Mendadak Kaya Raya - Bab 198 Kecelakaan

"Kamu jangan kemari!"

Taheon menyusut sampai ke sudut kamar, ekspresi wajahnya takut juga menawan.

Dia tidak pernah berpikir, pria yang tampakya begitu baik, biasanya dihadapannya begitu mempedulikannya, menyayanginya, saat menunjukkan topeng aslinya rupanya begitu jahat.

" Taheon, aku sarankan kamu lebih baik tidak perlu menolak, bukankah sekarang seluruh tubuhmu merasa sangat panas, ada keinginan untuk melepaskan baju?"

Keinan tersenyum, senyumannya sangat jahat.

Setelahnya dia juga tidak buru-buru, dia sudah sangat sering menggunakan obat seperti ini, tidak peduli biasanya tampilannya wanita yang begitu suci, setelah memakan obat ini, pasti akan menjadi wanita yang agresif dan rela melepaskan segalanya.

Dia hanya butuh menunggu sebentar, tunggu obat ini bereaksi sepeuhnya, Taheon akan dengan sendirinya mencarinya, memohonnya untuk memuaskannya.

Di luar jendela, Desta berkata kepada pendekar dibelakangnya: "Kamu pergi buat sedikit keributan, aku mau menolong orang."

Pendekar itu mengangguk, langsung melompati dinding, memecahkan sebuah vas bunga di halaman dengan tinjuannya.

Terdengar suara pecahan yang amat kuat.

Keinan yang di dalam kamar berdiri dengan panik, bertanya dengan marah: "Siapa?!"

Dia membalikkan kepala melirik Taheon yang seluruh tubuhnya bergerak bagaikan ular air, nafasnya sudah menggebu-gebu, tergeletak di atas tanah, tapi juga memutuskan untuk keluar melihat sebentar.

Lagipula obatnya sudah bereaksi, dia tidak takut Taheon akan kabur, kalau tidak memeriksa kondisi diluar, dia tidak ada keinginan untuk menikmati wanita cantik dihadapannya!

Dengan berpikir seperti itu, dia langsung berlari keluar, setelah pendekar itu melihat Keinan, langsung mundur.

"Berhenti disana!"

Melihat sebuah bayangan hitam yang lewat, Keinan mengejar kesana.

Desta mempergunakan kesempatan, langsung masuk kedalam kamar, "Guru Tang, apakah kamu baik-baik saja?"

Dia maju mengangkat Taheon, baru ingin bertanya kondisi wanita ini, Taheon bagaikan wanita ular yang tak bertulang melilitnya, bibir merahnya tidak berhenti mencium wajah Desta, dengan tak sadar berbisik, "Bantu aku, cepat bantu aku, aku panas sekali!"

Boom!

Dalam sekejap, otak Desta terkirim sebuah ledakan, seluruh tubuhnya terdiam.

Sampai sebesar ini, keintiman dia satu-satunya dengan lawan jenis adalah dengan Vero, pernah sekali berciuman, tapi karena Vero pemalu, tidak lama langsung melepaskannya.

Saat itu Desta juga gugup, masih belum merasakan rasa apapun sudah langsung berakhir, membuat hatinya merasa sangat menyayangkan untuk sesaat.

Jadi sekarang Taheon sangat agresif, membuatnya dalam sekejap sedikit tidak bisa menahan.

Di saat penting, Desta menggigit lidahnya untuk mengembalikan kesadarannya, dia tau waktunya tidak banyak, Keinan bukan orang bodoh, cepat sekali akan menyadari kalau tujuan didepannya hanya ingin menuntunnya pergi.

Kalau tidak cepat membawa Taheon pergi, tunggu Keinan kembali, maka dia sungguh tidak akan bisa kabur.

Meskipun Keinan bukan lawannya, tapi disini masih ada seorang Ronan.

Bagaimana kemampuan orang tua itu, Desta masih tidak tau.

Memikirkan seperti itu, Desta memukul leher belakang Taheon, ingin membuatnya pingsan dan bisa lebih mudah membawanya pergi.

Tapi efek obatnya terlalu kuat, semangat Taheon saat ini adalah semangat yang sangat amat bersemangat, pukulan ini bukan hanya tidak membuatnya pingsan, malah membuatnya mengeluarkan suara yang menggoda.

"Ah, nyaman sekali....."

Mendengar perkataan ini, hidung Desta merasakan sedikit gatal, takutnya mau mimisan lagi.

"Sudah mau terlambat, guru Tang, aku minta maaf!"

Melihat Keinan yang bisa kembali kapan saja, Desta langsung mengangkat Taheon diatas pundaknya, keluar dari kamar, lalu meninggalkan keluarga Remnan mengikuti jalan saat dia datang kemari.

Untungnya wanita ini saat ini sedang dalam keadaan emosional, hanya nafasnya sedikit tersenggal-senggal, tidak mengeluarkan suara aneh apapun, satpam-satpam keluarga Remnan juga tidak merasakan apapun.

Dalam sekali nafas berlari puluhan mil, Desta sampai di sebuah hutan rimba.

DIa menurunkan Taheon yang saat ini sudah sepenuhnya tidak sadarkan diri, mengeluarkan jarum akupuntur dari sakunya ingin mengobati wanita ini.

Meskipun efek obat ini sangat kuat, tapi Desta pernah belajar medis dari Rosimin, dirinya juga pernah meneliti di bidang ini, asalkan memberinya kesempatan, untuk menghilangkan efek obat dari tubuh Taheon bukanlah masalah besar.

Tapi.......

Taheon tidak memberinya kesempatan.

Baru saja Desta membuka 3 kancing baju wanita ini, saat bersiap untuk menusukkan jarum, tiba-tiba Taheon menaha tangan Desta, dengan agresif masuk ke dalam bajunya.

Detik itu, Desta terdiam.

Dia hanya pria polos yang tidak pernah melakukan hal seperti ini, menghadapi Taheon yang ukuran dan bentuknya sama dan juga yang agresif, bagaimana dia bisa menolak.

Disaat dia tercengang, Taheon sudah mendorongnya, dengan agresif menindihnya......

Cinta satu malam.

Saat Desta tersadar, sudah subuh hari kedua.

Melihat Taheon yang didalam pelukannya, keningnya berkerut tapi malah sejinak kelinci, perasaan Desta sangat kacau.

"Kenapa menjadi seperti ini?"

Desta menyesal dalam hati, awalnya dia berencana hanya ingin pergi melihat keadaan Taheon, khawatir karenanya, membuat Taheon menjadi pelampiasan amarah Keinan.

Hasilnya memang khawatirnya benar adanya, Keinan tidak hanya melampiaskan amarahnya kepada Taheon, terlebih juga memakaikan obat pada Taheon, melakukan perihal yang hina ini, meskipun mereka berdua sudah tunangan, tapi Taheon masih belum siap dalam hal ini, jadi itu termasuk pelecehan.

Yang paling membuat orang tidak bisa berkata-kata adalah Keinan merencanakan dengan bersusah payah, malah direnggut oleh Desta pada akhirnya.

Melihat bercak darah diatas rumput, hati Desta kacau sekali.

Ini adalah kesucian seorang wanita, malah diambil olehnya, kalau menyuruhnya menganggap tidak terjadi apa-apa, langsung pergi dari sini, dia sungguh tidak sanggup melakukannya.

Tapi kalau mau bertanggung jawab atas Taheon, bagaimana denga Vero?

Wanita polos itu, sudah menyerahkan seluruh hatinya padanya, apakah mungkin dia mengecewakannya?

Di saat ini, otak Desta sedang kacau balau, sama sekali tidak tau selanjutnya harus bagaimana, malah disaat ini, Taheon membuka matanya, kegelapan didepan matanya berangsur-angsur hilang.

Saat dia mengangkat kepalanya, matanya langsung bertatapan dengan Desta.

Detik itu, Desta terdiam.

"Guru.....Guru Tang."

Seperti dihasut setan, Desta memanggilnya.

Wajah pucat Taheon muncul merah merona yang mempesona, dia sedikit membuang kepalanya, berkata: "Sudah seperti ini, jangan panggil aku guru lagi, aneh sekali mendengarnya."

Desta menggeleng, senyumannya canggung dan kaku.

"Aku tau kamu sudah punya pacar, tenanglah, kejadian ini hanya kecelakaan, dalangnya adalah Keinan, aku tidak akan memintamu untuk bertanggung jawab."

Seperti tau apa yang dikhawatirkan Desta, tiba-tiba Taheon berkata.

Seharusnya saat ini Desta sudah bisa lega, tapi tidak tau kenapa, mendengar perkataan ini, dia malah merasa tidak enak.

"Jadi kamu, berencana bagaimana?"

Namun disaat ini, dia tidak bisa memberikan janji apapun kepada Taheon, hanya bisa memaksa dirinya untuk bertanya.

"Tentu saja aku pulang."

Taheon mengerutkan keningnya, berkata dengan berat: "Dulu papaku melihat Keinan bisa diandalkan, sebabnya menjodohkanku dengannya, beberapa tahun ini dia benar-benar bersandiwara sangat nyata, membuatku pelan-pelan menerimanya, tapi aku tidak menyangka, rupanya topeng aslinya adalah seperti ini!"

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu