Mendadak Kaya Raya - Bab 0316 : Berjalan-jalan

Desta melihat adegan ini dari tempat jauh, dalam hatinya terus merinding untuk beberapa orang ini.

Bagaimanapun Yuna telah lama membatasi diri dengan hubungan dunia luar, sehingga sama sekali tidak mengerti dengan sosial hukum ini.

Saat ini beberapa lelaki tersebut malah mengerumuni dirinya dan bertatapan mesum, meskipun mereka mengatakan bahasa yang tidak dimengerti dirinya, namun kesannya menjijikkan, apabila memancing amarah Yuna, bisa jadi gadis ini akan membunuh orang !

“Ei Ei, kalian minggir semua, semuanya minggir !”

Desta buru-buru menghampiri, lalu mendorong sana sini untuk meluangkan jalan, “Jangan menghalang pacarku, buat apa kalian !”

Demi menyelamatkan manusia sampah yang tidak tahu diri, Desta hanya bisa mengorbankan diri sendiri dan menyamar sebagai pacar Yuna.

Akan tetapi, beberapa manusia sampah ini tidak ada kesadaran demikian.

Dontiago langsung menarik kerah baju Desta dan berkata dengan reaksi galak :”Budak kecil, mau merebut orang ya, kamu mana pantas menjadi pacar nona cantik ini, jangan lupa mengaca tampang diri sendiri !”

Setelah itu langsung mendorong Desta dengan kuat.

“Dasar, suruh aku mengaca diri ? Kamu tidak mengaca kepalamu yang sudah botak ya, usiamu bahkan sudah hampir menginjak kuburan, dengan tampang seperti ini saja sudah berani menggoda wanita, kamu sendiri sudah pantas ya ? !”

Desta sama sekali bukan pengecut apabila berantem, dia selalu bisa menekan kelemahan Santiago dengan tepat.

Wajah Santiago menjadi merah karena amarah, pada saat Santiago melayang tangan dan ingin memukul Desta, Desta hanya menjentik jarinya dengan ringan, sebuah kekuatan yang tidak terlihat langsung terjatuh pada belakang lutut pria gemuk barusan.

Saat ini pria gemuk tersebut sedang tersenyum ria untuk menyaksikan drama, jelasnya sedang menanti kesempatan untuk terima bersih semuanya, namun tiba-tiba lututnya menjadi lemas dan terjatuh ke depan.

Dengan demikian, tangan Santiago terjatuh tepat pada wajah pria gemuk tersebut.

“Ao ! Dasar, bahkan kamu juga berani memukul aku ? !”

Pria gemuk melotot dan membentak pada Santiago.

Santiago juga emosional, setelah itu dia menunjuk wajah pria gemuk dan mulai memakinya, pertikaian mereka langsung meledak, ujung-ujungnya mereka berdua berkelahi bersamaan.

Desta terus menjentik jari dan menyebarkan berbagai kekuatan, orang di sekeliling mereka yang pernah mengganggu Yuna langsung ikut terlibat ke dalam peperangan kacau balau ini, sementara dirinya juga mengambil kesempatan ini untuk menarik tangan Yuna yang lembut, lalu berlarian ke luar hotel.

“Huh…akhirnya terlepas juga !”

Desta menghapus keringat di dahi, lalu tersenyum dan berkata.

Setelah menoleh kepalanya, malah menyadari Yuna yang sedang menatap dirinya, “Wajahku ada sesuatu ?”

Desta terbengong sejenak, lalu menunjuk wajah sendiri dan bertanya.

Wajah Yuna merona merah, lalu buru-buru mengalihkan tatapannya dan berkata dengan datar :”Tidak ada, barusan terima kasih.”

Terima kasih ini tentu saja tertuju pada pertolongan Desta pada barusan, meskipun orang lainnya tidak dapat menyadari gerakan Desta, namun dirinya yang sebagai Petarung sudah melihat dengan jelas.

Desta tertawa sekilas, lalu menggaruk kepala dan berkata :”Ini memang kewajibanku, kamu adalah adik junior aku, aku sudah berjanji kepada gurumu kalau aku akan menjagamu dengan sebaik mungkin, ayo, kita jalan-jalan dulu, besok baru berkunjung ke keluarga Fang.”

Yuna mengangguk ringan, lalu menjawabnya dengan tatapan lembut.

Desta yang tidak peka ini sama sekali tidak menyadarinya, saat ini Yuna tidak menampakkan kesan dingin dan menjauh kepada dirinya lagi seperti saat pertama kalinya bertemu.

Mereka berdua naik taksi dan pergi ke jalan pembelanjaan pada pertengahan kota, meskipun dikatakan sebagai jalan pembelanjaan, namun bukan hanya sekedar terdiri dari satu baris jalan saja, malahan memadukan berbagai jalan besar dan membentuk sebuah kawasan pembelanjaan.

Selain merangkup pusat pembelanjaan, tentu saja juga dilengkapi dengan makanan ciri khas beserta hiburan.

Desta mempertimbangkan kalau Yuna jarang sekali keluar dari tempat tinggalnya, sehingga bersiap-siap melayani dirinya berdasarkan prosedur normal.

Dia mencari sebuah restoran terkenal yang berada di kota Yunhai, bermaksud membawa gadis ini mencoba makanan ciri khas kota Yunhai untuk terlebih dahulu.

Restoran ini sangat terkenal di kota Yunhai, apalagi harganya juga sangat terjangkau.

Pada saat Desta masih menjadi menantu murahan di keluarga Chen, dia sering berkunjung ke tempat ini bersama beberapa teman asrama.

Apabila diingat kembali, beberapa waktu ini dia hanya sibuk dalam mengurus pekerjaan perusahaan dan mengatasi segala strategi licik, sehingga sudah lama sekali tidak menghubungi beberapa teman asrama itu, tidak tahu juga bagaimana kabar mereka.

“Kakek Dong, nenek Dong, aku sudah datang !”

Setelah tiba di depan pintu restoran, Desta menyapa dengan nada akrab.

Suami istri yang sedang sibuk di dalam dapur langsung mengangkat kepala setelah mendengar suara tersebut, ketika melihat kedatangan Desta, wajahnya langsung menebar senyuman tulus.

“Desta, bawa pacarmu makan di sini ya !”

Pemilik restoran adalah seorang kakek tua yang sangat semangat, nenek tua yang sedang membantunya juga mengangkat kepala dan menatap Desta, lalu tersenyum senang dan menyapanya.

Desta tersenyum canggung, awalnya dia ingin mengelak identitas Yuna, namun sepertinya masalah ini akan menjadi semakin kacau apabila terus menjelaskannya, sehingga dia hanya bisa tertawa terbahak-bahak untuk melewati percakapan ini.

“Kakek, mau dua porsi stinky tofu, lalu empat porsi nasi lemak !”

Desta memilih sebuah tempat duduk di sudut ruangan, lalu menjerit dengan nada nyaring.

Desta sering memesan beberapa menu tersebut, pada saat itu dia bekerja dengan susah payah, namun semua tabungan dirinya telah digunakan untuk menyanjung Vina Chen, sehingga dia tidak ada berkesempatan untuk mencoba makanan lezat lainnya, akhirnya hanya bisa berkunjung ke restoran kecil ini untuk mengenyangkan perut sendiri.

Lama kelamaan, tentu saja akan menjadi akrab dan dekat dengan pemilik restoran ini.

“Baik, tunggu sebentar !”

Kakek tua mulai bekerja setelah menjawabnya.

Desta menepuk kepala sendiri, lalu buru-buru berkata kepada Yuna yang duduk di sampingnya :”Aduh, lihatlah otakku ini, malah lupa tanya apa yang mau kamu makan, bagaimana kalau kamu tidak cocok dengan makanan pesananku ?”

Yuna mengerut bibir merah dan menampakkan senyuman tipis, “Tidak masalah, aku boleh mencoba, dulu di tempatku hanya boleh menyantap makanan yang sesuai dengan aturan guru, dikarenakan kami adalah seorang dokter, seandainya bahkan dokter saja tidak sanggup mengendalikan mulut sendiri, bagaimana bisa menasihati orang lain lagi ?”

Setelah mendengar demikian, Desta merasa sedikit kasihan terhadap Yuna dan beberapa abang seniornya.

Namun setelah berpikir kembali, setiap orang memiliki situasi hidup yang berbeda, meskipun Yuna dan para seniornya tidak dapat menikmati gaya hidup luar yang gampang, namun mereka tetap saja bisa bertempat tinggal di dalam pegunungan indah idaman manusia biasanya.

Tempat tinggal indah yang bagaikan surga itu sangat didambakan oleh masyarakat sosial ini.

Seandainya memungkinkan, setelah dirinya menjadi tua, dia juga berharap bisa membawa Vero Chen dan Citra tinggal di tempat seperti itu untuk menikmati sisa hidupnya.

Setelah berpikir mengenai hal ini, Desta tidak bisa menahan senyuman di wajahnya lagi.

Yuna terus menatap Desta pada barusan, ketika ingin bertanya apa yang disenyumkan oleh Desta, tiba-tiba ada beberapa preman yang masuk ke dalam restoran.

Mereka mengenakan jaket jeans, hidungnya mengenakan sebuah anting, sikap kumpulan preman ini sangat arogan, reaksi wajahnya juga menampakkan keganasan.

Setelah melihat kedatangan mereka, beberapa tamu yang sedang menyantap makanan langsung meninggalkan uang bayaran dan pergi meninggalkan restoran.

Suami istri pemilik restoran juga menjadi panik, mereka berdiri di tempat dengan tegang dan ketakutan,

“Kakek tua, bukannya sebelumnya sudah memperingatkan ya, kalau kalian tidak bisa membayar biaya keamanan, jangan pernah mau membuka restoran di sini, kelihatannya telingamu tidak tuli juga, apakah sengaja mengabaikan kata-kata aku ya ?”

Salah seorang pimpinan preman sedang mengambil daging ayam dengan sumpit, setelah itu sambil mengancam dan sambil berkata.

Kakek Dong hanya tersenyum palsu, pada saat ingin menjawab sesuatu, preman tersebut langsung menampar kuat pada wajahnya, kakek Dong juga jatuh tergeletak di lantai karena tamparan tersebut !

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu