Mendadak Kaya Raya - Bab 253 Vina Yang Tragis

Berto tidak menyadari hal ini, saat dia melihat Desta hanya mengerutkan kening, tapi tetap tidak bergerak, dalam sekejap api amarah muncul dalam hatinya.

Kenapa bocah ini begitu tidak tahu diri? Jika menyinggung Keluarga Guan, jangankan “tuan muda” seperti dia yang tidak ada bedanya dengan anjing liar, bahkan Keluarga Ji mereka, juga kemungkinan akan ikut terlibat.

Vina yang mengejar dari belakang, tentu saja juga mengerti hal ini.

Dia sangat marah sekali, langsung mengangkat telapak tangan seperti biasa akan melayangkan tamparan ke Desta, tapi di saat pukulan akan mengenai Desta, pergelangan tangannya ditangkap orang, tidak bisa bergerak sama sekali.

Vina semakin marah, dia sedang berniat memaki siapa yang begitu tidak tahu diri, bahkan berani menghalanginya!

Akhirnya begitu dia membalikkan kepala, dia menemukan bahwa orang yang memegang pergelangan tangannya adalah Aro Guan!

Jelas sekali orang tua tidak begitu bertenaga, sekarang wajahnya merah sekali, bersikeras mau menghalanginya, Vina tertegun, tidak tahu kenapa Aro mau berbuat seperti ini, tapi dia tetap menghentikan tangannya.

Begitu Aro bertenaga, melempar tangan Vina ke samping, memarahi: “Kamu wanita desa yang tidak masuk akal ini datang dari mana, bahkan berani memukul tuan Chu, apakah kamu ingin mati?!”

Begitu mendengar kata-kata ini, dalam sekejap Vina terpaku, tapi dia tetap tidak percaya, atau bisa dikatakan dalam hati tidak bersedia mempercayainya, tuan Chu yang dikatakan oleh Aro adalah Desta.

Oleh karena itu dia memaksakan diri sedikit tersenyum, merapikan rambut di sekitar telinga, tersenyum canggung dan berkata: “ Pak Guan apa yang sedang kamu katakan, aku hanya sedang mengusir seekor anjing liar yang tidak tahu diri, apakah kamu sudah salah mengenali orang?”

Raut wajah Aro suram, langsung menamparnya dengan tangan terbalik, memukulnya sampai jatuh ke tanah, “Wanita murahan, buka besar-besar matamu dan lihat dengan jelas, tuan Chu yang ada di depanmu adalah tuan muda pemilik Gedung Sky!”

“Kata-kata semacam anjing liar, siapa yang mengizinkanmu menggunakannya pada tuan Chu, benar-benar mencari jalan mati!”

Sambil bicara, Aro memberi isyarat mata pada pengawal yang ada di belakangnya, orang yang di belakang langsung mengerti, saat akan menyeret Vina ke hutan sebelah untuk dibereskan, sekalian memberi peringatan pada orang lain jangan coba menirunya, tiba-tiba terdengar suara datar Desta.

“Sudahlah, cukup beri pelajaran saja, tidak perlu bertindak kejam.”

Mendengarnya, Aro segera mengepalkan tangan memberi hormat dan mengatakan: “Semua dengar yang diperintahkan tuan Chu.”

Begitu selesai bicara, dia melihat pengawal itu sejenak, orang di belakang segera melepaskan Vina yang sudah panik dan ketakutan.

Pada saat ini, Berto tertegun, dia berdiri di tempat tidak tahu harus berbuat apa, pandangan bolak-balik ditujukan ke Desta dan Aro, hanya merasa kepalanya sudah hampir meledak, walau dia sebodoh apa pun, juga tahu di mana letak tidak beresnya masalah ini.

Aro, sepertinya bukan datang untuk mencarinya! Dan Desta yang ada di depan ini, juga bukan anjing liar, kamu pernah melihat anjing liar mana yang diperlakukan dengan hormat oleh kepala keluarga yang akan keluarga besar teratas?

Ketika dia sedang berpikir, tiba-tiba sebuah tatapan dingin tertuju padanya.

Begitu mengangkat kepala melihatnya, kedua mata Berto bertemu dengan tatapan Aro, “Barusan kamu yang menyuruh tuan Chu pergi ya?”

“Aku, aku…..”

Berto gugup sekali bahkan bicara juga tergagap, penuh dengan keringat, bergegas mengalihkan pandangan ke Desta, berkata dengan wajah suram: “Tuan Chu, si tua ini yang berpandangan sempit, semoga kamu memaafkan kesalahanku, jangan mempermasalahkan kelakuanku tadi.”

Desta mencibir, melambaikan tangan berkata: “Aku tidak berani, bagaimanapun jika tidak ada kerja sama dengan Keluarga Ji, seumur hidup ini aku tidak akan bisa bangkit lagi, selain itu, jika kamu sampai marah, bukankah aku menangis sambil memohon padamu, juga tidak akan bisa mendapatkan kerja sama dengan Keluarga Ji ?”

Begitu mendengar kata-kata ini, mendadak raut wajah Berto langsung pucat.

Ini adalah kata-kata yang dia katakan tadi, tidak menyangka sekarang Desta mengembalikan semua itu padanya, apakah ini hukum sebab akibat yang legendaris itu?

Di saat Aro mendengar kata-kata ini, bahkan lebih mencibir, “Bagus sekali Keluarga Ji ini, sungguh sudah menambah wawasanku, Keluarga Guan ingin mendapatkan kerja sama dengan tuan Chu, harus aku sendiri yang datang memohon tanpa rasa malu, Keluarga Ji kalian malah ingin tuan Chu menangis sambil memohon?”

“Jangan-jangan Keluarga Ji sudah menjadi keluarga besar kelas satu di daerah Sanbaku? Jadi berani bicara sombong seperti ini, kalau begitu Keluarga Guan ingin minta bimbingan dari kemampuan Keluarga Ji !”

“Jangan, jangan!”

Pada saat ini, raut wajah Berto pucat pasi, melambaikan kedua tangannya.

Akhirnya dia benar-benar tersadar, bagaimana mungkin Desta adalah anjing liar, ini adalah seekor naga sejati! Dia sudah berusaha hidup cerdas sepanjang hidup, akhirnya masa tua malah jadi tidak terjamin, pada saat ini matanya malah buta, telah menyingung orang penting!

Jika Keluarga Guan demi menyenangkan Desta, sungguh membulatkan tekad untuk berperang dengan Keluarga Ji, maka di hadapan Keluarga Guan, Keluarga Ji hanyalah orang kecil yang bodoh dan tidak tahu kemampuan sendiri berusaha melawan orang penting.

Jadi untuk saat ini, dia hanya bisa berusaha minta maaf pada Desta, agar bisa mendapatkan sedikit kesempatan hidup.

Dengan pemikirkan ini, dia segera menangkupkan tangan untuk mohon ampun pada Desta, menangis tentang ketidaktahuan dan kebodohannya, berharap Desta bisa memaafkannya.

Desta tidak terpengaruh sama sekali, hanya menatapnya dengan acuh tak acuh, terhadap orang yang tidak ada masalah malah menantang dirinya ini, Desta tidak merasa memiliki kewajiban untuk mengampuni mereka, orang pasti harus membayar terhadap apa yang sudah dia lakukan.

Berto melihat Desta tidak mengampuninya, masih berpikir ketulusannya yang belum cukup, begitu matanya berkedip, Berto melihat Vina yang duduk di belakang dengan gelisah dan panik, dalam sekejap muncul kekejaman di matanya.

Lalu melihat dia mendadak maju ke depan, langsung menarik rambut panjang Vina, tidak peduli dengan jeritan dan tangisan histeris wanita itu, sepertinya menyeret seekor anjing mati menyeret Vina ke hadapan Desta.

“Wanita murahan, tadi saat kamu memarahi dan menghina tuan Chu, tampaknya sangat bangga, kamu pikir kamu itu apaan, apakah tuan Chu bisa dimarahi olehmu?!”

Sambil bicara, dia sambil merobek pakaian yang ada di tubuh Vina.

Belum lama yang lalu mereka berdua baru saja melakukan hal itu, Vina juga tergesa-gesa untuk bertemu dengan pemimpin keluarga Chen dan Wendi, di dalam sama sekali tidak mengenakan apa pun, saat ini begitu disobek, tubuh putih langsung muncul di hadapan Desta.

Desta tidak menyangka, wanita yang hampir menjadi istrinya itu, tanpa diduga dia melihatnya telanjang dalam situasi seperti ini.

Pada awalnya, dia masih memikirkan beberapa mimpi indah dengan bodohnya, selanjutnya dihancurkan oleh Vina tanpa perasaan.

Ketika dia sangat peduli dengan wanita ini, wanita ini sama mulianya dengan dewi di atas langit, bahkan dia membiarkan dia menyentuh jarinya, ketika dia sudah melepaskan semua ini dan tidak peduli lagi dengan Vina, dia malah muncul lagi di hadapannya dengan tampang tragis seperti ini.

Harus diakui, takdir yang mempermainkan orang.

Berto Ji masih mencaci maki: “Bahkan masih ingin memukul tuan Chu, benar-benar tidak tahu hidup dan mati, cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Chu, selama tuan Chu tidak memaafkanmu, maka kamu terus berlutut saja!”

Vina menjerit dengan sangat menyedihkan, dia yang sedang telanjang sama sekali tidak ada harga diri, dalam hatinya penuh kebencian dan dendam, benci pada Berto, benci pada Desta, benci dengan semua ini!

Tapi dia tidak pernah memikirkan, semua yang terjadi saat ini, itu akibat dari perbuatannya sendiri.

“Sudah, cukup sampai di sini saja.”

Melihat Berto Ji masih ingin memaksa dan menekan kepala Vina untuk bersujud padanya, Desta mengerutkan kening, berkata dengan dingin.

Tiba-tiba Vina mengangkat kepala, melototi Desta, sambil tertawa keras mengatakan: “Desta, apakah kamu pikir dengan begini aku sudah akan berterima kasih padamu? Seumur hidup aku tidak akan memaafkanmu, jadi hantu aku juga tidak akan melepaskanmu!”

Begitu kata-kata terlontarkan, dia sekuat tenaga melepaskan diri dari kendali Berto, menggila lari ke arah Desta!

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu