Mendadak Kaya Raya - Bab 133 Vina Mentraktir Makan

Di Perusahaan Grup Diamond Blink, Ashar menceritakan kepada Desta semua hal yang terjadi di villa Keluarga Chen.

Sebelumnya Desta menyuruhnya pergi menyelidiki apakah Vero merupakan asli dari keluarga Chen, ia telah menghabiskan sedikit waktu

untuk menaruh beberapa mata-mata di villa keluarga Chen.

Tadi malam, semua kata-kata yang diucapakan oleh Vina dan Wendi kepada Pemimpin Keluarga Chen didengar oleh seorang pelayan pembersih rumah, pelayan itu merupakan mata-mata yang diletakkan di villa keluarga Chen, kemudian malam itu dia langsung melaporkan kepada Ashar.

Desta mendengarkan Ashar mengatakan hal ini, dia mengangkat sudut mulutnya dan tersenyum. Reaksi orang-orang ini sama seperti apa yang dia harapkan. Sekarang dia hanya menunggu untuk melihat mereka saling menggigit, saling menjatuhkan.

"Baiklah, masalah ini sampai disini dulu. Tolong sampaikan padaku jika terdapat hal-hal yang menarik." Desta menepuk kakinya dan bersiap ingin meninggalkan kantor. Ashar tiba-tiba berkata: "Tuan Kedua, masih terdapat sesuatu yang ingin aku sampaikan."

"Ada apa, katakan saja."

“Sebelumnya kamu memintaku untuk menyelidiki masalah Nona Vero, sekarang terdapat sedikit informasi,” kata Ashar dengan hati-hati.

“Oh, apakah kamu menemukan sesuatu?” Desta sangat perhatian dengan masalah ini, dia segera bertanya.

“Tadi malam ketika Vina sedang mengeluh dengan pemimpin keluarga Chen, Pemimpin keluarga Chen mengatakan bahwa Vero sebenarnya bukan orang dari keluarga Chen!” Kata Ashar dengan tenang.

Perlahan wajah Desta berubah kusam, mengangguk dan berkata, "Ternyata benar dugaanku. Tidak heran jika keduanya merupakan kakak beradik. Namun, perlakukannya berbeda. Vina dirawat seperti harta langka sejak kecil, tetapi Vero tidak pernah dipedulikan!".

“Apakah perlu memberitahu kepada Nona Vero mengenai hal itu?” Ashar bertanya lagi.

"Tidak perlu untuk saat ini, meskipun Vero sekarang memiliki banyak keluhan terhadap keluarga Chen, juga memiliki niat untuk meninggalkan keluarga Chen, tetapi bagaimanapun dia merupakan gadis bodoh yang terlalu membawa perasaan. Jika sekarang mengatakan dengannya bahwa Gito dan Wulan bukan merupakan orang tua kandungnya, hal ini akan menyebabkan pukulan besar baginya." Desta merenung sejenak, menggelengkan kepalanya dan menolak usulan Ashar.

Dia kemudian berkata lagi, "Oh ya, Kamu mengatur seseorang untuk mendapatkan beberapa helai rambut Gito, dan aku juga pergi mencari Vero untuk mengambil beberapa helai. Kemudian ambil untuk tes DNA, hal semacam ini tidak dapat dipastikan hanya karena satu kata pemimpin keluarga Chen."

"Baiklah, tuan muda kedua, aku akan mengatur seseorang untuk melakukannya," kata Ashar dengan hormat.

Desta mengangguk, kemudian meninggalkan kantor tanpa menoleh ke belakang. Kedua berita yang dia dengar hari ini membuatnya merasa sangat bahagia. Bahkan perintah baru yang diturunkan oleh keluarganya beberapa hari yang lalu, dia juga tidak merasakan apa-apa.

Kembali ke sekolah, sore hari Desta sangat senang belajar di kelas. Mereka yang tidak tahu mengira dia telah mendapatkan hadiah.

Vina, yang duduk di baris pertama melihat penampilan Desta, dia bahkan lebih yakin dengan dugaan sebelumnya yaitu Desta pastinya telah memenangkan lotre, dan mendapatkan sangat banyak. Jika tidak, Vero yang telah kehilangan posisi penanggung jawab, bukankah dia sekarang harus menangis di suatu tempat?.

Berpikir demikian, setelah kelas berakhir Vina kemudian datang dan duduk disamping Desta.

“Ada apa?” Melihat wanita itu mendekatinya, Desta mengetahui bahwa dia pasti tidak berniat baik, dia juga terlalu malas berpura-pura dengannya, bertanya dengan cuek.

Vina mengertakkan gigi dan terus memarahinya di dalam hati, Desta brengsek! Terhadap Vero begitu perhatian, bahkan rela dipukulinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang menghadapi dirinya dengan sikap begini!.

Tetapi demi rencana selanjutnya, dia harus tersenyum, "Um, Desta mengapa kamu begitu cuek? Meskipun kita telah membatalkan pertunangan, tetapi kamu sekarang berpacaran dengan adikku, aku juga termasuk kakak iparmu." Kedepannya kita harus berkumpul bersama, benarkah?".

"Vina, selama tiga tahun apakah aku masih tidak mengetahui kemauanmu? Katakan saja tentang tujuanmu, jangan menunda waktu orang." Desta tersenyum dingin dan mengatakan dengan terbuka.

Vina hampir saja memaki, tetapi dia terpaksa harus menahan.

"Desta, kamu benar-benar salah paham denganku. Sebelumnya tindakanku terlalu berlebihan terhadapmu, tetapi itu hanya perlawanan dan kebencian terhadap pernikahan yang diatur keluarga. Sebenarnya, aku bukan tidak puas terhadap dirimu bahkan aku juga melihat sangat jelas. Selama tiga tahun, kamu telah bekerja keras dan mengorbankan terlalu banyak demiku sehingga meninggalkan jejak di hati. "

"Aku telah mencoba beberapa kali untuk menerimamu dan bersamamu, tetapi jika terpikir bahwa pernikahan kita diatur oleh keluarga, selalu terdapat rintangan di hatiku, sehingga berulang kali aku menolakmu dengan kejam, mempermalukanmu, sekarang kita telah membatalkan pertunangan, dan belenggu di antara kita juga telah dibuka, mengapa kita tidak bisa duduk mengobrol dengan tenang, mengenal satu sama lain lagi?".

Setelah mengatakan ini, mata indah Vina berkaca-kaca, menatap Desta dengan penuh harapan.

Pada saat ini, jika beralih ke orang lain mungkin sudah tersentuh oleh aktingan Vina, kemudian secara tidak sadar memasuki jebakannya.Tetapi selama tiga tahun Desta telah mengalami kehidupan yang tidak bisa dibayangkan oleh orang lain. Dia sangat mengenal sifat Vina yang memiliki penampilan luar yang baik, tetapi memiliki hati ular beludak yang kejam.

Tetapi dia juga sangat penasaran Vina ingin melakukan apa. Menurut logika dia sekarang sedang sibuk memperjuangkan dan merebut posisi pemimpin proyek dengan Wendi. Mengapa masih memiliki waktu datang ke sini untuk merayunya?.

"Apa yang kamu katakan itu benar?".

Setelah memikirkannya, Desta memutuskan ingin mengikuti niat wanita itu dan mengamati tujuannya. Lagipula, beberapa hari ini dia juga terlalu bosan, ingin menambahkan sedikit kesenangan dalam kehidupan.

“Tentu saja, setiap kalimat yang aku Vina katakan adalah benar, jika terdapat satu kebohongan maka dalam kehidupanku akan terus bertemu cowok bajingan, selamanya tidak pernah bahagia!” Vina mengulurkan tiga jari yang ramping, bersumpah dengan serius.

Dia tidak tahu bahwa sumpahan asal-asal ini benar-benar terwujud di masa depan.

Desta tersenyum dan melambaikan tangannya: "Kamu tidak perlu bersumpah yang begitu kejam, aku percaya denganmu, katakan saja, kamu mencariku untuk apa?".

Melihat bahwa Desta akhirnya percaya dengannya, Vina menghelakan napas lega. Langkah pertama telah selesai. Sekarang mari kita lihat bagaimana dia menggali rahasia Desta selangkah demi selangkah.

Jika Desta benar-benar memenangkan lotre, dan masih memiliki banyak uang, maka tidak merebut identitas penanggung jawab proyek juga tidak masalah.

Intinya, tugas itu sepertinya sangat bagus, tetapi sebagian besar manfaatnya adalah untuk keluarga, tidak banyak penghasilan yang bisa didapat untuk sendiri, apalagi terdapat persyaratan pelapor segala, bukankah hal ini sangat menjijikkan?.

Jika dia telah menjabat, dan belum mendapatkan keuntungan, Wendi langsung menuntutnya dengan ganas, bukankah semua usahanya sia-sia saja?.

Karena demikian, dia kemudian fokus kembali pada Desta.

Sambil menarik pikirannya, Vina membelai rambut di telinganya dan berkata dengan sedikit malu, "Sebenarnya, aku hanya ingin mengundang kamu untuk makan dan menjelaskan beberapa hal denganmu. Jika hal-hal ini tidak dijelaskan, aku merasa tidak tenang."