Mendadak Kaya Raya - Bab 127 Kebaikan Yang Tidak Berguna

Tut… tutt…. tutt…..

Terdengar nada sibuk telepon, saat itu Lubu langsung terdiam di tempat, baru saja ia ingin menunjukkan wibawanya pada Violet, agar ia tahu kehebatan keluarga Ma. Maka dia sengaja menyalakan speaker, namun ia tidak menyangka bahwa itu akan membuat semua mendengar hal seperti ini di dalamnya, ia langsung di singkirkan oleh keluarga Ma.

Pengawal berpakaian hitam itu sangatlah cerdas. Ketika Lubu disingkirkan oleh keluarga Ma, ia tidak lagi menahan Miki, ia langsung membalikkan badannya dan lari dari peternakan ayam dalam sekejap mata. Ia bekerja hanya demi mendapat sesuap nasi, Lubu sudah di singkirkan, ia tidak ingin disingkirkan juga, maka untuk saat ini, pergi adalah pilihan yang paling bijaksana.

“ Tuan muda Ma, bukan, Lubu, apakah kamu masih ingin mengatakan sesuatu?” Violeta menghampiri Lubu, melihat Lubu yang tidak berdaya, itu tidak membuatnya merasa simpati, jika melakukan kesalahan harus siap menerima konsekuensinya, waktu itu, karena ia terlalu sombong dan arogan, maka ia harus membayar dengan harga yang sangat mahal.

Sekarang Ashar memberitahunya bahwa Desta adalah satu-satunya orang yang bisa mengembalikan segalanya, jadi ia bersedia melakukan apapun demi Desta dan mengakui Desta sebagai bosnya, ini semua untuk menebus kesalahan yang pernah ia perbuat.

Namun sangat disayangkan, semua ini tidak dipahami oleh Lubu saat ini. ia memilih untuk mengamuk, ia berteriak dan mengambil pistol lalu membidiknya ke arah kepala Violeta, dan tanpa ragu menarik pelatuknya!

Ia tidak percaya, ia tidak percaya bahwa keluarga Ma telah membuangnya dengan begitu mudah, hanya dengan ia membunuh Violeta, maka ia pasti masih tetap menjadi Tuan Muda keluarga Ma! Tidak ada yang bisa menggantikannya, tidak ada!

Dorr!

Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar.

Mata Lubu terbelalak, ia terkejut dan berdiri membatu disana.

Di seberangnya, Violeta masih baik-baik saja, bahkan tubuhnya tidak luka sedikitpun, sebaliknya dirinya sendiri, tidak tahu sejak kapan ada lubang darah di kepalanya, dan sesuatu berwarna merah menjijikan mengalir keluar dari kepalanya tanpa henti, Pistol yang ia pegang, tepat menghadap di depan dahinya, dan masih ada asap tipis di moncongnya, yang menunjukkan bahwa tembakan itu berasal dari pistolnya sendiri.

“Sudah kukatakan sebelumnya, anak-anak jangan bermain dengan senjata, tapi tetap tidak mendengarkannya.”

Violeta mengerutkan bibirnya, ujung jarinya menyentuh dada Lubu perlahan, ia langsung tumbang, ia mati dengan kedua matan yang terbuka lebar.

Semuanya sudah beres, Desta bangkit dan berjalan menghampiri Violeta dan tersenyum: “Untungnya, kamu datang tepat waktu, kalau tidak hari ini aku mungkin akan berada di sini untuk mengakhirinya.”

“Tidak akan, aku akan terus berada di sisimu, dan aku akan muncul untuk melindungimu kapan saja. Hal selanjutnya silahkan kamu yang urus sendiri, aku pergi dulu.” Violeta berkata dengan lembut, ia berbalik, dan langsung pergi.

Tiger dan beberapa anak buahnya yang melihat ini, mereka tidak berani melanjutkannya lagi. Sementara Desta mengabaikan mereka, mereka bergegas lari tanpa menengok ke belakang lagi.

Di peternakan ayam, hanya tersisa Desta dan Miki.

“Apakah kamu baik-baik saja, bisakah kamu berdiri?” Desta memandang Miki yang duduk di tanah, wajah cantik gadis itu pucat, sepasang matanya yang cerah berkaca-kaca, ia mengigit bibirnya dan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Hari ini untuk pertama kalinya ia mengalami penculikan, dan untuk kedua kalinya ia menyaksikkan kematian seseorang dihadapannya langsung. Itu sudah sangat menakutinya. Jika ia tidak dilahirkan di keluarga Ceng yang cukup berwawasan, ia mungkin telah mengompol di celana.

Desta mengerutkan kening, dan mengulurkan tangan padanya, “Bangunlah jika kamu baik-baik saja, kamu sendiri yang membuat masalah malah membuat orang lain yang membereskannya, kita lihat lain kali apakah kamu masih berani atau tidak bertindak sembrono.”

Dia mengatakan ini mengacu pada perilaku Miki yang menyiram bir kewajah Lubu ketika di bar, hal itulah yang membawakan begitu banyak masalah.

Miki jelas ketakutan, ia menutup mulutnya dan menangis tersedu-sedu, bahkan ia tidak berani menangis terlalu keras.

Sebelumnya, ia selalu berpikir bahwa Desta hanya pria biasa yang belum pernah melihat dunia, yang mencoba untuk mendapatkan kehidupan yang enak dengan menarik perhatian keluarga Ceng, sehingga membuatnya selalu memandang rendah Desta, ia tahu bahwa Desta adalah seorang pria muda yang menjanjikan dengan keterampilan medis yang hebat. Dan masih memiliki koneksi dengan orang yang berkelas.

Dan pada saat inilah ia benar-benar mengerti bahwa Desta jauh lebih kuat daripada yang ia pikirkan, orang seperti ini belum pernah melihat dunia? Lalu dia yang “pernah melihat dunia” itu apa?

Desta tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh Miki. Ia hanya ingin menyelamatkannya dan tidak ingin melihatnya hancur di usia muda. Meskipun hubungan di antara keduanya biasa saja, tetapi mereka saling mengenal dan pernah makan bersama. Jika tidak peduli, sepertinya kurang etis.

Dengan mengendarai Santanaia mengantar Miki, setelahnya Desta langsung pergi.

Miki awalnya ingin mengucapkan terimakasih padanya, tetapi melihat Desta pergi dengan tergesa-gesa, ia tidak menghentikannya. Lebih baik ia memikirkan situasi dirumahnya, ia segera memanggil mobil untuk pulang ke rumah.

Di tempat lain, setelah Desta diam-diam mengembalikan mobil, ia kemudian menghubungi Vero.

“Kak Desta, kamu tidak apa-apa kan?” baru saja telepon tersambung, suara khawatir Vero telah sampai langsung terdengar.

“Tidak apa-apa, aku telah menyelamatkan orangnya.” kata Desta sambil tertawa lebar.

Mendengar nada suaranya yang santai, Vero juga merasa lega, sebenarnya setelah Desta pergi, ia merasa menyesal karena kebaikannya yang konyol malah membuat Desta harus mengambil risiko.

Untungnya, Desta tidak celaka. Jika Desta sampai terluka karena hal ini, ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

“Kak Desta, nanti sore aku ingin pergi ke RS 1. Aku mendengar bahwa penjualan obat anti-kanker di sana tidak terlalu lancar. Aku ingin melihatnya secara langsung. Apakah kamu punya waktu untuk pergi denganku?” Tanya Vero dengan gugup.

“Tentu saja aku ada waktu. Nanti sore, aku akan pergi denganmu. Jangan lagi kamu dengan bodohnya pergi sendirian, nantinya kamu bisa diintimidasi oleh orang-orang itu lagi!” Kata Desta dengan tegas.

Terakhir kali ketika Vero pergi menemui pasien disana sendirian, ia dilukai oleh orang itu, jika bukan karena Vero menghentikannya, Desta pasti sudah datang untuk meminta penjelasan, jelas-jelas Vero adalah gadis yang baik. Mengapa begitu banyak orang ingin mengintimidasinya?

Kembali ke sekolah, Desta dengan santai pergi ke kantin untuk makan sesuatu, dan tepat di depan pintu gerbang kantin ia melihat Vero.

“Kak Desta, apa kamu sudah makan?” Vero menghampiri dengan senyum di wajahnya, tetapi matanya terus memandanginya, seolah takut ia terluka ketika menyelamatkan Miki, tetapi ia tidak berani untuk mengatakannya.

Demi menenangkan gadis bodoh itu, Desta tidak menghindar, ia membiarkan Vero memeriksanya dengan detail sekali lagi, baru beranjak.

“Kak Desta, ayo berangkat, para pasien di RS 1 itu masih banyak mengeluh tentang harga obat. Aku harus kesana untuk menjelaskannya terlebih dulu, kalau tidak para dokter di sana akan kesulitan,” kata Vero dengan wajah cemas.

“Gadis bodoh, meskipun penderita kanker sangat kasihan, namun ada beberapa orang yang sama sekali tidak pantas mendapatkan simpati.”

“Aku tahu.” Vero mengangguk dengan serius. Berdasarkan pengalamannya selama ini, ia perlahan sadar bahwa beberapa kebaikan adalah kebaikan yang tidak berguna, yang hanya akan menjadi alasan bagi orang lain untuk memanfaatkannya.

Keduanya bersiap, lalu mereka naik taksi di depan sekolah untuk berangkat menuju rumah sakit.

Di sisi lain, Miki juga telah pulang ke rumah keluarga Ceng dengan selamat.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu