Mendadak Kaya Raya - Bab 59 Benar-benar Sampah Rendahan

“Kakak Desta, kenapa kamu sampai berkeringat banyak begini?” tanya Vero heran. Ketika merasakan telapak tangan Desta yang jadi basah, dia mengira kalau Desta sedang tidak enak badan.

“Eh tidak apa-apa kok. Aku merasa gerah saja.” jawab Desta. Tepat di saat itu, Mingxi sudah melangkah dengan langkah besarnya berjalan ke depannya.

Mingxi juga melihat dengan jelas hubungan antara Desta dan Vero. Mereka berdua saling bergandengan tangan dan sangat mesrah. Matanya pun berputar lalu pada akhirnya memunculkan lengkungan dalam yang pahit di sudut bibirnya.

“Kebetulan sekali ya, Desta, kamu sedang menemani pacarmu jalan-jalan dan belanja ya?” tanya Mingxi tersenyum sambil merapikan rambut yang begitu lembut dan indah ke belakang telinganya.

“Iya benar. Aku kenalkan ya, ini Vero tunanganku. Ini Mingxi temanku dulu.”

Desta berdiri di antara keduanya. Setelah dia selesai bicara, Vero menggenggam telapak tangan Desta dan berbisik dengan suara sekecil nyamuk, “Kita berdua belum bertunangan.”

Desta berpura-pura tidak mendengarnya. Dia mengatakan ini memang sengaja untuk diperdengarkan untuk Vero dan Mingxi, mengisyaratkan kalau kedepannya hat-hati kalau bicara jangan bicara ceplas-ceplos. Dia sekarang sudah bukan jomblo lagi. Kalau terlalu dekat atau intim dalam hubungan lawan jenis maka bisa membuat Vero tidak nyaman.

Desta memikirkan semuanya dengan sangat matang. Mingxi yang begitu anggun dan pandai itu juga tidak mungkin tidak mengerti maksud dari ucapan Desta. Dia tidak ingin membongkar rahasia Desta saat itu, dia tersenyum menoleh memandangi Vero, “Memang lebih enak dilihat daripada kakaknya. Semangat ya, aku menunggu jamuan pernikahan kalian.”

“Pasti kok. Oh iya, apa yang sedang kamu lakukan disini?” tanya Desta.

“Aku baru saja sedang membicarakan bisnis. Aku berencana masuk ke World Trade Center secara menyeluruh dan membuka lebih dari 50% tempat untuk toko di lantai sepuluh. Apa kamu ini sedang berencana membawa tunanganmu untuk pergi belanja?"

“Em, aku belum pernah keluar belanja sendirian dengan Vero. Hari ini kebetulan sekali bisa menemaninya.” Jawab Desta sambil mengangguk.

“Bagus kebetulan sekali. Pergilah berbelanja ke toko di lantai sepuluh. Aku akan menggratiskan semuanya kepadamu.” Kata Mingxi sambil tersenyum dan mengeluarkan sebuah kartu emas dari tasnya lalu memberikannya kepada Desta.

“Kalau begitu aku terima kebaikanmu ini ya.” Desta tersenyum sambil menerima kartu itu.

Mingxi adalah bawahannya. Melakukan hal semacam mencoba mendekatkan hubungan relasi seperti ini sudah seharusnya. Desta juga tidak merasa tidak enak ataupun marah. Selama satu ucapan dari Desta, Tim manajemen yang dikelola oleh Mingxi dapat memperoleh sumber daya manusia yang tak terhitung jumlahnya dari Gedung Sky. Mingxi juga senang sekali berinvestasi dalam penyamaran ini.

"Aku pergi dulu. Kalau ada waktu luang, aku akan mentraktir kalian makan.” Mingxi mengedipkan matanya yang besar khusus untuk menyapa Vero.

Setelah Mingxi pergi, Vero berjalan ke depan menghadap Desta lalu dia membelalakkan matanya ke arah kartu emas yang ada di tangan Desta, “Kakak Desta, apa benar-benar bisa gratis semua?”

“Pasti bisalah. Tapi kita tidak perlu sampai belanja dengan gratis. Habis berapa belanjanya ya bayar seharusnya saja. Ayo kita naik ke lantai sepuluh untuk belanja.” Desta menggandeng Vero lalu mereka berdua naik lift yang bisa memandangi pemandangan di luar menuju lantai sepuluh.

“Eh, apa orang itu adalah Janice? Dari belakang kelihatannya mirip sekali, ayo kita lihat?”

Baru tiba mereka berdua di lantai sepuuluh, Vero baru saja berjalan keluar dari lift, dia melihat seorang wanita dan seorang pria keluar dari sebuah toko. Wanita itu merangkul lengan pria itu sepertinya mereka berdua adalah pasangan.

“Janice?” Vero mencoba memanggilnya dari belakang lalu pada akhirnya wanita di depannya itu menoleh, begitu menoleh Vero pun tersenyum ternyata benar-benar Janice? Ternyata dia sudah pacaran? Bahkan aku sahabat baik sendiri tidak diberitahu, misterius sekali sih.

“Vero? Desta? Kalian juga di sini?” Janice terkejut ketika melihat Desta dan Vero bergandengan tangan. Dia pun langsung mengerutkan kening.

“Oh bagus ya Janice. Kamu sudah pacaran tapi tidak memberitahuku.” Kata Vero sedikit jengkel.

“Bukan....aku dan Frodo Jiang barusan memastikan hubungan kami ini. Ini baru pertama kalinya keluar bersama. Ya kamu itulah, kamu kenapa bisa bersama dan pacaran dengannya? Dia bukannya suami kakakmu ya?” kata Janice berbisik kepada Vero.

“Aku kan belum menikah, apanya yang suami kakaknya?” tanya Desta sambil tersenyum.

“Kamu dan kakaknya sudah bertunangan, apa bedanya dengan sudah menikah?” Janice tersenyum sinis. Walaupun karena masih menghargai Vero jadi dia tidak mengatakan ucapan yang begitu menyakitkan dan sangat buruk kepada Desta. Tapi, dia tetap saja tidak menyukai Desta. Dia merasa kalau Desta terlalu lemah bisa-bisanya berani menjadikan dirinya menantu yang menggantungkan diri kepada keluarga calon istri. Ini bukannya namanya tidak tahu malu ya? Sudah dianggap sebagai anjing selama tiga tahun, kenapa bisa sampai bertahan begitu? sekarang baru diusir dari rumah keluarga Chen malah kembali lagi membuat bencana untuk Vero. Vero yang sungguh kasian, kenapa dia tidak bisa melihat maksud busuk dan tidak baik dari Desta?

“Di dunia ini tidak ada hal yang mutlak. Aku sekarang sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan Vina.” Kata Desta tanpa ekspresi apapun.

“Vero, kenapa kamu bisa pacaran dengannya, apa kamu sudah gila? Eh tidak benar, dia bukannya terakhir kali ditangkap polisi katena praktik ilegal ya?” Janice teringat dengan kejadian yang terjadi di depan pintu masuk toko milk tea, Setelah Desta dan seorang pria tua ditangkap oleh polisi, Vero dan Janice pun pulang. Janice saja tidak tahu kapan pria ini keluar dari penjara.

“Masalah ini bukan salah Kakak Desta. Pada akhirnya orang itu bukan Kakak Desta yang merawatnya. Sudahlah Janice, kita pergi belanja bersama-sama yuk. Tidak usah membahas masalah ini lagi. Kakak Desta baik kok, kamu tidak perlu terlalu sinis kepadanya.” Kata Vero sambil menggoyang-goyangkan lengan Janice.

Janice pun tidak mengatakan apa-apa lagi. Tapi pria di sampingnya yang bernama Frodo malah tersenyum dengan anehnya.

“Oh kamu adalah Desta yang sangat terkenal itu? Aku sudah pernah dengar berkali-kali loh. Anak yatim piatu yang menjadi menantu yang menumpang di rumah calon istrinya rumah keluarga Chen. Yang sudah melayani anggota keluarga Chen selama tiga tahun, mulai dari membawakan teh, mencuci baju, mencuci piring, masak Hahahahahha, Jadi teladan ya bro, kita semua ini mahasiswa, kalau aku tidak akan mungkin melakukan hal hina seperti itu.” kata Frodo walaupun dia menyeringai dan tersenyum tapi jelas sekali nada bicaranya itu memang sengaja untuk mempermalukan orang.

“Sudah, sudah, jangan banyak bicara.” Kata Janice melotot ke Frodo Jiang.

Bagaimana pun juga Vero adalah sahabat baiknya. Walaupun dia sangat tidak suka dan sangat melawan Desta tapi kalau begini juga akan mempermalukan dan tidak menghargai Vero.

“Hahahahaha, bro jangan marah ya. Bercanda saja kok. Oh iya, kenalkan namaku Frodo Jiang salah satu anggota keluarga Jiang di daerah Sanbaku. Nama paman keduaku yang sangat terkenal dan ternama seharusnya kamu pernah mendengarnya, Dia adalah Gayus Jiang Raja judi di jalan Xi daerah

Sanbaku , apa kamu pernah mendengarnya?” kata Frodo. Ucapannya ini seolah ingin pamer sekali.

“Pernah dengar.” Desta mengangguk. Desta berniat untuk mendukung Madog untuk mendominasi di daerah Sanbaku jadi harus menyingkirkan Gayus untuk itu. Tidak disangka ternyata Gayus adalah paman kedua dari Frodo di depannya ini. Benar-benar musuh yang tidak ingin ditemui tapi malah selalu bertemu tanpa sengaja.

“Hahahahha, aku tahu kalau nama paman keduaku sangat terkenal di Kota Yunhai. Cepat lambat paman keduaku pasti akan jadi orang besar di seluruh kota Yunhai. Nanti Janice jika kamu ikut denganku maka kamu pasti akan lebih maju dan lebih baik.” Frodo tertawa terbahak-bahak. Hal ini benar-benar membanggakan untuk Janice.

“Aku tunggu ya.” kata Janice dengan wajahnya yang memerah dan dia sangat bahagia sekali. Jika membandingkan pacarnya dengan Desta yang ada di depannya ini, Janice benar-benar merasa bersyukur dan senang sekali. Mata Vero kenapa begitu buta sih? bisa-bisanya jatuh cinta dengan pria ini.

Semuanya saja bisa membayangkan kalau kehidupan Vero kedepannya akan sangat sengsara dan frustasi. Aku pasti akan cari kesempatan untuk menasehatinya baik-baik. Jangan sampai karena kesenangan sementara malah akan menghancurkan seumur hidupnya.

“Vero, Janice, di depan sana ada toko perhiasan Milky Heaven. Aku bawa kalian kesana untuk melihat-lihat, kalian silahkan pilih saja nanti aku yang bayar, “ Frodo menjamin semuanya.

Desta bertanya-tanya dalam hati, toko Milky Heaven ini apakah toko merk terkenal punya Mingxi? Dia bukannya berbisnis kosmetik? Kenapa sekarang jadi mulai menjual perhiasan? Tapi sekarang di tangan Desta ada kartu emas yang menggratiskan semuanya yang tadi berikan oleh Mingxi. Desta mana mungkin masih perlu pria tengik di depannya ini untuk membantu Vero membeli dan membayar sesuatu? Vero suka apapun, seluruh yang ada di toko pun pasti akan diberikan kepadanya.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu