Mendadak Kaya Raya - Bab 108 Tetap Misterius

“Jangan bohong, cepat bilang sebenarnya ada apa?" Wajah Vina panik sekali.

"Barang semacam uang masih bisa bagaimana lagi, ada uang ya ada uang, tidak ada uang yang tidak ada uang, tidak ada yang perlu dijelaskan bukan?"

"Kalau kamu memaksaku menjelaskan, maka aku hanya bisa bilang aku sudah lama membeli rumah Eling Bening, saat menang lotre langsung kubeli." Desta sedikit tak berdaya membuka kedua tangan dan melejitkan bahunya, "Vero masih ada urusan mencariku, aku pergi dulu."

Sambil mengatakannya, Desta langsung pergi.

"Kamu si brengsek ini! Beberapa waktu ini di kota Yunhai sama sekali tidak ada orang yang memenangkan lotre sebanyak miliaran, kamu masih menipuku?!"

Vina dibelakang disana menghentakkan kakinya dan berteriak, tapi Desta sudah hilang dari balkon, juga tidak ada waktu menemaninya ribut disana.

Menarik Vero masuk ke kamar kecilnya, Vero dengan aneh melihatnya, "Kamu benar-benar ada rumah atau mulut besar saja? Minggu depan mereka benar-benar mau datang melihat, nantinya kita tidak bisa mengeluarkan rumah, takutnya papa dan mama akan ditertawai."

"Sungguh ada!"

"Beberapa waktu yang lalu bukannya kamu diganggu oleh 3 klub peri itu? Waktu itu aku sudah ingin membelikan sebuah rumah untukmu, agar kamu bisa tinggal sendirian di luar, lalu aku pergi ke Eling Bening melihat, dan memesan sebuah rumah, hanya saja belum memberitahumu." Desta berkata jujur di hadapan Vero.

"Tapi......rumah Eling Bening mahal sekali. Satunya setidaknya harus miliarn, paling murah 2 miliar lebih, bukankah uangmu sudah habis? Darimana datang 1 miliar lebih?" Vero merasa dirinya ditipu lagi, dengan menggebu-gebu melihat Desta.

"Kalau ini kamu tidak perlu urus, aku mendapatkan uang lagi, ingin membeli rumah, agar nanti uangnya tidak aku habiskan lagi." Desta memegang hidungnya, berkata dengan canggung.

"Kak Desta! Kamu hanya tau membohongiku saja, beberapa waktu ini kamu sama sekali tidak sama dengan dulu." Vero mencemberutkan bibirnya.

Desta langsung memeluknya, "Sudahlah, tunggu beberapa waktu lagi aku akan memberitahu kepadamu semuanya, sekarang hanya ingin memberimu kejutan saja."

"Kamu beli rumah menghabiskan berapa banyak?" Tanya Vero langsung.

"Tidak banyak, hanya beberapa miliar saja."

Desta tidak bilang villa pusat di Eling Bening juga dia beli, hanya villa 8 miliaran itu juga sudah cukup, tunggu keduanya sudah siap didekorasi, lalu menyerahkan dua rumah ini kepada Vero, waktu itu juga sudah saatnya mengatakan status sebenarnya kepada Vero.

"Misterius sekali, kamu tidak menjelaskan kepada mereka, setiap kamu menghabiskan uang mereka selalu mengira ambil dari aku, semua mengira aku korupsi, sebenarnya kita berdua tak bersalah, tidak adil sekali." Ucap Vero dengan tidak adil.

Kenyataannya memang begitu, Desta seorang bocah miskin, setiap hari tanpa takut menghabiskan begitu banyak uang, semua akan mengira Vero yang memberinya uang, sedangkan uang Vero tentunya datang dari proyek.

"Biarkan saja mereka mau seperti apa, kalau tidak percaya periksa pembukuan saja, tapi aku merasa orang-orang itu juga tidak berani periksa, setiap orang di keluarga Chen yang pernah menduduki posisi itu, siapa yang tidak bersalah? Banyak atau sedikit pasti ada korupsi, mereka merasa bersalah, satu sisi ingin memeriksa pembukuanmu agar bisa menurunkanmu, sisi lainnya bahkan bukti pun tidak berani dicari, lihat tampang mereka yang tidak senang, memikirkannya saja membuatku senang sekali." Ucap Desta sambil tertawa jahat.

"Kamu......" Wajah Vero berubah merah, meskipun perkataan belakangnya tidak dia katakan, tapi Desta juga tau dia mau bilang apa, mencubit wajahnya, menariknya keluar dari kamar.

"Oh benar, Vero kuberitahu kamu, bibimu itu kemarin datang sekeluarga kemari, anaknya kecelakaan kan, aku sudah mengantarkannya ke rumah sakit, beberapa hari ini tidak memperhatikannya, aku ingin membawamu ke rumah sakit melihat tante itu, sekalian mengganti sedikit uang." Desta tiba-tiba teringat dengan hal ini, hatinya tidak enak sekali.

Bagaimana juga dia juga salah, tidak seharusnya membiarkan dua orang itu naik mobil keluar jalan-jalan.

Tapi sekarang mereka juga sudah mendapatkan hukuman mereka.

"Boleh, dua hari ini kelasku sedikit sekali, kapan saja bisa pergi, pekerjaan juga bisa kutinggalkan." Vero mengangguk.

Mereka berdua berjanjian, Desta langsung keluar, dia tidak ingin tinggal disini dipaksa tanya oleh Wulan dan Gito. Sekarang Gito masih kesal, tidak tau minggu depan harus mengambil apa untuk bertukar.

Hari kedua pagi-pagi sekali, Desta datang menjemput Vero pergi ke rumah sakit, di kamar pasien VIP, tante itu masih tetap tinggal disana, setelah operasi, proses penyembuhan sedikit lama, tidak ada yang disana menemaninya, dia bahkan mau makan dan minum saja sangat sulit, meskipun Desta sudah membayar semua uangnya, tapi dia sendirian juga sangat menderita.

Desta tidak tau kenapa orang keluarganya tidak ada satupun yang datang, juga tidak berani bertanya.

"Tante, tadi aku sudah tanya dokter, dokter bilang beberapa hari lagi kamu sudah bisa keluar dari rumah sakit, uang ini kamu pegang, anggap saja ganti rugi, kamu bisa membeli suplemen untuk memulihkan kesehatanmu."

Desta memberikan sekantong uang, didalamnya ada puluhan juta, seharusnya tidak dia yang membayar ganti rugi, tapi Desta tau kalau dia tidak ganti rugi juga tidak ada orang yang akan mengganti rugi, dan juga tante ini kasihan sekali, Desta sangat tidak tega.

Lagipula memberi banyak sekali mungkin dia tidak akan menerimanya, kalau beri sedikit juga tidak ada guna.

"Aku tidak boleh menerima uang ini, nak, kamu adalah anak yang baik, kamu sudah berbuat cukup banyak untuk tante, kalau aku mengambil uang ini lagi maka jelas sekali aku mirip dengan penipu." Tante itu langsung mendorong kembali uang itu.

"Tante, tolong diterima, ini adalah maksud kak Desta, lagipula nanti kalau sudah keluar rumah sakit kedepannya tidak bisa bergerak, masak, cuci baju dan yang lainnya harus menggunakan uang." Vero mengambil uang itu, memasukkannya ke dalam baju wanita tua itu.

Sikap mereka berdua kokoh sekali, akhirnya tante ini juga tidak ada cara lagi, hanya bisa menerima uang ini.

"Oh, sebenarnya aku tidak ingin menerima uang kalian, hanya ingin memohon satu hal kepada kalian, sekarang kalau kalian tidak mau memberiku, aku juga tidak enak memohon kepada kalian." Tante itu berkata dengan sedih.

"Tante, kamu bilang saja, kami akan membantu kalau bisa kami bantu." Vero menggenggam tangannya dengan pengertian berkata.

"Sejujurnya, anakku kuliah di Universitas Yunhai, keluargaku miskin sekali, saat anakku berumur berapa tahun saja suamiku sudah lari, aku membesarkannya sendirian, saat aku diopname beberapa waktu ini juga tidak memberinya uang bulanan, aku sangat mengkhawatirkan kondisinya sekarang."

"Apakah kalian bisa membantuku pergi melihat dia? Uang ini untuk kamu, minta tolong ya." Sambil berkata, tante ini mengeluarkan uangnya lagi, meletakkannya di tangan Desta.

Desta tersenyum, "Uang ini untukmu, dan juga kami akan pergi melihat anakmu, siapa nama anak tante?"

"Aih.....kalian benar-benar orang baik, aku....., aku wanita tua ini benar-benar malu sekali." Wajah tante itu malu, tapi dia memang sangat mengkhawatirkan anaknya, "Nama anakku Debby, ekonomi manajemen tahun pertama."

"Nak, boleh tolong bawakan sedikit uang untuknya?" Sambil berkata, tante itu langsung mengeluarkan setengah uang dari dalam amplop, emberikannya kepada Desta.

"Tante tenang saja, sore nanti aku akan mengantarkan uangnya untuk anakmu." Desta berkata sambil tersenyum.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu