Mendadak Kaya Raya - Bab 81 kenapa Kamu Masih Belum Pergi Juga?

"Tuan Desta, mulai sekarang dan seterusnya, aku sudah menjadi orangmu, Aku percaya kata-kata Tuan Ashar, dan aku juga memang mau mengikutimu." Violet menundukkan kepalanya di depan Desta, merendahkan diri seperti pelayan, tanpa martabat atau emosi apapun.

Bukan hanya Desta yang terkejut, tetapi juga Gayus. Gayus sendiri sudah sering berurusan dengan Violet dan tahu betapa sombongnya dia. Dia tidak bisa percaya atau menerima kenyataan bahwa wanita seperti itu bisa menundukkkan kepalanya kepada laki-laki yang tidak ada apa-apanya dan tidak terkenal sama sekali.

Violet, adalah wanita sempurna yang susah dijangkau oleh Gayus, setidaknya itu yang selama ini dia pikir.

Ada skill, kuat, dan ambisius…..

"Kak Violet, apa yang kamu lakukan? Kamu mau mengikuti bocah…..Tuan Desta ini? Gayus menyadari bahwa dia salah ngomong, setelah melihat tatapan mata Violet yang tegas dan dingin, Gayus dengan cepat menutup mulutnya.

"Ini urusanku, selain itu, kamu sekarang minta maaf pada Tuan Desta dan keluar dari sini. Kalau tidak, jangan salahkan aku akan bersikap kasar padamu!" Kata Violet dengan nada berat.

"Aku......"

Wajah Gayus langsung menghitam, dapat dilihat bahwa Violet sama sekali tidak bercanda, dia juga tidak berani menguji kesabaran Violet, Meskipun Violet sudah keluar dari dunia hitamnya sekarang, sudah tidak mempunyai banyak kekuatan dan kekuasaan, tapi kalau untuk mematikan Gayus, tidaklah susah, Gayus tahu Violet itu wanita seperti apa, kalau sudah marah mungkin bisa lebih gila daripada pria.

"Yah, Tuan Desta, Maaf, Aku Gayus, aku minta maaf karena sudah kasar hari ini!" Gayus mengulurkan tangannya ke Desta dan kemudian dengan malu bergegas pergi bersama dengan sekelompok bawahannya.

Di luar, manajer lobi berdiri di sana dengan kaku, semua pengurus bar terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi, padahal Gayus yang booking ruangan VIP tersebut, Mereka semuanya tidak berani asal masuk tanpa izin, Mereka hanya bisa menunggu di luar.

Namun, pada saat ini, mereka semuanya malah melihat Gayus dan sekelompok anak buahnya pergi meninggalkan bar dengan terburu-buru dan wajah yang sangat suram. Saat itu, mereka semuanya tidak tahu harus berbuat apa.

" Gayus sepertinya sangat takut padamu." Desta menggaruk kepalanya dan menatap wanita berambut pendek yang sangat cantik di depannya.

"Aku pernah memukulnya dulu, bekas luka di kepalanya itu hasil ukiran aku dengan pisau." Kata Violet.

"Apa penyebabnya?" Tanya Desta ingin tahu.

Akibatnya, Violet tidak bisa menahan diri untuk menatap Desta sekilas, "Karena dia ingin mengejar aku."

"Apa? Karena mengejar kamu, kamu bacok dia dengan pisau?" Wajah Desta langsung berkeringat. Desta terlihat lebih buruk dibandingkan dirinya sendiri. Setidaknya dia tidak dibacok dengan pisau.

Tetapi ini juga menunjukkan bahwa wanita ini benar-benar kejam, Ashar tidak menipu dia.

"Mengingini kecantikanku berarti mencari mati." Violet berkata dengan santai.

Desta langsung terdiam.

"Ya sudah, aku juga tidak ingin tahu lebih banyak tentang urusan pribadimu.

Aku menemukanmu melalui Ashar, karena aku ingin kamu membantuku sesuatu." Desta menarik napas dalam-dalam.

"Tuan Ashar bilang aku akan memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang belum bisa aku capai selama ini kalau mengikuti kamu, jadi kalau kamu butuh sesuatu, silahkan utarakan, selama masih dalam kemampuanku, aku pasti akan melakukan segalanya." Violet mengangguk.

"Yah, karena kamu percaya padaku, aku tidak akan mengecewakanmu nanti."

Saat ini, Desta mengatakan permintaannya kepada Violet. Violet berupaya keras untuk menahan diri agar tidak memukul orang dan menatap Desta yang terdiam. "Kamu ingin aku mencuri ? Kamu serius?"

"Serius, sangat serius. Aku akan memberitahumu waktu dan tempat, Kamu bisa menghabiskan uang curian itu, Aku tidak mau satu sen pun." Desta berkata dengan sangat serius.

400 juta rupiah dikasihkan untuk Liani begitu saja? Hal semacam ini tidak bisa diterima oleh Desta. Apapun yang terjadi Desta tidak akan membiarkan uang itu di tangan mereka. Dia ingin membuat mereka merasakan apa yang disebut dengan sia-sia dan mendapatkan pelajaran yang setimpal. Kalau tidak, keluarga ini akan menganggap Vero sebagai mesin ATM, yang bisa diambil uangnya kapan saja.

Apalagi melihat sikap mereka kepada Vero, Desta tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan keuntungan apa pun dari Vero.

"Aku tidak terlalu tertarik pada uang, tetapi karena ini permintaan kamu, aku akan melakukannya sebaik mungkin sesuai dengan permintaan kamu."

Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya Violet menjadi seorang pencuri. Agak memalukan, tapi juga sekaligus menjadi tantangan.

Desta tukaran nomor kontak dengan Violet, kemudian mereka meninggalkan ruangan.

Di luar, manajer bar tidak percaya melihat Violet dan Desta keluar bersamaan.

Manajer itu tidak kenal Violet, kalau wajah Desta sangat jelas, barusan dia diseret masuk ke ruangan, sekarang keluar dalam keadaan baik-baik?

Manajer itu tidak tahu apa yang terjadi di dalam ruangan pribadi tadi, ruangan pribadi kelas atas tidak memiliki kamera cctv, biasanya ruangan begitu ditempati dan dipesan oleh kalangan ketua geng atau mafia untuk membicarakan hal penting dan bisnis, pihak bar juga tidak berani menyinggung mereka, rasa penasaran manajer bar sudah hampir meledak.

Gayus yang dijuluki raja judi, semua orang tahu kalau tabiat Gayus yang pemarah, setahu dia, biasanya orang yang dibawa masuk ke ruangan pribadi olehnya, kalau bukan tangan pasti kaki orang itu akan patah. Terlebih lagi, kali ini tamunya yang dipukuli, dan orang itu tidak akan selamat dan tidak akan begitu gampang diampuni Gayus.

Di pintu masuk, Desta bertemu Bebi dan Lele Feng yang sedang menunggu dengan cemas. Melihat Desta keluar, mereka langsung bergegas menghampiri, Mereka tidak peduli dengan Violet, dan Violet sendiri juga langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan tenang.

"Kamu baik-baik saja, Desta? Kita semua sangat khawatir!" Bebi benar-benar khawatir. Apalagi Desta telah menyelamatkan mereka. Akhirnya, malah Desta yang sendirian di dalam, Dia dan Lele Feng sangat khawatir kalau terjadi sesuatu pada Desta. Mereka sudah beberapa kali ingin menelepon polisi, tapi tidak jadi, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu.

Untungnya, Desta akhirnya keluar dengan selamat, Jika terjadi sesuatu dengan Desta, mereka pasti akan menyalahkan diri mereka sendiri untuk waktu yang sangat lama.

"Tidak apa-apa, Orang itu takut ketahuan polisi, jadi dia melarikan diri." Kata Desta sambil tersenyum.

"Baguslah kalau tidak apa-apa, Hari ini terlalu menakutkan, ini semua gara-gara Sukro Gembrot dan Taufan dua bajingan sialan itu, kita jangan mau kumpul sama mereka lagi. Sekelompok pembuat onar tapi tidak dapat menangani masalah. Jika bukan karena Desta, kami akan habis di sini hari ini. " Bebi berkata dengan rasa takut yang masih tersisa.

" Tarni mana? Aku tidak melihatnya." Lele Feng dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Tarni.

Tadi sibuk khawatir tentang Desta, dan tidak memperhatikan kemana Tarni, Sukro Gembrot dan Taufan pergi.

"Kalian pulang dulu, Aku masih ada urusan, kita ngobrol lagi nanti." Desta melambai, berpesan singkat dan pergi dengan tergesa-gesa.

Sebenarnya, Bebi dan Lele Feng dengan Desta juga bukan teman dekat. Jika bukan karena kejadian hari ini, mereka mungkin hanya bisa dikategorikan menjadi orang yang lewat saja di masa depan. Universitas jaman sekarang,

Banyak persahabatan di antara para mahasiswa tidak sekental dulu, bahkan kebanyakan dari mereka adalah teman palsu dan hanya pas ada maunya saja baru baik.

Hari berikutnya, Vero menelepon Desta, mengatakan bahwa uang itu telah diberikan kepada ibunya. Mungkin Wulan telah menyerahkan uang itu kepada keluarga Liani. Tetapi ketika Desta pergi ke keluarga Chen, dia menemukan bahwa keluarga Liani belum pergi, karena dia melihat dua mobil Mercedes Benz masih di parkir lantai bawah.

Dengan karakter keluarga Liani, karena sudah pernah disebutkan, mereka pasti akan mengambil salah satu mobil Mercedes Benz yang lebih mulus.

Naik ke lantai atas, ternyata memang benar, keluarga itu masih duduk di ruang tamu. Ketika melihat Desta datang, muka semua orang disana langsung berubah suram, terutama Liani, seolah-olah Desta ada hutang ratusan juta rupiah dengannya.

Apalagi Vero awalnya adalah calon istri yang sudah jadi incarannya, setelah itu direbut oleh Desta, kalau bisa bahagia malah aneh.

"Kenapa kalian masih di sini? Bukannya sudah berhasil mendapatkan pinjaman uang?" Desta tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Akibatnya, Liani langsung tersinggung oleh kata-kata ini, "Aduh, apa maksudmu? Kamu kok begitu pasti kami kesini untuk meminjam uang?"

“Emangnya…….bukan?” Desta malah balik bertanya.

"Nak, apakah kamu mau mencari masalah?" Rezka menggebrak meja dan langsung berdiri.

"Kita juga bukan meminjam uang kamu kok!?" Nobu menatap Desta dengan tajam.

"Uang yang kalian pinjam itu uangnya Desta." Vero keluar dari kamar dengan senyum di wajahnya. "Uang yang kalian pinjam, semuanya dari saudara Desta."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu