Mendadak Kaya Raya - Bab 364 Mengaktifkan Plug-In

“Desta, kamu!”

Kirito membelalak, menatap Desta dengan tidak percaya.

Dia tidak paham dari mana asal keyakinan Desta mengira bisa menangkal tiga jurus dari Tetua Desa. Awalnya dia ingin membujuk Desta untuk jangan gegabah, tetapi Desta mendadak menoleh dan berkedip kepadanya.

Melihat ketenangan dan kepercayaan diri dalam mata Desta, Kirito hanya bisa menahan rasa tidak tenang dalam hatinya.

“Karena kamu sudah bersiap, maka aku akan beraksi!”

Kegirangan melintas dalam mata Tetua Desa, dia berpikir dalam hati, dia tidak bisa menyentuh Kirito, tetapi bukankah enteng sekali untuk membereskan Desta?

Desta juga tidak berani terlalu besar hati, dia memasang langkah kuda-kuda dengan mapan, tenaga dalam di sekujur tubuhnya digerakkan secara maksimal dan dia menunggu kedatangan serangan Tetua Desa.

Pria tua itu melirik santai kepada Desta, tatapan matanya penuh dengan remeh. Dia mengarahkan serangkai tenaga dalam ke ujung jarinya, dengan kilat badannya tiba di depan Desta, ujung jarinya menusuk keras ke tempat jantung Desta berada.

“Ppff!”

Desta mendongak dan menyemburkan seonggok darah, badannya terbang ke belakang bagaikan layangan yang putus talinya, lalu menghantam keras pada sebatang pohon selebar satu orang yang tidak jauh darinya. Ledakan kekuatan yang besar itu, bahkan batang pohon pun tidak sanggup menahan kekuatan itu dan patah di bagian pinggangnya.

“Desta!”

Kirito berteriak memanggil dan bergegas maju memeriksa kondisi Desta.

Tidak jauh dari mereka, Tetua Desa melihat adegan ini dan mengernyit kebingungan. Dia hanya dengan santai menggerakkan sebagian tenaga dalamnya barusan, ternyata begitu kuat, tidak hanya menerbangkan orang, juga mematahkan sebatang pohon.

Apakah kekuatannya meningkat lagi dalam periode waktu terakhir ini?

“Uhuk, uhuk, aku tidak apa-apa!” Desta merangkak keluar dari tumpukan kayu dan berkata dengan wajah pucat.

“Dua jurus selanjutnya biarkan aku saja,” kata Kirito terharu melihat tampang Desta yang lemah.

Tak disangka Desta melambaikan tangan dan berkata, “Bantu aku berdiri, aku masih bisa menahan satu jurus lagi!”

Sambil berkata, dia berdiri terhuyung dari tanah dan berjalan ke depan Tetua Desa.

“Ehn, tak disangka kamu sedikit berkemampuan juga, begini pun masih tidak mati?” ujar Tetua Desa dengan dingin, sambil menatap wajah Desta yang pucat tak berdarah.

“Apa yang kamu pikirkan?”

Desta menggerakkan bibirnya, “Di atas kuburanmu tumbuh rumput pun aku tidak akan mati, siapa yang akan membakar uang kertas untukmu jika aku mati. Ada waktu untuk omong kosong, lebih baik cepat keluarkan jurus, bertele-tele seperti wanita saja.”

“Dasar anak congkak, cari mati!”

Tetua Desa berseru, lalu melontarkan tinjuan!

Tinjuan ini, dia menggunakan tenaga dalam dua kali lipat dari yang dia keluarkan untuk jurus pertama, dia ingin mengakhiri Desta dengan satu serangan, semuanya pun beres.

Tentu saja Desta tidak akan sanggup menangkal serangan ini, badannya sekali lagi terbang ke belakang, menabrak patah dua batang pohon selebar satu orang berturut-turut. Dia terbaring di antara serpihan kayu sambil berbatuk darah.

“Desta!”

Kirito berteriak sekali lagi dan bergegas maju memeriksa keadaan.

Pria tua itu pun mengernyit lagi, dalam hatinya kagum akan kekuatan dirinya yang meningkat banyak. Meskipun tinjuan ini menggunakan beberapa poin tenaganya, tetapi jika ingin menerbangkan seorang petarung dan menabrak patah dua batang pohon, dia pasti tidak akan bisa melakukannya di masa lampau. Namun sekarang, dia berhasil melakukannya dengan begitu mudah, kelihatannya kematian Gladia kali ini, membuatnya berhasil menerobos tingkatan dalam amarah.

Sementara di sisi lain, Kirito sedang bersiap untuk mengatakan bahwa dia akan menangkal jurus ketiga.

Tak disangka Desta sendiri berdiri terhuyung, “Tidak masalah, cepat bantu aku berdiri, aku masih bisa menangkal satu jurus lagi.”

“Eh, bukankah kamu sudah berdiri?” tanya Kirito dengan wajah kebingungan.

Desta kaget, dia segera duduk terjatuh ke tanah, lalu mengulurkan tangannya kepada Kirito, mengisyaratkan dia untuk memapahnya.

Dalam hati Kirito sangat heran, setelah mengamati dengan cermat, barulah dia menyadari bahwa meskipun wajah Desta pucat dan napasnya lemah, tetapi tatapan matanya tetap cerah bersemangat, sama sekali tidak seperti tampang terluka.

Ini bagaimana mungkin?

Kedua jurus Tetua Desa sama sekali tidak ditahan, dirinya berdiri di tempat yang jauh, juga merasakan aliran tenaga dalam yang kuat itu, bagaimana bisa Desta tidak bermasalah?

Namun, melihat tampang Desta yang masih berpura-pura sangat kesusahan, dia pun menahan kebingungan dalam hatinya dan sekali lagi membantunya berdiri.

Kemudian, Desta berjalan tertatih-tatih ke depan Tetua Desa, “Ayo, cepat keluarkan jurus ketiga!”

Kali ini, Tetua Desa juga tertegun.

Melihat Desta yang wajahnya penuh dengan darah dan matanya yang hampir tidak bisa dibuka, dia berkata tidak percaya, “Kenapa kamu masih bisa berdiri?”

“Belumkah kamu makan?”

Desta berpikir sejenak, memberikan jawaban yang lebih relevan.

Mendengar perkataannya, Tetua Desa hampir melonjak karena marah. Dia berjalan selangkah, langsung muncul lubang besar di permukaan tanah di bawah kakinya dan aliran tenaga dalam yang kuat bergejolak di sekujur tubuhnya.

“Matilah kamu!”

Tetua Desa berseru, lalu melontarkan serangan dengan semua tenaga dalam dari tubuhnya!

‘Phooom!’

Sekali lagi Desta terbang ke belakang, kali ini lebih cepat, menghantam keras pada batu besar bagaikan sebuah bola meriam.

Hooom!

Terdengar suara ledakan, batu besar itu langsung hancur menjadi serbuk yang beterbangan dan menyebar luas ditiup oleh angin gunung.

Sementara itu, Desta terbaring di antara kepingan bebatuan, tak hentinya muntah darah.

Melihat adegan ini, Tetua Desa akhirnya mengangguk dengan puas dan sudut bibirnya membentuk senyuman. Kali ini, Desta pasti tidak bisa lari dari maut!

Namun detik berikutnya, ekspresi kaget muncul di wajahnya. Setelah berbaring sebentar di tanah, Desta sekali lagi berdiri terhuyung.

Kali ini, bahkan tidak perlu dibantu oleh Kirito!

“Apa yang terjadi?”

Tetua Desa tertegun, dia bukan orang bodoh, jurus pertama dan jurus kedua, Desta bisa menahannya, tetapi juga terluka parah, ini masuk akal.

Akan tetapi, dirinya sudah menggunakan segenap tenaga pada jurus ketiga, secara logika seharusnya Desta tidak ada kemungkinan untuk berdiri lagi. Namun, yang dia lihat saat ini, jangan-jangan adalah jiwa Desta?

“Uhuk, uhuk!”

Desta berbatuk keras, lalu melirik Tetua Desa sambil tersenyum dingin, “Tua bangka, perjanjian tiga jurus sudah lewat, sekarang kami sudah bisa pergi, benarkah?”

Kemudian, Desta bermain mata dengan Kirito yang masih terbengong. Kirito sadar dan bergegas maju bersiap untuk pergi bersama Desta.

Tetua Desa membelalak di tempat dan berkata sambil bergeleng, “Tidak mungkin, pasti tidak mungkin, lelaki itu pasti curang, keparat kecil itu pasti menggunakan trik rendahan!!”

Lalu, dia berteriak terhadap punggung Desta dan Kirito, “Keparat kecil, beraninya kamu mengelabui aku, tiga jurus tadi tidak dihitung!!”

“Matilah kamu!”

Dengan satu seruan, sosok Tetua Desa seketika menghilang di tempat, sebuah bayangan buram melintas, dia langsung muncul di belakang Desta dan mengarahkan tapaknya ke arah belakang jantung Desta!

Melihat adegan ini, Kirito membelalak. Tepat ketika dia bersiap untuk mendorong Desta dengan sekuat tenaga, Desta bergerak!

Phooom!

Terdengar suara menggelegar yang menusuk telinga.

Telapak Desta dan Tetua Desa saling bertemu, lengan mereka berdua bergetar kencang, tetapi tidak ada tanda-tanda mundur dari mereka.

Tetua Desa tak menyangka, Desta yang berbalik badan tergesa-gesa, bahkan bisa menangkal serangannya yang menggunakan segenap tenaga, sebenarnya ada apa dengan ini?

Keparat kecil ini bagaikan telah mengaktifkan plug-in!

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu