Mendadak Kaya Raya - Bab 165 Negosiasi

“Melihat dari cara berpakaian kamu, jangan-jangan kamu ingin melamar kerja di sini ya ?” Deddy melirik sekilas pada tubuhnya Desta, lalu tersenyum sinis dan berkata.

Desta menggeleng kepala sendiri, “Aku bukan mau melamar kerja, aku datang mencari orang.”

“Mencari orang ?”

Deddy tersenyum keceplosan, lalu berkata lagi :”Kamu juga ada teman kenalan yang sedang bekerja di Grup Diamond Blink ? Jangan berpura-pura lagi ! Kalau begitu coba kasih tahu, siapa nama teman yang kamu cari, siapa tahu aku kenal.”

Deddy diam-diam mengambil keputusan, siapapun yang dikatakan oleh Desta pada saat ini, seandainya orang tersebut memang sedang bekerja di Grup Diamond Blink, dia akan langsung menyuruh pimpinan HRD memecat orang tersebut.

Deddy sudah bekerja beberapa waktu di Grup Diamond Blink, berdasarkan keterampilan dirinya dalam menyanjung orang, Deddy sudah memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan HRD, sehingga sama sekali bukan masalah apabila ingin memecat seorang karyawan biasanya.

Sejak awal hingga saat ini, dia sama sekali tidak kepikiran bahwa teman Desta adalah orang yang berkedudukan, bagaimanapun manusia berkumpul berdasarkan jenis golongannya, cara berpakaian Desta begitu menampakkan kemiskinan, sifatnya juga suka berlagak angkuh, sehingga tidak mungkin bisa mengenal orang yang berkedudukan.

Meskipun Desta tidak dapat menebak isi pemikiran Deddy, aakn tetapi dia menyadari bahwa Deddy pasti sedang menyimpan niat buruk, namun saat ini dia sedang memiliki kesibukan sendiri, sehingga tidak ada waktu untuk melayani Deddy, oleh sebab itu dia langsung berkata :”Temanku bernama Ashar, kamu kenal ?”

Setelah berkata demikian, Desta terus beranjak ke dalam kantor.

Awalnya Desta mengira bahwa setelah menyebut nama direktur Grup Diamond Blink, Deddy akan langsung terdiam di tempat.

Namun ternyata nama ‘Ashar’ memang jarang sekali muncul di Grup Diamond Blink, karyawan biasanya hanya menyapa Ashar dengan sebutan direktur, tidak ada yang berani menyebut namanya secara langsung,

“Shh, sepertinya nama ini sangat tidak asing, aku pernah dengar di mana ya ?”

Deddy berdiri di tempat dan berbisik sendiri, setelah itu dia tidak banyak merenung lagi dan langsung menelepon pimpinan HRD untuk menceritakan kejadian ini kepadanya.

Pimpinan HRD adalah seorang pria gendut yang bernama Bruno Guo, dalam beberapa waktu ini demi menyanjung Bruno, Deddy sering traktir dirinya makan dan mandi di hotel, dan terus menyodorkan rokok dan anggur kepadanya, oleh sebab itu, Bruno sangat menyukai dengan Deddy yang muda dan ‘berambisi’.

Pada saat ini Bruno menerima telepon dari Deddy Zhang, Deddy Zhang memintanya untuk memecat karyawan kecil yang bernama Ashar, Bruno juga langsung setuju dengan tanpa ragu.

Setelah memutuskan sambungan telepon, Bruno tersenyum ringan dan berbisik sendiri :”Hei, sejak kapan ada karyawan baru yang namanya sama persis dengan direktur kita, kelihatannya aku yang sudah lama tidak ke kantor.”

Setelah menyelesaikan kata-katanya, Bruno memerintahkan asistennya untuk masuk ke dalam ruangannya, lalu Bruno juga memerintahkan semua pekerjaan kepada asisten tersebut, setelah asistennya selesai mencatat dan ingin beranjak pergi, Bruno menarik tangannya secara tiba-tiba.

“Pimpinan Guo, kamu jangan begini.”

Asisten wanita tersebut menggigit bibir sendiri, lalu berkata dengan nada manja.

Bruno tertawa terbahak-bahak, dia menarik asisten tersebut ke dalam pelukannya dan berkata, “Tenang saja, suamimu sudah pergi perjalanan dinas sesuai rencanaku, sekarang bagaimanapun kita bermainnya, dia tidak akan bisa tahu.”

Setelah berkata demikian, Bruno langsung menindih di atas tubuh asistennya.

Pada satu sisi, Desta telah menduduki lift dan tiba di ruangan Ashar, Ashar sudah menantinya dari tadi, setelah melihat kedatangan Desta, dia langsung berdiri menyambutnya.

“Tuan muda dua, kamu sudah datang ya.”

Desta mengangguk, lalu berkata :”Sudah janji waktu dengan Madog ?”

“Sudah janji, dia akan tiba sekitar setengah jam lagi.” Ashar menjawab dengan sopan.

“Setengah jam ya.” Desta tersenyum, lalu berkata dengan tatapan yang mulai dingin :”Orang ini memang percaya diri sekali, bahkan sudah berani bertingkah angkuh terhadap kita ya ?”

“Perlu mendesaknya ?” Ashar bertanya dengan ragu.

“Tidak perlu, aku malah mau tahu bagaimana ulahnya pada kali ini.” Desta mengambil air di dalam ruangan, lalu menyiapkan segelas teh untuk dirinya, setelah itu dia duduk santai di atas sofa.

Setengah jam kemudian, Madog bersama anak buahnya masuk ke dalam ruangan, ketika dia melihat keberadaan Desta, wajahnya muncul ekspresi kaget.

“Kebetulan sekali, ternyata adik Desta juga di sini ya ?” Madog tersenyum sinis, lalu menatap Desta dengan tatapan mengejek.

Desta menggerakkan pundak sendiri dan menjawab :”Aku juga kebetulan lewat dan minum teh di sini, kalian jangan mempedulikan aku, bahas saja urusan kalian.”

Desta masih belum siap untuk membocorkan identitas dirinya dengan secepat ini, sehingga dia diskusi dengan Ashar dan memutuskan agar Ashar yang mewakili negosiasi ini, sementara Desta hanya perlu mendengar di samping saja.

Madog tersenyum sinis, dia juga tidak mempedulikan Desta, meskipun dia telah menyetujui keluarga Chen untuk melawan Desta, namun keadaan di depan mata adalah menyelesaikan masalah Grup Diamond Blink, seorang Desta saja tidak mungkin sanggup berulah apapun, cepat atau lambat dia akan menghancurkannya.

“Direktur Ashar, lama tidak bertemu ya, apa kabar.”

Tatapan Madog terletak pada tubuh Ashar, lalu berkata dengan senyuman palsu.

Ashar mengeluh sinis, sama sekali tidak bermaksud untuk melayani Madog.

Madog juga tidak merasa emosi, dia lanjut berkata :”Beberapa hari ini ada anak buahku yang tidak tahu diri, mereka malah melakukan hal yang tidak menyenangkan terhadap direktur Ashar, semoga direktur Ashar jangan berkenan dengan ulah mereka.”

“Lihatlah, aku membawa mereka untuk minta maaf kepadamu.”

Madog menunjuk dua orang pria di belakangnya yang berpakaian layaknya preman muda, lalu tersenyum ringan dan berkata.

“Hm, maaf dari Bos Mad, aku mana berani menerima, seandainya sudah datang berkunjung juga, kita langsung terus terang saja.” Ashar berkata dengan nada dingin.

“Bagus, aku paling senang dengan orang yang gampang seperti direktur Ashar.” Madog tertawa terbahak-bahak, sepertinya sangat puas dengan sikap Ashar.

Namun sebelum dia berterus terang dengan Ashar, dia menoleh lagi ke tubuh Desta yang sedang duduk di samping, lalu tersenyum sinis dan berkata :”Adik Chu, aku dan direktur Ashar sudah haus membahas bisnis, tetapi kamu malah minum sendirian di samping, bukannya tidak terlalu baik ya ?”

Desta langsung menangkap maksud Madog setelah mendengar kata-katanya, jelasnya maksud Madog adalah meminta dirinya yang menyajikan teh untuk mereka.

Ashar terbengong sejenak, dia baru saja ingin memaki Madog, namun Desta malah berdiri untuk menyiapkan teh, mengenai pekerjaan menyiapkan dan menuang teh, Desta sudah sering melakukannya ketika di keluarga Chen, sehingga tidak bermasalah juga apabila melakukannya lagi pada saat ini.

Desta hanya merasa penasaran, seberapa rakusnya Madog pada kali ini ?

Setelah menyiapkan dua gelas teh, Desta menyodorkan satu gelasnya ke hadapan Ashar, ketika dia ingin berjalan ke hadapan Madog untuk meletakkan teh, seorang anak buah Madog tiba-tiba mengulurkan kakinya, bermaksud untuk mempermalukan Desta.

Desta tentu saja menyadari gerakan kecil ini.

Namun Desta tidak menghindarinya, dia malahan menginjak kaki anak buah tersebut dengan sekuat tenaga, setelah itu terdengar suara retakan tulang yang sangat jelas, wajah anak buah itu menjadi pucat dalam seketika.

Akan tetapi anak buah ini masih belum sempat menjerit kesakitan, Desta sudah terlanjur mengeluarkan suara jeritan aneh, seluruh tubuhnya jatuh terpeleset ke depan, segelas air teh yang hangat langsung mencebur begitu saja pada wajah Madog.

“Aduh !”

Madog yang kepanasan langsung menjerit dengan kuat, seluruh tubuhnya juga langsung melompat dari sofa, anak buah barusan juga memeluk kaki kiri sendiri dan mengeluarkan suara jeritan kesakitan yang sangat tragis.

Desta mengambil kesempatan ini untuk melompat ke samping, wajahnya menampakkan senyuman sinis yang tidak acuh, namun mulutnya malah berkata :”Aiya, kawan ini kenapa tidak berdiri dengan baik, buat apa juga mengulurkan kakinya, sekarang bosmu menjadi kasihan sekali karena ulahmu.”

Madog mengerti seketika setelah mendengar kata-kata tersebut, jelasnya anak buahnya sendiri yang ingin mempermalukan Desta, namun malah balik mencelakai dirinya.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu