Mendadak Kaya Raya - Bab 8 Yang Paling Berbahaya Adalah Hati Manusia

" Vero ! Kamu kenapa?!”

Desta buru-buru mengejar dari belakang, tetapi Vero seolah tidak mendengar dan terus berlari sambil menundukkan kepalanya.

Dia berlari ke danau yang tenang yang jaraknya satu kilometer jauhnya dari rumah keluarga Chen. Dia pun langsung berjongkok dan menatap kosong pada riak-riak di danau. Kedua bekas air mata yang tergantung dari sudut matanya tampak begitu jelas.

"Kakak Desta, katamu... apakah aku benar-benar begitu buruk ya? Menurutku, aku selalu saja tidak disukai oleh orang-orang. Nenekku tidak menyukaiku, kakakku tidak menyukaiku, orang tuaku tidak menyukaiku, aku di keluarga Chen...... seolah tidak penting." Gumam Vero dengan suara yang sangat kecil bagai nyamuk sambil meremas sudut roknya dengan kedua tangan.

"Bagaimana mungkin, Vero adalah orang yang paling lembut dalam keluarga Chen," kata Desta tanpa sadar.

“Benarkah?” Vero mengangkat kepalanya.

"Tentu saja benar."

Dia tidak tahu kenapa Vero bertanya seperti itu.

Namun, ketika Desta melihat tanda tamparan merah di wajah Vero dari samping. Dia langsung mengerti dan tahu apa yang telah terjadi. Wajah Desta pun langsung berubah kesal.

"Siapa yang menamparmu? Orang tuamu?" kata Desta dengan suara berat yang ditahannya.

Vero menggelengkan kepalanya.

"Kakakmu? Vina ?"

"Kakak Desta, jangan tanya lagi, ini sudah sewajarnya aku dapatkan atas apa yang kuperbuat. Orang tuaku benar-benar sedang dalam suasana hati yang buruk. Aku bisa mengerti. Awalnya kakakku telah ditunjuk menjadi penanggung jawab projek dari keluarga Chen bersama Grup Diamond Blink. Siapa juga yang tahu tiba-tiba Grup Diamond Blink membatalkan kerja sama dengan keluarga Chen. Jadi akhirnya kakakku kehilangan kesempatan untuk sukses bagai terbang ke langit. Jika itu adalah aku, mungkin aku juga akan marah dan kecewa.” Vero menggigit erat bibirnya.

Mendengar ini, Desta mengerti Presdir Grup Diamond Blink, Ashar begitu kembali benar-benar membatalkan kerja sama dengan keluarga Chen ? Triknya begitu ganas dan tegas, memang tidak heran kalau menjadi bos perusahaan besar.

“Kembalilah ke asrama kampus dan tinggallah di sana, semuanya akan baik-baik saja kok.” Desta menarik Vero dan menyeka air matanya. "Seperti kucing kecil saja, sudah sedewasa begini tapi masih saja menangis setiap hari."

Tangisan Vero seketika berubah jadi senyuman lalu memutar bola matanya ke Desta.

Setelah itu, Desta mengantarnya ke kampus. Vero sekarang adalah mahasiswa tahun kedua. Selain hari sabtu dan minggu, mereka semua setiap harinya tinggal di asrama kampus. Setelah mengantar Vero, Desta langsung menelepon wanita licik dan cerdas sesuai dengan kartu nama. Desta pun dapat nomer telepon Ashar dari wanita itu.

"Bos Ashar, ini Desta."

"Tuan muda kedua? Kenapa anda tiba-tiba meneleponku?"

“Aku ingin kamu melanjutkan kerja sama bisnis dengan keluarga Chen, tetapi ada satu syarat... orang yang bertanggung jawab atas projeknya haruslah Vero." kata Desta.

"Ini……"

"Kenapa? Tidak mudah ditangani ya?" Desta masam.

"Mudah ditangani kok, aku akan menyuruh bawahanku menanganinya!"

Begitu menutup telepon, Desta mengertakkan gigi. Dalam tiga tahun terakhir, Vero telah terlalu sering menjaga dan merawatnya. Manusia adalah binatang dengan emosional dan perasaan. Jadi tidak mungkin kalau Desta tidak punya perasaan kepada Vero. Vero sangat berbeda dengan Vina. Semakin membandingkan, perasaan Desta kepada Vero semakin kuat.

Tingkat efisiensi pekerjaan Grup Diamond Blink tidak bisa tertutupi. Dua jam kemudian, keluarga nenek Chen menerima telepon. Meskipun persyaratan khusus dari Grup Diamond Blink sangat aneh tapi dia tetap langsung menyetujuinya karena demi pengembangan masa depan keluarga Chen yang lebih baik. Yang bisa bersaing dan melawan keluarga Chen hanyalah Grup Diamond Blink, dan dia sangat tahu akan hal ini.

" Parno, maaf merepotkan lagi ya tolong pergilah ke sana lagi dan memberitahu kabar ini ke Gito sekeluarga. Namun, ingat kalau penanggung jawab projek diganti oleh Vero. Ingat ya Vero bukan Vina."

Setelah Parno pergi, nenek Chen memikirkan ini semua dengan emosi di dalam rumah. Apakah di Grup Diamond Blink ada yang mengenal Vero ? Ini mana mungkin? Tetapi mengapa mereka menunjuk penanggung jawab projek harus Vero baru mereka setuju untuk melanjutkan kerja samanya?

...

Vina merasa sangat sedih di rumah saat ini. Bagaimana Wulan dan Gito berusaha menghibur tetap saja tidak ada gunanya.

Mereka berdua juga dapat memahami tidak ada seorangpun yang bisa menerima pukulan dadakan seperti ini. Awalnya bagai di surga dan bisa langsung berubah tingkat jadi milyader. Setelah projek ini dilakukan dengan baik, bahkan mungkin punya kesempatan untuk berbagi properti dan aset keluarga Chen dengan Wendi. Sekarang malah jadi begini, langsung kembali ke titik semula? Siapa yang bisa menerima kenyataan seperti ini?

"Tok tok tok!"

“Buka pintunya, aku Parno. Ada kabar baik datang!” terdengar suara dari luar pintu.

" Parno ? Kabar baik?" Mereka pun membeku dan Vina bergegas berlari ke pintu lalu membuka pintunya. "Paman Parno, apakah Grup Diamond Blink memutuskan mau bekerja sama lagi dengan keluarga Chen kita?"

Tampak jelas harapan di mata Vina.

"Iya, Nona Vina. Tebakan anda tepat sekali, Grup Diamond Blink baru saja menelepon dan mengatakan kalau kerja samanya bisa dilanjutkan, hahahahaha." Parno juga sungguh-sungguh ikut bahagia.

"Yeah! Aku sudah tahu ini!" Mendengar ini, Vina yang sedari tadi marah dan kesal tiba-tiba melompat bahagia dan seluruh hatinya seilah hidup kembali.

"Namun, penanggung jawab atas projek ini berubah yaitu nona Vero. Bagaimanapun, kalian adalah satu keluarga, siapapun menjadi penanggung jawab sama saja kan.” kata Parno sambil tersenyum.

Namun, Vina, yang berdiri di depannya tiba-tiba jadi murung dan senyumnya perlahan membeku.

"Apa yang kamu katakan? Bukannya penanggung jawabnya aku? Kenapa ganti jadi Vero ? Kenapa bisa begini? Ide siapa ini? Apa Vero yang pergi sendiri menemui nenek dan mengatakannya?"

"Wanita murahan ini! Pasti karena aku baru saja menamparnya lalu dia pergi ke nenek menangis dan mengadukan. Nenek bersimpati padanya dan akhrinya memberikan posisi sebagai penanggung jawab ini kepadanya. Dasar wanita murahan ! Murahan ! Murahan! Kenapa aku tidak pernah tahu dia begitu murahan sebelumnya? Aku seharusnya memukulnya sampai mati saja!”

"Tidak, aku harus menemui nenek!"

Vina bicara sambil berlari keluar.

"Ini..." Parno berdiri di pintu dengan tak berdaya.

"Biarkan saja dia pergi. Ini memang ibu yang salah. Vero punya kemampuan bisnis apa dia? Dia hanyalah mahasiswa tahun kedua saja jadi sekolah adalah yang terpenting saat ini untuknya.” kata Gito.

"Iya, Vina segera lulus dan juga sudah waktunya untuk mengambil alih bisnis keluarga," sela Wulan.

Vina bergegas ke rumah besar kediaman keluarga Chen dengan penuh emosi. Baru menginjakkan kaki ke dalam rumah, dia mulai berteriak.

“Nenek, kamu tidak adil!"

Para satpam dan pembantu di rumah besar keluarga Chen di halaman pun saling memandang.

Apa yang salah dengan nona Vina ini? Bukannya tadi waktu pergi begitu terlihat bahagia ya?

Di dalam rumah, nenek tua itu sepertinya sudah tahu kalau Vina akan datang dengan emosi dan jengkel.

"Nenek, kamu kan yang sudah bilang kalau akan memberikan posisi penanggung jawab kepadaku. Kenapa sekarang malah diberikan ke Vero ? Ini jelas adalah pilih kasih. Aku sudah menderita selama tiga tahun ini, bahkan aku tidak punya kesempatan untuk mengangkat kepalaku dengan bangga dan akhirnya sekarang dengan tidak mudahnya punya kesempatan berdiri dengan bangganya. Nenek kenapa bisa melakukan ini padaku...”

“Apalagi, Vero mana tahu apa yang namanya projek? Dia mana punya pengalaman menghadapi masyarakat? Mana tahu dia bagaimana bernegosiasi dengan Grup Diamond Blink ? Jika projek ini diserahkan kepadanya nanti bisa jadi apa projek ini coba. Jika karena ini nanti Grup Diamond Blink jadi merasa buruk dengan keluarga Chen kita, Bukankah kemungkinan besar kerja sama akan dibatalkan lagi. bukannya ini malah jadi kerugian yang sangat besar?”

Mulut Vina seperti bola meriam yang terus bicara.

nenek Chen menghela napas.

"Permintaan ini dibuat oleh mereka sendiri. Mereka bilang kerja sama dengan keluarga Chen bisa dilanjutkan tetapi dengan syarat orang yang bertanggung jawab diganti menjadi Vero."

"Apa? Grup Diamond Blink sendiri yang memintanya?" Vina membuka mulutnya dengan ekspresi sangat tidak percaya.

"Atas dasar apa? Apa mereka mengenal Vero ? Mengapa mereka menunjuk Vero ?"

"Aku juga tidak tahu jelas mengenai ini. Intinya mereka mengajukan satu syarat ini. Dan nenek terpaksa melakukan sesuai apa yang mereka minta.” nenek Chen tak ada ekspresi di wajahnya.

Selesai bicara, dia tampak cukup lelah lalu dia melambaikan tangannya, "Pergilah, nenek mau beristirahat. Sudahlah, toh Vero dan kalian semua adalah satu keluarga. Jangan sampai karena hal ini jadi melakukan hal macam-macam, tidak ada keharusan."

Vina berjalan pergi meninggalkan rumah besar kediaman keluarga Chen. Wajahnya penuh dengan kemarahan dan ketidakmengertian sambil berjalan kembali dengan tertunduk.

Ketika Wulan dan Gito tahu ini, mereka juga terkejut dan tidak menyangka. Siapa yang bisa menyangka kalau ini syarat dari Grup Diamond Blink sendiri?

"Nanti kalau Vero gadis bodoh itu pulang, aku akan bertanya baik-baik padanya. Masalah ini pasti tidak sesederhana kelihatannya!” kata Wulan.

"Tidak, aku akan pergi menemuinya sekarang juga dan menanyakan dengan jelas. Wanita murahan ini, bahkan berani merebut sesuatu dariku! Aku akan menanyainya, siapa yang memberinya nyali sebesar ini!” begitu Vina pulang, dia berpikir dan semakin berpikir malah semakin emosi. Dia pun pergi keluar naik mobil dan pergi ke kampus.

Vero memang berada di kampus sekarang.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu