Mendadak Kaya Raya - Bab 336 Kedatangan Teman Jauh

Pada saat yang sama, Desta dan Violeta sudah duluan meninggalkan ruang pameran dan berjalan di sepanjang koridor menuju lantai paling atas.

Meskipun di dalam Geisha Grup memiliki banyak kamera cctv, tapi pada saat ini malah sebaliknya menjadi tempat yang lemah.

Violeta dari awal sudah tahu pengaturan kamera cctv ada dimana saja. Jadi setiap kali naik satu lantai, dia sudah pasti mengetahui dengan tepat letak kamera cctv. Jadi dia tidak akan mungkin muncul di layar pengawasan cctv.

Bahkan saat ini, berpuluh-puluh satpam dan penjaga keamanan yang menatap tajam tak bergerak ke layar pengawasan di ruang pengawasan cctv, tetap saja tidak mendapatkan apapun. Seolah Desta dan Violeta langsung menghilang dari gedung Geisha Grup.

“Sekarang Valora harusnya sudah tahu mengenai rencana kita. Kita harus lebih berhati-hati, jangan sampai ketahuan.” Kata Violeta kepada Desta yang sedang berjalan sudut perbelokan tangga.

Desta mengangguk, dan pada waktu yang bersamaan ini menekan tombol di intercom-nya untuk diam-diam mengirim sinyal kepada Kirito.

Pada saat ini Valora mencoba yang terbaik semaksimal kemampuannya untuk menemukan Desta dan Violeta, sehingga dia tidak mengurus beberapa pertahanan hariannya. Saat ini membuat Kirito lebih mudah dan nyaman untuk mulai bergerak.

“Oh iya, karena kali ini kamu mau datang ke sini, kenapa tidak mengajakku datang bersama?” tanya Desta tiba-tiba.

Violeta mengedipkan matanya, menunjuk ke intercom yang ada di telinga Desta, lalu berkata, “kamu punya rencanamu sendiri. Aku punya rencanaku sendiri. Sekarang bisa bertemu seperti ini, itu adalah takdir saja. Jika dari awal sudah bekerja sama bersama, maka jelas akan membebani satu sama lain. Kalau jadinya seperti itu, maka akan lebih merepotkan.”

Desta terkejut, lalu berkata lagi, “Kamu ternyata tahu kalau aku sudah punya rencana sendiri. Mata dan telingamu itu lebih luas daripada yang aku kira!”

Harus tahu saja, orang yang diajak kerja sama kali ini oleh Desta adalah keluarga Fang Kota Yunhai.

Jendral Fang bahkan keberadaannya setingkat denga veteran tentara. Dia tidak menyangka Violeta bisa tahu jelas mengenai kerja sama di antara mereka. Wanita ini benar-benar hebat sekali!

Violeta tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Dia lanjut jalan ke depan memimpin jalan.

Ini adalah pertama kalinya mereka berdua datang ke Geisha Grup. Tapi, Violeta terlihat sangat mengenal jalan di sini. Tidak hanya setiap kali bisa tepat menghindari kamera cctv, tapi begitu banyak satpam dan penjaga yang bolak balik kesana kemari pun, dia sudah akan lebih tahu dulu sehingga bisa dengan mudah bersembunyi.

Setelah lewat setengah jam, mereka berdua akhirnya sampai ke lantai teratas.

Di sini, selain para satpam yang sangat kuat yang bertugas untuk mengawasi dan menjaga keamanan, juga ada beberapa pria besar dan menakutkan dengan tubuh yang sangat kuat menjaga di setiap persimpangan jalan.

Melihat aura mereka yang menakutkan, tanpa menebak pun pasti sudah tahu, kalau mereka ini adalah orang-orang yang berani mati ketika bertugas.

“Sudahlah, sudah sampai sini. Tidak ada keharusan bersembunyi dan berhati-hati lagi. Ayo langsung maju dan serang saja!”

Kata Violeta kepada Desta dengan sudut bibir yang melengkung tersenyum.

Sepanjang jalan naik ke atas, mereka berdua sangat berhati-hati. Mereka tidak ingin terjerat dengan beberapa orang penjaga yang tidak terlalu penting. Jika berurusan dengan mereka yang ada malah membuang waktu sia-sia dan menunda tujuan utama.

Sekarang tujuan mereka sudah ada di depan mata, jadi tidak perlu lagi terlalu berhati-hati.

Baru saja Violeta berucap, dia dan Desta pun bergegas keluar.

Dua satpam yang berdiri di pintu masuk koridor sedang merokok diam-diam sambil membicarakan betapa gerah dan panasnya wanita di clubhouse tadi malam. Belum sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba serangan tangan pisau menimpa leher mereka. Mereka pun akhirnya pingsan dengan senyum di wajah mereka.

Kemudian, orang-orang yang bertugas patroli di sepanjang koridor hanya merasakan hembusan angin kencang yang melewati mereka dengan diiringi serangan beruntun kepalan tangan dan tendangan kaki yang keras. Para penjaga yang berpatroli itu pun langsung kalah dan pingsan jatuh ke lantai.

Pada saat ini, Valora sedang memperhatian layar pengawasan cctv. Tatapan matanya menatap tajam ke tampilan layar yang padat di depannya.

Tiba-tiba seorang satpam berteriak, “Pak ketua, aku menemukan mereka. Mereka ada di lantai teratas!”

“Lantai teratas?!”

Ekspresi wajah Valora langsung berubah. Dia pun langsung mendorong sekretaris di belakangnya, berbalik dan bergegas menuju lift. Tapi ketika dia sampai ke lift, dia menyadari kalau tali lift telah terputus dan tidak bisa naik sama sekali.

"Sial!"

Valoramengumpat sekali lagi. Dia tidak ingin menunda lagi, dia pun menoleh lalu bergegas berjalan ke arah tangga.

Para atasan di Geisha Grup pun mengikuti di belakangnya.

"Tamu VIP dari Segitiga Emas, harusnya ada di dalam kan?”

Desta dan Violeta sudah berhasil menghabisi dan menangani seluruh satpam dan penjaga di lantai teratas.

Mereka berdua pada saat ini berdiri di depan ruang kantor yang sangat besar sambil berkata seperti itu dan menatap tajam ke pintu di depannya.

Violeta mengangguk, ketika bersiap untuk membuka pintu itu. Desta mengerutkan kening dan tiba-tiba terdengar suara serangan. Dia pun refleks mendorong Viola sampai Violeta terpungkur jatuh ke lantai.

Segera setelah itu, suara tembakan memekakkan telinga datang dari balik pintu. Di antara cahaya api dari peluru itu yang menerjang pintu khusus yang diimpor dari Eropa sehingga hancur berkeping-keping oleh senjata api yang berat dan berbahaya.

Di belakang pintu, ada lima pria bersenjata berat memegang berbagai senjata yang kuat.

"Hampir saja!"

Desta menghela nafas lega, hatinya pun ikut lega.

Untungnya, dia memiliki pengalaman menjadi sasaran oleh senapan sniper sebelumnya. Jadi saat Violeta mendorong pintu, perasaan yang familier itu membuat tubuhnya bereaksi secara naluriah dan langsung menghindar.

Violeta merasa bersalah atas ini, dia diam-diam memaki dirinya karena terlalu ceroboh dan tidak waspada.

Jika bukan karena Desta yang tepat waktu mendorongnya, mungkin saat ini dia akan menjadi gumpalan darah dan daging yang hancur seperti pintu kayu di depannya.

"Hehe, senang sekali kedatangan teman jauh. Hadiah pertemuan ini, apakah kalian berdua puas?”

Pada saat ini, terdengar suara dari dialek Yunnan selatan dari dalam ruang kantor.

Segera setelah itu, Lima pria bersenjata lengkap itu berjalan keluar. lubang keluarnya peluru di senjata mereka ditodongkan langsung ke Desta dan Violeta. Jika mereka berdua bergerak sedikit saja, maka lima pria itu tidak akan ragu-ragu untuk menarik pelatuknya.

“Kalian berdua kan sudah datang kesini. Bagaimana kalau duduk dulu sini. Aku kebetulan meminjam teh enak dari CEO Feng, ayo silahkan kalian berdua menikmati segelas teh ini.”suara itu terus terdengar.

Desta dan Violeta saling memandang. Mereka pun perlahan bangkit lalu berjalan masuk ke dalam ruang kantor tanpa takut sedikitpun.

Di sofa ruang kantor itu, mereka akhirnya melihat ‘tamu VIP’ yang berasal dari Segitiga Emas.

Orang itu adalah Hatta Dian yang bertubuh tinggi besar, wajahnya kotak dengan mata sipit. Tampak bekas luka dalam di mata sebelah kanannya, dia terlihat sangat galak dan kejam.

Orang yang sekejam itu, masih bisa-bisanya berkata ‘kedatangan teman jauh’, ucapan satu kalimat ini benar-benar memberikan perasaan yang sangat berbeda dan kontras untuk orang lain.

“Ternyata, seorang pria tampan dan wanita cantik ya. Sedikit berbeda dari yang aku bayangkan."

Kata pria itu melirik ke Desta dan Violeta dengan nada bicara yang begitu tenang. Seolah dia tidak takut sama sekali Desta maupun Violeta bisa menyakitinya.

“Kalian berdua silahkan duduk. Aku percaya CEO Feng akan segera naik dan datang ke sini. Kalian adalah tamunya. Jadi sebelum dia datang, aku ada keharusan untuk menyambut kalian lebih dulu.”

Kata pria itu dengan sopannya sambil menunjuk ke sofa.

Desta dan Violeta tidak terburu-buru.

Mereka berdua, yang satu ingin mengulur waktu memberikan Kirito kesempatan untuk mengumpulkan bukti kriminal.

Yang satunya lagi, yaitu Violeta ingin bertemu Valora untuk bertanya keberadaan Simon sekarang.

Jadi menunggu kedatangan Valora yang akan naik ke sini kebetulan sekali selaras dengan maksud dan keinginan mereka berdua.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu