Mendadak Kaya Raya - Bab 153 Tidak Akan Membiarkan Kamu Mencetak Gol

“Harga primer jatuh tidak masalah, masalahnya semua uang harus dikembalikan, tetapi generasi kedua yang kaya dan berkuasa dari sekolah semuanya berpartisipasi, aku takut mereka mengira kita ingin bermain dengan mereka, setelah itu takutnya…..”

Kata berikutnya, Cepi tidak bisa melanjutkannya lagi.

Dalam benak Desta penuh dengan gerakan-gerakan yang memulihkan keadaaan, ini adalah pertama kalinya dia mengetahui bahwa teman sekamar ini membawa atribut pitman mereka sendiri.

Dia membentangkan tangannya, dengan tak berdaya berkata : “Saudaraku, kita telah berada di kamar yang sama selama beberapa tahun, aku bisa atau tidak bermain basket kalian masih tidak tahu kah? Bukankah membuka pasar itu tidak akan mendapat keuntungan?

“Betul!”

Cepi mengangguk, menerima dengan yakin: “Jadi beberapa dari kami membeli kekalahanmu.”

Phuu——

Sepasang mata Desta menjadi hitam, seperti hampir pingsan.

Siang hari setelah selesai makan, Desta menerima telepon dari Vero, ternyata mendengar berbagai versi yang beredar di sekolah, baru menelepon menanyakannya.

Desta menjelaskannya dengan sabar, tanpa diduga kelucuan itu membuat Vero tertawa terbahak-bahak, “ Kakak Desta, teman sekamar kamu benar-benar sangat menarik, benar-benar memukul orang saat sedang terjatuh.”

Desta mengangguk, bersiap untuk mempermainkan, tiba-tiba sebuah rencana muncul dibenaknya.

Dia diam-diam melirik kearah Rosimin mereka bertiga, tersenyum : “Vero, kamu ingin menghasilkan sedikit uang tidak?”

“Menghasilkan uang apa?” Vero bertanya penasaran.

Desta mengangkat bibirnya, membisikkan rencana yang ada dihatinya.

Setelah Vero mendengarkannya, tiba-tiba merasa itu luar biasa, dia berkata: “Kakak Desta, apakah kamu serius?”

“Benar, kamu ingin bermain sebentar tidak, lagipula aku sudah dipertaruhkan oleh ketiga penjebak itu, pertandingan setelah pulang sekolah itu tidak bisa diundur, karena sudah berpartisipasi, tentu harus mengambil sedikit bonus, menurut kamu iya tidak?”

Desta tersenyum, dalam hatinya memuji kecerdasan dirinya sendiri.

Vero berpikir sejenak, lalu berkata : “Baiklah, karena Kak Desta memiliki kepercayaan diri, aku pasti percaya padamu, aku segera melakukannya.”

Selesai berkata, keduanya mengobrol lebih banyak lagi, lalu menutup telepon.

Desta mengambil ponsel, mengklik pada postingan yang terkait tentang pertandingan basket dan dengan acak menonton beberapa, hampir semua komentar bersifat sepihak.

Apalagi dia sebagai menantu yang dipilih dengan terpaksa, reputasi di sekolah tidak lemah, ada banyak yang mengenalnya. Semua orang mengejeknya menantu rumahan, berdasarkan apa harus bertanding melawan wakil kapten tim bola basket, bukankah itu mempermalukan dirinya sendiri?

Dan taruhan dipasar itu, juga cenderung menunjukkan satu sisi, tidak ada yang bertaruh Desta menang, delapan puluh persen orang bertaruh untuk kemenangan Gumiwang .

Tentu saja ada beberapa yang berani mengambil risiko, ingin mencoba dari bersepeda berubah menjadi bermotor, baru disisi Desta sekedar bertaruh seratus dua ratus.

Kali ini membuat Rosimin dan Cepi beberapa orang menjadi tergesa-gesa, tidak ada yang bertaruh Desta menang, saat perhitungan dimulai, bukankah para bankir ingin mengambil uang dan membayarnya? Jika tidak mereka tidak memiliki uang untuk membayar kepada mereka yang menang.

Desta malas mengurus mereka, siapa suruh mereka menjebak dia, sekarang mereka layak menerimanya.

Namun pada saat ini, Linka mengambil ponsel dan tiba-tiba berteriak, “Wow kalian lihat ini, ada yang bertaruh dua puluh juta untuk kemenangan Desta! Ya Tuhan, dari mana domba kecil gemuk ini melompat? "

Begitu Rosimin dan Cepi mendengarnya, segera pergi kesana melihat.

Cepi tertawa terbahak-bahak, “Astaga, ternyata masih ada orang yang bertaruh Desta menang, gila!”

“Apa yang kamu katakan?!”Rosimin dengan satu pukulan memukul kepala Cepi, dengan marah berkata : “ Desta juga adalah saudara kita, apakah kalian tidak mempercayainya sampai sebegitunya? Dari awal hingga akhir aku selalu berada disisi Desta, tetapi tanganku gemetar ketika aku bertaruh.”

“Desta kamu tenang saja, malam ini kami memenangkan uang pasti akan mentraktir kamu makan, kamu juga jangan terlalu bersedih, bagaimanapun kamu dan Miki tidak ada hubungan apa-apa, jika kalah yasudah, benarkan?”

Desta memutarkan matanya dengan marah, dia malas untuk mengurus bajingan ini.

Sangat cepat, sore hari kursus itu berakhir, tidak ada satupun orang yang pergi meninggalkan kelas untuk makan, sebaliknya pandangan mereka satupersatu dibarisan belakang tertuju pada Desta.

Desta juga tidak menyesuaikan diri, dia langsung bangkit berjalan menuju aula basket.

Orang-orang disepanjang jalan melihat Desta benar-benar pergi ke aula basket, tertawa terbahak-bahak.

“Benar-benar tidak menyangka bocah itu berani pergi, juga tidak tahu apa yang dipikirkan dalam otaknya.”

Semua orang tidak merasa Desta bisa menang dari Gumiwang, selama beberapa tahun di universitas, setiap kelas pendidikan jasmani, pada dasarnya Desta selalu mengambil kesempatan untuk menerima pengiriman pesanan makanan, tidak pernah melihat dia bermain bola basket, bagaimana bisa dia menjadi lawan Gumiwang wakil kapten tim basket ?

Saat Desta tiba di aula, aula sudah penuh dengan siswa-siswi yang datang untuk melihat keramaian.

Vina dan Andre terlihat diantara mereka, kali ini keluarga Chen dan keluarga Guo bekerja sama, baik Vina dan Andre keduanya mendapatkan manfaat yang tidak sedikit, keduanya melihat Desta muncul, senyuman mengejek muncul disudut bibir mereka.

“Benar-benar tidak menyangka sampah itu, memiliki nyali untuk muncul.” Vina berekspresi jijik, berkata dengan dingin.

“Dia muncul bukankah lebih bagus, setelah dia kalah tanding, kita bisa mendapatkan sejumlah uang, sangat nyaman.”Andre tertawa kecil, telapak tangannya menyentuh pinggang Vina dengan lembut.

Vina menatapnya dengan lemah, mengerutkan bibir berkata: “Tidak tahu sibodoh mana yang bertaruh untuk kemenangan bocah ini, masih bertaruh dua puluh juta, bukankah ini mengirimkan kita uang?”

Memikirkan ini, senyum di sudut mulut kedua orang itu bahkan lebih puas.

Di lapangan bola basket, Gumiwang telah mengganti seragam bolanya dan menunggu di sana. Ketika dia melihat Desta mengenakan pakaian kasual lama, dia langsung mengerutkan kening, "Apakah kamu sudah siap bertanding denganku dengan penampilan seperti ini?”

“Hanya bermain bola basket saja, kenapa harus sangat merepotkan? Desta melirik dirinya sendiri, dan merasa tidak ada yang salah dengan itu.

Gumiwang masih mengerutkan kening, dengan suara yang dalam berkata: “Desta, kamu harus pastikan dengan jelas, pertandingan ini adalah untuk memutuskan kepemilikan Miki, jika nanti kamu kalah, jangan menyangkal!

Desta menghela nafas, berkata: “Kamu ini sedikit bertele-tele, ingin bertanding maka cepatlah, aku masih harus bergegas pulang ke rumah untuk makan, sedangkan Miki milik siapa, apa masalahnya denganku, aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa.”

Mendengar perkataan itu, Gumiwang hanya mendengus, tidak berdebat lagi.

Sebenarnya dia bisa melihat, dari sisi mana pun Desta terhadap Miki tidak ada perasaan sama sekali, tetapi Miki terhadap Desta, ada sedikit maksud.

Jadi dia tidak menyesal, tujuan dari pertandingan ini, hanya untuk berada dibidang keahliannya, menghancurkan Desta dalam semua aspek, menginjak-injak Desta dengan kejam dikakinya. Dia percaya disaat itu, Miki pasti akan terkesan dengan kekuatannya, secara alami akan mengerti siapa yang harus dipilih.

“Baik, kalau begitu cepat buat keputusan!”

Gumiwang mengambil bola yang dilemparkan wasit, dengan dingin berkata: “Saat ini kita bertanding adalah 1 VS 1,peraturannya sangat sederhana, kedua belah pihak bergantian menyerang dan bertahan tiga kali, siapa yang mencetak gol terbanyak, dia yang akan menang, jika jumlah gol yang dicetak sama, maka pertandingan terus berlanjut, hingga pertandingan dimenangkan.”

“Tidak masalah.” Desta menganggukkan kepala.

“Tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu mencetak satu pun gol. “Tiba-tiba, Gumiwang mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum dingin, dengan nada yang ceria.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu