Mendadak Kaya Raya - Bab 374 Adegan Yang Pernah Terjadi

“Ya ampun, Lalisa memang wanita paling sempurna yang pernah aku temui !” Kak Ding yang berada di samping sudah tidak tahan untuk memujinya.

Desta terus menatap Lalisa dengan tatapan bengong, dalam hatinya sudah mulai berimajinasi, bagaimana hasilnya apabila Kak Cit dan Vero mengenakan gaun tersebut ?

Desta bahkan sudah merasakan kegairahannya hanya dengan membayang adegan tersebut, hampir saja langsung mimisan di tempat.

Dia menoleh kepala dengan wajah yang kemerahan, saat ini dia sudah tidak berani menatap sembarangan lagi, namun Lalisa malahan salah paham terhadap tingkahnya, dia beranggapan bahwa Desta yang buru-buru menoleh kepala pastinya dikarenakan telah jatuh di bawah pesonanya, apabila kepikiran bahwa lelaki yang berani bertarung dengan penjahat ini bahkan juga memiliki sisi yang begitu imut, tatapan mata Lalisa menjadi semakin berbinar-binar.

“Seandainya kalian merasa puas, kedua pakaian ini tidak perlu diperbaiki lagi !”

Pada saat ini, Kak Ding yang berada di samping sedang menepuk kedua tangannya dan berkata dengan nada meriang.

Desta dan Lalisa mulai sadar dari lamunan, lalu berkata dengan nada serentak :”Kalau begitu terima kasih Kak Ding, berapa harga dua pakaian ini ?”

Setelah kata-kata tersebut dilontarkan, mereka berdua saling bertatapan, setelah itu tertawa keceplosan dengan bersamaan.

Kak Ding yang berada di samping hanya menggeleng kepala dan berkata :”Haih, sibuk beberapa jam ini memang tidak seberapa, tetapi malahan harus melihat orang yang pamer mesra di hadapanku pula, kalian berdua tidak boleh menyisakan jalan hidup untuk wanita lajang ya ? Sudahlah sudahlah, dua pakaian ini gratiskan saja untuk kalian.”

Desta baru saja ingin menolaknya setelah mendengar demikian, namun langsung melihat isyarat mata dari Lalisa.

Desta yang tidak berdaya hanya bisa terdiam dan menekan rasa penasaran di dalam hatinya, Kak Ding mengantar mereka hingga masuk ke dalam lift, setelah itu mereka juga meninggalkan tempat tersebut.

“Lalisa, kenapa melarang aku membayar uangnya ?”

Setelah duduk di dalam mobil, Desta bertanya dengan tampang ragu.

Lalisa tersenyum dan berkata :”Kamu tidak bekerja di bidang kami, makanya tidak mengenal dengan sifat Kak Ding, dia adalah orang yang tegas dan tidak menerima penolakan, kalau dia sudah bilang akan memberikan secara gratis, tandanya sudah pasti tidak akan menerima uang dari kita lagi, kalau kamu nekat mau bayar, dia mungkin saja akan menerima, tetapi dia tidak akan menerima pekerjaan dari kamu lagi.”

“Ada sifat yang begitu aneh ya ?”

Desta tersenyum dan menggeleng kepala, jelasnya sangat kebingungan dengan orang tersebut.

Namun setelah itu dia berkata lagi :”Barusan Kak Ding bilang dia adalah wanita lajang, ini hanya bercanda saja kan ? Dia adalah wanita yang begitu memesonakan, mana mungkin tidak ada suami ?”

Tatapan Lalisa sedikit suram setelah mendengar pertanyaan ini.

“Saat ini Kak Ding memang berstatus lajang, suaminya sudah meninggal dunia karena sebuah kecelakaan, sejak saat itu dia tidak pernah mencari pasangan baru lagi, demi tidak memberikan kesempatan bergosip kepada orang lain, dia biasanya bahkan tidak pernah menerima pekerjaan dari lelaki, kali ini kalau bukan karena datang bersamaku, kamu sama sekali tidak ada kesempatan untuk naik ke atas.”

“Rupanya begitu ya, sayang sekali.” Desta berkata dengan nada kasihan.

Sebelumnya dia masih merasa aneh, bagaimanapun dari penampilan dan bentuk tubuh Kak Ding sudah tergolong sempurna, apalagi pesona dirinya yang telah menebar seiring usia, gadis muda biasanya tidak akan bisa membandingkannya.

Seharusnya wanita seperti ini tidak akan kekurangan pelamar, mana mungkin masih berstatus lajang lagi ?

Setelah meninggalkan toko busana pribadi, Desta bermaksud untuk mengantar Lalisa pulang ke hotel.

Apabila acaranya telah ditetapkan, tandanya hanya perlu diajukan saja, dikarenakan mempertimbangkan bahwa Sakuya akan melakukan sesuatu yang membatasi kelancaran acaranya, Desta memutuskan untuk memanfaatkan sedikit strategi licik.

Dikarenakan acara kali ini adalah acara perayaan wisuda, sehingga setiap kelas mesti menampilkan sebuah pertunjukan, seandainya ada kelas yang tidak menampilkan pertunjukannya, bukan hanya kelas tersebut yang akan menerima hukuman, bahkan dosen yang bertanggung jawab dalam memimpin juga harus menerima sanksi besar.

Awalnya Sakuya berencana untuk menolak semua pengajuan dari kelas Desta tanpa membedakan kualitas hasilnya, lalu dia akan terus mempersulit mereka, tujuannya agar Desta dapat mengetahui risiko bermusuhan dengan dirinya.

Pada saat menjelang batas waktu terakhirnya, dia baru membiarkan kelas Desta lolos dari pengajuan pertunjukan tersebut.

Dengan demikian, pekerjaannya tidak perlu tertunda dan dirinya juga dapat mempermainkan Desta, tujuan dirinya juga dapat tercapai.

Namun Desta juga bukan orang bodoh, dia tidak akan memberikan kesempatan kepada Sakuya untuk mempermainkan dirinya, dia memang memiliki acara pertunjukannya, namun dia sengaja tidak melaporkan hal tersebut pada hari ini, dia ingin saksikan saja siapakah yang akan lebih panik pada saat itu !

Setelah tiba di tempat parkir hotel, Desta menyadari bahwa tiba-tiba banyak kendaraan pelat luar kota yang berada di tempat parkir ini, hal ini membuat tempat parkir yang kosong menjadi penuh terisi, dia membawa mobil dan terus mengelilingi lokasi tersebut untuk mencari tempat parkir kosong.

“Akhirnya ketemu juga, kenapa begitu banyak mobil ya ?”

Desta menghela nafas, dia mengatur stering mobilnya dan bersiap-siap untuk memundurkan mobilnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara klakson mobil memekakkan telinga yang berasal dari tempat jauh.

Setelah itu sebuah mobil BMW Series 7 berkendara cepat ke arahnya, kepala mobil tersebut langsung menyelinap ke dalam tempat parkir yang baru ditemukan Desta, setelah itu juga menabrak dengan kuat pada ekor mobil Desta, alarm mobil Desta langsung berbunyi dengan nyaring.

“Aneh, adegan ini sepertinya pernah terjadi !” Tubuh Desta dan Lalisa yang berada di dalam mobil juga menggetar dengan kuat, untung saja mereka berdua masih mengenakan sabuk pengaman, sehingga tidak terjadi masalah apapun, namun Desta dengan jarangnya tidak merasa emosi, malahan merasa sedikit kebingungan.

Dia menyuruh Lalisa agar dapat menunggu di dalam mobil, setelah itu dia turun dari mobil dan bersiap-siap untuk memaki pengemudi mobil BMW tersebut.

Setelah itu serangkaian suara memaki meletus seketika, “Sialan, bagaimana kamu membawa mobilnya….”

Desta terbengong kaku setelah mendengar suaranya.

Pengemudi BMW juga terbengong setelah melihat Desta yang turun dari mobil.

“Rupanya kamu !”

Mereka berdua saling melotot, lalu menunjuk batang hidung masing-masing dan berteriak dengan kuat.

Benar sekali, pengemudi yang menabrak mobil Desta pada kali ini tetap saja adalah supir pribadi Sakuya yang bernama Parmo !

Pada beberapa hari yang lalu, budak ini merebut tempat parkirnya dengan cara seperti ini dan menabrak mobil barunya, dalam hati Desta terus berpikir, sebenarnya apa kedendaman orang tersebut terhadap dirinya ?

Setelah menyadari kembali, Desta tersenyum sinis, “Seru juga, biaya perbaikan mobil untuk sebelumnya saja masih belum membayar padaku, sekarang sudah menabrak mobil baruku lagi dengan tanpa sabar, kenapa pula, jadi mau memperbaiki dua mobil dengan sekaligus ya ? Atau bengkel lagi diskon untuk perbaikan mobil kedua ?”

Wajah Parmo menjadi kemerahan setelah mendengar kata-kata ini.

Namun dia tetap menahan rasa malu dan berkata :”Kak Sakuya sudah bilang, orang yang tidak menghargai dosen dan tahu sopan santun seperti dirimu, pantas saja ditabrak orang, manusia bodoh yang akan memperbaiki mobilmu !”

Setelah itu dia seolah-olah kepikiran dengan sesuatu lagi, lalu tertawa sombong :”Lagi pula, kamu tidak ingin lolos dari pengajuan pertunjukan itu ya ? Jangan sampai ketika pertunjukannya tidak lolos, kalian malah terus menangis dan memohon kepada Kak Sakuya !”

Setelah mendengar ancaman tersebut, Desta menyebut kata “oh” dengan nada panjang, lalu menarik sudut bibir dan tersenyum, “Ternyata ini dasar keberanian kamu yang tidak mau memperbaiki mobilku ya, aku hanya pernah dengar bahwa ada wanita yang bertindak angkuh setelah mendapatkan suami kaya, namun rupanya kamu seorang pria gagah juga berani bertindak angkuh di luar hanya karena telah menjadi lelaki simpanan seorang wanita ya.”

“Kamu begitu ahli dalam menjadi lelaki simpanan, orang rumahmu sudah tahu ? Atau jangan-jangan, orang rumahmu bukan hanya sekedar mengetahuinya, malahan juga membelikan obat memperkuat ginjal untukmu ya ?”

“Kamu bilang apa ! ?”

Reaksi wajah Parmo langsung berubah setelah mendengar pembicaraan Desta, jelasnya merasa malu sekali.

Tangannya mengepal dengan erat, kedua matanya terus melotot Desta dengan tatapan kejam, seolah-olah akan maju bertarung dengan Desta.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu