Mendadak Kaya Raya - Bab 28 Mengaduh

"Angkat telpon. Kamu tahu apa yang harus dikatakan" Desta tertawa dengan dingin.

Diran mengambil ponselnya dengan tangan yang gemetaran, "Kalau salah berkata satu kata, aku akan memotong satu jarimu" Desta menambahkan.

"Bang Diran ? Apakah aku ada menganggu masa senangmu?" Suara Vina yang manis berdering.

"Be...belum lagi siap-siap ini..." Diran berkata sambil menatap ke Desta dengan waspada. Desta memberi isyarat untuk lanjut berkata.

"Itu, besok baru bahas saja. Jangan menganggu aku pada waktu malam, sampai sini dulu" Setelah itu Diran pun mematikan telpon dengan buru-buru, pada masa seperti ini dia sudah tidak tahu harus bagaimana berkomunikasi, takutnya kalau dia salah berkata satu kata, pria ini benar-benar akan memotong jarinya.

"Bang Desta , aku benar-benar tidak bersalah" Diran tiba-tiba berlutut di depan Desta.

"Selain Vina, masih ada siapa yang merupakan petunjuk masalah ini?" Desta bertanya dengan dingin.

"Masih.... masih ada Wendi dan pacarnya Estrada. Estrada dulu adalah wanitaku, dia yang memperkenalkan pekerjaan ini kepada aku" Diran berkata.

"Pacarmu yang dulu?" Desta melamun sejenak, sepertinya pintu menuju ke dunia baru sedang terbuka, "Sekarang kalian masih hubungi sesama? atau kalian masih mempertahankan hubungan seperti kemarin?" Desta merasa sangat penasaran.

"... Dia akan datang menemani aku pada akhir pekan" Diran berkata dengan wajah memerah.

"Menemani kamu?" Desta tidak bisa menahan dan berpikir apakah Wendi mengetahui hal ini?

Berbeda dengan Desta, Estrada adalah pacar resmi Wendi yang pernah menjumpai orang tuanya.

Sementara Desta dan Vina, Desta sendiri juga sangat jelas bahwa di antara mereka berdua tidak ada perasaan apa pun. Dalam tiga tahun ini Desta hanya diam-diam menahan untuk menghadapi seorang wanita yang dia tidak menyukai. Setelah pada akhirnya mengetahui hubungan Vina dan Andre, Desta baru menyerah terhadap pemikiran mau membuat hati Vina tersentuh.

Mereka berdua memang tidak pacaran dari awal, jadi bagaimana bisa berkata diselingkuhi? Hal ini cuman sebuah gossipan lucu orang-orang setelah makan bersama. Selain judul identitas tunangan, Desta dan Vina tidak pernah memiliki apa pun.

Sementara Wendi baru benar-benar bisa dibilang diselingkuhi secara total. Yang lebih lucu adalah dia bahkan masih membantu selingkuhan pacarnya untuk mencari keuntungan dan merasa bahagia dengan hal ini.

"Anda jangan menyebar masalah ini keluar, anda dendam dengan keluarga Chen, sementara saya menginginkan harga keluarga Chen. Orang-orang selalu berkata bahwa musuhnya musuh adalah teman. Aku hanya berharap Estrada bisa memasuki keluarga Chen " Pada saat seperti ini, Diran juga tidak perlu menyembunyikan apa pun lagi.

"Asal kamu bekerja sama dengan aku, aku tidak akan mengurus masalah lain. Terserah kamu mau bagaimana menyiksa keluarga Chen " Desta berkata.

"Bang Desta , bagaimana untuk selanjutnya?" Madog melangkah satu langkah ke depan.

"Kurungi dia, besok kamu membawa dia ke rumah keluarga Chen dan menceritakan semua masalah ini secara jujur. Aku mau melihat bagaimana reaksi nenek keluarga Chen terhadap masalah ini" senyuman dingin menggantung di wajah Desta.

Setelah Desta meninggalkan rumah nomor 13, Madog pun mulai mengurus masalah belakang sendiri. Jalan Xi adalah tempat milik Gayus Jiang, dia pasti tidak akan diam begitu saja kalau dia mengetahui hal ini. Bagi Desta, Gayus Jiang sama sekali tidak termasuk apa-apa, tetapi berbeda untuk Madog, kalau Gayus Jiang mau mencari masalah dengan dia, dia pasti tidak akan bisa melawannya.

Untuk sekarang Desta hanya ingin mengurus masalah Vero dulu, untuk yang lain dia tidak ingin memiliki gerakan yang terlalu besar.

Setelah pulang ke kampus, Vero menunggu Desta untuk waktu yang sangat lama.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Di gerbang kampus, Vero sudah cemas sampai mau menangis. Karena langit yang gelap, Desta tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.

"Kamu menunggu di sini dari tadi? Sudah jam segini kamu tidak takut diculik ya?" Desta tersenyum dengan wajah tidak berdaya.

"Aku takut kamu tidak bisa kembali" Nada suara Vero ada sesuatu yang salah, dia jelas baru saja menangis.

"Mana mungkin, apakah kamu tidak melihat seberapa banyak orang yang datang membantu aku tadi?" Desta mengelus rambut Vero, "Ayo, aku mengantar kamu pulang ke asarama. Beberapa hari ini jangan pulang ke rumah dulu, orang keluarga Chen ada yang ingin mencelakai kamu, kamu cukup sadar itu siapa saja, sisanya biarkan aku yang urus.

Di sepanjang jalan, Vero terlihat sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakan. Waktu hampir tiba di asarama, Vero menarik baju Vero dan berkata, "Apakah mereka sudah bermaksud tidak mau aku lagi? Aku merasa aku sudah tidak bisa berada di rumah itu lagi. Mau abang ataupun kakak, mereka semuanya sangat membenci aku"

"Mana mungkin? Bukannya kamu masih ada orang tua?" Desta menghiburnya.

"Tetapi..."

"Jangan tetapi lagi, cepat pulang tidur sana" Desta tidak membiarkan Vero lanjut berkata. Gadis ini sangat mudah sembarang berpikir.

Pada saat berjalan memasuki asrama, Vero akhirnya tidak bisa menahan lagi dan mulai menangis. Orang tua? orang tuanya sama sekali tidak menyayangi dia. Terutama baru-baru ini, perubahan mereka sudah membuat Vero merasa pasrah. Vero tidak memperlihat luka di kakinya kepada Desta, dia tidak ingin membuat orang lain khawatir, tetapi hal ini juga tidak berarti dia tidak sedih. Dia juga ingin sama seperti kakak, disayangi oleh semua orang. Vero mendingan tidak mau uang, tidak menjadi pemimpin proyek apa pun, dia hanya ingin menjalani hidup dengan lancar, aman dan damai.

Sementara Desta tidak tahu bahwa Vina, Estrada dan Wendi berkumpul lagi pada saat ini. Vina sengaja menunggu sampai jam 12 baru menelepon Diran lagi.

"Jam segini seharusnya dia sudah beres semua, kenapa masih tidak mengangkat telpon? Apakah dia ketiduran?" Vina meletakkan ponselnya dengan wajah bingung.

"Seharusnya sudah tidur, besok baru hubungi dia saja. Minta dia kirimkan videonya ke kita. Kita bisa menggunakan etika berantakan sebagai alasan untuk mengusir dia keluar, kemudian posisi pemimpin proyek pasti akan digantikan oleh salah satu antara kita berdua, mau siapapun yang dapat posisi itu, kita tetap keluarga sendiri, nanti uangnya bagi rata saja" Wendi sudah merencanakan semuanya.

" Wendi , setelah masalah ini teurus kamu akan menikahi aku kan? Kita sudah berpacaran hampir 1 tahun" Estrada berkata dengan wajah penuh harapan.

"Tenang saja, tunggu aku mewarisi sebagian besar kekuasaan keluarga, aku pasti akan segera menikahi kamu. Oh ya, kemarin kamu berkata kamu hamil, apakah hal itu benar? Kamutidak membohongi aku kan?" Wendi terlihat gugup dan penuh antisipasi pada waktu yang sama.

"Tentu saja benar, buat apa aku membohongi kamu dengan masalah seperti ini?" Estrada berkata dengan serius.

"Kalian? Sudah hamil? Secepat ini?" Vina menutupi mulutnya dengan kaget, masalah ini adalah masalah besar. Sepertinya Estrada sudah pasti akan naik ke posisi menantu keluarga Chen.

"Siapa suruh aku begitu kuat, sekali saja sudah kena" Wendi tertawa dengan suara besar. Usia dia juga sudah 26 tahun, usia yang sudah saatnya menikah. Hanya saja Wendi tidak menyangka dia baru saja berhubungan dengan Estrada sekali pada bulan lalu, bahkan dia telah menghitung bahwa masa itu adalah masa di luar ovulasi, tetapi ujung-ujungnya hamil juga. Mungkin semua ini adalah takdir.

Besok harinya, Vina menelpon Diran lagi, tetapi Diran tidak mengangkat telpon. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengaduh kepada nenek dulu tanpa menunggu Diran. Nanti belakang baru mempertunjukkan bukti kepada nenek, lagian nenek juga tidak akan tidak percaya dengan mereka.

Mereka bertiga pun menghubungi nenek keluarga Chen pada pagi hari, katanya ada masalah penting mengenai Vero melanggar peraturan perusahaan dan reputasi keluarga yang perlu didiskusikan.

Meskipun meragu, nenek keluarga Chen tetap mengadakan rapat keluarga. Rapat dihadiri oleh anggota generasi kedua dan ketiga, total belasan orang.

"Apa yang terjadi?" Nenek keluarga Chen melihat ke Wendi, Estrada dan Vina yang berekspresi sombong.

Wulan dan Gito juga mengawas dari samping, mereka juga sangat bingung terhadap apa yang terjadi.

" Vero mengimpor barang dari Grup Diamond Blink tanpa persetujuan resmi, dia tidak menjalani jalur keluarga kita dan malah bekerja sama dengan penjual obat terlarang yang berasal dari Jalan Xi. Dia bahkan mendapatkan keuntungan besar dari korupsi harga produk"

"Selain itu kami menerima berita bahwa semalam dia pergi ke rumah penjual obat terlarang itu dan tidak pulang sepanjang malam. Jelas, dia berpacaran dengan itu dan mendorong obat-obatan yang seharusnya dijual di saluran perusahaan kita sendiri ke luar!"

"Kita tidak akan mendapat keuntungan apa pun untuk selanjutnya, semuanya akan diambil oleh Vero dan orang luar. Kalau begitu, apakah kita masih perlu bekerja sama dengan Grup Diamond Blink ?" Wendi berkata dengan wajah memerah, dia terlihat benar-benar sangat marah.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu