Mendadak Kaya Raya - Bab 168 Pembalasan Madog

Di sisi lain, Desta pergi ke samping jalan dan naik taksi, begitu dia naik mobil, dia menemukan sopir memakai masker hitam di wajahnya.

"Mau pergi kemana?" Sopir itu tidak menoleh ke belakang, hanya bertanya dengan dingin.

Mata Desta sedikit menyipit dan berkata, "Pergi ke Eling Bening, Tuan, apakah harga sesuai dengan meteran?"

“Tentu saja sesuai meteran.”

Sopir taksi masih dalam nada acuh tak acuh, lalu menyetel harga didalam mesin meteran dan menyalakan mobil, namun, dia tidak menyadari bahwa mulut Desta telah mengangkat senyum dingin.

Pada awalnya, taksi masih mengemudi ke arah Eling Bening, tetapi di tengah perjalanan, taksi tiba-tiba berbelok ke jalan Ringroad express dan melaju langsung ke pinggiran Distrik Sanbaku.

Desta memandang ke luar jendela dan pura-pura bertanya, "Ini tempat apa? Ini bukan jalan menuju ke Eling Bening, kan?"

"Huh, masih ingin pergi ke Eling Bening, pergi saja di kehidupan berikutnya."

Sopir taksi melepaskan masker dari wajahnya, menampakkan wajah yang dipenuhi janggut, mata dinginnya jatuh pada Desta melalui kaca spion.

Desta berpura-pura cemas, dia meraih gagang pintu dengan buru-buru dan berkata, "Siapa kamu? Ke mana kamu ingin membawaku?"

"Huh, kamu akan tahu ketika sampai nanti, sekarang kamu sebaiknya duduk diam, atau jangan salahkan aku bersikap kasar!" mulut berjenggot itu mendengus dingin dan menepuk-nepuk tonjolan di pinggang, jelas bahwa dia membawa bocah yang benar.

Pada saat ini, di sebuah pabrik di pinggiran kota.

Madog, bersama dengan sekelompok lelakinya sedang menunggu di pabrik, setelah dikalahkan di Grup Diamond Blink hari ini, semakin dia berpikir, semakin tidak senang dia.

Mengapa Desta juga kebetulan ada di sana, dan Ashar, memiliki sikap yang jelas sebelumnya, tiba-tiba berubah menjadi bersikeras untuk tidak memberinya izin bertindak sebagai agen obat di pasar bagian barat, atau jangan-jangan ini semua tindakan Desta yang sengaja ingin menghambatnya?

Memikirkan kemungkinan ini, Madog sangat membenci Desta.

Kebetulan keluarga Chen juga memintanya untuk menghabiskan bocah ini, lebih menjalani rencananya sebagaimana mestinya, maka dia akan menghabisinya hari ini, siapa tahu dia bisa tinggal bersama dengan Vina malam ini, saat memikirkan tubuh mempesona Vina, Madog merasa sedikit panas di bagian bawah perutnya.

Tidak lama, terdengar suara sirene di luar pabrik.

Madog berdiri dan menghadapi kerumunan: "Semuanya ikut keluar dan melihat."

Kerumunan mengikuti, dan berjalan ke luar pabrik, melihat taksi datang dari tidak jauh, dan terus berhenti di depan pabrik dengan stabil.

Madog tertawa dan memimpin dalam menyambutnya, "Anak buahku, kamu telah melakukan pekerjaan dengan baik, bisa menangkap bocah itu begitu cepat, bagus, aku benar-benar tidak salah melihat orang!"

Dia berjalan ke samping mobil, begitu dia membuka pintu, sebuah pistol hitam keluar dari balik pintu dan mendarat dengan tenang di dahinya.

Pada saat itu, Madog berdiri dengan keringat sekujur tubuhnya, dan krisis kehidupan dan kematian memancar keluar dari hatinya, membuatnya membeku di tempat.

Dia mendongak dan menemukan bahwa pria dengan pistol di kepalanya adalah Desta! Dan sopir berjanggut itu, sudah lama dipukul pingsan oleh Desta, dan menaruhnya di tempat duduk depan.

"Mengapa bisa begini?" Madog sangat terkejut.

Pria berjanggut ini adalah preman yang dia sewa khusus dari perbatasan provinsi Nanyun, dikatakan bahwa tangannya tak terkalah dengan noda darah, jadi Madog berpikir bahwa mengirimnya keluar pasti akan menangkap Desta kembali tanpa gagal.

Siapa yang bisa sangka bahwa dia malah ditundukkan oleh Desta.

"Bos Madog, seberapa besar kamu merindukanku, sampai dengan tidak sabar mencari seseorag untuk datang kepadaku?" Desta berkata sambil tersenyum.

Raut wajah Madog tampak jelek dan berkata dengan senyum kaku, "Saudara Chu, kamu salah paham, aku hanya mengundang kamu kemari untuk minum teh, tidak ada arti lain."

“Kamu mengundang orang datang ke pabrik yang tidak berguna ini untuk minum teh?” Desta menatapnya dengan tatapan bodoh, senyumnya penuh sinis.

Madog menggertakkan gigi, langsung menunjukkan tangannya dan berkata: "Sudah lah, aku terlalu malas untuk berakting denganmu, aku memang ingin berurusan dengan kamu dan meminta seseorang untuk membawamu ke sini, jangan berpikir kamu bisa lakukan sesuatu padaku hanya dengan pistol itu, apakah kamu berani menembak? "

“Bagaimana kamu tahu bahwa aku tidak berani?” tatapan Desta dingin, dan pistolnya menuju ke depan.

Madog terkejut, tetapi masih berkata dengan suara keras: "Bahkan jika kamu berani menembak, aku yang memberikan pistol ini kepadanya, hanya ada tujuh peluru di dalamnya, tetapi aku punya puluhan anak buah, kamu yakin bisa membunuh kami semua?"

"Pada saat peluru habis, itu adalah waktu kematianmu!"

Selesai mengatakan ini, Madog segera memiliki rasa percaya diri, juga tidak menunduk lagi, malah menatap dan tersenyum dingin pada Desta.

Desta tertawa dan menggelengkan kepalanya: "Dengan otakmu yang seperti ini masih bisa menjadi bos orang? Kamu benar, peluru didalam piston ini tidak cukup untuk mengalahkan kalian semua, tapi bagaimana kamu tahu bahwa aku sendirian?"

Pada saat suara itu jatuh, segerombolan sosok tiba-tiba muncul di rerumputan di sekitar pabrik yang ditinggalkan ini, hanya dalam beberapa menit saja, seluruh pabrik dikepung, dilihat sekilas, ada ratusan orang yang datang.

Pemimpinnya adalah Gayus Jiang, pemimpin di Distrik Sanbaku!

Ketika Madog melihat Gayus Jiang, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah, selama waktu ini, dia memang ingin melawan Gayus Jiang, tetapi semua itu hanya dilakukan secara diam-diam.

Sebelum bala bantuan yang dikirim oleh beberapa pasukan, dia sama sekali bukan lawan Gayus Jiang, jika dia bertemu Gayus Jiang saat ini, maka itu pasti akan menjadi akhir hidupnya.

“Bos……bos Jiang?!” Madog menelan ludah dan berkata sambil tersenyum kaku.

Dengan senyum di wajahnya, Gayus Jiang maju ke depan dan berkata, "Madog, aku mendengar bahwa selama periode ini kamu telah meminta bantuan, dan mencoba berurusan dengan aku?"

“Tidak, tidak ada hal seperti itu.”

Kekuatannya tidak sebagus Gayus Jiang, jadi harus menundukkan kepalanya, Madog yang saat ini tidak seangkuh tadi ketika sedang menghadapi Desta.

Karena dia tahu bahwa Desta hanyalah seorang siswa, bahkan jika dia diberi pistol, dia tidak akan berani menggunakannya, namun, Gayus Jiang berbeda, dia adalah sosok legendaris yang telah berjuang selangkah demi selangkah hingga sampai titik ini.

Noda darah yang ada di tangannya pasti tidak sedikit, jika dia benar-benar menyadari bahwa dirinya inign menentang, maka dia pasti akan mati hari ini.

Gayus Jiang hanya mendengus dingin dan tidak mengindahkan kata-kata Madog.

ketika dia datang ke depan Desta, tiba-tiba membungkuk dan dengan hormat berkata, "Gayus Jiang, telah bertemu dengan Tuan Chu."

Begitu kata-kata itu keluar, Madog dan anak buahnya menunjukkan ekspresi aneh.

Apa …… ada apa ini?

Gayus Jiang, raja judi, harus memanggil pemuda ini Tuan Chu dengan hormat?! Bukankah dia hanya menantu yang telah diusir dari keluarganya?

"Bos Jiang telah bekerja keras."

Ketika Madog dan yang lainnya terkejut, Desta melemparkan senjatanya ke depan dan berkata sambil tersenyum.

Gayus Jiang mengambil pistol itu, membongkar semuanya menjadi setumpuk puing-puing dengan gerakan yg mahir dan melemparkannya ke tanah, dia berkata, "Ini memang kewajibanku, dan jika Tuan Chu tidak mengingatkan aku, aku tidak tahu bahwa Madog sedang berusaha ingin bertentangan denganku, benar-benar sangat berkemampuan!"

"Jika bukan karena aku mengasihani dia pada saat itu, aku sudah menghancurkannya sejak dulu, bagaimana aku bisa memberinya kesempatan untuk berkeliling sampai hari ini? Sekarang masih berani menyatukan orang luar untuk berurusan denganku, benar-benar tidak tahu apa itu hidup dan mati !"

"Kemarilah, tangkap Madog dan beri dia pelajaran yang tidak terlupakan!"

Gayus Jiang melambai ke belakangnya dan berkata dengan dingin.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu