Mendadak Kaya Raya - Bab 363 Kamu Beraksi Saja

Mendengar perkataannya, Desta mengangguk kepalanya, mengiyakan.

Target awalnya hanya ingin membunuh Gladia, sekarang target itu sudah tercapai, jelas tidak ada alasan baginya untuk terus berkutat dengan si tua bangka itu.

Meski sebelumnya di rumah Keluarga Fang dia berlagak gagah berani, tetapi itu hanya demi memberanikan diri saja, memangnya dia benar-benar ingin membunuh Tetua Desa itu?

Apa yang dipikirkan, segera pulang dan tidur saja.

“Ehn, kalian membunuh Gladia, membuatku melanggar perjanjian, sekarang masih ingin pergi, tidakkah kalian berpikir terlalu banyak?”

Saat ini, jelas Tetua Desa telah berniat membunuh, tetapi ketika dia melihat wajah Kirito, sekujur tubuhnya bergidik tak tertahankan.

“Kamu?!”

Wajah Tetua Desa berubah drastis, dia berteriak panik.

Desta dan Kirito saling bertukar mata, seketika mengerti bahwa pria tua itu mengira Kirito adalah Jenderal Tua Fang. Kelihatannya, Jenderal Tua Fang meninggalkan bayangan traumatik yang sangat besar kepadanya pada waktu itu.

Namun segera, Tetua Desa sadar kembali, dia tertawa terbahak-bahak, “Tidak mungkin, aku pasti salah lihat, usia Fangros bahkan lebih tua dariku, takutnya sekarang dia pun sudah berbaring tak berdaya di atas kasur, bagaimana bisa adalah anak muda sepertimu?”

“Aku masih mendengar bahwa kakinya terinfeksi racun, menjadi orang tidak berguna yang hanya bisa mengandalkan kursi roda untuk berjalan. Ini pasti karena dia telah menyebabkan terlalu banyak pembunuhan di masa mudanya, sehingga karma pun datang sekarang!”

“Kamu omong kosong, kakekku seumur hidupnya bertindak tegak dan transparan, bertanggung jawab kepada langit dan bumi, juga kepada negara dan rakyat, bagaimana bisa dia mendapatkan karma?” ujar Kirito mengerutkan alisnya dan memelototi Tetua Desa dengan marah.

Desta mengumpat dalam hati, benar saja, dia melihat keganjilan melintas dalam mata Tetua Desa. Tetua Desa berkata dengan dingin, “Benar kamu adalah cucu si tua bangka itu, kalau begitu jika aku membunuhmu, apakah si tua bangka itu akan marah besar?”

Raut wajah Kirito berubah drastis, dia barulah mengerti bahwa semua itu hanyalah kesengajaan Tetua Desa untuk mendapatkan informasi darinya.

Hanya saja dirinya terlalu gegabah, langsung memaparkan informasi yang paling penting.

“Namun, karena usiaku jauh lebih tua dari kalian, aku juga tidak akan bertindak terlalu kejam. Begini saja, aku hanya mengeluarkan tiga jurus, asalkan kalian bisa menangkalnya, aku akan melepaskan kalian pergi, jika kalian tidak bisa menangkalnya, maka akhiri hidup kalian sendiri di sini juga, jangan katakan bahwa aku yang tua menindas yang muda, bagaimana?”

“Dasar kamu….”

Mendengarnya, Desta melompat ingin marah, tetapi mengingat setidaknya dia tumbuh dan berkembang di bawah ajaran moral, dia pun menelan kembali perkataan umpatannya.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, Tetua Desa ini benar-benar tidak tahu malu.

Ini jelas seperti serigala berbulu domba, seperti apa tingkatan si tua bangka ini, seperti apa tingkatan kedua lelaki muda itu, menahan tiga jurusnya? Dia mengira Desta dan Kirito adalah tokoh utama dari novel, memiliki plot armor?

Namun saat ini, mereka sepertinya tidak memiliki hak untuk menolak, lagi pula melawan juga tidak bisa menang, kabur juga tidak bisa berhasil, maka mereka hanya bisa menuruti peraturan orang lain.

“Desta, nanti aku akan menangkal jurus pertamanya dulu, dia seharusnya tidak bisa langsung menaklukkanku. Selanjutnya, kamu menangkal jurus kedua dan jurus ketiganya kita tangkal bersama, bagaimana menurutmu?” Kirito menghampiri Desta dan berbisik kepadanya.

“Menurutku tidak bagaimana.” Desta menyeringai dan berkata, “Aku merasa kamu bisa lebih percaya diri lagi, hilangkan kata ‘seharusnya’ itu.”

“Apa maksudmu?” Kirito tidak langsung paham, dia menggaruk kepalanya dengan wajah kebingungan.

Desta menggelengkan kepala, sudah malas untuk menjelaskan kepadanya.

Apa itu ‘dia seharusnya tidak bisa langsung menaklukkan kamu’, si tua bangka itu sama sekali tidak ingin melepaskan mereka berdua pergi, bagaimana pun juga mereka berdua, Desta adalah orang yang membuatnya kehilangan muka karena melanggar perjanjian, sedangkan Kirito adalah keturunan musuhnya, aneh sekali jika dia bisa membiarkan mereka berdua pergi dengan keadaan hidup.

Oleh karena itu, ‘tiga jurus’ nantinya, pasti adalah kumpulan pembelajaran seumur hidup Tetua Desa, jurus besar yang mengguncangkan langit dan bumi, seorang diri Kirito ingin menangkalnya? Bagaimana mungkin!

“Hei, kalian dua bocah kecil berbisik begitu lama, sudahkah sepakat siapa yang menangkal jurus pertamaku?”

Pada saat ini, Tetua Desa melangkah maju dan berkata dengan nada bengis.

Desta menarik napas dalam-dalam, dia menaruh tangannya di atas pundak Kirito dan berkata dengan nada berat, “Kirito, biarkan aku saja! Kamu adalah cucu kandung dari Kakek Fangros, pria satu-satunya dari garis keturunan utama Keluarga Fang, jika terjadi sesuatu padamu, kondisi tubuh Jenderal Tua Fang pasti akan terpengaruh karena marah besar!”

“Pada saat itu, para tentara yang pernah berada di bawah pimpinannya, komandan wilayah militer laut timur, kepala staf wilayah militer laut selatan, komandan kepala perbatasan barat daya, Kepala staf umum pertahanan gabungan utara, Instruktur kepala pasukan khusus Wolf Warriors, kapten brigade khusus, instruktur tim serangan macan tutul gunung salju, pasti akan sangat gusar.”

“Apabila di bawah pengaruh amarah, mereka membawa pasukan datang menuntut kepada orang dari lingkaran petarung Negara Summer, ditakutkan akan menyebabkan pertumpahan darah. Orang yang melukaimu, pasti akan disiksa dan dihancurkan hingga menjadi abu, benar-benar sangat berdarah, terlalu keras. Maka dari itu, kamu harus pertimbangkan dengan matang!”

Mendengar perkataan ini, alis Kirito sedikit berkerut.

Pada masa mudanya, kakek benar telah memimpin banyak sekali tentara dan sekarang pun prestasi mereka semua lumayan bagus.

Namun, justru karena orang yang dia pimpin terlalu banyak, sehingga kakeknya sendiri pun tidak ingat siapa saja yang pernah dia pimpin, kenapa Desta bisa tahu dengan begitu jelas, nama-nama itu diucapkan semua satu demi satu, dari mana dia mendapatkan informasi itu?

Tepat ketika dia ingin menanyakannya, terdengar suara Tetua Desa berbatuk dari belakang mereka.

Mereka menoleh ke belakang, baru menyadari tidak tahu sejak kapan wajah Tetua Desa berubah menjadi putih pucat dan dahinya dipenuhi dengan butiran keringat, seperti telah mengalami kejadian yang sangat menyeramkan.

Ini kenapa lagi, mereka tidak melakukan apa-apa?

Pada saat ini, Tetua Desa membuka kelopak mata, tatapan matanya menghindar dan dia berkata, “Aku merasa yang dikatakan teman muda ini benar sekali, dendam antara Fangros dan aku, semestinya aku selesaikan dengan dirinya, mencelakai keturunan adalah perbuatan hina, maka aku memutuskan, asalkan teman muda ini bisa menangkal tiga jurusku, kalian pun bisa pergi.”

“Jika dia tidak bisa menangkalnya, maka dia mengakhiri hidupnya sendiri saja sudah cukup, setelah itu, kamu bawa pulang saja mayatnya.”

Mendengar perkataan ini, Desta hampir saja tidak tahan untuk langsung tertawa, tidak disangka hasrat hidup si tua bangka ini begitu keras, tokoh-tokoh yang dia sebutkan tadi, sebenarnya dia tidak kenal satupun, itu semua hanya dia asal sebut saja.

“Aku akui bahwa aku bertaruh, tetapi tak disangka akan menang dengan begitu mudah.”

Desta berpikir dengan bangga dalam hati, awalnya dia mengira moderator tertinggi dari Keluarga Feng, adalah penggila tarung yang mendambakan darah bagaikan nyawa dan tidak peduli akan segala hal selain dari itu.

Sekarang kelihatannya, dia sangat takut mati.

Oleh karena itu, ketika Desta membuat-buat tentang begitu banyak ‘murid’ yang mengejutkan orang, Tetua Desa langsung menciut, mana berani untuk menyusahkan Kirito lagi. Dia takut jika tidak sengaja melukai Kirito, yang menantinya, takutnya adalah balas dendam yang luar biasa.

Karena si tua bangka itu juga memiliki hal yang ditakutkan, maka mereka pun tidak perlu takut lagi.

Kemudian, Desta melangkah maju dan berkata dengan wajah tak acuh, “Kalau begitu kita sepakat, aku sudah siap, kamu beraksi saja!”

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu