Mendadak Kaya Raya - Bab 207 Pota Chu Hadir

Hanya melihat sekelompok pengawal yang memiliki kekuatan sama luar biasanya, mendorong penjaga keamanan di depan pintu, lalu menerobos masuk dengan langkah cepat.

Paman Ding mengerutkan kening, tepat saat mau bicara, malah melihat sosok yang ada di belakang pengawal, spontan raut wajahnya berubah.

“Tuan muda ketiga!”

Dia berseru dengan suara rendah, pada saat bersamaan juga mengalihkan pandangan ke arah Desta, menemukan Desta juga sama menggunakan semacam tatapan ragu melihat sosok orang yang berjalan ke sini.

Orang yang datang adalah Pota, beserta asistennya Raijin.

Pesta malam ini, seingat Desta tidak mengundang Pota, kenapa dia datang sendiri tanpa diundang?

“Kakak kedua, sebuah pesta yang begitu meriah, bagaimana bisa tidak mengundangku?” Pota datang ke hadapan Desta, berkata sambil tersenyum menyipit.

Desta sedikit mengerutkan kening, selalu ada sebuah firasat buruk dalam hatinya, tapi tidak tahu datang dari mana perasaan seperti ini, dia tersenyum-senyum, berkata: “Hanya untuk mengumumkan identitas saja, tidak termasuk meriah, masih mengira kamu tidak tertarik.”

“Kata-kata kakak kedua ini terlalu menganggapku orang asing, sejak kecil kita tumbuh dewasa bersama, hubungan begitu baik, bagaimana bisa aku tidak peduli dengan masalahmu?”

Pota menepuk lengan Desta, kemudian tidak berbelit-belit, langsung membawa Raijin berjalan ke salah satu sisi.

Melihat Pota tidak melakukan hal lain, sebaliknya Desta malah merasa gelisah, tapi dia tidak menemukan alasan kenapa merasa gelisah, hanya bisa membiarkannya.

Dia melanjutkan pidatonya, sejak kecil tumbuh besar di keluarga Chu, ketika Desta benar-benar menunjukkan didikan moral dan kefasihan bicaranya, membuat Vero yang berada di bawah panggung menunjukkan ekspresi kaget.

Dia sudah terbiasa dengan Desta yang seperti kakak tetangga lembut, tiba-tiba melihat Desta yang begitu menyilaukan mata, spontan dia merasa ada semacam perasaan asing.

Tapi sangat cepat, dia langsung menyingkirkan semua pikiran aneh yang ada dalam otaknya, tidak peduli bagaimana Desta, perasaan di antara mereka, dari awal hingga akhir tidak akan berubah.

Setelah Desta selesai pidato, di dalam Genesis dalam sekejap dipenuhi tepuk tangan meriah.

Keluarga besar kelas satu dan dua di daerah Sanbaku, satu demi satu mulai memiliki pemikiran tak terbatas, bersiap-siap mencari kesempatan untuk menunjukkan wajahnya di hadapan Desta, lihat apakah ada kesempatan, mendapatkan sedikit keuntungan dari Desta.

Bagaimanapun Gedung Sky adalah perusahaan raksasa, pasti banyak pekerjaan dan proyek, hanya sembarangan ambil satu saja, maka mereka bisa tidak perlu menerima proyek lagi dalam sepanjang tahun.

Dan di salah satu sudut Genesis, Keluarga Qin, Keluarga Ludra dan beberapa keluarga besar lainnya di daerah Sanbaku, sedang berkumpul bersama, diam-diam meminum anggur merah.

Terhadap masalah Desta mengumumkan identitasnya, mereka tidak memiliki banyak harapan khusus, sebaliknya, ekspresi di wajah ada raut rumit.

Terutama kepala Keluarga Qin yang bernama Yusop kakek dari Nami.

Nami adalah cucu perempuan kesayangannya, tidak ada yang lain, kalau tidak, Nami juga tidak akan rusak karena dimanjakan olehnya, ketika bicara dan melakukan sesuatu sangat sombong dan arogan, sama sekali tidak peduli akibatnya.

Tapi sekarang, Nami mati kecelakaan karena Desta, Yusop demi menjaga harga diri Gedung Sky, tidak mencari masalah dengan Desta, tapi dalam hati tentu saja tidak bersedia banyak kontak dengannya.

Meskipun Keluarga Ludra tidak memiliki konflik dengan Desta, tapi beberapa hari ini, seorang kepala keluarga muda bernama Keinan dari keluarga seni bela diri yang sudah bekerja sama dengan Keluarga Ludra selama beberapa tahun, tampaknya telah dibunuh.

Dan sebelum itu, Keinan hanya memiliki konflik dengan Desta, Keluarga Remnan sedang memikirkan cara menyelidiki penyebab kematian Keinan, sebelum itu, tentu saja Keluarga Ludra tidak akan mudah melakukan kerja sama dengan Desta.

Bagaimanapun Keluarga Ludra dan Keluarga Remnan, sudah memiliki hubungan kerja sama selama beberapa tahun, bahkan setiap anggota Keluarga Remnan yang kuat dan menonjol, akan langsung datang ke Keluarga Ludra untuk menjabat sebagai Moderator, membantu mereka menyelesaikan beberapa masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh orang biasa.

Saat ini, sebuah suara yang lembut dan elegan, tiba-tiba terdengar dari samping kedua kepala keluarga.

Yusop dan Paul kepala Keluarga Ludra, perlahan mengarahkan pandangan ke samping, menemukan orang yang datang adalah Pota Chu, orang yang memanggil Desta sebagai kakak kedua.

“Tuan muda Chu ketiga, ada masalah apa?”

Dalam hati Yusop sedang kesal, tentu saja tidak akan bersikap baik terhadap orang bermarga Chu.

Sebaliknya, Paul lebih bersikap sopan, tapi tidak banyak niat untuk berteman, hanya sedikit menangkupkan kedua tangan di depan dada, anggap sebagai sapaan.

Pota juga tidak marah, dia melirik sejenak Desta yang sedang dikelilingi oleh perwakilan dari keluarga kelas satu dan kelas dua dan terus bersulang, dalam hati muncul cibiran.

“Kakak kedua sungguh terlalu muda, bahkan tidak bergaul dengan dua keluarga besar yang paling berkuasa dan berpengaruh dalam satu tempat ini, sebaliknya malah bergaul dengan orang yang lebih rendah itu, orang-orang itu selain mengharapkan dukunganmu, terhadap perkembanganmu di masa depan, bisa ada bantuan apa?!”

“Karena kamu tidak menghargainya, maka adikmu ini akan bantu melakukannya.”

Sudut bibir Pota sedikit terangkat, segera mengangkat gelasnya pada Paul, tersenyum pelan mengatakan: “Kepala Keluarga Ludra, aku memiliki sebuah berita menarik di sini, tidak tahu kamu tertarik apa tidak.”

“Aku tertarik, berita apa?”

Paul tidak menyangka, tujuan Pota kemari ternyata adalah dia, spontan menunjukkan ekspresi curiga.

“Berita yang berkaitan dengan tuan muda Remnan, Keinan.” Pota sama sekali tidak bertele-tele, langsung mengatakannya.

Ada kilatan cahaya dalam mata Paul, setelah merenung sedikit, lalu bersulang dengan Pota, berkata: “Tuan muda ketiga Chu katakan saja, kamu tahu berita apa tentang Keinan?”

“Tentu saja adalah, pembunuh yang telah membunuh Keinan, sebenarnya siapa……..” Sudut bibir Pota ada sedikit senyuman yang seperti iblis, berbicara dengan ekspresi datar.

Dan Desta yang sedang bersosialisasi dalam kerumunan orang, mendadak merasa ada hawa dingin yang menyerang dari belakang, dalam hati muncul firasat buruk.

Dia melihat-lihat di sekeliling, awalnya dua kepala keluarga dari Keluarga Qin dan Keluarga Ludra yang berdiri di sudut, sudah tidak terlihat, dan Pota juga tidak tahu sudah pergi ke tempat apa, hanya ada asistennya Raijin, masih berada di samping diam-diam makan kue, ngobrol santai dengan beberapa orang terkemuka.

Aneh sekali, Desta tidak bisa menahan diri merasa curiga, apa motif kedatangan Pota malam ini.

Karena masalah dia mengumumkan identitas, memiliki nilai perhatian bagi banyak keluarga besar di daerah Sanbaku, tapi bagi Pota sama-sama anak garis keturunan langsung keluarga Chu, ini bukanlah hal aneh.

Percaya dia bisa menaklukkan kurata yang ada di kota Yozuda, pasti juga sudah mengumumkan identitas, kalau tidak mana bisa semudah itu.

Tapi tidak peduli apa tujuan Pota, kepala Keluarga Qin dan kepala Keluarga Ludra sudah menghilang, dia masih berencana ingin mendamaikan konflik masa lalu antara dia dan kedua keluarga besar, tidak menyangka malah melewatkannya begitu saja.

Lalu ngobrol sebentar dengan beberapa perwakilan keluarga besar, Desta memberi isyarat pada Paman Ding agar membantunya melayani tamu, dia pergi ke sudut, mencari ketiga gadis yang sedang mengobrol.

“Tuan muda kedua, akhirnya sekarang sudah bisa memanggilmu secara terbuka.” Mingxi melihat Desta ke sini, segera berkata sambil tersenyum.

Desta sedikit tersenyum padanya, tidak banyak bicara, membuat Mingxi menunjukkan ekspresi wajah penuh kebencian.

“Kak Desta, sungguh tidak menyangka ternyata kamu adalah tuan muda Gedung Sky, pantas saja kamu selalu memiliki uang yang tidak pernah habis digunakan, harusnya kamu lebih awal katakan padaku, dulu aku juga tidak perlu begitu mengkhawatirkanmu.”

Vero memonyongkan bibir merah, ada sedikit kemarahan antara alis dan mata, berkata dengan suara lembut.

Desta menggosok rambutnya, sambil tersenyum berkata: “Terakhir kali aku memang ingin memberi tahumu, tapi hanya terganggu oleh hal tak terduga, apalagi masalah ini cepat atau lambat kamu juga akan tahu, aku juga tidak bermaksud pamer di depanmu.”

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu