Mendadak Kaya Raya - Bab 177 Suasana Jadi Serius

Hanya melihat ruang kosong terbuka di belakangnya, ada tujuh sampai delapan mobil Santana yang telah dimodifikasi diparkir di sana.

Begitu mobilnya terbuka, para pria dan wanita yang memiiki aura sangat bermartabat yang tidak biasa, turun dari mobil dan berjalan ke sini.

Tatapan mata Desta melewati mereka semua dan jatuh pada serangkaian semak-semak yang tidak jauh darinya.

Setelah memiliki kekuatan internal, indra kelimanya menjadi semakin sensitif. Di balik semak-semak itu penuh orang yang bersembunyi di sana, terlihat jelas kalau para negosiator ini datang dengan kewaspadaan jikalau Gayus tidak menguntungkan untuk mereka.

Ketika Desta sedang memikirkan semua ini, tiba-tiba seorang pria datang ke depannya.

“Hei, anjing ini menghalangi saja, sana minggir!” Pria pertama menggunakan kacamata hitam dengan rambut yang sedikit acak-acakan, mengenakan rompi hitam seperti pemeran Wu Ya dalam film Youth and Danger.

"Apa yang kamu katakan?"

Salah satu junior Desta yang ada di pintu utama memelototi pria itu, menggulung lengan bajunya dan berpose seolah akan siap memukul.

Desta segera menghentikan mereka, dengan berkata, “Jangan khawatir, biarkan saja mereka dulu yang naik, Gayus sepertinya sudah menunggu cukup lama.”

Beberapa junior yang lain pun mengangguk dan memberi jalan. Tatapan mata pria seperti Wu Ya itu begitu angkuh dan tersenyum sinis, lalu dia naik bersama dengan segerombolan negosiator yang lain ke atas.

Lantai atas dari awal sudah dikosongkan, dan hanya ada satu meja kosong yang ada di tengah-tengah. Gayus dan orang kepercayaannya sudah duduk di sana. Tatapan matanya melihat ke para perwakilan negosiator yang datang dari tangga.

Gayus berdiri dan berkata dengan dinginnya, “Para hadirin, aku telah menunggu cukup lama, silahkan duduk.”

Semua orang itu tidak begitu buru-buru, mereka duduk dengan begitu tenang dan santai sambil menatap Gayus.

Desta pun ikut berjalan dan muncul dari tangga, Begitu Gayus melihatnya, dia berniat berdiri untuk menyambutnya tapi Desta mengedipkan matanya memberi isyarat kalau Gayus jangan sampai membongkar identitas sebenarnya.

Gayus mengerti maksudnya, jadi dia pura-pura tidak melihat Desta dan menyuruh pelayan di sampingnya mulai menghidangkan makanan.

“Tuan Gayus sangat terhormat sekali ya, suatu kehormatan untukku diundang makan di tempat yang begitu mahal ini."

Orang yang bicara ini adalah pria yang mirip dengan Wu Ya itu, namanya Wuslim. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Madog yang kuat. Ketika dia berurusan dengan Desta di sebuah pabrik yang ditinggalkan terakhir kali, dia akhirnya dikirim untuk bekerja di tempat lain untuk melarikan diri dari masalah.

Ketika dia tahu kalau Madog telah dikalahkan oleh Gayus, dia langsung menggait para pasukan yang tersisa yang punya hubungan baik dengannya dan dia langsung menjadi bos kedua setelah Madohg Dia juga menghubungi dan bekerja sama dengan beberapa pasukan luar lainnya.

“Bukannya sekalian ini lebih baik memperkenalkan diri sendiri dulu ya?” kata Gayus setelah melihat gelas alkohol orang-orang yang telah duduk sudah dituang penuh dengan alkohhol oleh para pelayan.

“Apa yang dikatakan oleh Tuan Gayus masuk akal. Malam in, kita harus diskusi dengan damai dan menyenangkan. Kedepannya kita semua bisa jadi sahabat yang mengerjakan bisnis bersama secara baik-baik, jadi wajib untuk saling mengenal.”

Orang yang bicara masih saja Wuslim. Orang yang tidak tahu mungkin mengira ini adalah permintaan Gayus untuk dijawab dan dipuji semacam ini. Tapi orang yang mengerti, tahu betul kalau pria tengik itu sebenarnya ingin mendominasi perebutan negosiasi malam ini.

“Kalau begitu aku duluan, namaku Wuslim. Dulu aku bekerja di bawah Madog. Karena kebaikan Tuan Gayus, aku sekarang adalah salah satu orang yang akan menjalankan bisnis di jalan Xi daerah sanbaku. Kedepannya, aku berharap kita semua bisa saling bekerjasama dan menjaga.” katanya sambil tersenyum manis penuh maksud dengan tangan dikepalkan memberi salam ke semua orang.

Baru saja Wuslim selesai bicara, pria sebelah kirinya dengan bekas luka di wajahnya berkata sambil tersenyum, “Namaku Sunaga. Aku adalah wakil kepala TRIAD di Kota Daerah Akihabara. Aku sudah mendengar nama besar tuan Gayus cukup lama, akhirnya hari ini bisa bertemu, memang sama seperti yang ku dengar.”

Gayus juga tidak marah, dia hanya tersenyum menyeringai melihat ke orang ketiga.

Orang ketiga adalah wanita yang sangat menggairahkan dan menggoda. Dia memakai lipstik warna merah tua yang juga menggoda. Dia sekarang mengenakan choengsam yang sangat seksi, benar-benar membentuk lekuk tubuhnya dengan sangat jelas, bagian dada dan paha yang begitu putih diperlihatkan keluar dengan jelas sebagai dua pemandangan yang sangat indah. Dan ini semakin bisa memikat para pria yang duduk di sana sampai tanpa sadar menelan ludahnya.

“Namaku Megan. Aku adalah penanggung jawab Megan Club daerah Akihabara. Ini pertama kalinya datang ke daerah Sanbaku. Aku harap tuan Gayus bisa banyak menjagaku. Jangan menggoda ataupun mengganggu aku ya.” katanya dengan manja sambil mengedipkan satu matanya ke Gayus.

Tidak bisa dipungkiri kalau memang godaan wanita itu tidak lemah sama sekali. Walaupun Gayus adalah pria yang sudah mengalami berbagai pengalaman kencangnya angin kehidupan tapi, di saat ini, ada rasa tidak bisa menahan diri, dia pun segera memalingkan wajahnya.

Desta yang ada di samping malah tidak merasakan apa-apa.

Godaan wanita itu sebagian besar diciptakan dari tubuhnya. Tapi wanita itu tidak sehebat Mingxi yang dari dalam maupun luarnya secara alami memancarkan aura menggoda dan memikat. Dia juga tidak seperti Violeta yang begitu dingin tapi begitu hebat bakatnya, yang ketika mencoba memikat orang maka benar-benar jadi penggoda ahli yang sangat berpengalaman.

Di samping Megan, duduk seorang pria paruh baya yang terlihat sangat bermartabat dan tenang. Ini gilirannya untuk bicara, dia begitu tenang, berkata sambil tersenyum, “Halo para hadirin, namaku Raijin. Aku adalah perwakilan Kurata dari kota Yozuda. Aku harap kita bisa saling menjaga.”

Melihat pria itu yang tampaknya sangat kalem dan patuh membuat semua orang di sana menunjukkan ekspresi menghinanya.

Hanya Desta yang begitu tenang dan serius menatap Raijin cukup lama.

Kurata adalah group yang ada di bawah adik ketiganya Pota. Tidak disangka, Pota mengirim anak buahnya untuk ikut bergabung dalam persaingan di daerah Sanbaku ini.

Pria ini, sebenarnya apa yang dipikirkannya?

“Karena semua orang di sini sudah mengenalkan diri, kalau begitu kita mulai saja negosiasi ini.”

Gayus bertepuk tangan lalu ekspresi wajahnya sekejap jadi tampak serius.

Di saat ini, Wuslim melihat ke sekelilingnya lalu berkata, “Yoh, apa masih ada satu negosiator hebat yang belum datang, kenapa belum datang juga?”

Semua orang terkejut, mereka baru menyadari kalau memang kurang satu negisiator kuat yang belum datang. Desta juga ingat kalau Paman Ding bilang Madog menghubungi dua pebisnis besar dari daerah Akihabara, dua pebisnis besar dari kota Kataro, dan juga Kurata dari kota Yozuda.

Lalu ditambah dengan pebisnis besar Gayus, jadi malam ini harusnya ada tujuh perwakilan yang datang ke tempat ini. Tapi sekarang hanya ada enam orang saja. Tidak tahu satu orang sisanya itu pergi kemana.

“Sudahlah, karena dia tidak datang itu berarti mereka sudah menyerah dengan negosiasi malam ini. Kalau begitu, kita tidak harus memaksakan.”kata Gayus dengan suara berat sambil melambaikan tangannya.

Orang-orang yang lain pun berpikir sejenak lalu satu persatu mengangguk setuju. Kurang satu pebisnis dalam persaingan ini adalah hal baik untuk mereka jadi untuk apa dibikin ribet.

“Kalau begitu aku langsung saja ya. Tujuan dari kalian semua datang kesini sudah sangat jelas sekali yaitu ingin masuk dan berbisnis di daerah Sanbaku ini.”

Gayus memandangi semua perwakilan itu, lalu berkata dnegan suara berat, “Tapi, di tempat ini aku sudah membangun bisnis selama bertahun-tahun. Jika kalian ingin menyuruhku langsung angkat tangan menerima kalian, itu tentu tidak akan mungkin. Aku percaya jika ada orang yang mengusir kalian para pebisnis ini dari wilayah kalian, kalian pasti juga tidak akan mau dan tidak akan ikhlas kan?”

Semua perwakilan itu diam tidak bicara apapun. Tapi ekspresi di wajah mereka sedikit berubah yang jelas memperlihatkan kalau memang sudah punya perhitungan mereka sendiri.

“Aku akan mengatakannya langsung di depan ya. Jika kalian ingin masuk dan berbisnis di daerah Sanbaku ini, aku bisa memberikan sebagian wilayah untuk kalian tapi harus lihat dulu seberapa tulus kalian ini. Aku tidak mungkin hanya karena kalian banyak orang jadi mau begitu saja mengambil wilayah ini dariku kan?” kata Gayus lagi.

Baru saja ucapaannya keluar, Megan langsung menjawab ucapan ini, “Apa yang diucapkan Tuan Gayus cukup masuk akal juga. Tapi kelihatannya Tuan Gayus tidak begitu mengerti satu hal ya, jika melakukan seperti apa yang kamu katakan itu. Kalau begitu apa artinya kami semua berkumpul di sini?”

“Siapa yang tidak bisa melakukan negosiasi bisnis coba. Jika begitu enak negosiasinya, maka cukup hanya menelepon saja untuk negosiasi kan. Tapi kami semua sampai datang kesini, Tuan Gayus masih ingin melihat dan menguji ketulusan kami, ini tidak telalu pantaskan?”

Ketika masih dalam percakapan ini, Megan sudah mengeluarkan pistol dari dadanya, dan meletakkannya di atas meja.

Di saat itulah, suasana di aula besar itu jadi serius dan begitu mencekam.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu