamu sebut bandit?"

Wanita itu sudah bersiap masuk ke kamar, Ketika dia mendengar ini, dia berhenti dan menatap Desta dengan marah.

"Jangan salah paham, Aku tidak bilang kamu bandit, Bandit malahan berkali-kali lipat lebih baik dari kalian!" Desta mencibir dan menyindir tanpa merasa sungkan.

Kata-kata Desta sebenarnya ada benarnya juga, para bandit dan perampok jaman dulu mengambil tanah dan merebut para wanita, setidaknya berani mengakui bahwa mereka yang melakukannya.

Wanita berbaju merah itu malah bersenang-senang disini, Dia dan masternya menempati rumah Edward, tetapi dia masih berani untuk mengatakan bahwa ini adalah tempat mereka dan memintanya untuk pergi? Atas dasar apa?

"Kamu, kamu tidak bersungguh-sungguh!"

Wanita berbaju merah menjadi lebih marah dan bergegas mendekat lagi untuk bertarung dengan Desta.

Kali ini tempat pertarungan berada di lapangan terbuka, Desta sudah membuat persiapan terlebih dahulu, meski kekuatannya Desta masih sedikit dibawah wanita itu, tapi tidak akan membuatnya kesulitan seperti sebelumnya.

Keduanya saling memukul dengan tangan dan kaki, dan membuat ledakan udara disana, beberapa rak buah di halaman rumah langsung hancur berantakan.

Desta memandangi buah-buah yang hancur di tanah, hatinya ikut merasa sakit, wanita tak tahu diri ini, bertindak tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya, wanita ini pasti tidak pernah hidup susah, tidak pernah mengalami hari-hari yang susah tanpa makanan!

Sebelumnya, Desta adalah menantu keluarga Chen, Dia kadang-kadang disiksa dengan tidak diberi makanan, Buah-buahan ini bisa menyelamatkan nyawa!

Ketika mereka berdua sedang bertarung dengan sengit, rumah disana sudah hampir roboh.

Seorang pria paruh baya beruban dan berjanggut putih membawa satu kotak obat terlihat datang dari kejauhan. Begitu kakinya menghentak ke tanah, dia langsung bisa melompat sampai ke dinding. Ketika dia melihat situasi di halaman rumah, dia langsung berteriak: "Kalian semua, hentikan!"

Kemudian, dia melompat lagi, langsung sampai di tengah-tengah Desta dan wanita yang berbaju merah itu. Dia hanya mengulurkan tangannya dengan santai dan menghentikan Desta dan wanita berbaju merah itu.

"Master !?"

Begitu wanita berbaju merah melihat pria itu, dia segera menyapa.

Desta juga melangkah mundur dan menatap murid dan masternya dengan kewaspadaan.

Ketika pria ini datang, Desta tidak melihat gerakan apa pun, juga begitu gampang menghentikan mereka, Dapat dilihat bahwa kekuatan pria ini jauh di atas dirinya.

Ini lebih kacau, muridnya saja Desta tidak mampu kalahkan, ditambah dengan masternya lagi, jika mereka bersama-sama melawan Desta, maka Desta mungkin hanya bisa melarikan diri.

Namun, pria paruh baya itu tidak melawan Desta, hanya berkata: "siapa kamu, mengapa kamu datang ke rumahku dan membuat masalah?"

Desta awalnya ingin pergi, Ketika dia mendengar ini, emosinya langsung memuncak. "Kalian berdua ya, Master dan murid, bisa lebih tahu diri apa tidak? Aku sudah bilang ini adalah rumah Edward, kalian sudah menyerobot, kenapa kalian ga mengakui saja, tetapi malah mengatakan ini adalah tempat kalian?"

"Yah, kalau begitu, aku akan taruhan sama kalian hari ini. Kalian bilang ini adalah rumah kalian? Mari kita lihat apakah kalian lebih akrab dengan tempat ini, atau aku yang lebih akrab dengan tempat ini!"

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu